Hal berikut yang termasuk ke dalam keuntungan produksi massal adalah

Keuntungan produksi massal akan diperoleh suatu perusahaan yang menerapkannya. Foto: Unsplash.com

Produksi massal adalah salah satu sistem produksi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan. Ada sejumlah keuntungan produksi massal yang akan diperoleh perusahaan yang melaksanakan sistem tersebut.

Salah satu keuntungan dari pelaksanaan produksi massal adalah perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar. Selain itu, masih ada banyak keuntungan lain yang diperoleh dengan menggunakan sistem produksi massal.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai keuntungan produksi massal serta kekurangannya. Simak pembahasannya di bawah ini.

Pengertian Produksi Massal

Pengertian produksi massal adalah kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan cepat. Foto: Unsplash.com

Produksi massal secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan produksi yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan produk dengan cepat.

Menurut Arif Suharsono dalam buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XII, produksi massal merupakan kemampuan perusahaan untuk menyediakan produk dalam skala massal yang didesain secara individual dan dikomunikasikan untuk dipertemukan dengan kebutuhan setiap pelanggan.

Pada umumnya, produksi massal banyak dilakukan oleh usaha bisnis yang membutuhkan produksi barang secara cepat, seperti produk makanan atau minuman, produk fesyen, produk perawatan kulit, dan lain-lain.

Proses produksi secara massal akan dilakukan secara berulang dan terus-menerus demi memenuhi permintaan pasar. Oleh sebab itu, sistem ini disebut sebagai produksi massal.

Salah satu tahapan produksi adalah validasi dan pengujian produksi. Foto: Unsplash.com

Produksi massal merupakan salah satu sistem produksi barang yang dilakukan secara terus-menerus yang terdiri dari beberapa tahapan. Berikut adalah macam-macam tahapan dalam produksi massal.

1. Menyiapkan Dokumentasi Persyaratan Produk

Langkah pertama adalah menyiapkan dokumentasi persyaratan produk. Langkah ini dilakukan oleh manajer produksi yang bertanggung jawab atas proses pelaksanaan produksi.

Meskipun pembuatan dokumen produk adalah salah satu tugas dari manajer produksi, manajer tetap tidak dapat bekerja sendiri. Manajer produksi memerlukan meminta persetujuan dari manajer lainnya, seperti manajer quality assurance (QA), teknik, pemasaran, dan penjualan, dan lain-lain.

Adapun dokumen yang perlu disiapkan dalam memenuhi persyaratan dokumentasi persyaratan produk (product requirment documentation) adalah sebagai berikut:

  • Daftar fitur yang akan disertakan dalam produk

  • Ukuran spesifik yang perlu dipenuhi oleh setiap fitur

  • Perkiraan volume produksi

  • Proyeksi biaya yang akan dikeluarkan

  • Jadwal rilis dan petunjuk arahan produk.

2. Memvalidasi dan Pengujian Teknik

Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi dan pengujian teknik. Langkah ini dilakukan oleh para teknisi untuk mencoba atau menguji kelayakan fitur pada produk sesuai dengan dokumentasi persyaratan produk atau PRD.

Tujuan utama dari dilakukannya validasi dan pengujian teknik adalah untuk mengidentifikasi adanya kekurangan pada fitur produk yang telah dijelaskan dalam PRD. Langkah ini juga bertujuan untuk menemukan cara untuk mengatasi atau menguranginya masalah yang ditemukan secara signifikan.

3. Melakukan Validasi dan Pengujian Desain

Validasi dan pengujian desain adalah tahapan selanjutnya yang perlu dilakukan dalam produksi massal. Langkah ini bertujuan untuk rancangan yang pas untuk produk yang akan dibuat.

Dalam tahapan ini, akan dilakukan pemilihan bahan dan desain untuk produk yang sekiranya menarik dan sesuai dengan mekanisme yang telah dijelaskan dalam PRD. Bahan dan desain yang dipilih akan digunakan pada akhir proses produksi.

4. Validasi dan Pengujian Produksi

Tahapan selanjutnya adalah melakukan validasi dan pengujian terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan produksi. Pada tahapan ini, rancangan produk yang telah dibuat pada langkah 3 harus disesuaikan dengan biaya target yang tercantum dalam PRD.

Apabila ada ketidaksesuaian dengan mekanisme yang telah dijelaskan dalam PRD, maka desain produk harus diperbaiki sebelum akhirnya siap untuk diproduksi.

5. Proses Pelaksanaan Produksi

Langkah terakhir adalah mengeksekusi rancangan produk yang telah ditetapkan pada langkah-langkah sebelumnya. Pada tahap ini, sebagian besar tanggung jawab ada pada produsen untuk mendapatkan suku cadang, merakit, dan mengujinya untuk memenuhi permintaan produksi.

Di samping itu, kualitas dari produk merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam proses pelaksanaan produksi sebelum akhirnya dipasarkan kepada konsumen.

Keuntungan Produksi Massal

Meningkatkan produktivitas perusahaan merupakan salah satu keuntungan produksi massal. Foto: Unsplash.com

Produksi massal akan mendatangkan sejumlah keuntungan bagi perusahaan yang melaksanakan sistem ini. Berikut ini macam-macam keuntungan produksi massal yang disadur dari buku Produk Kreatif dan Kewirausahaan SMK/MAK Kelas XII karya Drs. Joko Pramono.

1. Meningkatkan Produktivitas Perusahaan

Salah satu keuntungan dari produksi massal adalah dapat meningkatkan produktivitas perusahaan. Proses produksi massal dapat membantu perusahaan dapat menghadirkan produk yang dibutuhkan konsumen dalam jumlah banyak.

2. Biaya Produksi Lebih Rendah

Produksi massal dapat mengurangi jumlah biaya produksi suatu perusahaan. Segala jenis biaya produksi, seperti biaya tetap dan tidak tetap dapat ditekan dengan menggunakan teknik produksi massal sehingga tidak memakan biaya yang banyak.

Produksi massal dapat mengefisiensikan waktu karena dengan bantuan teknologi otomatisasi yang dapat memproduksi barang dengan cepat. Oleh sebab itu, produksi massal tidak hanya dapat menghemat biaya, tetapi juga dapat menghemat waktu.

Kekurangan Produksi Massal

Salah satu kekurangan produksi massal adalah kurang fleksibel dalam pelaksanaannya. Foto: Unsplash.com

Produksi massal dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan produktivitasnya. Namun, di samping itu, ada beberapa kekurangan dari produksi massal itu sendiri. Berikut kekurangan sistem produksi massal.

1. Membutuhkan Modal yang Besar

Produksi massal biasanya bercirikan dengan penggunaan mesin dan teknologi yang mutakhir sehingga membutuhkan modal yang besar untuk menghadirkan mesin dan teknologi tersebut.

Di samping itu, mesin dan teknologi mutakhir biasanya memakan biaya perawatan yang mahal sehingga diperlukan modal besar untuk melakukan produksi massal.

2. Penurunan Motivasi Kerja pada Karyawan

Karena produksi massal berfokus pada penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk memproduksi barang, hal ini secara tidak langsung berdampak pada penurunan motivasi kerja.

Dalam penerapan produksi massal, produktivitas perusahaan akan meningkatkan sehingga secara tak langsung, karyawan juga dituntut untuk menyesuaikan diri dengan produktivitas tersebut.

3. Kurang Fleksibel dalam Pelaksanaannya

Menerapkan produksi massal artinya perusahaan harus berpatokan dengan standar dan mekanisme yang telah ditetapkan sebelum proses produksi dimulai.

Apabila salah satu tahapan dalam prosedur tersebut telewati, maka akan berdampak pada proses produksi secara keseluruhan sehingga proses produksi harus dilakukan dari awal. Tentunya hal ini menjadi kurang fleksibel.