Hydra sp merupakan hewan melakukan perkembangbiakan aseksual dengan cara

Tahukah kamu, Indonesia memiliki beraneka ragam jenis fauna. Meski begitu, fauna yang jumlahnya banyak itu semakin berkurang hari demi harinya. Sebut saja orang utan, kura-kura, badak hingga burung cendrawasih. Sebab itu, pelestasian terhadap hewan-hewan yang hampir punah ini harus dilakukan. Bagaimana caranya? Dengan melakukan reproduksi. Pada hewan, kita mengenal ada dua cara, yakni reproduksi seksual dan reproduksi aseksual.

Ya, seperti tumbuhan, hewan juga dapat melakukan reproduksi aseksual, yaitu dengan menggunakan bagian tubuhnya dan tidak melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan betina. Adapun yang termasuk ke dalam reproduksi aseksual adalah pembelahan biner, pertunasan, fragmentasi dan partenogenesis.

Pembelahan Biner

Proses pembelahan biner melibatkan pembelahan organisme bersel satu menjadi dua sel individu baru yang masing-masingnya memiliki nukleus. Pembelahan biner tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan terlebih dahulu yang dikenal sebagai pembelahan mitosis. Contohnya adalah Amoeba, Plasmodium dan lain-lain.

(Baca juga: Apa yang Dimaksud Partenogenesis pada Reproduksi Hewan?)

Pertunasan

Hewan bereproduksi dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan individu baru atau keturunan. Pertunasan biasanya terlihat dari tonjolan yang terbentuk pada tubuh induk. Beberapa hewan yang melakukan reproduksi dengan cara membentuk tunas adalah Hydra sp.,porifera, dan coelenterata.

Fragmentasi

Reproduksi dengan cara fragmentasi terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama dari fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih.

Tahap kedua, yaitu tahap regenerasi dimana terbentuknya bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian dari setiap potongan tubuh induk tersebut. Pada akhirnya, terbentuknya individu baru dengan mempunyai bagian tubuh lengkap dari setiap potongan tubuh tersebut. Planaria dan karang merupakan contoh hewan yang melakukan reproduksi dengan cara fragmentasi,

Partenogenesis

Partenogenesis adalah bentuk reproduksi aseksual pada hewan dimana betina memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi. Individu ini akan memiliki setengah kromosom tubuh karena berasal dari sel haploid. Hewan seperti lebah, kecoak, semut, tawon kutu daun dan kutu air bereproduksi dengan partenogenesis secara alami.

Contoh siklus partenogenesis, seperti pada kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur. Tanpa melalui proses fertilisasi. telur-telur yang dihasilkan akan berkembang dan menjadi kutu wanita. Meski demikian, setelah beberapa generasi kutu mengalami partenogenesis akan tetap memerlukan proses fertilisasi untuk menghasilkan generasi atau individu baru.

provided by wikipedia ID

Hydra (/[unsupported input]ˈhdrə/) adalah genus dari hewan air tawar kecil. Hydra juga merupakan hewan pemangsa yang termasuk dalam filum cnidaria dan kelas hydrozoa. Hydra banyak ditemukan di air tawar yang bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hydra juga termasuk hewan multiseluler yang memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.

Perkembangbiakan

Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin).

Referensi

provided by wikipedia ID

Hydra (/[unsupported input]ˈhaɪdrə/) adalah genus dari hewan air tawar kecil. Hydra juga merupakan hewan pemangsa yang termasuk dalam filum cnidaria dan kelas hydrozoa. Hydra banyak ditemukan di air tawar yang bersuhu tropis dan tidak tercemar. Hydra juga termasuk hewan multiseluler yang memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop dan tidak bisa dilihat dengan kasat mata.

Perkembangbiakan Aseksual dan Seksual pada Hewan, Lengkap dengan Contohnya

TRIBUNNEWS.COM - hewan melakukan perkembangbiakan yang bertujuan untuk mempertahankan keberadaannya di bumi tetap lestari agar tidak punah.

Secara umum, perkembangbiakan hewan dibagi menjadi dua cara, yakni vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). 

Adapun penjelasan singkat mengenai cara perkembangbiakan aseksual pada hewan yakni sama halnya dengan tumbuhan. 

Perkembangbiakan tersebut hanya menggunakan tubuhnya, tanpa melibatkan peleburan sel kelamin jantan dan betina.

Sedangkan, untuk perkembangbiakan aseksual terjadi karena hewan memiliki gamet atau sel reproduktif yang mengalami meiosis dan memproduksi sel dengan setengah jumlah kromosom, yakni spermatozoa pada jantan dan ovum pada betina.

Baca juga: Penyakit pada Sistem Reproduksi Manusia: HIV, Sifilis, hingga Keputihan, serta Upaya Pencegahannya

Perkembangbiakan Aseksual dan Seksual pada Hewan, Lengkap dengan Contohnya (Istimewa)

Baca juga: Bak Drakula, Lima Hewan Ini Hidup Dari Meminum Darah Mangsanya

Dalam buku IPA Kelas IX, dijelaskan secara rinci mengenai perkembangbiakan aseksual dan seksual pada hewan, berikut penjelasannya:

Perkembangbiakan Aseksual 

Beberapa hewan dapat melakukan perkembangbiakan aseksual seperti halnya tumbuhan.

Berikut contoh hewan yang berkembangbiak secara aseksual:

1. Membentuk Tunas

Hydra Klasifikasi ilmiah Kerajaan:

Animalia

Upakerajaan:

Eumetazoa

Filum:

Cnidaria

Subfilum:

Medusozoa

Kelas:

Hydrozoa

Subkelas:

Leptolinae

Ordo:

Anthomedusae

Subordo:

Capitata

Famili:

Hydridae

Genus:

Hydra


Linnaeus, 1758[1]

Spesies

Hydra americana
Hydra attenuata (Hydra vulgaris)
Hydra canadensis
Hydra carnea
Hydra cauliculata
Hydra circumcincta
Hydra hymanae
Hydra crasts
Hydra littoralis
Hydra magnipapillata
Hydra minima
Hydra oligactis
Hydra oregona
Hydra pseudoligactis
Hydra rutgerensis
Hydra utahensis
Hydra viridis
Hydra viridissima
Hydra vulgaris

Hydra (/ˈhdrə/) adalah genus dari hewan air tawar kecil. Hydra juga merupakan hewan pemangsa yang termasuk dalam filum cnidaria dan kelas hydrozoa. Hydra juga termasuk hewan multiseluler yang memiliki tubuh berbentuk tabung. Panjang tubuhnya diperkirakan 10 milimeter. Hydra juga dikaitkan dengan mitologi Yunani yaitu Hydra, yang merupakan seekor naga yang berkepala banyak. Para ahli biologi memiliki ketertarikan khusus pada Hydra karena kemampuan regeneratif mereka—mereka tidak tampak mati karena usia tua, atau tidak terlihat mengalami penuaan. Hydra ditemukan dari daerah beriklim sedang dan tropis.[2][3]

Hydra berkembang biak dengan cara tunas, yaitu penonjolan yang terdapat pada bagian tubuh induknya yang beberapa lama kemudian penonjolan itu akan lepas dan terbentuklah individu baru. Cara tersebut ditempuh dengan cara aseksual yaitu tidak kawin. Selain itu, Hydra juga berkembang biak dengan cara seksual (kawin).

  1. ^ Schuchert, P. (2011). P. Schuchert, ed. "Hydra Linnaeus, 1758". World Hydrozoa database. World Register of Marine Species. Diakses tanggal 2011-12-20. 
  2. ^ Gilberson, Lance (1999). Zoology Lab Manual (edisi ke-4th). Primis Custom Publishing.  Parameter |name-list-style= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Solomon E, Berg L, Martin D (2002). Biology (edisi ke-6th). Brooks/Cole Publishing. 

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hydra_(genus)&oldid=19263082"

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA