Hubungan sosial antara junior dengan senior tersebut dipengaruhi oleh faktor

Hubungan sosial antara junior dengan senior tersebut dipengaruhi oleh faktor

Banyak Murid baru yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan seniornya. Hubungan sosial antara junior dengan seniornya tersebut dipengaruhi oleh faktor

  1. Identifikasi
  2. imitasi
  3. motivasi
  4. simpati
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: B. imitasi.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban B benar, dan 0 orang setuju jawaban B salah.

Banyak Murid baru yang ikut dalam kegiatan ekstrakurikuler dengan seniornya. Hubungan sosial antara junior dengan seniornya tersebut dipengaruhi oleh faktor imitasi.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Identifikasi menurut saya kurang tepat, karena kalau dibaca dari pertanyaanya jawaban ini tidak nyambung sama sekali.

Jawaban B. imitasi menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban C. motivasi menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. simpati menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah B. imitasi

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Dijawab Oleh : Kunjaw


A Pengertian Hubungan Sosial

Hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain, saling memengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong. Hubungan sosial disebut juga interaksi sosial. Interaksi sosial adalah proses saling memengaruhi di antara dua orang atau lebih. Seseorang melakukan hubungan sosial secara naluri didorong oleh beberapa faktor, baik faktor dari dalam maupun dari luar dirinya.

1. Faktor Internal Terjadinya Hubungan Sosial

Faktor dari dalam diri seseorang yang mendorong terjadinya hubungan social adalah sebagai berikut.

a. Keinginan untuk meneruskan atau mengembangkan keturunan dengan melalui perkawinan antara dua orang yang berlainan jenis saling tertarik dan berinteraksi.

b. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup karena manusia membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.

c. Keinginan untuk mempertahankan hidup terutama menghadapi serangan dari apapun.

d. Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.

2. Faktor Eksternal Terjadinya Hubungan Sosial

Faktor dari luar yang mendorong terjadinya hubungan sebagai berikut.

a. Simpati

Simpati adalah suatu sikap tertarik kepada orang lain karena sesuatu hal. Ketertarikan tersebut karena penampilannya,

kebijaksanaan, ataupun pola pikirnya. Simpati menjadi dorongan yang kuat pada diri seseorang untuk melakukan komunikasi/interaksi sehingga terjadi pertukaran/nilai pendapat. Contohnya, ketika kita mengetahui teman kita bersedih maka kita ikut merasakan kesedihannya, ketika di Provinsi Naggroe Aceh Darussalam, Provinsi D.I Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Provinsi Papua mendapat bencana alam (gempa bumi, tanah longsor, tsunami, ataupun lainnya) yang menghancurkan semua maka kita pun ikut merasakan penderitaan dan berusaha membantu mereka.

b. Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang ada dalam diri seseorang yang mendasari orang melakukan perbuatan. Motivasi muncul biasanya karena rasionalitas, seperti motif ekonomis, motif popularitas, atau politik. Motivasi juga dapat muncul dari pengaruh orang lain. Contohnya, dengan diberikan tugas dari guru maka murid akan termotivasi untuk selalu rajin belajar setiap hari.

c. Empati

Empati merupakan proses psikis, yaitu rasa haru atau iba sebagai akibat tersentuh perasaannya dengan objek yang ada di hadapannya. Empati adalah kelanjutan dari rasa simpati. Contoh ketika kita melihat anak kecil kehilangan orang  tuanya kerena bencana maka tidak terasa kita ikut menangis dan merasakan deritanya (simpati) sehingga kita ingin membantu meringankan penderitaannya (empati).

d. Sugesti

Sugesti adalah kepercayaan yang sangat mendalam dari seseorang kepada orang lain atau sesuatu. Pengaruh sugesti ini muncul tiba-tiba dan tanpa adanya pemikiran untuk mempertimbangkan terlebih dahulu. Sugesti akan mendorong individu untuk melakukan suatu interaksi sosial.

e. Imitasi

Imitasi adalah dorongan untuk meniru sesuatu yang ada pada orang lain. Imitasi muncul karena adanya minat, perhatian atas sikap mengagumi terhadap orang lain yang dianggap cocok atau sesuai. Contohnya meniru mode rambut artis idolanya.

f.Identitas

Identitas adalah dorongan seseorang untuk menjadikan dirinya identik atau sama dengan orang lain. Identifikasi karena terikat oleh suatu aturan yang mengharuskan seseorang menyesuaikan diri seperti orang lain, atau atas dasar kesenangan sehingga tertarik menyesuaikan diri. Contohnya, pakaian seragam yang harus dikenakan murid di suatu sekolah. Faktor-faktor terjadinya hubungan sosial selalu memengaruhi individu dalam proses sosial secara langsung atau tidak langsung. Proses sosial secara langsung dilakukan dengan komunikasi lisan (berbicara). Proses sosial tidak langsung dilakukan antara lain dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon dan surat. Seseorang melakukan hubungan sosial pasti memiliki tujuan, antara lain:

a. menjalin hubungan persahabatan;

b. menjalin hubungan usaha;

c. mendiskusikan sebuah persoalan;

d. melakukan kerja sama; dan lain-lain.

Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial dapat berjalan lancar. Proses

dalam hubungan sosial akan dapat berjalan apabila memenuhi dua syarat, yaitu

kontak sosial dan komunikasi.

a. Kontak Sosial

Kata kontak berasal dari Latin, con atau com, artinya bersama-sama. Secara harfiah berarti menyentuh secara bersama-sama. Sebagai gejala sosial, kontak sebenarnya tidak harus dengan menyentuh tetapi misalnya cukup dengan tersenyum. Kontak dapat bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi dengan mengadakan hubungan langsung. Misalnya tersenyum dan berjabat tangan. Kontak sekunder terjadi jika ada perantara.

b. Komunikasi

Komunkasi berasal dari bahasa Latin, communicare yang berarti hubungan. Jadi, komunikasi berarti berhubungan atau bergaul dengan orang lain. Interaksi tidak akan terjadi hanya dengan kontak tetapi harus ada komunikasi. Komunikasi terjadi kalau seseorang memberikan tanggapan terhadap perilaku orang lain dengan menyampaikan suatu perasaan. Orang yang bersangkutan lalu menerima dan memberi reaksi terhadap perasaan yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Komunikasi tidak selalu menghasilkan bentuk kerja sama bahkan bisa terjadi pertentangan atau perkelahian karena salah paham.

Kecakapan Personal dan Sosial (Latihan soal 1)

Di sekolah, kamu pasti berhubungan dengan guru dan teman-temanmu. Nah, bagaimanakah hubungan guru dan murid-murid di kelas dapat terjalin? Coba kamu jelaskan!

B Jenis Hubungan Sosial

Ciri ciri Hubungan Sosial

Hubungan sosial atau yang disebut interaksi sosial merupakan upaya manusia memenuhi kebutuhan hidup. Tidak semua upaya manusia merupakan hubungan sosial. Oleh karena itu, hubungan sosial memiliki ciri-ciri tertentu, yaitu:

1. adanya kontak sosial dan komunikasi;

2. dilakukan oleh dua orang atau lebih dan ada reaksi dari pihak lain;

3. bersifat timbal balik, positif, dan berkesinambungan;

4. adanya penyesuaian norma dan bentuk-bentuk interaksi sosial.

Hubungan sosial merupakan interaksi sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok, ataupun antara individu dengan kelompok. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat tiga pola proses atau interaksi sosial sebagai berikut.

1. Hubungan antara Individu dan Individu

Hubungan ini merupakan hubungan antara individu yang satu memberikan pengaruh, rangsangan atau stimulus kepada individu lainnya sehingga akan memberikan reaksi, tanggapan, atau respon. Contohnya, berjabat tangan, saling mengucap salam, berbincang-bincang.

2. Hubungan antara Individu dan Kelompok

Hubungan ini dapat dilihat dari contoh berikut. Seorang juru kampanye dari salah satu partai politik sedang berpidato di depan orang banyak sehingga orangorang tersebut akan tertarik dan terpengaruh pada isi pidato tersebut.

3. Hubungan antara Kelompok dan Kelompok

Hubungan ini menunjukkan bahwa kepentingan individu dalam kelompok merupakan satu kesatuan, berhubungan dengan kelompok lain. Contohnya, satu regu pramuka yang sedang melakukan permainan antartim. Walaupun, setiap pemain memainkan perannya masing-masing, pada dasarnya mereka bermain untuk tim.

C Terjadinya Hubungan Sosial

Bentuk-bentuk Hubungan Sosial

Hubungan sosial dapat terjadi dari bentuk kerja sama (asosiatif) atau dapat juga berbentuk saingan dan konflik (disosiatif).

1. Proses Asosiatif

Proses asosiatif adalah proses yang berbentuk kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.

a. Kerja Sama (Cooperation)

Kerja sama, artinya usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok  manusia untuk mencapai tujuan bersama. Kerja sama ditemui hampir di seluruh kelompok manusia. Kerja sama di kalangan masyarakat Indonesia disebut gotong royong. Kerja sama dalam kehidupan bangsa Indonesia selalu ditanamkan dan ditekankan mulai dari keluarga, sekolah, lingkungan kerja, dan lingkungan pemerintahan. Kerja sama memiliki pandangan bahwa manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa orang lain. Kerja sama dibagi menjadi lima bentuk.

1) Kerukunan, meliputi gotong royong dan tolong menolong.

2) Bergainning, yaitu perjanjian pertukaran barang-barang dan jasa antara dua organisasi atau lebih.

3) Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam ke-pemimpinan sebuah organisasi.

4) Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih yang mempunyai tujuan sama.

5) Join venture, yaitu kerja sama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi

Proses akomodasi adalah proses pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang pada mulanya mengalami suatu sengketa. Proses akomodasi memerlukan perhatian dari kedua belah pihak bahkan kadang-kadang membutuhkan pihak ketiga sebagai penengah. Adapun tujuan akomadasi, sebagai berikut.

1) Mengurangi pertentangan antara orang perorang atau kelompok-kelompok manusia akibat perbedaan paham.

2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu.

3) Memungkinkan terjadinya kerja sama antara kelompok satu dengan lainnya yang terpisah karena budaya.

4) Melebur kelompok sosial yang terpisah.

Macam-macam Akomodasi

Akomodasi dapat berbentuk sebagai berikut.

1)      Pemaksaan (coertion) adalah suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dengan paksaan oleh pihak ketiga yang lebih kuat kedudukannya.

2)      Kompromi (compromize) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan cara mengurangi tuntutan dari kedua belah pihak sehingga terjadi titik temu.

3)      Mediasi (mediation) adalah penggunaan jasa perantara.

4)      Arbitrasi merupakan salah satu cara untuk mencapai kompromi apabila pihakpihak yang bertikai tidak mampu menghadapi sendiri. Arbitrasi dilakukan dengan menghadirkan pihak ketiga yang mendapat persetujuan kedua belah pihak.

5)      Konsiliasi adalah usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang bertikai untuk mencari pemecahan.

6)      Peradilan (adjudication) adalah suatu penyelesaian sengketa dengan penyelesaian sesuai dengan hukum yang berlaku melalui peradilan.

7)      Toleransi adalah penyelesaian sengketa dengan jalan memberikan toleransi kepada masing-masing pihak, dengan demikian akan terjadi pemulihan hubungan baik.

8)    Stalemate adalah proses penyelesaian sengketa yang terjadi dengan sendirinya. Stalemate juga merupakan satu bentuk akomodasi di mana pihak yang bertentangan berhenti pada satu titik tertentu karena mempunyai kekuatan seimbang.

c. Asimilasi

Asimilasi adalah proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuk suatu kesatuan yang homogen. Asimilasi juga merupakan proses sosial yang ditandai dengan usaha-usaha mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang perorang dan kelompok. Seseorang yang melakukan asimilasi ke dalam suatu kelompok tidak lagi membedakan dirinya, tetapi telah mengidentifikasi dengan kelompok tersebut.

Asimilasi terjadi karena adanya faktor-faktor yang memengaruhi. Faktor-faktor yang memengaruhi proses asimilasi sebagai berikut.

1) Sikap dan kesediaan saling menenggang (toleransi).

2) Sikap dalam menghadapi orang asing dan kebudayaannya.

3) Adanya kesempatan di bidang ekonomi yang seimbang.

4) Keterbukaan golongan penguasa.

5) Perkawinan campuran.

6) Adanya kesamaan dalam berbagai unsur budaya.

7) Adanya musuh bersama dari luar.

Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi sebagai berikut.

1) Adanya isolasi kebudayaan dan salah satu kebudayaan kelompok.

2) Kurangnya pengetahuan dari salah satu kelompok atas kebudayaan kelompok.

3) Ketakutan atas kekuatan kebudayaan kelompok lain.

4) Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok tertentu.

5) Adanya perbedaan ciri-ciri badaniah.

6) Adanya persaingan in-group yang kuat.

7) Adanya diskriminasi.

8) Adanya perbedaan kepentingan antarkelompok.

Kecakapan Personal dan Sosial (Latihan soal 2)

Kamu melihat sekelompok temanmu sedang bertikai dengan kelompok lain. Permasalahannya adalah calon ketua OSIS dari kelompok temanmu tidak terpilih. Mereka menuduh bahwa calon dari kelompok lain telah melakukan kecurangan sehingga berakibat kekalahannya. Pertikaian kedua kelompok ini sudah mengarah kepada bentrokan fisik. Apa yang kamu dan teman-teman lain lakukan agar kedamaian tercapai? Diskusikanlah!

2. Proses Disosiatif

Proses disosiatif disebut sebagai proses oposisi. Secara umum, proses disosiatif dibedakan atas tiga bentuk, yaitu persaingan, kontravensi, dan pertentangan.

a. Persaingan (Kompetisi)

Persaingan adalah suatu proses sosial yang terjadi karena individu atau kelompok saling bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian publik dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa mempergunakan ancaman atau kekerasan. Persaingan dapat bersifat pribadi atau kelompok. Persaingan dapat terjadi dalam berbagai hal, seperti persaingan ekonomi, kebuayaan, ras, dan peranan.

b. Kontravensi

Kontravensi merupakan suatu bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau perasaan tidak suka yang disembunyikan. Perasaan tidak suka yang tersembunyi dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menimbulkan pertikaian. Proses kontravensi mencakup lima proses sebagai berikut.

1) Proses yang umum dari kontravensi meliputi perbuatan, penolakan, perlawanan, protes, dan lain-lain.

2) Bentuk dari kontravensi yang sederhana, misalnya mencaci maki orang, memfitnah dan mencela.

3) Bentuk kontravensi yang intensif menyangkut penghasutan, menyebarkan isu,  dan mengecewakan.

4) Kontravensi yang bersifat rahasia.

5) Kontravensi yang bersifat taktis, misalnya mengejutkan lawan, membingungkan pihak lain atau provokasi.

Selain lima proses tersebut, ada tiga tipe umum kontravensi dalam kehidupan sehari-hari.


  1. Kontravensi yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang memiliki perubahan cepat. Misalnya hubungan anak dan orang tua. Meningkatnya usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan makin meluas sehingga orang tua khawatir anak akan menyimpang dari tradisi.
  2. Kontravensi yang menyangkut bidang seks. Kontravensi itu menyangkut hubungan suami istri dalam keluarga dan peranannya di masyarakat.
  3. Kontravensi parlementer. Kontravensi ini menyangkut hubungan antargolongan mayoritas dan minoritas.

c. Pertentangan

Pertentangan adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Banyak hal yang menyebabkan terjadinya pertentangan, antara lain:

1) perbedaan antara individu-individu,

2) perbedaan kebudayaan,

3) perbedaan kepentingan, dan

4) perubahan sosial.

Akibat yang ditimbulkan oleh pertentangan dalam masyarakat di suatu pihak dapat memperkuat kepribadian dari kelompok yang bertentangan itu sendiri. Di pihak lain, setiap pertentangan pasti akan menimbulkan perubahan. Akibat dari pertentangan sebagai berikut.

1) Tumbuhnya solidaritas di dalam kelompok yang timbul akibat dari pertentangan antarkelompok.

2) Goyahnya persatuan kelompok apabila pertentangan itu terjadi di dalam kelompok.

3) Timbulnya perubahan dari kepribadian orang per orang.

4) Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia jika terjadi konflik fisik.

5) Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.

Semua sumber-sumber proses sosial di atas terdapat di kehidupan masyarakat,

tetapi intensitas dan kedalamannya berbeda-beda.

Uji Kompetensi

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang tepat!

1. Hubungan sosial terjadi karena adanya ....

a. proses sosial dan kontak sosial

b. komunikasi dan proses sosial

c. kontak sosial dan komunikasi

d. kepatuhan terhadap nilai dan norma

2. Tindakan berikut ini merupakan bentuk hubungan sosial adalah ....

a. dua anak saling tersenyum dan melambaikan tangan

b. seorang anak mencium potret

c. ayah menonton televisi

d. mahasiswa membaca biografi orang terkenal

3. Upaya untuk meredakan konflik antarmasyarakat dengan melakukan penyesuaian perbedaan di segala bidang dinamakan ....

a. asimilasi                       c. koordinasi

b. akomodasi                   d. ajudikasi

4. Manusia dituntut melakukan interaksi social dalam kehidupan sosial berdasar ....

a. keinginan sendiri

b. kemauan dan kemampuan seseorang

c. kedudukan dan peranan yang dimilikinya

d. status ekonomi

5. Banyak murid baru yang ikut dalam kegiatan ekstrakulikuler dengan seniornya. Hubungan sosial antara yunior dengan seniornya tersebut dipengaruhi oleh faktor ....

a. identifikasi                    c. imitasi

b. motivasi                        d. simpati

6. Dalam masa reformasi sering diwarnai perbedaan pendapat, ini diperlukan proses akomodasi dengan cara mengakui dan menghormati ragam pendapat. Proses akomodasi itu dinamakan ....

a. toleransi                        c. konsiliasi

b. kompromi                     d. konversi

7. Musyawarah ganti rugi antara pengusaha atau pemerintah dengan masyarakat dalam masalah pembebasan tanah merupakan contoh dari bentuk akomodasi, yaitu ....

a. kompromi                     c. konversi

b. toleransi                        d. mediasi

8. Penyelesaian konflik antara kelompok social masyarakat melalui proses yang difasilitasi dan dipandu oleh pihak pemerintah merupakan akomodasi baru dalam bentuk ....

a. mediasi                         c. koordinasi

b. arbitrasi                        d. konsiliasi

9. Syarat terjadinya hubungan sosial adalah komunikasi karena seseorang dapat ....

a. memberikan dorongan emosional

b. menimbulkan hubungan romantis

c. menimbulkan saling pengertian antarindividu satu dengan lainnya

d. menimbulkan pertentangan

10. Komunikasi dapat menghasilkan kerja sama apabila ....

a. tidak terjadi bentrok

b. terjadi pergaulan

c. timbul sikap saling memahami maksud dan tujuan

     d. semua pihak sama-sama diuntungkan

II. Jawablah pertanyaan berikut dengan tepat!

1. Apakah yang dimaksud hubungan sosial?

2. Mengapa kerja sama merupakan proses asosiatif yang penting bagi kehidupan?

3. Sebutkan tiga tipe yang ada pada bentuk kontravensi!

4. Mengapa dalam hubungan sosial diperlukan tata kelakuan?


Page 2