Faktor tumbuh kembang yang berkaitan dengan postnatal adalah

Banyak faktor yang bisa mempengaruhi pertumbuhan anak. Menurut Ali Khomsan, (2004) pertumbuhan fisik seorang anak dipengaruhi oleh dua faktor dominan yaitu lingkungan dan genetis. Kemampuan genetis dapat muncul secara optimal jika didukung oleh faktor lingkungan yang kondusif, yang dimaksud dengan faktor lingkungan di sini adalah intake gizi. Apabila terjadi tekanan terhadap dua faktor di atas, maka muncullah growth faltering.

Hal senada juga diungkapkan oleh Soetjiningsih (2001) bahwa faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil pertumbuhan. Faktor internal seperti biologis, termasuk genetic dan faktor eksternal seperti status gizi. Faktor internal (genetic) antara lain termasuk berbagai faktor bawaan, jenis kelamin, obstetrik dan ras atau suku bangsa. Apabila potensi genetik ini dapat berinteraksi dengan lingkungan yang tidak baik maka akan menghasilkan gangguan pertumbuhan. Gangguan pertumbuhan di Negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor genetik ini. Di Negara sedang berkembang, gangguan pertumbuhan selain disebabkan oleh faktor genetik juga dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak memungkinkan seseorang tumbuh secara optimal.

Faktor eksternal (lingkungan) antara lain faktor prenatal dan pasca natal. Faktor lingkungan prenatal adalah faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam kandungan.

Lingkungan prenatal yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan adalah:

  1. Gizi pada saat hamil. Apabila gizi ibu buruk akan menyebabkan berat badan bayi lahir rendah, terhambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir.
  2. Mekanis. Kelainan bawaan pada bayi dapat disebabkan oleh trauma dan cairan yang kurang. Demikian posisi janin yang tidak normal dapat menyebabkan berbagai kelainan pada bayi yang dilahirkan dan pertumbuhan terhambat.
  3. Toksin. Berbagai jenis obat yang bersifat racun.
  4. Endokrin / hormone. Produksi hormone pertumbuhan terganggu.
  5. Radiasi. Seperti radiasi dari bom atom dan bocornya pipa gas beracun.
  6. Infeksi Intrauterine. Seperti varisela, malaria, HIV, virus hepatitis dan virus influenza.
  7. Stres pada ibu hamil. Apabila ibu hamil stress akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
  8. Anoksia Embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat. Faktor lingkungan pascanatal yang mempengaruhi gangguan pertumbuhan adalah lingkungan biologis, lingkungan fisik, faktor psikososial dan faktor keluarga dan adat istiadat. Lingkungan biologis meliputi ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan ksehatan, kepekaan terhadap penyakit, penyakit kronis, fungsi metabolism. Lingkungan fisik meliputi cuaca, keadaan geografis, sanitasi lingkungan, keadaan rumah dan radiasi. Faktor psikososial meliputi kualitas interaksi antara orang tua dan anak. Faktor keluarga dan adat istiadat meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, stabilitas rumah tangga.

Rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan gizi ibu juga berperan menyebabkan kasus gizi kurang. Juga dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yaitu kemiskinan yang tidak memungkinkan orang tua memberikan makanan bergizi tingkat tinggi pada anaknya. Dalam tumbuh kembang anak tidak sedikit peranan ibu dalam ekologi anak, yaitu peran ibu sebagai genetik faktor yaitu pengaruh biologis terhadap pertumbuhan janin dan pengaruh psikologisnya terhadap pertumbuhan postnatal. Memberikan ASI sedini mungkin segera setelah lahir, merupakan stimulasi dini terhadap tumbuh kembang anak. Keuntungan untuk bayi selain gizi ASI yang tinggi, juga adanya zat anti pada ASI yang melingungi bayi terhadap berbagai macam infeksi.

Hasil penelitian Satoto (1990) mengatakan bahwa growth faltering oleh hampir semua anak sejak usia 2 – 6 bulan lebih awal dari pada tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Growth faltering ini sangat dipengaruhi oleh pola pemberian ASI, pemberian makanan tambahan yang terlalu dini dalam bentuk makanan yang rendah energi dan sangat rendah protein menurunkan pemberian ASI yang pada gilirannya menurunkan pertumbuhan gizi anak dan peningkatan kerentanan anak terhadap infeksi., kerentanan terhadap infeksi juga dipengaruhi oleh buruknya sanitasi lingkungan keluarga dan perilaku perawatan kesehatan anak yang kurang baik. Jadi faktor determinan kuat yang mempengaruhi pertumbuhan adalah lingkungan asuh anak dan konsumsi makanan anak terutama masukan energi, protein, dan Fe. Sedangkan faktor yang secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak adalah keadaan gizi dan kesehatan ibu serta keadaan sosial ekonomi keluarga. Juga jenis kelamin diketahui berpengaruh dengan keterlibatan sosial budaya dimana anak laki – laki cenderung tumbuh lebih baik daripada anak perempuan.

a. Faktor genetik Merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang anak. Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal. b. Faktor lingkungan Lingkungan merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan. Faktor lingkungan secara garis besar di bagi menjadi : 1) Faktor lingkungan yang mempengaruhi bayi pada waktu masih dalam lingkungan (faktor prenatal), antara lain : Gizi ibu pada waktu hamil Gizi ibu yang buruk sebelum maupun pada saat hamil, lebih sering menghasilkan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan. Mekanis Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi yang dilahirkan. Toksin/zat kimia Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Misalnya obat-obatan seperti thalidomide, phetidhine, obat-obat anti kanker dan sebagainya yang dapat menyebabkan kelainan bawaan. Endokrin Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin, adalah somamotropin, hormon plasenta, hormon tiroid dan insulin. Radiasi Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali atau cacat bawaan lainnya. Infeksi Infeksi intra uterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH (Toxo plasmosis, Rubella, cytomegalovirus, Herpes simplex). Stress Dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin, antara lain cacat bawaan, kelainan jiwa dan lain-lain. Imunitas Rhesus atau ABO inkomtabilita sering menyebabkan abortus, kernikterus, atau lahir mati Anoreksia embrio Menurunnya oksigenisasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat menyebabkan berat badan lahir rendah. d. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir (faktor postnatal ). 1) Lingkungan biologis antara lain : a) Ras atau suku bangsa Bangsa kulit putih mempunyai pertumbuhan somatik lebih tinggi dari pada bangsa asia. b) Jenis kelamin Walau belum di ketahui secara pasti banyak yang mengatakan bahwa bayi laki laki sering sakit di bandingkan bayi perempuan. c) Umur Umur paling rawan adalah masa Batita, oleh karena pada masa itu bayi mudah sakit dan mudah terjadi kurang gizi. d) Gizi Makan memegang peranan penting dalam tumbuh kembang bayi karena makanan bagi anak di butuhkan untuk pertumbuhan. e) Perawatan kesehatan Pemeriksaan kesehatan dan menimbang bayi secara rutin setiap bulan akan menunjang tumbuh kembang bayi. f) Kepekaan terhadap penyakit Dalam imunisasi, di harapkan anak terhindar dari penyakit-penyakit yang sering menimbulkan cacat atau kematian. g) Penyakit kronis Anak yang menderita penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang dan pendidikannya h) Fungsi metabolisma Karena perbedaan dalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka kebutuhan akan berbagai nutrien harus didasarkan atas perhitungan yang tepat dan memadai. i) Hormon Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain adalah : Somatotropin atau “ growth hormon “ Merupakan pengatur utama pada pertumbuhan somatis terutama pertumbuhan kerangka Hormon tiroid Mempunyai fungsi pada metabolisme protein, karbohidrat dan lemak. Glukortikoid Mempunyai fungsi yang bertentangan dengan somatotropin tiroksin serta androgen, karena kortison mempunyai efek anabolik. Hormon - hormon seks Mempunyai peranan dalam reproduksi. 2) Faktor fisik antara lain a) Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah. Musim kemarau panjang/bencana alam lainnya, dapat berdampak pada tumbuh kembang anak antara lain sebagai gagalnya panen, sehingga banyak anak yang kurang gizi. b) Sanitasi Akibat kebersihan yang kurang, maka anak akan sering sakit misalnya diare, hepatitis, malaria, dan sebagainya. Demikian pula polusi udara baik yang berasal dari pabrik, asap kendaraan atau asap rokok, dapat mempengaruhi terhadap tingginya angka kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA ) c) Keadaan rumah : struktur bangunan, ventilasi, cahaya, dan kepadatan hunian Keadaan perumahan yang layak dengan kontruksi bangunan yang tidak membahayakan penghuninya serta tidak penuh sesak akan menjamin kesehatan penghuninya. d) Radiasi Radiasi yang tinggi dapat mengganggu tumbuh kembang anak 3) Faktor psikososial a) Stimulasi Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan tertur akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang /tidak mendapat stimulasi. b) Motivasi belajar Motivasi belajar dapat ditimbulkan sejak dini dengan membersihkan lingkungan yang kondusif untuk belajar, misalnya sekolah yang tidak terlalu jauh, buku-buku, suasana yang tenang serta sarana lainnya. c) Ganjaran atau hukuman Kalau anak berbuat benar, maka wajib kita beri ganjaran misalnya pujian, ciuman, belaian, dan sebagainya. Sedangkan menghukum dengan cara yang wajar kalau anak berbuat salah, masih dibenarkan. d) Kelompok sebaya Untuk proses sosialisasi dengan lingkungannya anak memerlukan teman sebaya. e) Stress Stress pada bayi berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, misalnya bayi akan menarik diri, rendah diri, terlambat bicara dan sebagainya. f) Sekolah Dengan mendapat pendidikan yang baik, maka di harapkan dapat meningkatkan taraf hidup anak-anak tersebut. g) Cinta dan kasih sayang Anak memerlukan cinta dan kasih sayang serta perlakuan adil dari orang tuanya agar kelak menjadi anak yang tidak sombong dan bisa memberikan kasih sayangnya pula kepada sesamanya. h) Kualitas interaksi anak-orang tua Interaksi timbal balik antara anak dan orang tua akan menimbulkan keakraban dalam keluarga. 4). Faktor keluarga dan adat istiadat, antara lain a). Pekerjaan /pendapatan keluarga Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh kembang anak, karena orang tua dapat menyediakan semua kebutuhan anak baik primer maupun sekunder. b). Pendidikan ayah /ibu Dengan pendidikan yang baik maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan bayi yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya. c). Jumlah saudara. Jumlah saudara yang banyak pada keluarga dengan sosial ekonomi yang cukup akan mengakibatkan berkurangnya perhatian dan kasih sayang yang diterima anak. Sedangkan pada keluarga dengan sosial ekonomi yang kurang, akan mengakibatkan selain kurangnya kasih sayang dan perhatian pada anak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahan pun tidak terpenuhi. d). Jenis kelamin dalam keluarga Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah di bandingkan laki laki, sehingga angka kematian bayi karena malnutrisi masih tinggi pada wanita. e). Stabilitas rumah tangga Tumbuh kembang anak akan berbeda pada keluarga yang harmonis, dibandingkan dengan mereka yang kurang harmonis. f). Kepribadian ayah /ibu Kepribadian ayah dan ibu yang terbuka tentang pengaruhnya berbeda terhadap tumbuh kembang anak, bila dibandingkan dengan mereka yang kepribadianya tertutup. g). Adat istiadat, norma-norma, tabu-tabu Adat istiadat yang berlaku di tiap daerah akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. h). Agama Dengan memahami agama akan menuntun umatnya untuk berbuat kebaikan dan kebajikan. i) Urbanisasi Salah satu dampak dari urbanisasi adalah kemiskinan dengan segala permasahannya. j) Kehidupan politik dalam masyarakat yang mempengaruhi prioritas kepentingan anak, anggaran dan lain lain

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA