Fungsi hormon estrogen dan progesteron bagi perempuan adalah

Halodoc, Jakarta - Berbicara mengenai hormon estrogen, rasanya tidak akan lepas dari fungsi seksual dan reproduksi pada wanita. Hormon ini pun diproduksi di ovarium. Selain itu, kelenjar adrenal juga memproduksi hormon ini meski jumlah kecil. Selama hamil, hormon estrogen juga diproduksi di plasenta. Namun, tidak hanya dimiliki wanita, pria juga memiliki hormon ini yang produksinya terjadi di kelenjar adrenal dan testikel dalam jumlah kecil. 

Lebih Dalam Tentang Fungsi Hormon Estrogen

Hormon ini memiliki fungsi yang banyak dan bisa terlihat saat seorang wanita mulai memasuki pubertas. Ia berfungsi untuk membantu perubahan tubuh seperti seperti pertumbuhan payudara, rambut kemaluan, dan ketiak. Ia juga menjaga kekuatan dan ketebalan dinding vagina dan lapisan uretra, serta pelumasan vagina.

Hormon ini penting dalam mengatur siklus menstruasi, karena ia akan mengendalikan pertumbuhan lapisan rahim selama awal siklus menstruasi. Jika sel telur wanita tidak dibuahi, kadar estrogen akan menurun tajam dan terjadilah menstruasi. Tetapi, saat  sel telur dibuahi, estrogen bekerja dengan progesteron untuk menghentikan ovulasi selama kehamilan sehingga menstruasi tidak terjadi. 

Baca juga: Moody pada Wanita, Kelainan Mental atau Hormon? 

Estrogen juga penting dalam mengontrol laktasi pada ibu yang baru melahirkan dan berbagai perubahan lain pada payudara. Ini termasuk perubahan selama remaja dan selama kehamilan.

Tidak hanya seputar fungsi seksual, estrogen berperan dalam pembentukan tulang. Ia bekerja dengan vitamin D, kalsium dan hormon lainnya untuk secara efektif memecah dan membangun kembali tulang sesuai dengan proses alami tubuh. Saat kadar estrogen mulai menurun, maka proses pembentukan tulang menjadi lebih lambat, oleh karena itu wanita yang masuk masa menopause akan mengalami tulang yang lebih mudah keropos, bahkan empat kali lebih tinggi alami osteoporosis daripada pria. 

Di samping itu, estrogen juga memiliki peran dalam pembekuan darah, mempengaruhi kulit, rambut, selaput lendir dan otot-otot panggul. Hormon ini juga diyakini mempengaruhi otak, dan penelitian juga menunjukkan bahwa kadar estrogen yang rendah dan berlangsung lama terkait dengan suasana hati kurang baik.

Sementara itu, pada pria, estrogen diduga mempengaruhi jumlah sperma. Meski pria akan memiliki kadar yang lebih sedikit. Jumlah normal estrogen akan berbeda pada tiap orang dan kondisi. Nah, ini adalah petunjuk kisaran normal estrogen:

  • Pada wanita sebelum menopause: 60-400 picogram per militer (pg/mL);

  • Pada wanita setelah menopause: kurang dari 130 pg/mL;

  • Pada pria: 10-130 pg/mL;

  • Anak-anak: kurang dari 25 pg/mL.

Baca juga: Fungsi Hormon Testosteron Bagi Pria dan Wanita

Lantas, Apa yang Terjadi Saat Kekurangan Hormon Estrogen

Saat seseorang mengalami kekurangan hormon estrogen, gejala yang muncul bisa beraneka ragam dan berbeda-beda tiap orang. Ini akan dipengaruhi oleh seberapa berat rendahnya kadar estrogen pada seorang wanita.

Gejala kekurangan hormon estrogen ini bisa termasuk gangguan tidur yang menyebabkan kelelahan ekstrim di siang hari, dan kesulitan untuk fokus. Gangguan tidur yang terjadi pun bisa merupakan kombinasi dari banyak hal, seperti akibat  jantung berdebar-debar, hot flashes, berkeringat di malam hari, dan menggigil dingin.

Hormon estrogen yang rendah juga menyebabkan gejala lain seperti nyeri sendi , sakit kepala, kulit kering dan vagina mengering, tulang menjadi rapuh dan mudah patah, serta meningkatnya risiko infeksi kandung kemih. Kekurangan estrogen bahkan juga bisa sebabkan depresi berat.

Jangan biarkan gejala penyakit semakin parah, kamu bisa tanya dokter di Halodoc mengenai kondisi yang kamu alami. Tunggu apa lagi? Segera download aplikasi Halodoc sekarang, ya!

Baca juga: Wanita Harus Tahu, Ini Dampak Hormon Estrogen Rendah

Fungsi hormon estrogen dan progesteron bagi perempuan adalah
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019.  Drugs and Supplements: Estrogen.
Web MD. Diakses pada 2019. What Is an Estrogen Test?

Selain itu, hormon ini punya fungsi penting dalam proses persalinan, membantu menjaga kadar kolesterol, serta kesehatan tulang, otak, jantung, kulit, dan jaringan lainnya.

Kadar estrogen berubah-ubah sepanjang bulan. Tingkat estrogen yang rendah biasanya terjadi pada wanita menopause, tetapi kondisi medis lainnya juga bisa menimbulkan kondisi ini.

Sementara kelebihan kadar estrogen biasanya terjadi karena ada masalah pada menstruasi, kelebihan berat badan, atau kondisi medis lainnya.

2. Progesteron

Progesteron adalah jenis hormon utama wanita lainnya. Sama seperti estrogen, progesteron diproduksi oleh kelenjar adrenal dan ovarium, tepatnya di korpus luteum.

Saat hamil, plasenta juga memproduksi hormon ini. Hormon progesteron berperan dalam siklus menstruasi dan proses pembuahan.

Pada pembuahan, hormon ini membantu mempersiapkan endometrium (dinding rahim) untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

Ketika kehamilan terjadi, progesteron juga bekerja untuk menjaga kehamilan serta mendorong kelenjar penghasil susu untuk memproduksi ASI.

Hormone Health Network menyebutkan bahwa wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit untuk hamil.

Adapun wanita dengan kadar progesteron rendah dan berhasil hamil, berisiko tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.

3. Testosteron

Testosteron mungkin identik dengan hormon pada pria. Namun nyatanya, ovarium dan kelenjar adrenal wanita pun memproduksi hormon testosteron meski dalam jumlah kecil.

Seperti yang dimiliki pria, hormon testosteron pada wanita pun memiliki fungsi penting dalam reproduksi wanita.

Fungsi ini terkait mengontrol naik dan turunnya hasrat seksual serta menjaga ovarium agar berfungsi sebagaimana mestinya.

Tak hanya itu, testosteron juga memainkan peran penting pada kesehatan tulang wanita.

4. Oksitosin

Jenis hormon pada wanita lainnya adalah oksitosin. Hormon ini diproduksi oleh bagian otak hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam proses persalinan. Hormon ini merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi sebagai tanda mulainya persalinan.

Setelah bayi lahir, oksitosin berperan dalam proses laktasi. Pada proses laktasi, hormon oksitosin berperan dalam memproduksi ASI dan mengalirkan ASI ke payudara.

Saat bayi mengisap payudara ibu, hormon oksitosin menyebabkan ASI keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah.

apa yang dimaksud ureteroscopic lithotripsy​

mengapa asam urat bisa jadi sakit batu ginjal​

adanya endapan garam di ginjal addalah​

siapakah penemu teori bintang kembar​

keberadaan pasang surut air laut dikarenakan adanya​

apa arti dari:1. biotik2. abiotikdan sebutkan contohnya masing-masing minimal 3apa itu metamorfosisi?​

saat kita salah memasang telapak pada makanan sudah ditaruh di atasnya renang ketika kita tarik taplak tersubut lurus dan cepat makanan tidak akan ber … geseranhukum Newton? ​

1. Berapa kira-kira berat paru-paru orang dewasa ?2. hati disebut juga ?3fungsi hati adalah ?4. Di manakah letak jantung kita dan Berapa besarnya ?Qu … izsiapa duluan jawab aku kasih jawaban tercerdasgak boleh nengok google ya!!!!​

1.manusia hidup di........2. alat yg di gunakan untuk keangkasa adalah.......3. nama planet sebelum neptunus....​

minta jawaban terperinci dengan cepat​