Jaringan komputer yang menggunakan gelombang radio sebagai media transmisi data

Secara bahasa, media transisi yaitu media pengiriman atau sarana yang digunakan untuk mengirim.

Jika dijelaskan secara istilah, media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), dikarenakan jarak yang relatif jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode atau isyarat. Lalu kode atau isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data agar informasi yang disampaikan bisa dimengerti oleh manusia.

Dalam ilmu elektro, informasi dan data yang dikirimkan atau ditransmisikan tersebut bisa berupa sinyal listrik dan juga elektromagnetik. Namun kemampuan dan baik tidaknya kualitas suatu medium dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya adalah :

a. Bandwidth

Bandwidth merupakan kapasitas luas atau lebar cakupan frekuensi yang dipakai oleh sebuah sinyal dalam media transmisi atau media pengiriman. Bandwidth juga dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. Sedangkan frekuensi sinyal diukur dalam satuan Hertz. Sinyal suara tipikal mempunyai Bandwidth kurang lebih 3 kHz, broadcast (TV) dan analog TV mempunyai Bandwidth kurang lebih 6 MHz.

b. Radiasi

Radiasi menjelaskan setiap proses di mana energi akan bergerak melalui media atau ruang yang akhirnya diserap oleh benda lain. Radiasi bisa dibilang kebocoran sinyal dari suatu media karena munculnya karakteristik listrik yang tidak diharapkan dari media tersebut.

c. Noise

Noise atau yang biasa disebut dengan derau adalah suatu gangguan berbentuk sinyal yang bersifat akustik (suara), elektris, ataupun elektronik yang timbul pada suatu sistem (rangkaian listrik atau elektronika). Sinyal yang satu ini hadir dalam bentuk gangguan yang kehadirannya tidak diinginkan.

d. Attenuation

Attenuation yaitu ukuran seberapa besar atau kecil kekuatan sinyal atau frekuensi yang dihasilkan oleh sebuah energi dalam perambatannya melalui sebuah media. Sebagai contoh, misalnya terdapat sebuah tower seluler yang memancarkan sebuah sinyal. Sinyal yang diberikan tersebut tentu saja hanya sampai dalam jangkauan wilayah tertentu, setelah melewati batas jangkauan normal maka sinyal tersebut akan mengalami penurunan.

Cara Optimasi Google Bisnisku Terbaru 2020

Cara Kompres Pdf Ukuran Besar Menjadi Kecil Kurang dari 2 Menit – Irvama.com

Akhir Bagi Pengguna Setia Windows 7, Saatnya Beralih ke Windows 10

2. Jenis Media Transmisi / Transmission Medium

B. Guided Transmission Media

Guided transmission media atau yang biasa disebut media transmisi terpandu adalah jaringan yang menggunakan sistem berupa kabel. Ada 3 jenis diantaranya Twisted pair cable, coaxcial cable, dan fiber optic.

1. Twisted Pair Cable / Kabel Pasangan Berpilin.

Twisted Pair Cable atau yang biasa disebut dengan kabel pasangan berpilin terdiri dari dua buah konduktor yang digabungkan menjadi satu. Tujuannya yaitu agar mengurangi atau menghilangkan interferensi elektromagnetik yang didapatkan dari luar, misalnya radiasi elektromagnetik yang dihasilkan dari kabel Unshielded Twisted Pair (UTP), dan crosstalk yang bisa terjadi diantara kabel yang saling berdekatan. Twisted Pair Cable terbagi menjadi 2 jenis, diantaranya adalah:

a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair) :

Yaitu jenis kabel yang dipakai pada jaringan komputer. Kabel ini berisi empat kabel (yang terdiri dari dua pasang kabel) dan setiap pasang dipilin. Kabel STP lebih tahan dari gangguan yang disebabkan karena posisi kabel yang tertekuk. Crosstalk dan noise signal akan timbul karena Attenuasi di kabel STP yang meningkat pada frekuensi tinggi.

b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair) :

Merupakan jenis kabel yang sering digunakan dalam pemasangan kabel jaringan komputer. Kabel ini berisi empat pasang kabel dan setiap pasangnya dipilin (twisted). Kabel ini tidak memiliki sebuah pelindung (unshielded). Kabel UTP lebih gampang dipasang, ukurannya relatif kecil, dan harganya lebih terjangkau dibanding jenis media lainnya. Kabel UTP juga sangat rentan terhadap efek interferensi elektris yang berasal dari media yang ada di sekelilingnya.

2 Coaxial Cable / Kabel Koaksial

Kabel koaksial (coaxial cable) adalah jenis kabel yang menggunakan dua buah konduktor juga. Kabel ini telah banyak digunakan untuk mengirimkan sinyal pada frekuensi yang tinggi, yaitu mulai dari 300 kHz keatas. Karena kemampuannya yang bisa menyalurkan sinyal pada frekuensi tinggi tersebut, maka sistem transmisi yang menggunakan kabel koaksial memiliki kapasitas kanal cukup besar. Kabel koaksial terbagi beberapa jenis, diantaranya yaitu thick coaxial cable (yang mempunyai diameter lebih besar) dan thin coaxial cable (yang mempunyai diameter lebih kecil).

yaitu dapat digunakan untuk mengirimkan informasi hingga 900 kanal telepon, biaya perawatan akan lebih rendah karena bisa ditanam di dalam tanah, kecil kemungkinan akan terjadi interferensi dengan sistem lain karena menggunakan penutup isolasi.

yaitu pada hubungan jarak jauh harus dipasang repeater – repeater karena mempunyai redaman yang relatif lebih besar. Rawan pula terhadap gangguan – gangguan fisik yang bisa mengakibatkan putusnya hubungan karena kabel dipasang diatas tanah.

3. Fiber Optic atau Kabel Kaca

Fiber optik merupakan media transmisi yang dibuat dari bahan kaca atau plastik dan dipakai untuk mengirimkan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat yang lain.

yaitu harganya relatif lebih terjangkau, bentuknya jauh lebih ramping, kapasitas transmisi lebih besar, lebih sedikit sinyal yang hilang, transmisi lebih cepat karena data akan diubah menjadi sinyal cahaya, lebih sedikit tenaga yang dibutuhkan, serta tidak mudah terbakar.

yaitu biaya yang lebih mahal untuk peralatan pemasangannya, memerlukan konversi data listrik ke cahaya dan sebaliknya yang lebih susah, dalam prosedur pemakaian dan pemasangannya memerlukan peralatan khusus, dan untuk membutuhkan tenaga yang ahli di bidang ini saat ada perbaikan yang kompleks.

B. Unguided Transmission Media

Unguided Transmission Media atau yang biasa disebut dengan media transmisi tidak terpandu merupakan jaringan yang menggunakan sistem gelombang elektromagnetik.

1. Radio Wave (gelombang radio) 

Gelombang Radio-AM Sinyal  yang  berbentuk  analog,  juga dapat ditransmisikan  melalui  udara,  seperti misalnya: gelombang radio. AM-Radio yang merupakan singkatan dari Amplitude  Modulation,  dapat  menangkap  sinyal  pada  frekuensi  yang  sama,  dan dengan kekuatan amplitudo yang dimilikinya, bisa menggerakkan informasi ke arah yang dituju.

Pemancar radio-FM dan stasiun televisi juga dapat digunakan untuk memberikan gelombang analog.  Dalam hal ini, Stasiun televisi  maupun pemancar Radio-FM (Frekuensi Modulation) akan mendiami gelombang antara 54 hingga 806 megahertz (millions of cycles per second).

Sedangkan Radio Komunikasi Gelombang Pendek banyak  digunakan  oleh  orang-orang tertentu,   seperti   ORARI   ataupun   kepolisian, dan  juga   dapat digunakan untuk membawa sinyal analog ke tempat yang dituju.  Radio  komunikasi  gelombang  pendek  memiliki frekuensi yang  lebih tinggi jika dibanding dengan frekuensi yang dimiliki oleh pemancar radio-AM.

2. Gelombang Mikro

Gelombang Mikro (microwave) adalah bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (satuannya adalah gigahertz). Gelombang ini meliputi dari kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada skema jaringan MAN, LAN dan penyedia layanan internet (ISP). Cara ini bisa menjangkau jarak yang sangat jauh, sehingga banyak kalangan industri ataupun pribadi yang menggunakannya untuk memindahkan atau menyalurkan suara, video ataupun data komunikasi.

  • Kelebihan menggunakan media transmisi gelombang mikro

yaitu akuisisi antar menara tidak terlalu dibutuhkan, jumlah data yang besar bisa dibawa, setiap tower antena tidak harus mempunyai lahan yang luas sehingga biaya akan lebih terjangkau, hanya membutuhkan antena yang lebih kecil sehingga frekuensi tinggi atau gelombang lebih pendek.

  • Kelemahan menggunakan gelombang mikro

yaitu lebih rentan terhadap cuaca yang kurang mendukung seperti hujan dan mudah terpengaruh oleh pesawat terbang yang melintas di atasnya.

3. Satelit

Satelit adalah media transmisi yang berfungsi menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun di belahan bumi lainnya. Sebuah satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas permukaan bumi mempunyai angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity. Jika satelit tersebut mengorbit di atas khatulistiwa, ini akan menyebabkan posisi satelit menjadi relatif stasioner terhadap bumi (geostationary). Pada prinsipnya, dengan cara menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat, maka akan dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.

Yaitu relatif lebih terjangkau daripada harus menggelar kabel antar benua, bisa menjangkau permukaan bumi yang lebih luas, termasuk pada daerah terpencil dengan populasi yang relatif lebih rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem media transmisi satelit cukup menarik secara komersial.

Merupakan keterbatasan teknologi, terlebih lagi untuk penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya asuransi dan investasi satelit yang masih sangat mahal, atmospheric losses yang cukup besar pada frekuensi di atas 30 GHz yang akan membatasi penggunaan frequency carrier.

4. Inframerah

Teknologi infrared adalah teknologi pertama dan paling memasyarakat,  sudah  sangat umum yang terdapat dipengendali yang beredar di pasaran, misalnya remote tv.  Prinsip kerjanya sangat sederhana, processor kecil pada remote akan menerjemahkan penekanan tombol menjadi instruksi bahasa mesin (bilangan biner) yang dikirimkan melalui infrared ke TV, dan data diubah kembali menjadi instruksi yang dikenal oleh TV.

Konsorsium yang mengatur dan mengurus infrared adalah IrDA (Infrared Data Associate), mempunyai panjang gelombang sekitar 875 nm. Sinar  yang  dihasilkan dan dipancarkan didapatkan dari sebuah lampu LED biasa yang diproduksi dengan sangat murah. Ada dua versi yaitu versi 1.0  memiliki kecepatan dari 0,576 hingga 115,2  kbps, sementara versi 2.0 memiliki kecepatan 0,576 hingga 1,152 Mbps.

yaitu kebal terhadap interferensi radio dan elektromagnetik, inframerah lebih murah dan mudah dibuat, instalasi yang mudah, mudah untuk dipindah – pindah, keamanan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan gelombang radio.

yaitu jaraknya yang serba terbatas, sinyal yang tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan yang lurus antara perangkat pengirim dan penerima, tidak bisa digunakan pada luar ruangan karena bisa terganggu oleh sinar atau cahaya matahari.

5. Bluetooth

Teknologi ini dipelopori oleh Ericsson yang saat ini mulai menggantikan dominasi infrared untuk perangkat bergerak (HP,  PDA), teknologi ini  sudah dikembangkan oleh sebuah konsorsium yaitu bluetooth special (SIG). Bluetooth dapat mencapai 10 meter dan tidak terhalang fleksibilitas media, berbeda dengan media lainya seperti infrared atau Wi-Fi, Bluetooth memungkinkan koneksi antar piranti elektronik apa aja dan bukan hanya computer. Bluetooth bisa dibuat membentuk PAN antar perangkat seperti komputer, HP, PDA Kamera, barcode reader, perangkat audio video bahkan sampai perangkat dapur.

Bluetooth bekerja dengan menggunakan sinyal radio pada frekuensi 2,4 Ghz yang sama dengan WiFI untuk menghindari interpretasi, maka Bluetooth bekerja cara spread spectrum frequency hopping (SSFH). Pada saat perangkat Bluetooth bisa terkoneksi maka perangkat harus melakukan hopping sequence agar dapat saling  mengenali.  Secara teori kecepatannya 1 Mbps, tetapi kecepatan efektifnya hanya 721 Kbps, ini untuk standar Bluetooth 1.1, sedangkan untuk standar 1.0 memiliki kecepatan hanya 420 Kbps. Pemakaian Bluetooth sampai saat ini sudah sangat luas, diantaranya:

  1. Wireless headset dahulu teknologi ini digunakan untuk HP, dimana penggunaan headset dengan menggunakan Bluetooth dapat mengakses   tanpa batas, teknologi ini memungkinkan pengguna bisa menggunakan fasilitas HPnya meskipun HPnya berada di dalam tas atau koper.
  2. Internet Bridge Teknologi ini juga memungkinkan HP untuk memanfaatkan kemampuan Dial-Up Networking yang ada pada PC, memungkinkan kita didalam jaringan PAN untuk  terkoneksi  ke  internet  tanpa  menggunakan  media  kabel  jaringan.  Fungsinya  hampir  sama  dengan  fasilitas  Infrared  untuk  sebagai  media  penghubung ke Internet, namun bedanya perangkat tersebut  dapat digunakan tanpa harus berhadapan.
  3. File Exchange Memungkinkan membentuk sebuah NT tanpa harus dipusingkan dengan setting domain terlebih dahulu, misalnya: pada sebuah seminar   si pembicara akan membagikan file presentasinya dan pembicara cukup mengaktifkan fasilitas Bluetoothnya pada komputernya dan para peserta dapat melakukan file transfer seizin, pemilik dengan otentikasi.
  4. Sinkronisasi Bluetooth memungkinkan sinkronisasi antar piranti dari PC, PDA, HP, sampai dengan peralatan dapur.

6. Wifi atau Wireless Fidelity

Wireless Fidelity, teknologi ini pada awalnya untuk menghilangkan keruwetan kabel dalam membuat sebuah jaringan komputer,  Wifi  bekerja  pada  frekuensi sama dengan Bluetooth yaitu pada 2,4 Ghz, namun bedanya Bluetooth memakai spread spectrum frequency hopping (SSFH), sedangkan Wifi memakai direct sequence spread spectrum (DSSS), Intinya spread pada Wi-Fi akan lebih stabil dan tentunya lebih cepat dibandingkan   dengan Bluetooth.

Wifi memiliki kelemahan yang sangat mengganggu seperti masalah keamanan yang dapat retas ditengah jalan, dan rentan terhadap  konflik dengan perangkat lain dalam waktu yang bersamaan. Wi-Fi, dikenal dengan standar IEEE 802.11b, mulai luas dioperasikan dan beberapa operator di Amerika Serikat mengoperasikannya secara hotspot diberbagai lokasi seperti Bandar udara, kampus, hotel, coffee shop dll. Wi-Fi sendiri masih mengandung beberapa kelemahan.

Infrared, Bluetooth, Wifi semuanya harus melakukan pengenalan dengan  device yang akan bertukar data, istilah ini disebut dengan pairing. Device infrared pastilah  sangat  terbatas pada koneksi point-to-point dan mempunyai proses pertukaran data yang termudah, ketika terjadi kontak sinar infrared, maka keamanan infrared akan memberikan nama yang unik sementara pada kedua alat tersebut. Bluetooth dan Wifi mempunyai sedikit perbedaan dibandingkan dengan koneksi infrared, Bluetooth dan Wifi dapat berfungsi di dalam jaringan dimana terdapat banyak device, dan diberi nama yang unik agar tidak bentrok. Agar dapat masuk dan terkoneksi dengan suatu jaringan maka device dengan Bluetooth dan Wifi harus dilakukan konfigurasi yang harus diatur secara benar agar terjadi pairing dengan kedua interkoneksi ini.

Itulah artikel mengenai pengertian media transmisi, dan jenis-jenis media transmisi, semoga artikel ini dapat membantu bagi yang membaca 🙂

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA