Jelaskan 3 tujuan perencanaan tata letak pola

47 II.4. Perancangan Tata Letak Fasilitas Produksi II.4.1. Pengertian Perancangan Fasilitas Produksi Fasilitas produksi adalah sesuatu yang dibangun, diadakan atau diinvestasikan guna melaksanakan aktivitas produksi. Menurut Wignjosoebroto 2000, ”Perencanaan tata letak fasilitas sama dengan perancangan tata letak pabrik yang dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas–fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi”.

II.4.2. Tujuan Perencanaan dan Pengaturan Tata Letak Fasilitas Produksi

Tujuan dalam penerapan perancangan tata letak fasilitas produksi yaitu : 1 Melancarkan proses pengolahan dengan melakukan : a Perbaikan pada susunan mesin, peralatan, operator dan bahan. b Pengurangan penundaan yang mungkin terjadi. c Merencanakan aliran bahan sedemikian rupa sehingga setiap aliran bahan dapat berjalan dengan baik dan teratur. d Merencanakan kegiatan pemeliharaan yang baik sehingga dapat menghasilkan mutu kerja yang efektif. 2 Meminimalisasi material handling. 3 Menjaga turnover dalam proses. Mengatur keseimbangan antara waktu operasi produksi dan beban dari masing–masing departemen atau mesin adalah bagian kerja dari mereka yang bertanggung jawab terhadap desain tata letak pabrik. Universitas Sumatera Utara 48 4 Mengusahakan biaya atau investasi serendah mungkin. Susunan mesin dan peralatan yang baik dalam pabrik dapat mengurangi jumlah mesin terutama mesin yang sejenis yang jumlahnya banyak. 5 Flexibility. Perubahan jumlah dan bentuk produksi sangat penting diperhatikan dalam layout. 6 Penggunaan lantai produksi secara optimal. Lantai produksi yang ada harus digunakan seoptimal mungkin, karena hal ini berhubungan dengan biaya. Dengan plant layout yang baik dapat diperoleh luas lantai seminimal mungkin. Luas lantai pada umunya dipergunakan untuk kebutuhan instalasi, mesin, ruang gerak karyawan dan aliran bahan. 7 Pemakaian tenaga kerja seefektif mungkin. Penggunaan tenaga kerja pada pabrik berubungan dengan desain plant layout yang ada, dengan desain plant layout baik penggunaan tenaga kerja menjadi lebih efektif lagi. Tenaga kerja yang efektif dan efisien diperoleh dengan cara a Meminimalisasi pemindahan bahan baku menggunakan sistem manual. b Mengurangi faktor yang mengakibatkan tenaga kerja banyak berjalan dalam lantai produksi. c Mengusahakan keseimbangan antara mesin dan operator sehingga tidak ada salah satu faktor baik mesin atau operator mengalami idle. d Pengawasan secara rutin terhadap kinerja para karyawan. Universitas Sumatera Utara 49 e Menyediakan lingkungan kerja yang memadai seperti tata letak penerangan, ventilasi dan keselamatan kerja yang terjamin. Menurut Pontas 2003, ”Tujuan perencanaan tata letak pusat–pusat kerja atau mesin–mesin yang memungkinkan dilaksanakannya kegiatan operasi dan produksi dengan biaya pemindahan bahan yang paling kecil serta diperoleh jumlah dan mutu barang yang sesuai dengan yang diinginkan. Penempatan pusat–pusat kerja atau mesin–mesin tersebut dilakukan dengan mengusahakan agar jarak antara pusat–pusat kerja atau mesin–mesin tersebut menghasilkan biaya dan waktu pemindahan bahan yang paling hemat”. Sehingga secara garis besar tujuan utama dari tata letak fasilitas adalah mengatur area kerja dan segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi produksi, aman dan nyaman sehingga dapat menaikkan moral kerja dan performance dari operator. II.4.3. Tipe Tata Letak Fasilitas Produksi Secara umum tata letak fasilitas produksi dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam yaitu : a Tata letak berdasarkan aliran produk product layout. Jika suatu pabrik secara khusus akan memproduksi satu macam produk atau kelompok produk dalam jumlahvolume yang besar dan waktu produksi yang lama, maka segala fasilitas–fasilitas produksi dari pabrik tersebut haruslah diatur sedemikian rupa sehingga proses produksi dapat berlangsung seefisien mungkin. Dengan layout berdasarkan aliran produk, maka mesin dan fasilitas produksi lainnya akan dapat diatur menurut prinsip “machine after machine” tidak perduli macam mesin yang digunakan. Dengan memakai tata letak tipe aliran produk product layout, maka segala fasilitas–fasilitas untuk proses Universitas Sumatera Utara 50 produksi baik pabrikasi maupun perakitan akan diletakkan berdasarkan garis aliran flow line dari produk tersebut. Adapun tipe–tipe garis aliran produk product flow line yang mungkin diaplikasikan yaitu : 1 Straight line. Gambar II.1. Straight Line Pola aliran berdasarkan garis lurus atau straight line umum dipakai bilamana proses produksi berlangsung singkat, relatif sederhana dan umum terdiri dari beberapa komponen–komponen atau beberapa macam production equipment. Pola aliran bahan berdasarkan garis lurus ini akan memberikan : i. Jarak yang terpendek antara dua titik. ii. Proses atau aktivitas produksi berlangsung sepanjang garis lurus yaitu dari mesin nomor satu sampai ke mesin yang terakhir. iii. Jarak perpindahan bahan handling distance secara total akan kecil karena jarak antara masing–masing mesin adalah sependek– pendeknya. 1 2 3 4 5 6 Universitas Sumatera Utara 51 2 Serpentine atau zig zag S-Shaped. Gambar II.2. SerpentineZig Zag Pola aliran berdasarkan garis–garis patah ini sangat baik diterapkan bilamana aliran proses produksi lebih panjang dibandingkan dengan luasan area yang tersedia. Untuk itu aliran bahan akan dibelokkan untuk menambah panjangnya garis aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini akan dapat mengatasi segala keterbatasan dari area, dan ukuran dari bangunan pabrik yang ada. 3 U-Shaped. Gambar II.3. U-Shaped Pola aliran menurut U-Shaped ini akan dipakai bilamana dikehendaki bahwa akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal proses produksinya. Hal ini akan mempermudah pemanfaatan fasilitas transportasi dan juga sangat mempermudah 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 Universitas Sumatera Utara 52 pengawasan untuk keluar masuknya material dari dan menuju pabrik. Aplikasi garis bahan relatif panjang, maka U-Shaped ini akan tidak efisien dan untuk ini lebih baik digunakan pola aliran bahan tipe zig zag. 4 Circular. Gambar II.4. Circular Pola aliran berdasarkan bentuk lingkaran circular sangat baik dipergunakan bilamana dikehendaki untuk mengembalikan material atau produk pada titik awal aliran produksi berlangsung. Hal ini juga baik apabila departemen penerimaan dan pengiriman material atau produk jadi direncanakan untuk berada pada lokasi yang sama dalam pabrik yang bersangkutan. 2 1 4 5 3 6 Universitas Sumatera Utara 53 5 Odd angle. Pola aliran berdasarkan odd-angle ini tidaklah begitu dikenal dibandingkan dengan pola–pola aliran yang lain. Pada dasarnya pola ini sangat umum dan baik digunakan untuk kondisi–kondisi seperti : i. Bilamana tujuan utamanya adalah untuk memperoleh garis aliran yang produk diantara suatu kelompok kerja dari area yang saling berkaitan. ii. Bilamana proses handling dilaksanakan secara mekanis. iii. Bilamana keterbatasan ruangan menyebabkan pola aliran yang lain terpaksa tidak dapat diterapkan. iv. Bilamana dikehendaki adanya pola aliran yang tetap dari fasilitas– fasilitas produksi yang ada. Odd-angle ini akan memberikan lintasan yang pendek dan terutama akan merasa kemanfaatannya untuk area yang kecil. b Tata letak berdasarkan aliran proses process layout Tata letak berdasarkan aliran proses process layout sering kali disebut pula dengan functional layout. Functional layout adalah metode pengaturan dan Gambar II.5. Odd-Angle Universitas Sumatera Utara 54 penempatan dari mesin dan segala fasilitas produksi dengan tipemacam yang sama dalam sebuah departemen. Disini semua mesin atau fasilitas produksi yang memiliki ciri–ciri operasi atau fungsi kerja yang sama diletakkan dalam sebuah departemen. Tata letak berdasarkan aliran proses umumnya diaplikasikan untuk industri yang bekerja dengan jumlahvolume produksi yang relatif kecil dan terutama sekali untuk jenis produk–produk yang tidak distandartkan. Tata letak tipe aliran proses ini akan jauh lebih fleksibel bilamana dibandingkan dengan tata letak tipe aliran produk. Industri yang beroperasi berdasarkan order pesanan job order akan lebih tepat kalau menerapkan layout tipe aliran proses guna mengatur fasilitas–fasilitas produksinya. c Tata letak berdasarkan posisi fixed position layout Untuk tata letak berdasarkan posisi tetap, material dan komponen dari produk utamanya akan tinggal tetap pada posisilokasinya sedangkan fasilitas produksi seperti tools, mesin, manusia serta komponen–komponen kecil lainnya akan bergerak menuju lokasi material atau komponen produk utama tersebut. Pada proses perakitan maka layout tipe posisi tetap akan sering dijumpai karena disini peralatan kerja tools akan mudah dipindahkan. Universitas Sumatera Utara 55

II.5. Hubungan Perancangan Tata Letak Pabrik Dengan Produktivitas

1.     

Tata letak mencakup desain dari bagian-bagian, pusat kerja dan peralatan yang membentuk proses perubahan dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Perencanaan tata letak merupakan satu tahap dalam perencanaan fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan suatu sistem produksi yang efisiesn dan efektif sehingga dapat tercapainya suatu proses produksi dengan biaya yang paling ekonomis.

2.     

Tujuan Perencanaan Tata Letak

Tujuan perencanaan lay out/ tata letak yang baik yaitu :

a.      

Memaksimumkan pemanfaatan peralatan pabrik

b.     

Meminimumkan kebutuhan tenaga kerja

c.      

Mengusahakan agar aliran bahan dan produk lancar

d.     

Meminimumkan hambatan pada kesehatan

e.      

Meminimumkan usaha membawa bahan

Efektifitas dari pengaturan tata letak suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut :

  1. Penanganan material – perencanaan tata letak harus memperhatikan gerakan dari material atau manusia yang bekerja. Gerakan material akan berdampak pada biaya penanganan material, biasanya mempunyai pengaruh yang cukup signifikan bagi biaya produksi.

  2. Utilisasi ruang – utilisasi ruang dan energi merupakan salah satu faktor yang diperhatikan  dalam perencanaa tata letak. Perkembangan teknologi memungkinkan  penataan mesin-mesin tidak dalam arah horizontal, berada dalam satu lantai, melainkan dapat  ke arah vertikal.

  3. Mempermudah pemeliharaan – perawatan mesin selain berpengaruh terhadap mutu produk juga berpengaruh terhadap usia mesin. Tata letak mesin harus menyediakan ruang gerak yang cukup bagi pemeliharaan mesin.

  4. Kelonggaran gerak – perencanaan tata letak tidak saja untuk memperoleh efisiensi ruang tetapi juga harus memperhatikan kelonggaran gerak bagi operatot /karyawan. Selain meningkatkan kepuasan karyawan atas kondisi kerja, kelonggaran gerak dapat mengurangi kecelakaan kerja.

  5. Orientasi produk – jenis produk yang dibuat sangat berpengaruh dalam perencanaa tata letak. Mislanya, produk ukuran besar dan berat, atau memelukan perhatian khusus dalam penangannya, umumnya menghendaki suatu tata letak yang tidak membuat produk dipindah-pindah. Sebaliknya, produk yang berukuran kecil dan ringan yang dengan mudah dapat diangkut akan menjadi lebih ekonomis apabila diproduksi dengan suatu tata letak yang berdasarkan proses.
  6. Perubahan produk atau disain produk – perencanaan tata letak juga memperhatikan perubahan jenis produk atau disain produk. Bagi perusahaan yang jenis produk atau disainnya sering berubah, tata letak mesin harus sefleksibel mungkin dalam mengadaptasi perubahan.

3.     

Dalam industri manufaktur, secara umum tata letak dikelompokkan dalam tiga jenis, yaitu :

a.      

Tata Letak Proses (process layout) /tata letak fungsional – penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya mesin-mesin bubut dikumpulkan pada daerah yang sama, sedemikian pula mesin-mesin potong diletakkan pada bagian yang sama seperti dalam gambar 6.1:


Mesin-mesin ini tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan dapat digunakan untuk berbagai jenis produk

Model ini cocok untuk discrete production dan bila proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan membuat jenis produk yang berbeda. Jenis tata letak proses dijumpai pada bengkel-bengkel, rumah sakit, universitas atau perkantoran.

Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Proses terlihat dalam tabel berikut :

1.     

Memungkinan utilitas mesin yang tinggi

2.     

Memungkinkan penggunaan mesin-mesin yang multi-guna sehingga dapat dengan cepat mengikuti perubahan jenis produksi

3.     

Memperkecil terhentinya produksi yang diakibatkan oleh kerusakan mesin

4.     

Sangat fleksibel dalam mengalokasikan personel dan peralatan

5.     

Investasi yang rendah karena dapat mengurangi duplikasi peralatan

6.     

Memungkinkan spesialisasi supervisi

1.     

Meningkatkan kebutuhan material handling karena aliran proses yang beragam serta tidak dapat digunakan ban berjalan

2.     

Pengawasan produksi yang lebih sulit

3.     

Meningkatnya persediaan barang dalam proses

4.     

Total waktu produksi per unit yang lebih lama

5.     

Memerlukan skill yang lebih tinggi

6.     

Pekerjaan routing, pejadwalan dan akunting biaya yang lebih sulit, karena setiap ada order baru harus dilakukan perencanaan/perhitungan kembali

b.     

Tata Letak Produk (product layout) – apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari awal sampai akhir. Ilustrasi dari tata letak produk dapat dilihat dalam gambar 6.2 :


Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Proses terlihat dalam tabel berikut :

1.     

Aliran material yang simple dan langsung

2.     

Persediaan brg dlm proses yang rendah

3.     

Total waktu produksi per unit yang rendah

4.     

Tidak memerlukan skill tenaga kerja yang tinggi

5.     

Pengawasan produksi yang lebih mudah

6.     

Dapat menggunakan mesin khusus atau otomatis

7.     

Dapat menggunakan ban berjalan karena aliran material sudah tertentu

1.     

Kerusakan pada sebuah mesin dapat menghentikan produksi

2.     

Perubahan desain produk dapat mengakibatkan tidak efektifnya tata letak yang bersangkutan

3.     

Biasanya memerlukan investasi mesin/peralatan yang besar

4.     

Karena sifat pekerjaaanya yang monoton dapat mengakibatkan kebosanan

c.      

Tata Letak Posisi Tetap (fixed positon lay out) – dipilih karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Tata letak seperti ini terdapat pada pembuatan kapal lautm pesawat terbang, lokomotif atau proyek-proyek konstruksi

Tata letak posisi tetap terlihat dalam gambar 6.3 :


Kelebihan dan kelemahan Tata Letak Tetap terlihat dalam tabel berikut :

1.     

Berkurangnya gerakan material

2.     

Adanya kesempatan untuk melakukan pengkayaan tugas

3.     

Sangat fleksibel, dapat mengakomodasi perubahan dalam desain produk, bauran produk maupun volume produksi

4.     

Dapat memberikan kebanggaan pada pekerja karena dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan

1.     

Gerakan personal dan peralatan yang tinggi

2.     

Dapat terjadi duplikasi mesin dan peralatan

3.     

Memerlukan tenaga kerja yang berketrampilan tinggi

4.     

Biasanya memerlukan ruang yang besar serta persediaan barang dalam proses yang tinggi

5.     

Memerlukan koordinasi dalam penjadwalan produksi

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA