Faktor utama yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik di Indonesia adalah

Grace Eirin Jumat, 2 Juli 2021 | 11:00 WIB

Pergeseran Lempeng yang menjadi salah satu penyebab terjadinya gempa bumi. (Youtube/Majalah Bobo)

Bobo.id - Teman-teman, ingin tahukah kamu mengapa di Indonesia dapat dan sering terjadi gempa?

Indonesia terletak di tiga lempeng utama di dunia, yaitu lempeng Australia, lempeng Aurasia, dan lempeng Pasifik. 

Baca Juga: Patung Gorila Batu Secret Zoo Roboh Akibat Gempa M 6,7 yang Mengguncang Malang

Sedangkan, gempa dapat terjadi karena tumbukan antar lempeng utama. Inilah mengapa negara kita sering mengalami gempa bumi. 

Lalu, apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya gempa bumi? Berikut ini penjelasannya.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Menurut BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika), gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi yang diakibatkan oleh patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Nah, untuk gempa bumi yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng ini disebut gempa tektonik.

Lempeng yang bergeser ini akan menimbulkan tekanan pada pinggiran lempeng. Saat itulah gempa bumi terjadi. 

Page 2

Page 3

Youtube/Majalah Bobo

Pergeseran Lempeng yang menjadi salah satu penyebab terjadinya gempa bumi.

Bobo.id - Teman-teman, ingin tahukah kamu mengapa di Indonesia dapat dan sering terjadi gempa?

Indonesia terletak di tiga lempeng utama di dunia, yaitu lempeng Australia, lempeng Aurasia, dan lempeng Pasifik. 

Baca Juga: Patung Gorila Batu Secret Zoo Roboh Akibat Gempa M 6,7 yang Mengguncang Malang

Sedangkan, gempa dapat terjadi karena tumbukan antar lempeng utama. Inilah mengapa negara kita sering mengalami gempa bumi. 

Lalu, apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya gempa bumi? Berikut ini penjelasannya.

1. Pergeseran Lempeng Bumi

Menurut BMKG (Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika), gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi yang diakibatkan oleh patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

Nah, untuk gempa bumi yang diakibatkan oleh pergeseran lempeng ini disebut gempa tektonik.

Lempeng yang bergeser ini akan menimbulkan tekanan pada pinggiran lempeng. Saat itulah gempa bumi terjadi. 

Seperti yang sudah kita ketahui, Jumat lalu [28/10] terjadi gempa bumi di daerah Donggala, Palu. Gempa bumi yang terjadi sampai menimbulkan tsunami. Selain gempa di Palu, sebelumnya terjadi gempa bumi yang terjadi di Lombok. Gempa di Lombok terjadi berulang kali yang menimbulkan banyak kerusakan dan korban jiwa.

Sebelum gempa Lombok, gempa juga terjadi di Pulau Jawa dan Sumatera. Dilansir dari bnpb.go.id, gempa bumi merupakan getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, aktivitas gunung berapi atau runtuhan batuan.

Sebenarnya apa yang menyebabkan daerah di Indonesia sering mengalami gempa? Berikut 4 alasan di Indonesia sering terjadi gempa bumi.

1. Letak geografis

m.vidio.com

Dilansir dari worldatlas.com, Indonesia terletak di antara dua benua dan dua samudera. Hal ini memang menyebabkan Indonesia sebagai tempat strategis untuk perdagangan dan menjalin antar negara.

Namun, di balik itu semua ada dampak buruk seperti gempa bumi yang sering terjadi. Hal ini terjadi karena Indonesia terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia.

Hal ini yang kemudian menjadi penyebab kenapa di Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik.

2. Pergerakan lempeng

dneilsonphoto.com

Salah satu penyebab terjadinya gempa adalah pergerakan lempeng bumi. Pergerakan lempeng ini menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya gempa. Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena pergerakan lempeng ini.

Teori dari lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area dari lapisan kerak ini akan hayut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan ini kemudian bergerak perlahan sehingga terpecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya.

Hal inilah yang menjadi penyebab terjadinya gempa tektonik. Karena letak Indonesia berada dalam tiga lempeng bumi. Jika salah satu dari ketiga ini bergerak dan bergesekan dengan lempeng lain, maka kemungkinan terjadinya gempa sangatlah besar.

Baca Juga: BMKG: Palu-Donggala Masuk Zona Merah Rawan Gempa

id.pinterest.com

Indonesia berada di jalur gempa teraktif di dunia karena dikelilingi oleh cincin api Pasifik. Kondisi geografis ini menjadikan Indonesia sebagai wilayah yang rawan letusan gunung berapi, gempa dan tsunami.

Cincin api pasifik atau lingakaran api pasifik alias ring of fire adalah daerah yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi yang mengelilingi cekungan api pasifik.

Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa pasifik. Karena terletak diatas jalur magma ini, Indonesia memilik 127 gunung berapi aktif dngan 5 juta penduduk yang tinggal di sekitarnya.

Dengan jumlah yang sebanyak itu, maka aktivitas vulkanik yang berpotensi menimbulkan gempa akan semakin banyak. Gunung api di Indonesia yang paling aktif adalah gunung Kelud dan gunung merapi.

Asosiasi Internasional Vulkanologi dan Kimia Iterior Bumi juga menetapkan gunung Merapi sebagi gunung api dekade ini. Karena aktivitas vulkanisnya yang sangat tinggi sejak tahun 1995.

4. Reaksi berantai dari gunung berapi

travelingyuk.com

Indonesia tercinta kita ini ada fenomena unik yang terjadi. Yaitu meletusnya tiga gunung berapi secara bersamaan. Gunung meletus ini di antaranya, Gunung Sinabung di Sumatera Utara, Gunung Raung di Jawa Timur dan Gunung Gamalama di Ternate.

Kemungkinan yang menjadi penyebab hal ini adalah reaksi yang berantai yang terjadi di dapur magma. Jika dilihat dari peta cincin berapi pasifik, kita bisa mengetahui bahwa hampir seluruh wilayah di Indonesia berada tepat di atas dapur magma.

Karena berada pada satu jalur, setiap aktivitas yang terjadi di dapur magma dapat memicu meletusnya gunung berapi secara bersamaan. Hal ini tentu disertai dengan rentetan gempa vulkanis. Karena hal inilah, Indonesia sangat sering mengalami gempa bumi.

Nah itu tadi beberapa alasan kenapa di Indonesia sangat sering terjadi gempa bumi. Semoga dengan adanya gempa yang terjadi, kita dapat mengambil hikmahnya ya.

Baca Juga: 5 Kendala yang Dihadapi BNPB dalam Penanganan Darurat Gempa Palu

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

05 Feb 2022, 10:45 WIB - Oleh: Newswire

pixabay.com Ilustrasi dampak gempa

Bisnis.com, SOLO - Indonesia adalah salah satu negara yang kerap mengalami gempa bumi. Dikutip dari laman BMKG, terhitung sejak awal Januari 2022 ini, tercatat 21 gempa dengan magnitudo di atas 5.

Nah, lalu apa penyebab sering terjadinya gempa ini?

Melansir dari gov.uk, Indonesia sering terjadi gempa karena terletak di sepanjang jalur seismik bergejolak yang disebut Cincin Api Pasifik. Hal itu menjadi alasan mengapa gempa bumi hingga letusan gunung berapi terjadi secara teratur, yang dapat menghadirkan potensi ancaman tsunami.

Baca Juga : Penyebab Gempa M 5,5 di Banten, Ini Penjelasan BMKG

Sementara, dikutip dari weforum.org, adanya aktivitas gunung berapi aktif juga diketahui karena tepat di Cincin Api Pasifik berada di tataran lempeng tektonik.

Lempeng tektonik ini disebut juga sebagai mantel bumi yang karakteristiknya atas lapisan batuan yang sebagian padat dan sebagian cair.

Secara geografis, empat lempeng tektonik mengelilingi Indonesia, yakni lempeng Benua Asia, Benua Australia, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik. Pergerakan lempeng bumi lambat, namun mantel bumi selalu bergerak.

Nah, ketika bertabrakan atau terpisah antarlempeng, maka muncullah gelombang tektonik atau disebut gempa tektonik.

Apabila gempa tektonik terjadi di samudra, interaksi antarlempeng memicu timbulnya gelombang pasang. Dilansir dari bnpb.go.id, tsunami yang terjadi di Indonesia sebagian besar disebabkan gempa-gempa tektonik di sepanjang daerah subduksi dan daerah seismik aktif lainnya.

Dikutip dari laman weforum.org, beberapa akibat dari adanya gempa tektonik yang terjadi di wilayah subinduksi adalah gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,1 di lepas pantai barat Sumatera yang menyebabkan tsunami di Samudra Hindia pada 2004 lalu.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Source: Tempo

Editor: Aliftya Amarilisya

Soal pertanyaan : Faktor utama yang menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi tektonik adalah

Jawaban :

Jawaban yang tepat dari pertanyaan “Faktor utama yang menyebabkan Indonesia sering mengalami gempa bumi tektonik adalah” ialah Yang menjadi faktor utama Indonesia sering mengalami gempa bumi tektonik yaitu karena Indonesia terletak di antara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak lain gugusan gunung berapi di dunia.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK/Andrey VP

Ilustrasi gempa terkini, gempa bumi, gempa tektonik, gempa tidak berpotensi tsunami.

KOMPAS.com - Gempa bumi masih terus terjadi di tanah air. Banyak orang bertanya-tanya, kenapa Indonesia sering terjadi gempa bumi?

Gayatri Indah Marliyani, pakar Tektonik Aktif Geologi Gempa Bumi dari Pusat Studi Bencana Alam [PSBA] UGM mengatakan, di Indonesia gempa bumi memang masih akan sering terjadi.

Hal ini dikarenakan letak negara Indonesia secara geografis yang mendukung potensi kemunculan peristiwa ini terjadi.

"Indonesia sering terjadi gempa, karena posisi Indonesia berada pada daerah pertemuan batas lempeng," kata Gayatri kepada Kompas.com, Senin [17/1/2022].

Baca juga: Gempa Sukabumi Hari Ini dan Gempa Banten, Apakah Berkaitan? Ini Penjelasan Ahli

Lempeng bumi juga dikenal dengan sebutan lempeng tektonik. Daerah perbatasan lempeng-lempeng tektonik, merupakan tempat-tempat yang memiliki kondisi tektonik yang aktif, yang menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan daratan tinggi.

"Pertemuan lempeng di wilayah Indonesia tergolong yang paling aktif di dunia, sehingga memang kawasan Indonesia rawan terhadap bencana gempa bumi," ujarnya.

Lempeng tektonik

Lempeng tektonik adalah segmen keras kerak bumi yang yang mengapung diatas astenosfer yang cair dan panas, dan ini merupakan lapisan paling luar bumi.

Oleh karena itu, maka lempeng tektonik ini bebas untuk bergerak dan saling berinteraksi satu sama lain.

Gayatri menjelaskan, lapisan paling luar bumi ini sifatnya getas atau rigid dan terpecah-pecah menjadi bagian terpisah yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang bervariasi.

Sehingga, area di mana lempeng-lempeng bumi ini berinteraksi, tekanannya sangat kuat, akibatnya batuan di sekitarnya mengalami deformasi, yang ditandai dengan kejadian gempa.

BMKG juga menyampaikan bahwa jika dua lempeng bertemu pada suatu sesar, keduanya dapat bergerak saling menjauhi, saling mendekati atau saling bergeser.

Umumnya, gerakan ini berlangsung lambat dan tidak dapat dirasakan oleh manusia, namun terukur sebesar 0-15 cm pertahun.

Kadang-kadang, gerakan lempeng ini macet dan saling mengunci, sehingga terjadi pengumpulan energi yang berlangsung terus. Sampai pada suatu saat, batuan pada lempeng tektonik tersebut tidak lagi kuat menahan gerakan tersebut, sehingga terjadi pelepasan mendadak, yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Baca juga: Gempa Sukabumi Hari Ini dan Gempa Banten, Apakah Berkaitan? Ini Penjelasan Ahli

Video yang berhubungan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA