Ilmu sosiologi dapat digunakan untuk mengkaji berbagai gejala sosial melalui penelitian sosial

ILMU SOSIOLOGI

Sebelum menemukan apa itu ilmu Sosiologi, mari kita amati kembali gambar di berikut ini.

sumber: //psikologi.uin-malang.ac.id

Pada umumnya pandangan kita akan fokus pada satu aktivitas, yaitu antara pengemis dan pejalan kaki yang memberi. Pada hakekatnya, manusia hidup saling membutuhkan, ada yang meminta ada pula yang memberi. Tidak diragukan bahwa selain sebagai individu, manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. Artinya, manusia merupakan makhluk yang bertahan hidup saling bergantung demgan manusia lainnya. Sejak lama manusia hidup bersama di dunia ini. Keluarga, teman, saudara, dan kelompok lainnya merupakan tempat bergantung menjalankan hidup.

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI

Dapatkah kamu bayangkan kira-kira kapan sosiologi muncul? Kemudian apa yang menjadi latar belakang munculnya ilmu sosiologi? Lahirnya sosiologi oleh L.Laeyendecker (Kamanto Sunarto, 2004:1) digambarkan dengan adanya serangkaian perubahan jangka panjang yang terjadi di wilayah Eropa Barat di abad pertengahan. Ia menyebutkan ada dua revolusi yang terjadi pada abad ke-18 yaitu Revolusi Industri dan Revoulis Perancis. Hal tersebut menimbulkan suatu kekhawatiran dan kecemasan di masyarakat, dan mendorong para ilmuwan untuk berpikir mengenai dampak Revolusi Perancis dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan politik. Revolusi Perancis dianggap sebagai cntoh perubahan sosial yang tergolong cepat sehingga banyak anggota masyarakat yang tidak siap menghadapinya.

Setiap ilmu pengetahuan memiliki tokoh tertentu yang dikenal, seperti Isaac Newton pada ranah ilmu pengetahuan alam, serta Freud dalam ilmu Psikologi. Layaknya ilmu pengetahuan yang lain, sosiologi juga mempunyai tokoh-tokoh tertentu yang mana dianggap juga sebagai perintis awal lahirnya sosiologi. Tokoh-tokoh perintis awal lahirnya ilmu sosiologi di antaranya yaitu Auguste Comte, Karl Marx, Emile Durkheim, dan Max Weber.

Auguste Comte (1898-1857)

Auguste Comte

Lahir pada tahun 1789 di kota Montpellier, Perancis Selatan. Comte adalah seorang filusuf dari yang seringkali disebut sebagai peletak dasar bagi ilmu Sosiologi, dirinya pula yang memperkenalkan istilah ‘Sosiologi’. Nama Sosiologi hasil ciptaan Comte merupakan gabungan dari kata Romawi socius dan kata Yunani logos. Comte semula bermaksud memberikan nama social physics, namun kata tersebut telah digunakan oleh tokoh lain yakni Saint Simon (Kamanto Sunarto, 2004:3).

Salah satu sumbangan penting Comte yaitu pemikirannya yang tertuang dalam buku Course de Philosophie Positive. Dalam buku tersebut Comte mengungkapkan pandangan bahwa manusia akan melewati tiga tingkatan, yaitu tingkat teologi,tingkat metafisika, dan tingkat positif.

Karl Marx (1818-1883)

Karl Marx

Lahir pada tahun 1818 di Trier, Jerman di kalangan rohaniawan Yahudi. Sumbangan utama Marx yakni pada teorinya mengenai kelas sosial. Menurut pandangannya, masyarakat terbentuk ke dalam dua kelas berbeda yakni kelas pemilik alat produksi atau sering disebut kelas borjuis, dan kelas yang tidak memiliki alat produksi atau kaum proletar. Marx memandang pada suatu saat kaum proletar akan menyadari kepentingan bersama sehingga akan bersatu dan memberontak dalam suatu konflik, dan ingin mendirikan suatu masyarakat tanpa kelas tertentu.

Emile Durkheim (1858-1917)

Emile Durkheim

Durkheim merupakan salah seorang peletak dasar-dasar sosiologi modern. Durkheim terpengaruh oleh tradisi para pemikir bangsa Perancis dan Jerman. Durkheim dalam karya besarnya yang pertama, membahas masalah pembagian kerja yang berfungsi untuk meningkatkan solidaritas.Pembagian kerja yang berkembang pada masyarakat tidak mengakibatkan disintegrasi masyarakat yang bersangkutan, tetapi justru meningkatkan solidaritas karena bagian-bagian dari masyarakat menjadi saling tergantung satu sama lain. Menurut pandangannya ada dua bentuk solidaritas di masyarakat, yakni solidaritas mekanis dan solidaritas organis.

Max Weber (1864-1920)

Max Weber

Max Weber adalah seorang ilmuwan yang produktif dan berhasil menulis sejumlah buku.Salah satu bukunya yang terkenal adalah The Protestant Ethic and the Spirit of Capitalism. Ia mengemukakan pendapatnya yang terkenal mengenai keterkaitan antara etika Protestan dengan munculnya kapitalisme di Eropa Barat. Menurut Weber, muncul dan berkembangnya kapitalisme berlangsung secara bersamaan dengan perkembangan sekte kalvinisme dalam agama Protestan. Ajaran kalvinisme mengharuskan umatnya bekerja keras, disiplin, hidup sederhana, dan hemat.

KEDUDUKAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU SOSIAL LAINNYA

SosiologiStruktur sosial, kelompok, interaksi, dan masyarakatnya
PsikologiIndividu dan kepribadiannya
AntropologiSejarah dan kebudayaan manusia
SejarahManusia dan kejadian masa lampau
EkonomiSegala kegiatan perekonomian serta pertukaran barang dan jasa
Politik Lembaga politik, pemerintahan, kekuasaan, dan wewenang

(Sumber: William E.Thompson and Joseph V. Hickey, 2010: 27)

CIRI-CIRI ILMU SOSIOLOGI

  1. Empiris; sosiologi adalah ilmu yang didasarkan pada hasil observasi, bukan hal-hal yang bersifat spekulatif atau menduga-duga.
  2. Teoritis; sosiologi selalu berusaha menyusun abstraksi/ikhtisar dari hasil observasi yang nyata di lapangan. Hasil observasi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis bertujuan untuk menjalankan hubungan kausalitas menjadi sebuah teori.
  3. Kumulatif; disusun atas dasar teori-teori yang sudah ada yang kemudian disempurnakan atau diperkuat oleh teori-teori yang baru.
  4. Non-etis; sebagai ilmu sosial yang memiliki fokus kajian pada gejala sosial, sosiologi berusaha memahami realitas di balik adanya fenomena atau gejala sosial yang terjadi. Sehingga tidak membicarakan tingkah laku yang berjalan di masyarakat itu baik atau buruk.

FUNGSI SOSIOLOGI UNTUK MASYARAKAT

Sosiologi sebagai salah satu ilmu pengetahuan memiliki fungsi sebagai ilmu murni dan terapan. Sebagai ilmu murni, sosiologi memiliki pengetahuan (knowledge), sistematis, dan objektif. Sedangkan sosiologi sebagai ilmu terapan karena sosiologi memiliki pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Konteks permasalahan sosial yang dipecahkan bukanlah hanya dalam hal konflik, namun lebih luas lagi mencakup segala realitas atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat. Emile Durkheim menjelaskan, bahwa objek studi sosiologi adalah fakta atau realitas sosial. Fakta sosial menurut Durkheim, harus dipelajari melalui kegiatan penelitian. Salah satu realitas sosial adalah kelompok-kelompok dalam masyarakat. Sosiologi mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.

Dalam mengkaji gejala sosial di masyarakat, setidaknya sosiologi memiliki dua fungsi, yakni sebagai berikut;

  1. Fungsi dalam pembangunan. Pada fungsi ini sosiologi dapat memberikan masukannya dalam pelaksanaan proses pembangunan, dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga proses akhir yakni penilaian pembangunan.
  2. Fungsi dalam penelitian. Penelitian sosiologis bertujuan untuk memperoleh gambaran suatu perencanaan sosial yang lebih matang. Dengan adanya gejala sosial di masyarakat, sosiologi berfungsi untuk mencari akar permasalahan untuk kemudian diberikan kepada para pengambil keputusan untuk merumuskan dan mengambil langkah terbaik mengatasi masalah sosial tersebut. Perlu diketahui, pada fungsi penelitian, sosiolog hanya berperan untuk memberikan masukan melalui pengumpulan data, bukan sebagai pengambil keputusan. Pengambilan keputusan merupakan kewenangan dari pemerintah.

PERAN SOSIOLOG DI MASYARAKAT

  1. Sosiolog sebagai ahli riset; Seperti ilmuan lainnya, seorang sosiolog berfokus pada pengumpulan dan penggunaan data. Proses tersebut dilakukan melalui riset ilmiah dengan tujuan untuk mencari data kehidupan masyarakat yang memuat pola-pola, kecenderungan, dan kemungkinan yang paling mungkin terjadi. Semua hal tersebut kemudian sosiolog dalam membuat prediksi yang didasarkan pada fakta-fakta mengenai realita sosial yang ada dan berkemabang dalam masyarakat.
  2. Sosiolog sebagai konsultan kebijakan; Hasil dari riset ilmiah yang dilakukan oleh para sosiolog pada dasarnya mengahsilkan sebuah presiksi kondisi sosial. Presiksi sosial tersebut kemudian dapat dijadikan dasar dalam merancang dan menetapkan kebijakan. Sehingga, dalam pembuatan kebijakan pengaruh atau dampak yang ditimbulkan baik itu positif maupun negatif dapat lebih awal diketahui
  3. Sosiolog sebagai praktisi; Beberapa sosiolog terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat. Mereka memberikan saran-saran, baik dalam penyelesaian berbagai masalah hubungan masyarakat, hubungan antar karyawan, masalah moral, maupun hubungan antar kelompok dalam organisasi. Dalam konteks tersebut, sosiolog berperan sebagai ilmuwan terapan yang menggunakan pengetahuan ilmiahnya untuk mencari nilai-nilai tertentu, seperti efisiensi kerja, evektifitas program, atau kegiatan kemasyarakatan.
  4. Sosiolog sebagai guru atau pendidik; Mengajar merupakan kegiatan yang dapat digeluti oleh seorang sosiolog. Sebagai pendidik, sosiolog berperan dalam mengajarkan dan mengembangkan sosiologi sebagai ilmu di berbagai bidang dengan memberikan contoh-contoh yang terdapat di masyarakat

SOSIOLOGI UNTUK MENGKAJI GEJALA SOSIAL

Secara garis besar, masyarakat merupakan objek utama kajian sosiologi, termasuk di dalamnya berbagai kenyataan sosial yang ada. Ruang lingkup sosiologi relatif lebih luas bila dibandingkan dengan cabang ilmu yang lain. Semua hal yang dihasilkan dari proses sosial di masyarakat merupakan objek kajian sosiologi, mulai dari permasalahan sosial seperti kriminalitas, kemiskinan, perilaku seksual, kehidupan keluarga, kelas sosial, pendidikan, konflik sosial, pelanggaran hukum, hingga program pembangunan yang dilaksanakan oleh negara. Persoalan-persoalan tersebut berhubungan erat dengan kehidupan kita sehari-hari. Bahkan persoalan tersebut muncul di setiap hari walaupun dengan intensitas dan waktu yang berbeda-beda. Sosiologi dibutuhkan untuk untuk memberikan sumbangsih berharga untuk mengkaji dan menangani masalah-masalah di masyarakat.

Pada awalnya sosiologi hanya bersifat murni keilmuan, yang mana hanya untuk memahami realitas yang ada. Misalnya, kemiskinan yang ada di masyarakat desa. Sebagai ilmu murni (pure science), sosiologi hanya berusaha mencari pengetahuan mengenai kemiskinan tersebut, apa penyebabnya, apa dampaknya, serta intensitas terjadinya. Hasil dari pemahaman mengenai kemiskinan tersebut hanya akan dijadikan sebagai pengembangan sosiologi sebagai teori, tidak digunakan sebagai pemecahan masalah kemiskinan. Namun apabila kajian mengenai kemiskinan tersebut ditujukan untuk merumuskan langkah-langkah praktis dalam menanggulangi kemiskinan, maka sosiologi mulai memasuki tahap penerapan. Sebagai ilmu terapan, sosiologi berusaha menemukan cara pemecahan persoalan di masyarakat. Kemiskinan dikaji tidak hanya untuk mengembangkan teori, namun juga diupayakan mencari solusi yang dapat diterapkan untuk penanggulangan masalah kemiskinan tersebut.

Ruang lingkup sosiolgi tentu sangat luas sehingga menyebabkan jangkauan penerapan sosiologi pada bidang-bidang kehidupan juga sangat luas. Seluruh aspek kehidupan manusia sebagai anggota masyarakat hingga masyarakat itu sendiri merupakan bidang pengembangan ilmu (teori) serta bidang penerapan pengetahuan sosiologi. Dengan demikian, memiliki pengetahuan tentang sosiologi tentu sangatlah penting bagi siapapun. Kita mempelajari sosiologi bukan semata-mata untuk menjadi sosiolog (ahli sosiologi). Bahkan tanpa menjadi sosiolog pun kita sebagai bagian dari masyarakat dapat berperan dalam penerapan pengetahuan sosiologi dalam mengkaji segala bentuk gejala sosial di masyarakat.

Sumber referensi:

Thompson and Hickey. (2010). Society in Focus: An Introduction to Sociology Census Update. Pearson Education: United States.

Plummer, Ken. (2010). Sociology The Basic.

Suranto. 2014. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X Kurikulum 2013. Klaten: Cempaka Putih.

Slamet Triyono dan Hermanto. 2016. Sosiologi Untuk SMA/MA Kelas X Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Bandung: SEWU.

Kamanto Sunarto. 2004. Pengantar Sosiologi: Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA