Istilah elaborasi dalam pembuatan karya seni dapat diartikan

Pengertian Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi Dalam Pembelajaran Lengkap – Saat ini, dikenal adanya istilah-istilah baru dalam pendidikan, istilah tersebut diubah sesuai perubahan paradigma pendidikan. Paradigma pendidikan berkembang seiring berkembangnya pola pikir manusia terhadap peserta didik sebagai subjek pendidikan, maupun terhadap guru sebagai pendidik. Salah satu istilah baru tersebut diantaranya sebutan pengajaran diubah menjadi pembelajaran. Perubahan ini mengacu pada perubahan paradigma bahwa siswa datang ke sekolah bukan untuk mendengar dan mengikuti apa yang telah diketahui guru. Namun, siswa hadir sebagai makhluk berakal-budi, yang mampu berpikir dan mampu mengembangkan pikrannya. Dengan demikian, sekolah seharusnya memberi kesempatan kepada pseserta didik untuk mengeksplorasi ilmu pengetahuan. Siswa hadir untuk aktif berpikir dan berbuat.

Lalu, bagaimana cara agar siswa aktif berpikir dan berbuat? Pada prinsipnya, pembelajaran di kelas adalah suatu kegiatan yang secara sengaja dirancang agar siswa leluasa belajar dan mudah memahami materi pelajaran. Ada tiga aspek penting dalam suatu pembelajaran di kelas yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Ketiga aspek ini merupakan urutan alamiah. Artinya, pertama siswa harus diberi untuk bereksplorasi, diikuti kegiatan elaborasi dan terakhir kegiatan konfirmasi.

Pengertian Eksplorasi Dalam Pembelajaran

Secara harafiah, eksplorasi berarti penyelidikan; penjajakan; penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak (tentang keadaan), terutama sumber sumber alam yg terdapat di tempat itu. Pengertian eksplorasi lainnya yaitu kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru.

Jadi, pengertian eksplorasi dalam kegiatan pembelajaran adalah tahapan pembelajaran di mana siswa di minta aktif menelaah dan mencaritemukan informasi suatu pengetahuan/konsep ilmu baru, teknik baru, metode dan rumus baru, atau menyelidiki pola hubungan antar unsur konsep ilmu, sembari berusaha memahaminya. Inti kegiatan eksplorasi yaitu pelibatan siswa dalam menelaah sesuatu hal baru, baik itu berhubungan dengan materi pelajaran sebelumnya maupun yang benar-benar baru bagi siswa.

Perwujudan kegiatan eksplorasi dalam kelas, diantaranya yaitu:

  • menelaah materi dalam buku pelajaran dengan cara membaca pemahaman
  • membuat praktikum/peragaan/melakukan ujicoba di lapangan atau laboratorium
  • mengamati benda dan gejala-gejala alam (misalnya tumbuhan, anatomi tubuh, resapan air pada kertas) dan mencatat hasil pengamatan sebagai laporan.

Dalam kegiatan eksplorsi, siswa harus mencatat hasil eksplorasinya. Catatan ini bisa berupa gambar, sketsa, tabulasi data dan grafik dan lain sebagainya. Diupayakan agar ekspolrasi juga membuat siswa bebas mengungkapkan idenya. Selain mempelajari hal-hal yang belum duketahui, dalam kegiatan eksplorasi juga memberi kesempatan agar siwa mampu menempa kemampuan (abillity) pribadinya. Ini merupakan inner eksploration. Sebab, dengan demikian siswa akan tahu, apa saja kelemahan dirinya dalam kegiatan belajar.

Pengertian Elaborasi Dalam Kegiatan Pembelajaran

Menurut KBBI (2008:387), Pengertian laborasi adalah penggarapan secara tekun dan cermat. Sedangkan pengertian elaborasi dalam kegiatan pembelajaran adalah kegiatan di mana siswa mengerjakan suatu tes secara cermat atau siswa menyimpulkan suatu konsep ilmu (hasil eksplorasi) secara cermat. Misalnya, setelah kegiatan peragaan dengan persegi satuan, siswa menentukan bagaimana rumus luas bangun datar segi persegi panjang yang sebenarnya. Selanjutnya, harus memahami, mencermati semua hal, sehingga ia berani menyatakan rumusan tersebut.

Pada tahap elaborasi, image abstrak dalam pikiran menjadi panduan utama, berdasarkan kegiatan ekslorasi sebelumnya. Pada kegiatan ini, siswa tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan motorik saja tapi juga kemampuan kognitif siswa pula, dimana siswa mengutamakan penalaran dalam menarik kesimpulan dari apa yang telah dieksplorasinya. Jika secara nalar tidak bisa diterima, maka siswa pasti terdorong untuk mengulangi percobaan/eksplorasi.

Dalam kegiatan elaborasi, siswa bisa dituntun untuk:

  • Mengerjakan suatu soal tes
  • Diminta membuat kesimpulan
  • Menentukan rumus
  • Menjelaskan pola hubungan antar variabel atau antar konsep

Pengertian Konfirmasi Dalam Kegiatan Pembelajaran

Secara harafiah, konfirmasi diartikan sebagai pembenaran, penegasan, dan pengesahan. Dalam pembelajaran, konfirmasi adalah penegasan kebenaran tentang suatu konsep berdasarkan rujukan resmi. Misalnya, membandingkan rumus yang disimpulkan siswa dengan merujuk pada rumus dalam buku pelajaran resmi.

Tahapan kegiatan konfirmasi bisa diwujudkan dalam bentuk siswa mempresentasikan pekerjaanya dan mempertahankan kebenaran kesimpulan yang dibuat dengan sesuai hasil elaborasi dan eksplorasi dan membandingkannya dengan konsep yang telah dinyatakan dalam sumber belajar resmi (misalnya seperti buku). Kegiatan menjelaskan hasil pekerjaan dilakukan secara mendetail, semua argumen atau pengamatan disampaikan secara detail sehingga secara logika mendukung kebenaran kesimpulan akhir.

Tahapan elaborasi adalah:

  • Mempresentasikan hasil pekerjaan (individual atau kelompok)
  • Siswa yang lain diminta memberi tanggapan
  • Menentukan apakah salah atau benar, berdasarkan eksplorasi dan penalaran (elaborasi) dengan merujuk pada sumber ilmiah resmi.

Misalnya, seorang siswa yang mempelajari konsep luas persegi panjang. Jika ia menyimpulkan bahwa Luas = panjang x lebar, maka harus dijelaskan (konfirmasi), mengapa kesimpulannya seperti itu. Kepastian benar atau tidak, dibandingkan dengan rujukan yang telah diakui kebenarannya. Guru harus mengaskan, apakah benar atau salah. Jika salah, maka perbaiki langkah-langkah yang salah atau perbaiki keseluruhan.

Demikian juga, jika siswa diberi latihan (tes) dalam pembelajaran. Maka, jawaban akhir dikonfirmasi dengan melihat langkah-langkah penyelesaian dan ketepatan pemilihan rumus, atau pemilihan kata kunci, dan kebenaran logika sesuai konsep yang sudah diketahui kebenarannya (sesuai narasumber). Konfirmasi merujuk pada kunci jawaban tes tersebut.

Demikian artikel pembahasan tentang “Pengertian Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi Dalam Pembelajaran Lengkap“, semoga bermanfaat dan jangan lupa ikuti postingan kami berikutnya.

06.39

Bertemu kembali dengan maoioka, kali ini dengan sebuah catatan tentang Cara Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek, seperti apa dan bagaimana silahkan simak di bawah ini. Namun sebelum ke tata caranya sebaiknya kita simak terebih dahulu pengertian - pengertiannya.

Silahkan simak juga catatan lainnya  Cara Menganalisis Jenis, Tema, Fungsi dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa

Seni rupa dua dimensi adalah karya yang memiliki dimensi panjang dan dimensi lebar. Keluasan bidang datar dari panjang dan lebar itu oleh perupa digunakan untuk membuat lukisan, gambar, desain dan karya-karya grafis yang hanya dapat diamati secara sempurna dari arah depan. Sedangkan untuk memberi kesan jauh dekat, besar kecil, atau panjang pendek, dibuat dengan pertimbangan perspektif. Penciptaan desain batik, karya desain dua dimensi, sebagai aktivitas perancangan reka bentuk, letak, warna, dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda tekstil yang indah dan fungsional. Untuk itu, kita sebagai pendesain perlu mengikuti tahapan proses kreatif sebagai berikut. Sekarang, mari kita membaca teks tentang awan dan desain batik dari berbagai sumber belajar, dan mengamati bentuk awan pada Gambar 4.1 (dari kliping gambar awan dan desain batik yang telah kita buat). Misalnya, kita amati gambar awan mendung (Gambar 4.1) dengan secermat mungkin. Perhatikan wujud awan, baik bentuk, warna, maupun kombinasinya. Bandingkan dengan motif batik Mega Mendung (Gambar 4.2). Amati dan pahamilah bahwa perubahan wujud itu adalah kerja memodifikasi fenomena alam menjadi desain batik yang indah.

Sekarang kita coba membuat sketsa pola bentuk sebagaimana aslinya. Kemudian, tanyakan apakah ide dasar bentuk desain ini? Menggunakan bahan dan peralatan apa? Bagaimanakah teknik penggambaran bentuk atau teknik pewarnaannya? Atas dasar itu, kembangkan imajinasi kita untuk menafsirkan apa gerangan makna batik ini? Selanjutnya, kita coba bereksperimen mereka-reka motif batik baru dengan jalan memodifikasi (memindahkan, membalik, memiringkan, mengubah ukuran, memutar, menghapus, menggabung, memecah, mendistorsi) motif tersebut dengan tujuan untuk menghasilkan desain yang lebih artistik, estetis dan fungsional. Jadi hendaknya jangan sampai desain batik yang kita buat lebih jelek dari pada desain motif aslinya. Lebih artistik berarti lebih menonjolkan kadar seninya. Lebih estetis artinya lebih indah dari motif yang telah ada. Sedangkan lebih fungsional berarti motif atau corak dalam pemanfaatannya di tengah masyarakat lebih terkonsep. Motif itu diciptakan untuk pakaian formal, pakaian santai, pakaian malam dan lain sebagainya. Tahap Elaborasi adalah tahap ketika kita menghadapi situasi yang sulit, yaitu mengomunikasikan dan mentransformasikan pengalaman yang implisit ke dalam bentuk yang eksplisit. Dengan demikian, diperlukan keterampilan ekstra untuk memvisualisasikan unsur-unsur subjektif gagasan desain menjadi bentuk objektif karya desain yang diciptakan. Selanjutnya, berdasarkan sketsa awal (tahap persiapan) kita kembangkan dengan membuatsketsa-sketsa alternatif sebagai karya eksplorasi (minimal 3 karya sketsa). Tahap Iluminasi adalah tahap ketika kita menemukan inspirasi baru dari aktivitas kedua tahap sebelumnya. Ini adalah hasil perpaduan antara kekuatan intelektual, intuisi, dan kepekaan batin dalam mewujudkan desain batik baru dan inovatif. Proses kreasi memodifikasi ini datang bagaikan cahaya yang tiba-tiba (sering disebut ilham) yang memberikan pencerahan pemahaman atau pengertian atas desain batik yang diciptakan. Kemudian, pilihlah satu sketsa yang terbaik, kerjakan di atas kertas gambar menggunakan pensil (sketsa) dan cat air atau akrilik. Kamu juga dapat menggunakan bahan lain yang tersedia di lingkungan belajar atau lingkungan tempat tinggalmu.

Tahap Verifikasi yakni pengujian proses penjabaran ide desain menjadi karya desain secara terperinci. Kita bekerja berdasarkan rujukan-rujukan pendapat pakar, petikan-petikan teks dari para ahli yang kita baca, atau referensi motif batik yang kita kliping dan amati. Perhatikan desain batik hasil modifikasi pada Gambar 4.1, 4.2 dan Gambar 4.3 di atas. Semua aktivitas ini adalah pengalaman kreatif yang mengasyikkan dan mengesankan.

Jelasnya: Kita menguji dan meninjau kembali apakah penciptaan desain dengan memodifikasi motif tertentu itu (atau motif lain yang kita pilih) sangat memuaskan, memuaskan, atau kurang memuaskan.

Inilah kriteria yang menunjukkan apakah kita berhasil atau kurang berhasil sebagai pendesain yang handal. Demikian tentang Cara Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi Dengan Memodifikasi Objek, semoga bermanfaat. Selamat berkarya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA