2) Karakteristik Fisik Huruf
Karakteristik huruf merupakan watak atau kekhasan huruf dari A sampai Z. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan kekontrasan dan efek visual tersendiri. Huruf dapat dikembangkan, berakar pada bentuk dasarnya (regular) tetapi tetap memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu : berat, proporsi, dan kemiringan.
BERAT
Perubahan berat dari struktur bentuk dasar huruf terletak pada perbandingan antara tinggi dari huruf yang tercetak dengan lebar stroke. Ditinjau dari beratnya, huruf dikelompokkan menjadi tiga, yaitu : light, regular dan bold.
Baik light, regular dan bold memiliki kesamaan ciri fisik, namun dengan perbedaan berat dapat memberikan dampak visual yang berbeda. Contoh, huruf
bold karena ketebalannya memiliki potensi yang kuat dalam menarik perhatian mata. Biasanya huruf bold banyak sekali digunakan untuk judul (headline) sebuah naskah, baik untuk iklan, poster maupun media terapan lainnya.
Berikut ini adalah tabel perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar stroke dari huruf tersebut.
Tabel. Berat huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar stroke
KELOMPOK BERAT TINGGI HURUF LEBAR STROKE
Extra-Light 100% 5% Light 100% 10% Regular 100% 15% Semi-Bold 100% 20% Bold 100% 25% Extra-Bold 100% 30%
PROPORSI
Proporsi merupakan perbandingan antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf itu sendiri.Ditinjau dari proporsi, huruf dibagi menjadi : condensed,
regular, dan extended.
Huruf condensed dapat terakomodasi lebih banyak dalam sebuah bidang atau ruang. Tetapi bila dicetak untuk keperluan naskah dalam jumlah yang panjang akan dapat melelahkan mata. Huruf-huruf condensed dan extended biasanya lebih tepat diterapkan untuk teks yang pendek, seperti untuk headline ataupun sub-judul (subhead). Berikut ini adalah tabel proporsi yang ideal antara tinggi huruf yang tercetak dengan lebar huruf.
Tabel. Proporsi huruf menurut perbandingan tinggi dan lebar huruf.
KEMIRINGAN
Huruf yang tercetak miring dalam terminologi tipografi disebut italic. Huruf italic
biasanya digunakan untuk memberikan penekanan pada sebuah kata. Di samping itu, huruf-huruf ini juga dipakai untuk menunjukkan istilah atau kata yang berasal dari bahasa asing. Umumnya, huruf italic digunakan untuk teks dalam jumlah yang tidak terlalu panjang, seperti untuk keterangan gambar (caption),
highlight dari naskah (copy blurb) serta sebagai headline atau sub-head. Huruf
terhadap kenyamanan mata dalam membacanya. Sudut kemiringan yang terbaik adalah 120.
SET CHARACTERS
Setiap alfabet memiliki berbagai character yang terdiri dari huruf besar yang disebut upper case/capitals/cap, dan huruf kecil yang disebut lower case. Istilah ini berasal dari subsistem teknologi mesin cetak yang ditemukan oleh Johan Gutenberg. Pada masa itu cetakan huruf yang berupa potongan-potongan blok metal disimpan dalam sebuah kotak yang disebut typecase. Huruf besar disimpan dalam kotak atas (upper case), sedangkan huruf kecil diletakkan pada bagian bawah (lower case).
Kelengkapan character dalam sebuah alfaber (set characters) memiliki upper case sejumlah 26 dan lower case dalam jumlah yang sama. Satu set characters
terdiri dari lebih 200 jenis character. Penambahan character seperti ligatures
disebut sebagai expert set characters.
Ligatures
Dua buah character atau lebih yang digabungkan menjadi kesatuan
Modern Figures
Angka-angka yang memiliki ketinggian sama dengan upper case. Modern figures sering juga disebut sebagai lining figures.
Old Style Figures
Angka-angka yang memiliki ketinggian yang sama dengan meanline dari lower case.
Foreign Accents
Character yang melengkapi sebuah set characters dalam sebuah bahasa tertentu, seperti beberapa tanda baca atau huruf-huruf tertentu yang terdapat dalam bahasa Jerman atau Perancis.
Small Caps
Upper case yang memiliki tinggi yang sama dengan lower case (x-height).
Fractions
Angka-angka pecahan
Punctuation Marks
Pada waktu dua huruf atau lebih dikombinasikan maka akan menimbulkan kekontrasan akibat perbedaan tampilannya. Kontras juga menunjuk pada kekuatan intensitas visual yang dihasilkan. Menurut Freddy Adiono Basuki (2000), kombinasi yang dapat menyebabkan kekontrasan adalah :
1. Tebal-tipisnya huruf, menyangkut berat dan ringannya, tebal dan tipis, serta kesan kuat-lemahnya huruf.
2. Besar-kecilnya huruf, terletak pada besar kecil skala perbandingan ukuran dengan satu tipe keluarga huruf.
3. Keras-lembutnya huruf, kekontrasan pada sensasi karena perbedaan tipe huruf.
4. Lebar-sempitnya huruf, kekontrasan adalah ukuran horisontal huruf, jauh dekat, sempit ke lebar dan tinggi ke luas.
5. Tegak-miringnya huruf, kekontrasan tetap dinamis, tegak lurus ke kaku dan berhenti menuju ke sesuatu.
6. Padat konturnya huruf, kekontrasan berkait dengan penuh dan kosong, posisitf dan negatif, hitam ke putih, hidup dan mati
7. Padat bergeraknya huruf, menyangkut kekontrasan antara penuh dengan bagian-bagian, lengkap dan tidak lengkap, tenang dan kacau.
c. Rangkuman
Huruf secara garis dikelompokkan menjadi lima yaitu : Roman/Seif, Sans Serif, Script, Monospace, Dekoratif/Miscellaneous. Huruf dapat dikembangkan, berakar pada bentuk dasarnya (regular) tetapi tetap memiliki kesinambungan bentuk. Perbedaan tampilan yang pokok dalam huruf dibagi menjadi tiga bentuk pengembangan, yaitu : berat, proporsi, dan kemiringan. Karakteristik huruf yang berbeda dapat menimbulkan kekontrasan dan efek visual tersendiri. Kekontrasan dapat terjadi karena tebal-tipis, besar-kecil, keras-lembut, lebar-sempit, tegak-miring, padat kontur dan padat bergeraknya huruf.
d. Tugas
Buatlah kelompok. terdiri atas 2-3 orang. Dalam kegiatan ini masing-masing kelompok akan mengumpulkan beberapa media komunikasi grafis, misalnya iklan, kemudian berikan penjelasan/apresiasi seluruh huruf yang ada di dalamnya baik jenis huruf, kekontrasan dan sebagainya. Kemudian secara bergantian masing-masing kelompok mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
1.1. Bacalah uraian materi diatas dengan teliti dan cermat.
1.2. Buatlah apresiasi tentang beberapa media komunikasi grafis.. 1.3. Presentasikan hasil ringkasan di depan kelas.
e. Tes Formatif
Dalam test ini setiap peserta didik wajib membaca dengan cermat dan teliti setiap butir soal dibawah ini. Kemudian berdasarkan uraian materi diatas tulislah jawabannya pada lembar jawaban test formatif yang telah disediakan.
1. Jelaskan tentang berat, proporsi dan kemiringan huruf dalam perbedaan tampilan
f. Lembar Jawaban Tes Formatif
LJ - 01 : Penjelasan tentang berat, proporsi dan kemiringan huruf dalam perbedaan tampilan ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
LJ - 02 : Macam-macam kekontrasan dalam huruf
... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
4. Kegiatan Belajar 4 : Pedoman Penggunaan Huruf Secara Efektif
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan belajar 4 ini peserta didik diharapkan dapat : 9 Memahami pedoman penggunaan dan pemilihan huruf dalam
tipografi
9 Menyajikan tulisan yang berpedoman pada penggunaan dan pemilihan huruf dalam tipografi.
b. Uraian Materi
Perhitungan tinggi fisik huruf memiliki azas optikal-matematis, dalam pengertian bahwa dalam perhitungan angka, beberapa huruf dalam alfabet memiliki tinggi yang berbeda-beda, namun secara optis keseluruhan huruf tersebut terlihat sama tinggi. Huruf yang memiliki bentuk lengkung dan segitiga lancip pada bagian teratas atau terbawah dari badan huruf akan memiliki bidang lebih dibandingkan dengan huruf yang memiliki bentuk datar. Apabila beberapa huruf tersebut dicetak secara berdampingan akan tercapai kesamaan tinggi secara optis.