Elektrolisis larutan berikut yang menghasilkan larutan yang bersifat asam di anoda adalah

Jelaskan dan tuliskan reaksi redoks pada sel katoda anoda tembaga dan seng dalam larutan asam berikut ini !

Reaksi Kimia yang terjadi pada sel volta adalah sebagai berikut: (Anoda)Zn › Zn2+ + 2e- (Katoda)Cu2+ + 2 > cu Pada sel volta terjadi perubahan dari energi kimia menjadi energi listrik. Hal ini dapat disebut juga reaksi spontan atau reaksi redoks (Reduksi-Oksidasi). Syarat terjadinya reaksi spontan adalah Nilai Potensial Elektroda Standar (E0) pada Voltmeter harus bernilai positif. Apabila Nilai Potensial Elektroda Standar (E0)pada Voltmeter bernilai negatif maka tidak terjadi reaksi spontan. Prinsip kerja dari sel volta adalah sebagai berikut: Ketika logam Zn dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion Zn2+dan logam Cu dimasukkan ke dalam larutan Cu2+, atom-atom logam Zn akan teroksidasi melepaskan 2 elektron dan larut di dalam larutan tersebut, karena bersifat lebih reaktif dibanding dengan atom Cu. Elektron-elektron yang dibebaskan oleh logam Zn melewati kawat dan masuk ke arah logam Cu dan tereduksi ion Cu2+, sehingga jumlah ion Cu 2+ akan berkurang dalam larutan. Elektroda/kawat mengalirkan arus listrik (elektron) masuk atau keluar dari suatu larutan, sehingga muncul suatu tegangan listrik yang dapat dilihat dari tampilan Voltmeter. Secara umum Reaksi Spontan yang terjadi pada sel volta adalah sebagai berikut:

Zn+ Cu2+ > Zn2+ + Cu

I0521070_Nabila Alifiani Azhar

Mohon maaf bu, saya lupa tidak mereaksikan antara logam Cu dan asamnya Apakah seharusnya Cu + H2SO4 --> CuSO4 + H2 Sehingga ada CuSO4 yang bisa terurai menjadi CuSO4 --> Cu2+ + 2SO4- lalu barulah muncul Cu2+

Apakah seperti ini bu?

Reduksi adalah penyerapan elektron, sedangkan oksidasi adalah pelepasan elektron. Arus menandakan arah aliran elektron dimana elektron bergerak dari negative terminal (seng) ke positive terminal (tembaga). Hal itu berarti seng mengalami oksidasi dengan melepaskan dua elektron dan tembaga mengalami reduksi dengan menyerap dua elektron. reaksi yang terjadi pada anoda dan katoda: Zn —> Zn2+ + 2e (anoda) Cu2+ + 2e —> Cu (katoda) maka reaksi akhirnya = Zn  + Cu2+ —->  Zn2+ + Cu

agar tidak terjadi perbedaan jumlah elektron dan proton yang jauh, maka larutan asam menyerap proton/positive charge dari seng dan menyerap elektron dari tembaga.

I0521019_Dhiah Cendikia Pradani

Muatan positif yaitu katoda, tembaga, muatan negatif yaitu anoda, seng. Dari ujung positif ke negatif dihubungkan konduktor. Karena perbedaan potensial dan perbedaan tegangan, maka aliran listrik bisa terjadi karena dicelupkan larutan elektrolit yaitu asam. Perbedaan potensial elektron mengalir dari kutub positif ke negatif, maka konduktor akan mengalir arus listrik. Energi kimia dari proses elekrolisis dalam larutan asam diubah untuk menggerakan elektron dari kutub positif ke negatif untuk menghasilkan energi listrik.


terjadi arus elektron dari elektroda seng (Zn) ke elektroda tembaga (Cu) pada rangkaian luar. Arus listrik mengalir dari kutub positif ke kutub negatif pada rangkaian luar, atau elektron mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Oleh karena itu, logam seng bertindak sebagai kutub negatif dan logam tembaga sebagai kitub positif. Bersamaan dengan itu pula, pada larutan dalam sel tersebut terjadi perpindahan sebagian ion  Zn+ dari kiri ke kanan. Hal ini terjadi karena dalam larutan sebelah kiri terjadi kelebihan ion Zn+  dibandingkan dengan ion  SO4 2- (dari larutan asam), Sementara itu, ion SO4 2- mengalir dari kanan ke kiri karena di sisi kanan kelebihan ion SO4 2- dibandingkan dengan ion Cu 2+. Reaksi : Anoda (oks) : Zn(s) --> Zn2+(aq)+ 2e Katoda (red) : Cu2+(aq) + 2e --> Cu(s)

Zn(s) + Cu2+(aq) --> Zn2+(aq) + Cu(s)

I0521073 _ Nur Khofifah Risa Putri 

I0521094_Steven Setiawan W

Prinsip kerja suatu baterai kimia : 1) Baterai memiliki beberapa komponen dengan muatan positif dan negatif. Muatan positif disebut katoda, dalam hal ini adalah tembaga yang berwarna coklat. Sedangkan muatan negatif disebut anoda, dalam hal ini adalah seng yang berwarna abu. 2) Kemudian kedua ujung (+) dan ujung (-) tadi dihubungkan dengan suatu konduktor. 3) Karena terdapat perbedaan potensial/tegangan pada kedua ujung (+) dan (-) tadi, maka aliran listrik bisa terjadi karena kedua kutub tadi dicelupkan pada suatu larutan elektrolit, misalkan larutan asam 4) Dengan adanya beda potensial, maka elektron mengalir dari kutub (+) ke kutub (-), sehingga dalam konduktor terjadi bisa terjadi aliran listrik 5) Lalu jika kita ingin menggunakan listrik tersebut, maka antara kedua kutub kita pasang suatu alat sebagai penahan/resistor, misalkan lampu 6) Nantinya lampu akan menyala jika terdapat aliran listrik yang mengalir 7) Lalu dari lampu tersebut akan kembali lagi ke kutub (-) dari baterai kimia 8) Jadi proses elektrolisis pada sel baterai, digunakan untuk mengubah energi kimia dari baterai menjadi energi listrik Reaksi redoks pada sel baterai Zn (anoda) : Zn => Zn2+ + 2e

Cu (katoda) : Cu2+ + 2e => Cu

Sehingga terbentuk reaksi : Zn + Cu2+ => Zn2+ + Cu Nama : Erika Putri Pradaniz

NIM : I0521022

Nama : Putri Fadilla Nisa

NIM : I0521076

Reaksi yang terjadi : Anoda : Zn -> Zn2+ + 2e- (Oksidadi) Katoda : Cu2+ +2e- -> Cu (Reduksi) Pada katoda terjadi reaksi reduksi sedangkan pada anoda terjadi Oksidasi. Electron mengalir dari Zn ke Cu melalui kawat. logam Zn dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung ion Zn2+ sedangkan logam Cu dimasukkan ke dalam larutan Cu2+. Lalu, logam Zn akan tereduksi ion Cu2+.Elektroda mengalirkan arus listrik dari luar atau ke dalam suatu larutan, lalu tegangan listrik dapat dilihat di voltmeter. Maka, terjadi reaksi seperti :

Zn + Cu2+ -> Zn2+ + Cu

Saya Widya ayu prawesti izin menjawab bu

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA