Halaqah 56 Beberapa Contoh Dosa Penyebab terjatuhnya Seseorang ke dalam neraka Bagian 2

CONTOH DOSA PENYEBAB JATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA (BAGIAN 1)

السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين

Halaqah yang ke-60 dari Silsilah ‘Ilmiyah Beriman kepada hari akhir adalah tentang “Beberapa Contoh Dosa Penyebab Jatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka Bagian Pertama”

Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Allāh Subhānahu wa Ta’āla tidak mengampuninya akan menjadi sebab seseorang terjatuh ke dalam neraka.

Di antara dosa tersebut adalah:

▪️Dosa bid’ah.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam berkata,

وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

“Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid’ah. Dan setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka. ”

(Hadits Shahih Riwayat Nasā’i)

Bid’ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat Islam.

Umat yang dahulunya bersatu, satu di atas Al Qurān dan Al Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam generasi terbaik umat Islam, menjadi berbagai aliran yang banyak.

Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang kepada islam yang murni yang dipahami oleh para sahabat Radhiyallāhu ‘anhum.

Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:

وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى

“Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Mereka berkata, ‘Siapakah golongan tersebut ya Rasūlullāh ?’ Beliau menjawab, ‘Golongan yang berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku’.”

(Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).

Ucapan beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam “ummatī” yaitu umatku, menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid’ah yang mereka lakukan.

Dan ucapan beliau shallallāhu ‘alayhi wa sallam semuanya masuk neraka, menunjukkan bahwasanya bid’ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka.

Kalau Allāh menghendaki, maka Allāh mengampuni tanpa diadzab dan kalau Allāh menghendaki maka Allāh akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Allāh kehendaki.

Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya:

➙Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al Qurān dan Al Hadits.

➙Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid

➙Mendahulukan akal di atas dalil.

➙Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama.

➙Dan ada di antara mereka yang memiliki bai’at khusus kepada pemimpin aliran,

di antara cirinya:

√ Mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.

√ Tidak berhati-hati di dalam berdalil dengan hadits-hadits Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam.

√ Mencukupkan diri dengan Al Qurān tanpa hadits di dalam berdalil.

√ Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.

Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid’ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh sebagian manusia.

Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya jumlah mereka. Karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur dengan kesesuaiannya dengan Al Qurān dan Al Hadits.

Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran dengan cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara se-Islam.

Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman neraka.

Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti seseorang hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama.

Kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya.

Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat (kerancuan berpikir) dan menjauhi fitnah syahwat.

Semoga Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan hidayah kepada kita semua.

Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

‘Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah

Halaqah 56 Beberapa Contoh Dosa Penyebab terjatuhnya Seseorang ke dalam neraka Bagian 2
Photo Credit: sehatituindah.com

Di antara dosa yang membahayakan seseorang yang beriman dan bisa menjadi penyebab jatuhnya seseorang ke dalam neraka ketika melewati sirath adalah berdusta atas nama Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam. Beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam,

مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ 

Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaknya dia menyiapkan tempatnya di neraka (HR.Bukhari dan Muslim)

Hendaknya seseorang berhati-hati di dalam menyampaikan hadits Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam, menjauhi hadits-hadits dhaif dan palsu, baik dalam masalah aqidah, fadhoil amal, maupun masalah yang lain. Dan bagi yang tidak mampu menghukumi sebuah hadits, maka hendaknya dia taqlid dengan ulama atau ustadz yang ia anggap paling ahli di dalam hadits.

Di antara dosa tersebut adalah dosa lisan dan kemaluan. Nabi Sholallohu 'Alaihi Wasallam pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan manusia di dalam neraka. Maka beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam mengatakan,

Mulut dan kemaluan (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Dosa yang dilakukan mulut seperti dusta, membicarakan kejelekan orang lain, mengadu domba, berfatwa tanpa ilmu, menuduh tanpa hak, makan dan minum yang haram dan lain-lain. Dosa yang dilakukan kemaluan, seperti berzina, liwath, dan lain-lain.

Dan di antara dosa tersebut adalah sombong. Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda yang artinya,

Tidak akan masuk surga, orang yang di dalam hatinya terdapat seberat zarroh-pun dari kesombongan.

Seorang laki-laki bertanya,

Sesungguhnya seseorang senang apabila bajunya bagus dan sandalnya bagus.

Maka beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam berkata,

Sesungguhnya Alloh adalah indah dan mencintai keindahan. Yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia (HR. Muslim)

Ucapan beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam tidak akan masuk surga adalah ancaman bagi pelakunya, bahwasanya dia bukan termasuk orang-orang yang pertama masuk surga. Dan balasan kesombongan dia adalah masuk neraka terlebih dahulu. Marilah kita belajar menerima kebenaran dari manapun datangnya. Karena pada hakikatnya kebenaran berasal dari Alloh Subhanahu Wa Ta'ala. Dan janganlah kita meremehkan orang lain, karena ilmu, harta, jabatan atau gelar yang kita miliki. Karena Alloh Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kepada kita kenikmatan-kenikmatan tersebut, mampu untuk memberikan kepada orang lain yang semisal atau yang lebih baik kapan Alloh kehendaki. Semakin seseorang rendah hari karena Alloh, maka Alloh akan semakin mengangkat derajatnya.

Di antara dosa tersebut adalah memakan makanan yang haram. Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda,

Sesungguhnya tidaklah tumbuh daging dari makanan yang haram, kecuali neraka lebih pantas bagi daging tersebut (Hadits Shahih Riwayat Tirmidzi).

Seorang muslim hendaknya sangat berhati-hati di dalam mencari rezeki untuk diri-sendiri dan keluarga. Tidak memakan dan memberi makan, kecuali setelah yakin itu halal. Hendaknya ia menjauhi riba, memakan harta orang lain tanpa hak, menjauhi uang suap, menjauhi kurang dalam menimbang dan segala jenis harta haram lainnya.

Dan di antara dosa yang dapat menjadi sebab jatuhnya seseorang ke dalam neraka adalah tidak ikhlas di dalam menuntut ilmu, maksudnya ilmu agama. Rosululloh Sholallohu 'Alaihi Wasallam bersabda yang artinya,

Barang siapa yang menuntut ilmu, yang sebenarnya digunakan untuk mencari ridha Alloh. Dia tidak menuntut ilmu tersebut kecuali untuk mencari dunia, maka dia tidak akan mencium bau surga pada hari kiamat (HR. Abu Daud).

Di dalam hadits yang lain beliau Sholallohu 'Alaihi Wasallam mengatakan bahwasanya siapa saja yang menuntut ilmu hanya untuk menyombongkan diri di hadapan para ulama atau untuk berdebat dengan orang-orang bodoh, maka ancamannya adalah neraka (Hadits Shahih Riwayat Ibnu Majah).

Anda dapat mendownload audio kajian di atas dengan mengklik link di bawah ini :

Halaqah 56 Beberapa Contoh Dosa Penyebab terjatuhnya Seseorang ke dalam neraka Bagian 2

Sumber : Audio Halaqoh Silsilah Islamiyah bimbingan Ustadz Abdullah Roy

ADVERTISEMENTS :

Halaqah 56 Beberapa Contoh Dosa Penyebab terjatuhnya Seseorang ke dalam neraka Bagian 2

Halaqah 56 Beberapa Contoh Dosa Penyebab terjatuhnya Seseorang ke dalam neraka Bagian 2