Fase perkembangan Plasmodium malariae yang terjadi dalam tubuh manusia secara urut adalah

Siklus hidup dari penyakit malaria ini tidak terlepas dari proses transmisi parasit Plasmodium spp. dari tubuh nyamuk ke tubuh manusia atau sebaliknya. Siklus hidup dari penyakit ini adalah sebagai berikut :

Pada saat nyamuk infektif menghisap darah manusia, sporozoit yang terdapat di bagian kelenjar liur nyamuk akan masuk melalui peredaran darah manusia menuju sel hati. Sporozoit kemudian berkembang menjadi tropozoit hati. Tropozoit hati berkembang menjadi skizon hati. Skizon hati kemudian pecah mengeluarkan merozoit dengan jumlah mencapai 10.000-30.000 merozoit. Siklus ini disebut sebagai siklus eksoeritrositer yang berlangsung selama kurang lebih 2 minggu.

Merozoit yang berasal dari skizon hati kemudian masuk ke peredaran darah dan menginfeksi sel darah merah (eritrosit). Di dalam eritrosit, parasit tersebut mengalami perkembangan lagi dari stadium sporozoit hingga skizon. Skizon yang telah menginfeksi eritrosit tersebut kemudian pecah dan merozoit dari skizon yang pecah tersebut akan keluar (jumlah 8-30 merozoit) sehingga menginfeksi sel darah merah (eritrosit) lainnya. Siklus ini disebut sebagai siklus eritroser. Secara keseluruhan, proses perkembagan secara aseksual ini disebut sebagai skizogoni. Setelah sampai 2-3 siklus skizogoni, sebagian merozoit yang menginfeksi sel darah merah akan membentuk stadium seksual (gametosit jantan dan betina) (Putra, 2011).

  • Siklus pada nyamuk Anopheles

Apabila nyamuk Anopheles betina menghisap darah manusia yang mengandung gametosit Plasmodium spp., nyamuk akan terinfeksi oleh gametosit tersebut. Di dalam tubuh nyamuk, gamet jantan dan betina melakukan pembuahan menjadi zigot. Zigot berkembang menjadi ookinet kemudian menembus dinding lambung nyamuk. Ketika ookinet sudah berada di luar dinding lambung nyamuk, ookinet berkembang menjadi ookista. Ookista selanjutnya menjadi bentuk sporozoit yang bersifat infektif dan siap ditularkan ke manusia (Putra, 2011).

Gambar 1. Siklus hidup Plasmodium spp. penyebab penyakit malaria (Putra, 2011).

Lamanya waktu yang diperlukan sejak sporozoit masuk ke tubuh manusia sampai timbulnya gejala klinis (demam), merupakan masa inkubasi dari Plasmodium spp. Masa inkubasi ini berbeda-beda tergantung dari spesiesnya misalnya pada P. falciparum memiliki masa inkubasi sekitar 9-14 hari, P. vivax 12-17 hari, P. ovale 16-18 hari, dan P. malariae 18-40 hari (Putra,2011).

D. Penularan Malaria

Nyamuk di golongkan ke dalam beberapa jenis berdasarkan kebiasaan makan dan tempat istirahatnya. Beberapa jenisnya yaitu seperti jenis nyamuk endofili yang menyukai tinggal dalam rumah ataupun sebuah bangunan. Jenis nyamuk eksofili yang memiliki sifat yang lebih suka berada di luar rumah atau bangunan. Jenis nyamuk endofagi yang menggigit ketika berada dalam rumah dan yang terakhir adalah jenis nyamuk eksofagi yang sifatnya lebih suka mengigit di luar rumah.

Penyakit malaria juga termasuk ke dalam jenis penyakit yang dapat ditularkan kepada orang lain. Pada dasarnya penyakit malaria ini dapat terjadi akibat adanya beberapa faktor yang mendukung perkembangan parasit plasmodium, faktor-faktornya yaitu yang pertama adalah faktor parasit yang melibatkan parasit plasmodium yang menjadi penyebab utama adanya penyakit malaria, faktor kedua adalah faktor manusia yang dapat menjadi sebuah wadah penyebaran penyakit malaria dengan cara menyebarkan sel darah merah yang telah terinfeksi ke tubuh yang sehat.

Penyakit malaria dapat di tularkan oleh mahluk hidup. Nyamuk Anopheles berperan penting dalam penyebaran parasit Plasmodium dalam cara penularan secara alamiah ini. Parasit Plasmodium yang terjadi akibat gigitan nyamuk Anopheles memiliki 2 fase daur hidup yang dapat terjadi secara terus menerus dan akan terjadi berulang-ulang.

Previous page >> Pengertian              Next page >> Patologi

Kamu pasti pernah mendengar penyakit malaria, yang merupakan salah satu penyakit pembunuh terbesar bagi manusia sepanjang zaman. Tahukah kamu apa penyebab penyakit tersebut? Nyamuk malaria? Tentu bukan. Nyamuk malaria yang memiliki nama ilmiah Anopheles hanyalah pembawa dan penyebar penyakit tersebut atau disebut vektor penyakit. Jadi, apakah penyebabnya? Penyebabnya adalah Plasmodium, salah satu makhluk hidup dari Kingdom Protista dan masuk dalam kelas Sporozoa.


Plasmodium merupakan penyebab utama penyakit malaria. Plasmodium yang dikenal saat ini ada empat macam, yakni:

 Plasmodium falciparum merupakan penyebab malaria tropika. Plamodium ini mempunyai masa sporulasi (masa pembentukan spora) sekitar 1 hari (1 x 24 jam).

 Plasmodium vivax merupakan penyebab penyakit malaria tertiana. Masa sporulasinya setiap 2 x 24 jam.

 Plasmodium malariae merupakan penyebab penyakit malaria quartana. Masa sporulasinya setiap 3 x 24 jam.

 Plasmodium ovale merupakan penyebab penyakit limpa. Masa sporulasinya setiap 48 jam.

Selengkapnya dapat kalian pelajari dalam artikel tentang 4 Jenis Plasmodium Penyebab Penyakit Malaria, Gejala, Cara Penularan, Pengobatan dan Pencegahannya.

Lalu sekarang yang menjadi pertanyaannya adalah, bagaimana caranya Plasmodium dapat menyebabkan penyakit malaria? Untuk dapat menjawab pertanyaan ini, tentu kita harus mengetahui daur hidup Plasmodium mulai siklus di dalam tubuh nyamuk sampai masuk ke dalam tubuh manusia. Silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Selamat membaca dan belajar.

Siklus Hidup Plasmodium

Siklus hidup Plasmodium ditemukan oleh Ronald Ross dan Grassi. Reproduksi secara aseksual terjadi di dalam tubuh manusia secara skizogoni(pembelahan diri dalam tubuh inang tetap) dan pada tubuh nyamik Anopheles betina secara sporogoni (pembentukan spora pada inang sementara). Sedangkan reproduksi secara seksual terjadi melalui peleburan gamet. Gambar daur hidup Plasmodium pada face di dalam tubuh nyamuk dan manusia diperlihatkan pada gambar berikut.

Fase dalam tubuh manusia (fase aseksual/skizogoni)

Apabila seekor nyamuk Anopheles betina menghisap darah secara otomatis juga mengeluarkan kelenjar saliva (liur) yang mengandung zat antikoagulan untuk mencegah pembekuan darah. Bersama zat antikoagulan tersebut, keluarlah sporozoit dan masuk ke dalam tubuh manusia. Kemudian bersama aliran darah sampailah sporozoid-sporozoid tersebut pada hati. Tahapan atau fase di dalam hati manusia ini disebut dengan tahap eksoeritrositer.

Ketika sporozoid berada di dalam hati, dimulailah reproduksi aseksual (pembelahan eksoeritrositik) selama 7 sampai 14 hari yang menghasilkan 10.000 sampai 30.00 sel anak yang disebut merozoit yang menyerang sel darah merah.  Fase yang terjadi di dalam sel darah merah manusia ini disebut dengan tahap eritrositer. Merozoit yang berada di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Kemudian lambat laun tropozoit akan berubah menjadi skizon dewasa.

Di dalam sel darah merah, skizon yang sudah dewasa (matang) membelah lagi secara aseksual (pembelahan eritrositik) yang menghasilkan antara 8 sampai 16 merozoit setiap 48 atau 72 jam bergantung dari jenis Plasmodium. Merosoit dilepaskan bersamaan pecahnya sel darah merah (sporulasi) yang siap untuk menginfeksi sel darah merah yang baru. Kejadian ini berlangsung secara berulang-ulang sehingga dalam waktu singkat dalam tubuh terdapat banyak sekali merozoit.

Bersamaan dengan pecahnya sel darah merah, dikeluarkan senyawa racun yang dihasilkan merozoit sehingga penderita akan timbul rasa menggigil kedinginan yang diikuti perasaan demam panas. Setelah beberapa waktu, merozoit-merozoit tersebut akan berubah menjadi gametosit (calon sel gamet jantan dan betina). Dengan demikian, secara garis besar, tahapan atau fase daur hidup plasmodium di dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut.

Sporozoit  merozoit  tropozoit  skizon  merozoit  gametosit

Fase dalam tubuh nyamuk (fase seksual/sporogoni)

Jika darah manusia dihisap oleh nyamuk Anopheles betina, maka di dalam tubuh nyamuk gametosit akan berubah menjadi mikrogamet (gamet jantan) dan makrogamet (gamet betina). Jika makrogamet dan mikrogamet melebur, maka terbentuklah zigot. Kemudian zigot akan berubah menjadi ookinet yang bentuknya seperti cacing.

Setelah itu, ookinet akan bergerak menerobos dinding usus/perut nyamuk dan kemudian membulat, yang disebut ookista. Dari ookista ini akan dihasilkan beribu-ribu sporozoit. Sporozoit akan sampai pada kelenjar air liur nyamuk dan apabila nyamuk menggit manusia, maka siklus hidup Plasmodium akan terulang kembali. Dengan demikian, secara garis besar tahapan atau fase siklus hidup Plasmodium di dalam tubuh nyamuk adalah sebagai berikut.

Makrogamet + mikrogamet  zigot  ookinet  ookista  sporozoit

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA