Istilah Mother of Sport adalah julukan olahraga apa?

Mother of Sport adalah sebutan lain dari olahraga atletik, alasanya adalah?

  1. Atletik adalah olahraga yang paling unggul dan bergengsi dimata dunia.
  2. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang olahraga lain
  3. Merupakan induk dari olahraga tertentu yang yang diperlukan sebagai dasar atau fondasinya
  4. Unsur yang ada dalam olahraga atletik merupakan refleksi dari olahraga yang dipertandingkan
  5. Semua jawaban benar

Jawaban yang benar adalah: B. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang olahraga lain.

Dilansir dari Ensiklopedia, mother of sport adalah sebutan lain dari olahraga atletik, alasanya adalah Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang olahraga lain.

Pembahasan dan Penjelasan

Menurut saya jawaban A. Atletik adalah olahraga yang paling unggul dan bergengsi dimata dunia. adalah jawaban yang kurang tepat, karena sudah terlihat jelas antara pertanyaan dan jawaban tidak nyambung sama sekali.

Menurut saya jawaban B. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang olahraga lain adalah jawaban yang paling benar, bisa dibuktikan dari buku bacaan dan informasi yang ada di google.

Menurut saya jawaban C. Merupakan induk dari olahraga tertentu yang yang diperlukan sebagai dasar atau fondasinya adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut lebih tepat kalau dipakai untuk pertanyaan lain.

Menurut saya jawaban D. Unsur yang ada dalam olahraga atletik merupakan refleksi dari olahraga yang dipertandingkan adalah jawaban salah, karena jawaban tersebut sudah melenceng dari apa yang ditanyakan.

Menurut saya jawaban E. Semua jawaban benar adalah jawaban salah, karena setelah saya coba cari di google, jawaban ini lebih cocok untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan serta pilihan diatas, saya bisa menyimpulkan bahwa jawaban yang paling benar adalah B. Cabang olahraga atletik didalamnya terdiri dari unsur jalan, lari, lompat dan lempar yang kesemuanya merupakan dasar yang diperlukan dalam cabang olahraga lain.

Jika anda masih punya pertanyaan lain atau ingin menanyakan sesuatu bisa tulis di kolom kometar dibawah.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Atletik sebagai cabang olahraga paling tua di dunia merupakan induk dari semua cabang olahraga, maka tidak mengherankan sering disebut sebagai the mother of sport. Semua negara di dunia memasukkan atletik sebagai cabang olahraganya, karena mengandung nilai-nilai pendidikan serta memegang peranan penting dalam pengembangan kondisi fisik manusia. Hal ini disebabkan dalam atletik terdapat bermacam-macam latihan fisik yang lengkap dan menyeluruh. Latihan fisik ini diharapkan mampu memberikan kepuasan pada manusia, karena dorongan nalurinya untuk bergerak dapat terpenuhi [Sukintaka, 1998: 3]. Sebetulnya gerakan gerakan dalam atletik merupakan gerakan-gerakan yang biasa dilakukan manusia sehari-hari, seperti berlari, melompat, atau melempar sesuatu. Semua gerakan ini terdapat dalam atletik, misalnya: gerakan berlari terdapat dalam nomor lari [lari cepat, lari sambung, lari jarak menengah, lari jarak jauh, lari gawang]; gerakan melompat terdapat pada nomor lompat jauh, lompat tinggi, lompat jangkit, atau lompat tinggi galah; sedangkan gerakan melempar terdapat pada nomor lempar lembing atau lempar cakram [Depdikbud, 1972: 11]. Grup lompat dalam atletik meliputi lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Pada lompat jauh dan lompat jangkit tujuannya adalah untuk menjangkau suatu jarak horisontal maksimal dengan sekali atau tiga 1

kali lompatan. Pada lompat tinggi tujuannya adalah untuk melampaui mistar lompat yang dipasang pada suatu ketinggian, sedangkan pada lompat tinggi galah tujuannya adalah untuk melampaui mistar lompat dengan bantuan sebuah galah [Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, 1994: 33] Lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam atletik yang bertolak dalam satu kaki dengan ketentuan-ketentuan atau peraturan yang berlaku, untuk mencapai jarak tertentu yang kemudian diukur jaraknya atau jauhnya. Lompatan yang dilakukan mempunyai hubungan dengan lari/kecepatan, karena merupakan awalan bagi lompat jauh dan awalan yang baik akan berpengaruh pada hasil lompatan. Dalam hal ini, prestasi lompat jauh merupakan hasil maksimal yang telah dicapai si pelompat dalam usahanya untuk mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya sesuai dengan peraturan ateltik dalam nomor lompat jauh yang diukur dalam satuan cm [Wahjoedi, 2000: 17]. Untuk dapat mencapai jarak lompatan dengan jauh, terdapat empat unsur pokok yang harus diperhatikan, yaitu: awalan [ancang-ancang], tolakan, melayang, dan mendarat. Awalan [ancang-ancang], berguna untuk mendapat kecepatan pada waktu melompat [Persatuan Atletik Seluruh Indonesia,. 1996: 31]. Hal ini mengandung arti bahwa awalan [ancang-ancang] dan tolakan merupakan dua unsur pokok yang berpengaruh terhadap jauh pendeknya jarak lompatan. Menurut Persatuan Atletik Seluruh Indonesia [1994: 33], tahap yang paling kritis di tanah adalah ancang-ancang, yang berisikan percepatan mencapai 2

kecepatan optimum dan saat bertolak, yang terdiri dari langkah akhir untuk lepas dari tanah. Tahap-tahap ini besar pengaruhnya dalam menentukan gerakan dua tahap terakhir yaitu saat peserta di udara [melayang] dan pada waktu mendarat. Awalan [ancang-ancang] diperlukan untuk mendapatkan kecepatan lari pada waktu bertolak untuk melompat yang harus dilakukan dengan secepat-cepatnya, sehingga hasil lompatan si pelompat dapat maksimal. Hal ini mengandung arti bahwa kecepatan lari dan power otot tungkai merupakan dua faktor yang mempengaruhi jauh pendeknya jarak lompatan. SD Negeri 2 Kalibening, merupakan salah satu sekolah dasar yang yang beralamat di Desa Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. Kondisi sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran cabang olahraga atletik sampai saat ini masih belum memadai. Misalnya sarana untuk tempat melompat pada nomor lompat jauh hanya menggunakan tanah biasa tanpa bak pasir. Begitu juga untuk lapangan nomor lari, lintasannya tidak datar dan tidak lurus. Hal ini menyebabkan prestasi siswa-siswa SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen dalam cabang atletik termasuk dalam nomor lompat jauh dan lari cepat 60 meter masih sangat kurang. Indikatornya sangat jelas, sampai saat ini belum pernah ada satu pun siswa wakil dari SD Negeri 2 Kalibening yang memperoleh prestasi dalam nomor lompat jauh dan lari cepat yang dilombakan melalui ajang Pekan Olahraga Pelajar Tingkat Kabupaten [POPDA] di Kebumen. 3

Berdasarkan data dari Dikpora Kabupaten Kebumen tahun 2010, dapat diketahui bahwa pada ajang POPDA Kabupaten Kebumen tahun 2010, prestasi terbaik untuk nomor lompat jauh diraih oleh siswa dari SD Negeri Ambalkumulo Kecamatan Buluspesantren dengan lompatan sejauh 4,35 meter, sedangkan untuk nomor lari cepat 60 meter diraih oleh siswa dari SD Negeri 1 Sidogung Kecamatan Sruweng dengan waktu 8,68 detik. Prestasi terbaik siswa SD Negeri 2 Kalibening masih sangat jauh dari prestasi tertinggi pada ajang POPDA tersebut, yaitu untuk nomor lompat jauh prestasi tertingginya hanya 2,99 meter, sedangkan untuk lari cepat 60 meter membutuhkan waktu 10,1 detik. Sebagaimana dipaparkan sebelumnya bahwa prestasi lompat jauh siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen mayoritas berada pada kategori kurang baik. Hal ini dimungkinkan berhubungan erat dengan prestasi lari sprint 60 meter serta prestasi lompat tegak [vertical jump] siswa yang juga berada pada kategori kurang baik. Berdasarkan kondisi empiris ini, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang hubungan antara kecepatan lari dan power otot tungkai terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 4

1. Sarana pembelajaran lompat jauh di SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen masih sangat kurang, yaitu hanya menggunakan tanah biasa tanpa bak pasir. 2. Sarana pembelajaran lari di SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen juga masih sangat kurang, yaitu lintasannya tidak datar dan tidak lurus. 3. Prestasi siswa SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen dalam cabang atletik termasuk dalam nomor lompat jauh dan lari cepat 60 meter masih sangat kurang. C. Pembatasan Masalah Berpangkal dari identifikasi masalah yang telah diuraikan, dalam penelitian ini penulis membuat pembatasan masalah hanya pada hubungan antara kecepatan lari dan power otot tungkai dengan prestasi lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen, yang akan dianalisis secara statistika menggunakan analisis korelasi parsial dan korelasi ganda. D. Rumusan Masalah Mengacu pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: apakah terdapat hubungan antara kecepatan lari dan power otot tungkai terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen? 5

E. Tujuan Penelitian Selaras dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui hubungan kecepatan lari terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. 2. Mengetahui hubungan power otot tungkai terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. 3. Mengetahui hubungan kecepatan lari dan power otot tungkai terhadap prestasi lompat jauh pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Kalibening Kecamatan Karanggayam Kabupaten Kebumen. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis a. Bagi penulis, penelitian ini akan dapat mempertajam daya analisis dan pengalaman yang sangat berharga di masa mendatang. b. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat digunakan untuk menambah wawasan tentang hubungan antara kecepatan lari dan power otot tungkai dengan prestasi lompat jauh. 6

2. Manfaat Praktis a. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan tentang berbagai kekurangan yang ada dalam pembelajaran olahraga khususnya lompat jauh [misalnya sarana prasarana pembelajaran], sehingga sekolah dapat melengkapinya guna meningkatkan prestasi siswa. b. Bagi guru Penjasorkes, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam meningkatkan prestasi lompat jauh siswa melalui peningkatan kecepatan lari siswa dan power otot tungkainya. c. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi diri untuk meningkatkan prestasi lompat jauhnya melalui peningkatan kecepatan lari dan power otot tungkai. d. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi dan pembanding bagi penelitian selanjutnya. 7

Video yang berhubungan