Download buku panduan tesis pps unj

PD I FT UNJ (Ketua) : Dra. Sachriani, M.Kes PD II FT UNJ (Anggota) : Dr. Riza Wirawan, ST., M.T. PD III FT UNJ (Anggota) : Dr. Tuti Iriani, M.Si.

Penyunting:

Ketua : Muhammad Yusro, S.Pd., M.T.

Anggota : 1. Drs. Wisnu Djatmiko, M.T.

2. Dr. Eng Agung Premono, ST., M.T. 3. Dra. Melly Prabawati, M.Pd

4. Drs. Dadang Suyadi Suryasumirat, MS. 5. Drs. Pitoyo Yuliatmojo, M.T.

(3)

SAMBUTAN DEKAN

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan petunjuk-Nya sehingga revisi Buku Panduan Penyusunan Skripsi dan Non Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Buku ini disusun melalui kerja keras semua pihak, termasuk tim penyusun, pimpinan jurusan dan program studi di bawah koordinasi Pembantu Dekan I, serta Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ). Penerbitan buku panduan ini merupakan salah satu bukti komitmen pimpinan FT UNJ yang didukung sepenuhnya oleh segenap pimpinan jurusan dan program studi.

Buku panduan ini merupakan rumusan akhir berdasarkan masukan dari berbagai pihak, dan disetujui oleh Senat FT UNJ. Panduan ini digunakan sebagai acuan bagi mahasiswa, pembimbing, penguji, maupun tenaga kependidikan dalam proses pelaksanaan Skripsi dan Non Skripsi di lingkungan FT UNJ. Dengan panduan yang telah disusun, penyelesaian Skripsi dan Non Skripsi diharapkan menjadi lebih terarah, efektif, dan efisien.

Akhirnya, kami menyampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun dan pihak-pihak yang telah berpartisipasi membantu penyusunan panduan ini. Terima kasih kami sampaikan juga kepada Senat FT UNJ yang telah memberikan masukan bagi penyempurnaan buku ini. Semoga Panduan Penyusunan Skripsi dan Non Skripsi ini dapat mendukung peningkatan mutu akademik di lingkungan FT UNJ.

Jakarta, Oktober 2015 Dekan FT UNJ

Drs. Riyadi, ST., M.T. NIP. 19630420 199203 1 002

EG N E

S R

A I

T J

I A

S K

R A

E R

VIN TA

(4)

vii

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan kehendak dan ridho-Nya, maka Buku Panduan Penyusunan Skripsi dan Non Skripsi dapat tersusun. Buku Panduan ini digunakan sebagai panduan pelaksanaan penulisan Skripsi dan Non Skripsi pada Program Studi S1 di lingkungan FT UNJ.

Dengan disusunnya Buku Panduan Penyusunan Skripsi dan Non Skripsi ini, maka diharapkan penyusunan Skripsi dan Non Skripsi dapat dilaksanakan secara sistematis dan komprehensif. Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan Buku Panduan Skripsi dan Non Skripsi, khususnya kepada:

1. Drs. Riyadi, ST., M.T., selaku Dekan FT UNJ 2. Dra. Sachriani, M.Kes., selaku PD I FT UNJ 3. Dr. Riza Wirawan, ST., M.T., selaku PD II FT UNJ 4. Dr. Tuti Iriani, M.Si., selaku PD III FT UNJ

5. Seluruh Pimpinan Jurusan dan Program Studi di lingkungan FT UNJ 6. Tim Gugus Penjaminan Mutu FT UNJ

Segala koreksi dan saran untuk kesempurnaan Buku Panduan ini, kami sangat harapkan. Semoga Buku Panduan ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan FT UNJ.

Jakarta, Oktober 2015 Tim Penyusun

(5)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

TIM PENYUSUN iii

SAMBUTAN DEKAN v

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI ix

DAFTAR LAMPIRAN X

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Tujuan Penulisan Skripsi dan Non Skripsi 2

BAB II JALUR SKRIPSI 3

2.1 Persyaratan Mahasiswa 3

2.2 Dosen Pembimbing 3

2.3 Pengajuan Judul dan Penetapan Pembimbing 3

2.4 Proses Pembimbingan Proposal 4

2.5 Pendaftaran Seminar Proposal 5

2.6 Pelaksanaan Seminar Proposal 5

2.7 Pendaftaran Ujian 6

2.8 Pelaksanaan Ujian 6

2.9 Perbaikan Buku Skripsi 7

2.10 Sistem Penilaian 7

2.11 Sistematika Penulisan 9

10BAB III JALUR NON SKRIPSI 10

3.1 Persyaratan Mahasiswa 10

3.2 Dosen Pembimbing 10

3.3 Pengajuan Judul dan Penetapan Pembimbing 10

3.4 Proses Pembimbingan Non Skripsi 11

3.5 Pendaftaran Ujian 12

3.6 Pelaksanaan Ujian 12

3.7 Perbaikan Non Skripsi 13

3.8 Sistem Penilaian 14

3.9 Sistematika Penulisan 15

BAB IV TATA CARA PENULISAN 16

4.1 Kertas, Ukuran dan Pengetikan 4.2 Aturan Penulisan

16

DAFTAR PUSTAKA 18

(6)

x

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. LAMPIRAN SISTEMATIKA PENELITIAN 31

B. LAMPIRAN CONTOH NON SKRIPSI 75

C. LAMPIRAN PENULISAN SURAT SKRIPSI/NON SKRIPSI 87

D. LAMPIRAN CONTOH COVER DAN ABSTRAK 119

Lampiran 1 SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF

(KAUSAL-KOMPARATIF)

32

Lampiran 2 SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN 38

Lampiran 3 SISTEMATIKA PENELITIAN EVALUASI

PROGRAM/KEBIJAKAN

43

Lampiran 4

Lampiran 5 Lampiran 6

Lampiran 7

Lampiran 8 Lampiran 9

SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF ASOSIATIF

SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF SISTEMATIKA PENELITIAN RISET DAN PENGEMBANGAN

SISTEMATIKA PENELITIAN REKAYASA TEKNIK

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATA CARA PENULISAN MAKALAH

48

54

60

(7)

1 32

2 38

3 43

n 4 48

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Penyelesaian studi adalah suatu aktivitas akademis pada akhir masa studi di perguruan tinggi yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa untuk dapat dinyatakan lulus dalam jenjang tertentu. Aktivitas ini merupakan muara dari seluruh aktivitas akademis sebelumnya yang akan menunjukkan tingkat penguasaan kompetensi yang harus dimiliki. Mahasiswa yang akan menyelesaikan studi dihadapkan pada pilihan jalur penyelesaian studi mana yang dianggap paling sesuai dengan kemampuannya. Banyak hal yang dijadikan pertimbangan untuk menentukan pilihan, mulai dari waktu penyelesaian, biaya yang harus dikeluarkan sampai pada manfaat yang dapat diperoleh dari setiap pilihan itu.

Terdapat dua jalur penyelesaian studi yang dapat dipilih oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta (FT UNJ), yaitu jalur skripsi dan non skripsi. Jalur Skripsi adalah jalur penyelesaian studi yang menuntut mahasiswa menyusun suatu karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan secara ilmiah. Di FT UNJ, jalur skripsi dibedakan menjadi dua jenis, yakni skripsi kependidikan dan non kependidikan (keteknikan). Jalur Non Skripsi adalah jalur penyelesaian studi melalui penyusunan makalah yang akan mengukur tingkat pemahaman dan penguasaan kompetensi dalam suatu disiplin ilmu tertentu (misalnya : menyusun perencanaan pengajaran, menganalisis prinsip bekerjanya suatu peralatan teknologi dan sebagainya).

Mahasiswa yang akan menyelesaikan studi melalui jalur skripsi memiliki beberapa jenis penelitian dalam menyelesaikan skripsinya, seperti: penelitian kuantitatif, kualitatif, evaluatif, action research, riset dan pengembangan. Masing-masing jenis penelitian memiliki karakteristik yang berbeda yang penggunaannya sangat tergantung pada jenis permasalahan yang akan diteliti.

(8)

2

penulisan maupun masalah substansi dan metodologi penelitian. Perbedaan ini biasanya berakibat pada terhambatnya mahasiswa dalam menyelesaikan skripsinya dan pada akhirnya tidak dapat menyelesaikan studinya sesuai rencana.

Berdasarkan pengalaman tersebut, maka dipandang perlu membuat sebuah panduan yang dapat dijadikan acuan oleh semua pihak tentang berbagai hal yang berkaitan dengan proses penyelesaian studi mahasiswa melalui jalur skripsi dan non skripsi. Panduan penulisan ini disusun berdasarkan referensi-referensi yang selama ini dijadikan acuan di kalangan perguruan tinggi baik di dalam negeri maupun di luar negeri serta berdasarkan jurnal nasional maupun internasional.

1.2. Tujuan Penulisan Skripsi dan Non Skripsi

Secara umum, skripsi dan non skripsi merupakan karya tulis ilmiah sebagai salah satu hasil proses pengembangan intelektual mahasiswa secara mandiri dan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan di bawah bimbingan dosen.

Skripsi/non skripsi merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada program sarjana (S1) yang memiliki bobot 4 SKS, adapun penulisan non skripsi memiliki bobot 2 SKS. Penulisan skripsi dan non skripsi harus memenuhi syarat-syarat penulisan ilmiah, yaitu obyektif, metodologis, sistematis dan komunikatif.

(9)

BAB II JALUR SKRIPSI

2.1.Persyaratan Mahasiswa

Persyaratan bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studi melalui jalur skripsi adalah:

1. Telah menyelesaikan beban studi minimal 140 SKS. 2. Memiliki IPK minimal 2,75.

2.2.Dosen Pembimbing

Pembimbing skripsi adalah orang yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membimbing mahasiswa dalam menyusun skripsi, mulai dari merancang, melaksanakan sampai pada menyusun laporan hasil penelitian. Penunjukkan dan penugasan dosen untuk menjadi pembimbing skripsi berdasarkan persyaratan sebagai berikut :

1. Dosen pembimbing skripsi sebanyak 2 (dua) orang, setiap pembimbing masing-masing bertugas untuk membimbing dari aspek materi (substansi keilmuan) dan metodologi penelitian.

2. Dosen tetap atau tidak tetap dan atau pakar yang memiliki kompetensi yang relevan dengan masalah yang diteliti/ditulis mahasiswa.

3. Berkualifikasi pendidikan minimal S-2 untuk dosen atau minimal S1 untuk pakar dan memiliki kompetensi yang relevan dengan masalah yang diteliti/ditulis mahasiswa. 4. Memiliki kompetensi dalam teknik penulisan skripsi, metodologi penelitian, dan

substansi keilmuan yang relevan dengan masalah yang diteliti mahasiswa, berdasarkan kelompok bidang keahlian.

2.3.Pengajuan Judul dan Penetapan Pembimbing

Mekanisme pengajuan judul/tema dan penetapan pembimbing skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengajukan judul/tema dan deskripsi skripsi kepada Ketua Program Studi (Kaprodi).

(10)

4

dalam waktu 2 (dua) minggu dosen penilai tersebut tidak bisa memeriksa kelayakan judul/tema maka Kaprodi berhak mengganti dosen penilai tersebut.

3. Kaprodi mengeluarkan surat tugas bagi dosen pembimbing skripsi. 4. Mahasiswa dapat memulai bimbingan dosen yang bersangkutan.

2.4.Proses Pembimbingan Proposal

Mekanisme pembimbingan proposal skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa wajib menghadap pembimbing paling lambat seminggu setelah ditetapkan dosen pembimbing dengan membawa surat tugas penetapan dosen pembimbing.

2. Bagi Mahasiswa yang mengambil jalur skripsi harus melaksanakan proses pembimbingan di UNJ dalam jangka waktu maksimal satu semester. Jika dalam waktu yang telah ditentukan tidak ada kemajuan, maka dosen pembimbing harus mengisi form rekomendasi untuk keberlanjutan penyelesaian skripsi.

3. Untuk setiap kali pelaksanaan pembimbingan mahasiswa wajib mengisi lembar konsultasi yang ditandatangani oleh dosen pembimbing.

4. Penggantian Dosen Pembimbing

4.1. Mahasiswadapat mengajukan penggantian dosen pembimbing dengan mengisi formulir permohonan kepada Kaprodi, apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut pada dosen pembimbing:

4.1.1. Meninggal dunia.

4.1.2. Sakit, sehingga yang bersangkutan harus istirahat panjang. 4.1.3. Cuti di luar tanggungan negara.

4.1.4. Pindah tugas.

4.2. Dosen pembimbing dapat mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis sebagai dosen pembimbing apabila terjadi salah satu dari hal berikut: 4.2.1. Sakit sehingga yang bersangkutan harus istirahat panjang.

4.2.2. Cuti di luar tanggungan negara. 4.2.3. Pindah tugas.

(11)

4.3. Kebijakan Ketua Program Studi dengan pertimbangan masa studi mahasiswa. 5. Kaprodi mengeluarkan surat tugas dosen pembimbing pengganti.

6. Mahasiswa dapat melanjutkan kembali proposal skripsi di bawah bimbingan dosen pembimbing pengganti.

2.5.Pendaftaran Seminar Proposal

Mekanisme pendaftaran seminar proposal skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa mendaftar seminar proposal skripsi kepada Kaprodi dengan membawa persyaratan :

1.1 Formulir surat permohonan seminar proposal yang telah diisi.

1.2 Menyerahkan kartu kehadiran sebagai peserta seminar skripsi dengan ketentuan telah menghadiri seminar proposal lainnya.

1.3 Menyerahkan proposal yang telah ditandatangani pembimbing sebanyak 3 eksemplar.

2. Kaprodi menyusun jadwal seminar.

2.6.Pelaksanaan Seminar Proposal

Mekanisme pelaksanaan seminar proposal skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

1. Seminar proposal dapat dilaksanakan selama masa semester sesuai kalender akademik.

2. Pelaksanaan seminar proposal skripsi dihadiri oleh tim penguji, pembimbing, mahasiswa penyaji proposal dan mahasiswa peserta seminar.

3. Pelaksanaan seminar proposal skripsi dapat ditunda apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut:

3.1. Mahasiswa penyaji proposal skripsi datang terlambat atau tidak hadir. 3.2. Kedua dosen pembimbing tidak hadir.

4. Seminar proposal dilaksanakan paling lama 1 jam (60 menit), terdiri dari 10 menit untuk presentasi dan 50 menit untuk tanya jawab.

(12)

6

6. Ketua tim penguji mengumumkan hasil keputusan kelayakan proposal dan menyerahkan proposal skripsi yang harus diperbaiki oleh mahasiswa.

2.7.Pendaftaran Ujian

Mekanisme pendaftaran ujian skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian skripsi ke Kaprodi dengan

membawa persyaratan :

1.1. Pra-transkrip yang telah ditandatangani oleh Kaprodi dan Penasehat Akademik, untuk membuktikan telah lulus mata kuliah minimal 140 sks untuk jalur skripsi, dan atau sesuai kontrak.

1.2. Bukti pelunasan SPP pada semester berjalan.

1.3. Salinan KRS semester berjalan yang tercantum mata kuliah skripsi.

1.4. Buku skripsi yang telah disetujui dosen pembimbing sebanyak 5 eksemplar. 1.5. Buku konsultasi skripsi dengan ketentuan telah melaksanakan bimbingan

sebanyak minimal 8 kali.

2. Mahasiswa mengisi formulir biodata dan pernyataan persetujuan dosen

pembimbing untuk mengikuti ujian skripsi.

3. Kaprodi menyusun jadwal ujian dengan ketentuan dosen penguji/pembimbing tidak boleh menguji dalam waktu yang bersamaan.

4. Kaprodi menunjuk dosen tim penguji yang terdiri dari ketua, dosen pembimbing, dan dosen penguji ahli.

5. Kaprodi mengumumkan jadwal ujian.

2.8.Pelaksanaan Ujian

Mekanisme pendaftaran ujian skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Ujian dapat dilaksanakan selama masa semester sesuai kalender akademik.

2. Pelaksanaan ujian skripsi dihadiri oleh tim penguji dan mahasiswa yang bersangkutan.

3. Pelaksanaan ujian ditunda apabila terjadi salah satu dari hal berikut : 3.1. Ketua tim penguji tidak hadir

(13)

3.4. Dua anggota penguji tidak hadir

4. Mahasiswa mengisi formulir penundaan ujian dan menyerahkan kepada Kaprodi. 5. Masing-masing penguji diberikan kesempatan untuk bertanya, mengklarifikasi,

memberikan saran dan perbaikan, serta memberikan penilaian pada formulir penilaian ujian skripsi.

6. Anggota tim penguji menyerahkan hasil penilaiannya kepada ketua penguji untuk direkapitulasi.

7. Seluruh tim penguji berdiskusi untuk menentukan keputusan kelulusan, akumulasi nilai dan waktu perbaikan.

8. Ketua penguji, anggota penguji, dan mahasiswa mengisi dan menandatangani berita acara ujian.

9. Ketua tim penguji mengumumkan hasil keputusan ujian dan menyerahkan draft skripsi yang harus diperbaiki oleh mahasiswa

10. Ketua tim penguji menyerahkan surat pernyataan dan berita acara ujian kepada staf bagian administrasi.

2.9.Perbaikan Buku Skripsi

Mekanisme perbaikan buku skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: 1. Mahasiswa memperbaiki buku skripsi berdasarkan saran dan masukan tim penguji

pada saat ujian.

2. Mahasiswa mengajukan hasil perbaikan kepada dosen tim penguji dengan membawa buku skripsi yang dikoreksi oleh dosen penguji pada saat ujian.

3. Dosen penguji menerima dan memeriksa perbaikan buku skripsi. Apabila perbaikan sudah memenuhi syarat maka dosen penguji menandatangani pernyataan telah selesai diperiksa dan diperbaiki.

4. Buku skripsi yang telah selesai diperiksa dan diperbaiki kemudian ditandatangani oleh dosen pembimbing.

2.10. Sistem Penilaian

(14)

8

1. Struktur, bahasa dan logika penulisan.

2. Kedalaman dan keluasan teori keilmuan yang relevan. 3. Relevansi teori dengan masalah.

4. Argumentasi teoritis dalam penyusunan kerangka berpikir. 5. Teknik pengumpulan dan keabsahan instrumen analisis data. 6. Orisinalitas.

7. Pembahasan hasil penelitian, penarikan kesimpulan dan pengajuan saran. 8. Penyajian materi dan pengunaan bahasa pada saat ujian.

Komponen penilaian skripsi meliputi: inovasi, produktivitas dan kegunaan penulisan laporan. Nilai akhir skripsi didasarkan pada kriteria berikut:

1. Penentuan skor menggunakan skala 100.

2. Pemberian nilai hasil ujian skripsi didasarkan atas kriteria berikut : Tingkat

Penguasaan

Nilai

Predikat Keterangan*)

Huruf Bobot

80%  100% A 4 Sangat Baik Lulus

70%  79% B 3 Baik Lulus

60%  69% C 2 Cukup Tidak Lulus

55%  59% D 1 Kurang Tidak Lulus

< 55% E 0 Tidak Lulus Tidak Lulus

Keterangan: *) Nilai Hasil Ujian Skripsi minimal B

*) Nilai tingkat penguasaan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.

3. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian skripsi apabila:

3.1. Skripsi yang diujikan merupakan hasil karya otentik yang dibuat dan diselesaikan sendiri. Apabila ditemukan bukti bahwa skripsi yang ditulis merupakan duplikasi, jiplakan, atau terjemahan hasil karya orang lain, maka dianggap sebagai pelanggaran akademik dan mahasiswa harus mengajukan judul baru.

3.2. Memperoleh nilai minimal B.

(15)

uf obot

100% aik

  

ulus

*) Nilai tingkat penguasaan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.

2.11. Sistematika Penulisan

Penyusunan proposal skripsi mengikuti sistematika penulisan proposal sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan mahasiswa. Adapun untuk keperluan ujian skripsi, sistematika penulisan skripsi dibedakan menurut jenis penelitiannya (lihat Lampiran A. Sistematika Penelitian)

Jenis penelitian yang dapat dilakukan oleh mahasiswa adalah sebagai berikut: 1. Jenis penelitian berdasarkan tujuan, yaitu: Penelitian Dasar (Basic Research),

Penelitian Terapan (Applied Research)

2. Jenis penelitian berdasarkan metode, yaitu: Penelitian Deskriptif, Penelitian Sejarah, Penelitian Survei, Penelitian Ex-postfacto, Penelitian Eksperimen, Penelitian Quasi-eksperimen, Penelitian Evaluasi dan Penelitian Tindakan

3. Jenis penelitian berdasarkan paradigma penelitian, yaitu: 3.1. Penelitian kuantitatif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berdasarkan paradigma positivistik/kuantitatif b. Memiliki cakupan luas/populasi besar.

c. Data berupa angka-angka dan menggunakan analisis statistik. d. Kesimpulan bersifat generalisasi/inferensial.

e. Hasil penelitian bersifat umum.

3.2. Penelitian kualitatif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Berdasarkan paradigma fenomenologis/naturalistik/latar alamiah. b. Peneliti merupakan bagian dari instrumen penelitian.

(16)

10

10

BAB III

JALUR NON SKRIPSI

3.1.Persyaratan Mahasiswa

Persyaratan bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya melalui jalur non skripsi (makalah) adalah:

1. Telah menyelesaikan beban studi minimal 142 SKS.

2. Tidak sanggup menyelesaikan skripsi pada jangka waktu 10 bulan.

3.2.Dosen Pembimbing

Pembimbing makalah adalah orang yang ditunjuk dan ditugasi untuk membimbing mahasiswa dalam menyusun, mulai dari merancang, melaksanakan sampai pada menyusun laporan hasil makalah. Penunjukan dan penugasan dosen untuk menjadi pembimbing non skripsi berdasarkan persyaratan sebagai berikut :

1. Dosen pembimbing makalah sebanyak 1 (satu) orang.

2. Dosen tetap atau tidak tetap dan atau pakar yang memiliki kompetensi yang relevan dengan masalah yang diteliti/ditulis mahasiswa.

3. Berkualifikasi pendidikan minimal S-2 untuk dosen atau minimal S1 untuk pakar dan memiliki kompetensi yang relevan dengan materi makalah yang ditulis mahasiswa.

4. Memiliki kompetensi dalam teknik penulisan makalah dan substansi keilmuan yang relevan dengan materi makalah yang ditulis mahasiswa.

3.3. Pengajuan Judul dan Penetapan Pembimbing

Mekanisme pengajuan judul/tema dan penetapan pembimbing non skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa mengajukan judul/tema dan deskripsi non skripsi kepada Ketua Program Studi (Kaprodi).

(17)

dalam waktu 2 minggu dosen penilai tersebut tidak bisa memeriksa kelayakan judul/tema maka Kaprodi berhak mengganti dosen penilai tersebut.

3. Kaprodi mengeluarkan surat tugas bagi dosen pembimbing non skripsi. 4. Mahasiswa dapat memulai bimbingan dosen yang bersangkutan.

3.4. Proses Pembimbingan Non Skripsi

Mekanisme pembimbingan proposal non skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa wajib menghadap pembimbing paling lambat seminggu setelah ditetapkan dosen pembimbing dengan membawa surat tugas penetapan dosen pembimbing.

2. Bagi Mahasiswa yang mengambil jalur non skripsi harus melaksanakan proses pembimbingan di UNJ dalam jangka waktu maksimal satu semester. Jika dalam waktu yang telah ditentukan tidak ada kemajuan, maka dosen pembimbing harus mengisi form rekomendasi untuk keberlanjutan penyelesaian non skripsi.

3. Untuk setiap kali pelaksanaan pembimbingan mahasiswa wajib mengisi lembar konsultasi yang ditandatangani oleh dosen pembimbing.

4. Penggantian Dosen Pembimbing

4.1. Mahasiswa dapat mengajukan penggantian dosen pembimbing dengan mengisi formulir permohonan kepada Kaprodi, apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut pada dosen pembimbing:

4.1.1. Meninggal dunia.

4.1.2. Sakit, sehingga yang bersangkutan harus istirahat panjang. 4.1.3. Cuti di luar tanggungan negara.

4.1.4. Pindah tugas.

4.2. Dosen pembimbing dapat mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis sebagai dosen pembimbing apabila terjadi salah satu dari hal berikut: 4.2.1. Sakit sehingga yang bersangkutan harus istirahat panjang.

4.2.2. Cuti di luar tanggungan negara. 4.2.3. Pindah tugas.

(18)

12

12 4.3. Kebijakan Ketua Program Studi dengan pertimbangan masa studi mahasiswa. 5. Kaprodi mengeluarkan surat tugas dosen pembimbing pengganti.

6. Mahasiswa dapat melanjutkan kembali proposal non skripsi dibawah bimbingan dosen pembimbing pengganti.

3.5. Pendaftaran Ujian

Mekanisme pendaftaran ujian non skripsi dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti ujian non skripsi ke Kaprodi dengan membawa persyaratan :

1.1. Pra-transkrip yang telah ditandatangani oleh Kaprodi dan Penasehat Akademik, untuk membuktikan telah lulus mata kuliah minimal 142 sks untuk jalur non skripsi, dan atau sesuai kontrak.

1.2. Bukti pelunasan SPP pada semester berjalan.

1.3. Salinan KRS semester berjalan yang tercantum mata kuliah non skripsi (makalah).

1.4. Makalah yang telah disetujui dosen pembimbing sebanyak 4 eksemplar. 1.5. Buku konsultasi non skripsi dengan ketentuan telah melaksanakan bimbingan

sebanyak minimal 8 kali.

2. Mahasiswa mengisi formulir biodata dan pernyataan persetujuan dosen

pembimbing untuk mengikuti ujian non skripsi.

3. Kaprodi menyusun jadwal ujian dengan ketentuan dosen penguji/pembimbing tidak boleh menguji dalam waktu yang bersamaan.

4. Kaprodi menunjuk dosen tim penguji yang terdiri dari ketua, dosen pembimbing dan dosen penguji ahli.

5. Kaprodi mengumumkan jadwal ujian.

3.6. Pelaksanaan Ujian

(19)

1. Ujian dapat dilaksanakan selama masa semester sesuai kalender akademik.

2. Pelaksanaan ujian non skripsi dihadiri oleh tim penguji dan mahasiswa yang bersangkutan.

3. Pelaksanaan ujian ditunda apabila terjadi salah satu dari hal berikut : 3.1. Ketua tim penguji tidak hadir

3.2. Mahasiswa yang bersangkutan tidak hadir 3.3. Dua dosen pembimbing tidak hadir 3.4. Dua anggota penguji tidak hadir

4. Mahasiswa mengisi formulir penundaan ujian dan menyerahkan kepada Kaprodi. 5. Masing-masing penguji diberikan kesempatan untuk bertanya, mengklarifikasi,

memberikan saran dan perbaikan, serta memberikan penilaian pada formulir penilaian ujian non skripsi.

6. Anggota tim penguji menyerahkan hasil penilaiannya kepada ketua penguji untuk direkapitulasi.

7. Seluruh tim penguji berdiskusi untuk menentukan keputusan kelulusan, akumulasi nilai dan waktu perbaikan.

8. Ketua penguji, anggota penguji dan mahasiswa mengisi dan menandatangani berita acara ujian.

9. Ketua tim penguji mengumumkan hasil keputusan ujian dan menyerahkan draft skripsi yang harus diperbaiki oleh mahasiswa

10. Ketua tim penguji menyerahkan surat pernyataan dan berita acara ujian kepada staf bagian administrasi.

3.7.Perbaikan Non Skripsi

Mekanisme perbaikan makalah dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

1. Mahasiswa memperbaiki makalah berdasarkan saran dan masukan tim penguji pada saat ujian.

2. Mahasiswa mengajukan hasil perbaikan kepada dosen tim penguji dengan membawa makalah yang dikoreksi oleh dosen penguji pada saat ujian.

(20)

14

14 4. Makalah yang telah selesai diperiksa dan diperbaiki kemudian ditandatangani oleh

dosen pembimbing.

3.8.Sistem Penilaian

Nilai akhir makalah diperoleh dari hasil penilaian makalah dan unjuk kerja (performance) mahasiswa saat ujian. Komponen penilaian makalah meliputi:

1. Struktur, bahasa dan logika penulisan . 2. Kedalaman dan keluasan teori.

3. Penerapan teori.

4. Penyajian dan penguasaan materi.

Komponen penilaian non skripsi meliputi: inovasi, kreativitas dan kegunaan penulisan laporan. Nilai akhir non skripsi didasarkan pada kriteria berikut:

1. Penentuan skor menggunakan skala 100.

2. Pemberian nilai hasil ujian non skripsi didasarkan atas kriteria berikut : Tingkat

Penguasaan

Nilai

Predikat Keterangan*)

Huruf Bobot

80%  100% A 4 Sangat Baik Lulus

70%  79% B 3 Baik Lulus

60%  69% C 2 Cukup Tidak Lulus

55%  59% D 1 Kurang Tidak Lulus

< 55% E 0 Tidak Lulus Tidak Lulus

Keterangan: *) Nilai Hasil Ujian Non Skripsi minimal B *) Nilai tingkat penguasaan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.

3. Mahasiswa dinyatakan lulus ujian non skripsi apabila:

3.1. Makalah yang diujikan merupakan hasil karya otentik yang dibuat dan diselesaikan sendiri. Apabila ditemukan bukti bahwa makalah yang ditulis merupakan duplikasi, jiplakan, atau terjemahan hasil karya orang lain, maka dianggap sebagai pelanggaran akademik dan mahasiswa harus mengajukan judul baru.

3.2. Memperoleh nilai minimal B.

(21)

uf obot

100% aik

  

ulus

*) Nilai tingkat penguasaan ≥ 0,5 dibulatkan ke atas.

3.9. Sistematika Penulisan

Mahasiswa yang menempuh jalur non skripsi dapat memilih jenis non skripsi antara lain:

1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Bahan Pembelajaran sesuai dengan bidang keahlian.

2. Penyusunan makalah ilmiah kependidikan atau keteknikan sesuai dengan issue terkini (non RPP).

3. Pembuatan proyek sederhana yang sesuai dengan bidang keahlian (non RPP).

(22)

16

16

BAB IV

TATA CARA PENULISAN

4.1. Kertas, Ukuran dan Pengetikan

4.1.1 Kertas dan Ukuran

Skripsi dan Non Skripsi diketik pada kertas HVS berwarna putih ukuran A4 (21 x 29,7 cm), dengan berat 80 gram. Apabila di dalam tulisan harus digunakan kertas khusus (misal: kertas milimeter untuk grafik, kertas kalkir untuk bagan, dan sejenisnya) maka boleh digunakan pula kertas di luar batas ukuran yang telah ditentukan, kemudian dilipat sesuai dengan ukuran kertas naskah yang telah ditentukan.

4.1.2 Sampul Depan dan Penjilidan

Naskah Skripsi dan Non Skripsi dijilid hard cover dengan warna sampul depan berwarna biru dongker. Halaman cover diketik menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran huruf 14 mempergunakan tinta emas.

4.1.3 Spasi Pengetikan

Batang tubuh (bagian isi) Skripsi dan Non Skripsi ditulis dengan jarak antar baris adalah dua spasi, sedangkan seluruh bagian awal berjarak 1 spasi. Khusus untuk judul tabel dan judul gambar yang terdiri atas dua baris atau lebih, jarak antar baris adalah satu spasi. Pada daftar pustaka, jarak antar baris dalam satu pustaka adalah satu spasi, sedangkan jarak antar pustaka adalah dua spasi.

4.1.4 Batas Margin Pengetikan

Naskah diketik rata kiri dan kanan dengan batas margin pengetikan naskah ditentukan sebagai berikut:

(23)

4.1.5 Pengetikan Alinea Baru

Pengetikan alinea baru dimulai pada ketukan kelima dari margin kiri

4.1.6 Pengetikan dan Penomoran Bab dan Sub-bab

Nama bab diketik dengan huruf kapital dengan jarak 3 cm dari tepi atas kertas. Nomor urut bab ditulis dengan huruf romawi dan ditulis ditengah-tengah kertas di atas nama bab. Pengetikan nama sub-bab dan nomor sub-bab dimulai dari tepi kiri dengan menggunakan angka. Nama bab dan sub-bab diketik dengan huruf tebal. Setiap bab tidak boleh lebih dari 3 (tiga) anak sub-bab atau 4 (empat) digit. Apabila pada kondisi tertentu harus menggunakan lebih dari 3 anak sub-bab, maka penomoran disesuaikan dengan bentuk tulisan dan konsisten. Contoh penomoran bab dan sub-bab sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1. ……….... 1.1.1. ... 1.1.1.1. ... 1.2. ... 1.2.1. ... 1.2.1.1. ...

BAB II

KERANGKA TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN

(24)

18

18 4.1.7 Penggunaan Huruf

Naskah diketik menggunakan tipe huruf Times New Roman ukuran 12 pt. 4.1.8 Angka

Angka dalam skripsi dan non skripsi menggunakan pembulatan dua angka di belakang koma atau disesuaikan dengan kebutuhan.

4.2. Aturan Penulisan 4.2.1. Penomoran

Nomor halaman diletakkan di sebelah kanan atas, kecuali nomor untuk bab baru yang diletakkan di tengah bawah. Nomor halaman ditulis dengan angka arab, dimulai dari bab pendahuluan. Halaman-halaman sebelumnya, seperti halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar menggunakan angka romawi kecil (seperti i, iv, v dan x) dan dilletakkan di sebelah tengah bawah. Gunakan jenis dan ukuran huruf yang sama seperti huruf teks tanpa hiasan.

4.2.2. Huruf Miring

Penggunaan huruf miring dalam bagian isi skripsi dan non skripsi mengikuti aturan yang ditetapkan dalam Ejaan yang Disempurnakan. Penggunaan huruf miring dalam penulisan daftar pustaka, mengikuti aturan tersendiri seperti yang dicontohkan dalam bagian penulisan daftar pustaka.

4.2.3. Penulisan Ilustrasi

Ilustrasi merupakan suatu bentuk penyajian informasi dalam bentuk tabel, grafik, diagram alir, bagan, foto, peta dan gambar. Dengan ilustrasi, informasi dapat disajikan lebih efektif untuk menjelaskan hubungan antar variabel dan penggunaan kalimat yang terlalu panjang dapat dihindari sehingga pembaca dapat memahami tulisan dengan lebih mudah. Di dalam tulisan karya ilmiah, semua ilustrasi berupa bentuk tabel dinyatakan sebagai Tabel, sedangkan ilustrasi dalam bentuk grafik, diagram alir, foto dan gambar dinyatakan sebagai Gambar.

(25)

1. Judul tabel atau gambar merupakan frase (bukan kalimat) pernyataan tentang tabel dan gambar secara ringkas.

2. Memberikan informasi singkat yang dapat dipahami oleh pembaca tanpa harus membaca tubuh tulisan.

3. Menyatakan kunci-kunci informasi.

Penomoran tabel dan gambar berdasarkan bab, contoh Tabel 1.1, Tabel 1.2, Tabel 2.1, Tabel 2.2 atau Gambar 1.1, Gambar 1.2, Gambar 2.1, Gambar 2.2, dst. Contoh pengetikan tabel seperti berikut ini :

Tabel 4.1. Hasil Belajar Sains Siswa Kelas XI SMK Jakarta Pada Siklus I dan II

No Siklus

Hasil belajar

Nilai terendah Nilai tertinggi Nilai rata-rata 1

2

I II

50 70

70 90

60 80 Sumber : Data Penelitian 2013

Judul tabel diletakkan di atas tabel, diketik dengan huruf tebal dengan diawali oleh huruf kapital di setiap awal kata (kecuali kata depan dan kata penghubung) tanpa diakhiri dengan tanda titik. Judul tabel dan tabel dimulai dari tengah (center text). Bila judul lebih dari satu baris, baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul dengan jarak 1 (satu) spasi. Isi tabel juga ditulis dengan jarak 1 spasi. Garis pemisah yang penting hanya 3 (tiga) yang arahnya mendatar (baris) dan garis bantu selebihnya harus dibuat seperlunya saja.

(26)

20

20 Pemilihan sajian data hasil penelitian dalam bentuk grafik, diagram alir, bagan,

peta, foto, atau gambar dalam karya ilmiah perlu dipertimbangkan dengan

memperhatikan relevansinya dengan topik penelitian yang dilakukan. Informasi yang

sudah disajikan dalam bentuk tabel tidak perlu diulangi dengan sajian berbentuk

gambar. Gambar mampu menampilkan konsep yang sulit dijelaskan dengan rangkaian

kata. Judul gambar diletakkan di bawah gambar, diketik dengan huruf tebal dengan

diawali oleh huruf kapital di setiap awal kata (kecuali kata depan dan kata penghubung)

tanpa diakhiri dengan tanda titik. Judul tabel dan tabel dimulai dari tengah (center text).

Bila judul lebih dari satu baris, baris kedua dimulai tepat di bawah huruf pertama judul

dengan jarak 1 (satu) spasi. Contoh gambar sebagai berikut:

Gambar 4.1. Grafik Jumlah Mahasiswa Fakultas Teknik yang Mengambil Jalur Penyelesaian Tugas Akhir Berdasarkan Jurusan

4.2.4. Aturan Penulisan Pustaka atau Sumber Rujukan

Aturan penulisan pustaka atau sumber rujukan yang populer untuk penulisan

ilmiah yaitu sistem American Psychological Association (APA) yang bersumber dari

referensi Harvard dan sistem Turabian.

4.2.4.1. Penulisan Pustaka dalam Tubuh Tulisan

Rujukan dan kutipan ditulis menggunakan teknik rujukan berkurung (nama akhir,

tahun) atau biasa disebut sistem APA. Pencantuman sumber pada kutipan langsung

(27)

0

Pengacuan pustaka dalam teks karya ilmiah dapat ditulis oleh satu pengarang, dua

pengarang, tiga pengarang, atau lebih. Terkadang acuan yang kita jadikan rujukan tidak

memiliki nama pengarang, maka cara penulisannya adalah: Anonim (2012: 24)...

atau ... (Anonim, 2012: 24). Sedangkan untuk artikel yang belum pernah

dibaca sendiri oleh penulis dan diacu dari suatu sumber (pustaka sekunder), cara

penulisannya adalah: nama pengarang dan tahun penerbitan aslinya ditulis dan

dipisahkan dengan tanda koma dan spasi dengan kata “diacu dalam” yang diikuti nama

pengarang dan tahun penerbitan pustaka sekunder. Contoh: Menurut Arikunto (2012:

76), diacu dalam Wibawa (2015: 38) ... atau ... (Arikunto, 2012: 76, diacu

dalam Wibawa, 2015: 38). Cara penulisannya dalam tubuh tulisan dapat dilihat pada

tabel berikut ini :

Tabel 4.2. Contoh Daftar Nama Pengarang dan Penulisannya dalam Tubuh Tulisan

Nama pengarang dan tahun Penulisan dalam tubuh tulisan

Muhammad Yusro. 2014

Ari Istiany dan Ratu Amilia. 2013

Muhammad Yusro, Ari Istiany dan Ratu Amilia. 2012

Awal kalimat :

Menurut Yusro (2014: 15)... Akhir kalimat :

... (Yusro, 2014: 15).

Awal kalimat :

Istiany dan Amilia (2013: 24) ... Akhir kalimat :

... (Istiany dan Amilia, 2013: 24).

Awal kalimat :

Yusro, dkk. (2012: 33) ... Akhir kalimat :

... (Yusro, dkk., 2012: 33).

4.2.4.2. Penulisan Pustaka dalam Daftar Pustaka

Bagian akhir sebuah skripsi dan non skripsi terdapat daftar pustaka yang dibuat

berdasarkan susunan sistem pengacuan pustaka tertentu. Daftar pustaka pada sistem

Nama-Tahun disusun menurut urutan abjad nama pengarang. Berikut ini akan

dijelaskan urutan unsur-unsur yang diperlukan untuk menulis Daftar Pustaka mengikuti

(28)

22

22 terbit, judul artikel, nama jurnal, volume, nomor, dan halaman untuk sumber acuan dari

jurnal. Jika sumber acuan dari buku, unsur tersebut ialah nama pengarang, tahun terbit,

judul buku, kota penerbitan, dan penerbitnya.

Hanya pustaka yang diacu di dalam tubuh tulisan saja yang dapat dimuat dalam

daftar pustaka dan dengan demikian sumber acuan yang ada dalam daftar pustaka harus

ada di dalam tubuh tulisan. Kepustakaan harus dinyatakan dengan lengkap agar

memudahkan pembaca menelusur kembali. Informasi tentang kepustakaan ini

sebaiknya dicocokkan kembali dengan pustaka aslinya. Penulisan kepustakaan yang

salah atau tidak lengkap tidak akan banyak gunanya dan secara tidak langsung akan

menunjukkan mutu pengarangnya.

Apapun sistem pengacuan pustaka yang digunakan, nama pengarang yang

dituliskan merupakan nama keluarga atau nama akhir pengarang yang diikuti inisial

nama pertama dan nama tengah diikuti tanda titik. Bila dua atau lebih pustaka memiliki

susunan nama keluarga pengarang yang persis sama maka urutannya didasarkan pada

tahun penerbitan. Model atau format penulisan daftar pustaka harus konsisten. Contoh

penulisan daftar pustaka sebagai berikut:

1. Jurnal

Nama pengarang yang ditulis dalam daftar pustaka adalah nama keluarga atau

nama akhir yang diikuti inisial nama pertama dan nama tengah diikuti tanda titik.

Nama keluarga dan inisial ini dipisahkan dengan satu ketuk. Nama pengarang

berikutnya dipisahkan satu sama lain dengan tanda titik koma. Tanda titik diberikan

untuk membedakan keterangan nama pengarang dan tahun terbit.

Tanda titik diberikan setelah tahun publikasi. Tahun yang dicantumkan dalam

daftar pustaka ialah tahun terlaksananya penerbitan. Judul yang dikutip harus sama

dengan judul pada publikasi asli. Hanya huruf awal, dari judul artikel ditulis dengan

huruf kapital.

Volume jurnal ditulis dengan angka arab setelah nama jurnal dan dipisahkan

dengan jarak 1 ketuk. Nomor volume yang tidak menggunakan angka arab, misalnya

(29)

nomor halaman lengkap (114-120 untuk menyatakan halaman 114 sampai dengan 120)

yang diakhiri dengan tanda titik.

Nomor terbitan biasanya digunakan pada jurnal dan ditulis dengan angka arab.

Angka tersebut diletakkan dalam tanda kurung setelah nomor volume yang semuanya

ditulis langsung tanpa jarak, misalnya 27(6):8-16. Suplemen merupakan terbitan

khusus atau sisipan dari suatu volume jurnal. Artikel acuan yang berasal dari nomor

tambahan yang terdapat dalam terbitan berkala ditunjukkan oleh suatu keterangan,

misal Supl 1 untuk Suplemen nomor 1; Ed Khusus 5 untuk Edisi Khusus nomor 5; atau

Sisipan 1 untuk Sisipan nomor 1. Penulisan baris kedua dan seterusnya dari sumber

acuan dimulai ketukan ke 7 dari margin kiri. Contoh penulisan sumber acuan dari jurnal

sebagai berikut :

Pengarang Satu Orang

Munawaroh. (2012). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD, cara belajar, dan motivasi belajar terhadap sikap kewirausahaan: studi kasus di SMKN 1 Jombang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 19:184-195.

Pengarang Dua Orang

Bernier, D. & Yosko, S. (2001). Designing and evaluating printed education materials: model and instrument. Pat Educ Couns, 18:102-111.

Pengarang 3-5 Orang

Rosa, E. S., Muliani, L., Shobih, S., Hidayat, J., & Yuliarto, B. (2014). Series-interconnected plastic dye-sensitized solar cells prepared by low- temperature binder-free titania paste. Makara Journal of Technology, 18:96-100.

Pengarang Lebih dari Lima Orang

Wilkinson, M.J., et al. (2000). A Direct regional scale estimate of transgene movement from genetically modified oilseed rape to its wild progenitors. Mol Ecol, 9:983-991.

Pengarang merupakan Organisasi

[WHO] World Health Organization. (1999). Guidelines for the management of hypertension. J Hypert, 17:151-185.

Artikel tanpa Pengarang

(30)

24

24 Terbitan sebagai Suplemen, Sisipan, Edisi Khusus

Magni, F.; Rossoni, G.; & Berti, F. (2008). BN-52021 Protects guinea-pig from heart anaphylaxis. Pharm Res Commun Supl, 5:75-78.

2. Buku

Penyusunan daftar pustaka untuk buku ditulis dengan urutan: nama pengarang, tahun terbit, judul buku, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit. Pada dasarnya keterangan untuk menulis nama pengarang dan tahun penerbitan sama seperti pada jurnal, sedangkan untuk keterangan yang lain akan dijelaskan di bawah ini.

Judul buku ditulis dengan huruf miring; setiap kata diawali huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung. Keterangan tentang edisi ditempatkan setelah judul dan ditulis misalnya "Ed ke-8". Walaupun dalam buku aslinya tercantum misalnya "Eighth Edition", pada penulisan daftar pustaka pasangan kata itu perlu diubah menjadi "Ed ke-8". Tulisan "New revised edition" yang sering dijumpai pada suatu buku perlu disingkat menjadi "Ed rev". Edisi pertama yang tidak diikuti edisi berikutnya tidak perlu diidentifikasi sebagai "Ed ke-1", tetapi bila kemudian diketahui terbit edisi baru maka buku edisi pertama itu perlu dinyatakan dengan "Ed ke-1".

Tempat penerbitan dapat dijumpai pada halaman judul dari buku yang diacu. Bila tercantum beberapa tempat penerbitan, nama tempat yang pertama kali ditulis digunakan untuk menyusun daftar pustaka. Bilamana kota tempat buku diterbitkan tidak tercantum dalam buku, tetapi dapat dikenali dari nama penerbitnya, maka nama kota itu ditulis dalam tanda kurung siku. Bila tempat penerbitan sama sekali tidak diketahui, maka dituliskan tempat tidak diketahui dalam tanda kurung siku: "[tempat tidak diketahui]".

(31)

Satu Pengarang

Arikunto, S. (2001). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Buku dengan Lembaga atau Organisasi sebagai Pengarang

[Depdiknas] Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

European Centre for the Development of Vocational Training (1996). Vocational Training Glossarium. Thessaloniki: CEDEFOP.

Buku Terjemahan tanpa editor

Pelczar, M.J. & Chan, E.C.S. (1986). Dasar-dasar Mikrobiologi. Terjemahan oleh Hadioetomo, R.S.; Imas, T.; Tjitrosomo, S.S.; & Angka, S.L. 2000. Jakarta: UI Press.

Buku Terjemahan dengan Editor

Luzikov, V.N. (1985). Mitochondrial Biogenesis and Breakdown. Terjemahan oleh Galkin, A.V.; editor oleh Roodyn, D.B. New York: Consultants Bureau.

3. Prosiding

Penyusunan daftar pustaka untuk prosiding ditulis dengan urutan mengikuti penulisan buku, tetapi dengan menampilkan nama pertemuan. Nama judul ditulis dengan setiap awal katanya menggunakan huruf kapital, kecuali kata sambung. Nama pertemuan dipisahkan dari tempat pelaksanaan pertemuan dengan tanda titik dan spasi, sedangkan tempat dan waktu pelaksanaan dengan tanda koma dan spasi. Waktu pelaksanaan pertemuan dinyatakan dalam urutan "tanggal bulan tahun", nama bulan disingkat hingga terisi tiga huruf yang pertama dan tanpa tanda titik. Contoh penulisan sumber acuan dari prosiding sebagai berikut:

(32)

26

26 4. Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Urutan cara penulisan acuan yang bersumber dari skripsi, tesis, atau disertasi adalah nama pengarang, tahun terbit, judul [jenis publikasi], tempat institusi: nama institusi tempat tersedianya karya ilmiah tersebut. Contoh cara penulisannya sebagai berikut:

Wibisono, Y.W. 1995. Perbandingan Dua Konfigurasi N-titik: Analisis Pro-crustes [skripsi]. Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.

Astriani, A. 2003. Fungsi Biaya dalam Usaha Catering: Kasus Kabupaten Bandung [tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana, Universitas Negeri Jakarta.

5. Penulisan Acuan yang bersumber dari Internet atau Online

Hasil penelitian, pangkalan data (data base), dan perangkat lunak (soft ware) untuk analisis data saat ini tersedia dalam situs web dengan alamat www (world wide web) tertentu. Acuan yang bersumber dari internet dapat berupa data resmi yang dikeluarkan oleh lembaga atau instansi yang kredibel dan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah berupa tesis, disertasi, prosiding dan artikel ilmiah.

Hati-hati dalam mengambil acuan dari internet karena tidak semua keterangan pada semua situs web dapat dipertanggungjawabkan dari segi ilmiah dan tidak semua situs permanen. Forum diskusi elektronik (chatting), situs jejaring sosial (seperti facebook, wikipedia) dan laman blog pribadi tidak dapat digunakan sebagai sumber acuan ilmiah.

Penulisan acuan bersumber pada internet dapat dilakukan dengan menuliskannya seperti pada penulisan acuan dari sumber jurnal atau publikasi cetak seperti yang diuraikan. Acuan bersumber pada pangkalan data dunia dan perangkat lunak untuk analisis cukup dituliskan dalam tubuh tulisan dan tidak dimunculkan dalam Daftar Pustaka.

(33)

lengkapnya harus dilanggan. Berikut ini adalah contoh cara penulisan daftar pustaka yang bersumber dari internet:

Artikel dari Publikasi Elektronik

Nama pengarang. Tahun penerbitan. Judul artikel. Nama jurnal Volume (nomor): halaman. [tipe media]. Ketersediaan. [Tanggal, bulan, dan tahun akses].

Hsu, Y.H. dan To, K.Y. 2000. Cloning of a cDNA. Plant Physiol 122:1457. [terhubung berkala] http://www.tarweed. com/pgr/PGROO-033. html [2 Nov 2000].

Richmond, A.S., & Cummings, R. (2005). Implementing Kolb’s learning styles into online distance education. International Journal of Technology in Teaching and Learning, 1(1), 45-54. http://ijttl.sicet.org/issue0501/Richmond.Vol1.Iss1.pp45-54.pdf. Diakses 28 Oktober 2008.

Schaller, D.T., S. Allison-Bunnel and M. Borun. (2005). Learning Styles and Online Interactives, in J. Trant and D. Bearman (Eds.). Museums and The Web 2005: Proceedings, Toronto: Archives & Museum Informatics.

http://www.archimuse.com/mw2005/papers/schaller/schaller.html. Diakses 28 Oktober 2008.

(34)

28

28

DAFTAR PUSTAKA

[FE] Fakultas Ekonomi. 2004. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana Pendidikan Ekonomi. Jakarta: Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta.

[FH] Fakultas Hukum. 2008. Pedoman Penulisan Tugas Akhir, Makalah, Kuliah Kerja Lapang dan Program Pemberdayaan Masyarakat. Malang: Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya.

[FT] Fakultas Teknik. 2002. Pedoman Teknis Penulisan dan Pelaksanaan Ujian Skripsi, Makalah, Karya Ilmiah, dan Ketentuan Penyelenggaraan Tugas Akhir Program Diploma. Jakarta: Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. [FT] Fakultas Teknik. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: Fakultas Teknik,

Universitas Negeri Jakarta.

Gunawan, A.W., Achmadi, S.S., dan Arianti, L. 2007. Pedoman Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB Press.

[PPS] Pusat Pengajian Siswazah. 2006. Panduan Penulisan Tesis Gaya UKM. Malaysia: Universiti Kebangsaan Malaysia.

[UNJ] Universitas Negeri Jakarta. 2007. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi Program Pasca Sarjana. Jakarta: Pasca Sarjana Universitas Negeri Jakarta. Wibawa, B., et al. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi, Pelaksanaan Ujian Skripsi,

(35)(36)

31

36

A.

LAMPIRAN SISTEMATIKA PENELITIAN

LAMPIRAN 1 : SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF (KAUSAL-

KOMPARATIF)

LAMPIRAN 2 : SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN

LAMPIRAN 3 : SISTEMATIKA PENELITIAN EVALUASI

PROGRAM/KEBIJAKAN

LAMPIRAN 4 : SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF ASOSIATIF

LAMPIRAN 5 : SISTEMATIKA PENELITIAN KUALITATIF

LAMPIRAN 6 : SISTEMATIKA PENELITIAN RISET DAN PENGEMBANGAN

LAMPIRAN 7 : SISTEMATIKA PENELITIAN REKAYASA TEKNIK

LAMPIRAN 8 : RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

(37)

LAMPIRAN 1

SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF (KAUSAL-KOMPARATIF) Penelitian kuantitatif kausal-komparatif meliputi metode penelitian quasi-eksperimen dan metode penelitian ex-post facto. Sistematika bagian isi skripsi adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah 1.2.Identifikasi Masalah 1.3.Pembatasan Masalah 1.4.Perumusan Masalah 1.5.Tujuan Penelitian 1.6.Kegunaan Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1.Landasan Teori

2.1.1. Variabel Terikat (Y)

2.1.2. Variabel Perlakuan atau Variabel Bebas 2.2.Penelitian yang Relevan

2.3.Kerangka Konseptual 2.4.Hipotesis Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian 3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.Definisi Operasional

3.4.Metode dan Rancangan Penelitian 3.5.Perlakuan Penelitian

3.6.Instrumen Penelitian 3.7.Teknik Pengumpulan Data 3.8.Teknik Analisis Data 3.9.Hipotesis Statistik

BAB IV HASIl PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Data

4.2.Pengujian Persyaratan Analisis 4.3.Pengujian Hipotesis

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

(38)

33

37 38

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN (disesuaikan dengan pelaksanaan penelitian) Lampiran 1 Rancangan Perlakuan

Lampiran 2 Instrumen Penelitian (Hasil akhir setelah uji coba) Lampiran 3 Hasil Penghitungan Uji Coba Instrumen

Lampiran 4 Kisi-kisi Akhir

Lampiran 5 Data Hasil Penelitian (Data Variabel Terikat dan Variabel perlakuan atau variabel bebas pertama)

Lampiran 6 Data Hasil Pengujian Persyaratan Analisis Lampiran 7 Data Hasil Pengujian Hipotesis

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

PENJELASAN SISTEMATIKA PENELITIAN KUANTITATIF (KAUSAL-KOMPARATIF)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Peneliti menjelaskan tentang kesenjangan antara fakta atau apa yang ada (Das

Sein) dengan harapan atau apa yang seharusnya (Das Sollen) sebagai masalah

penelitian. Fakta adalah apa yang sekarang berupa data sekunder, hasil observasi, pengalaman pribadi, atau hasil penelitian lainnya, sedangkan harapan adalah apa yang seharusnya atau yang diinginkan yang berupa undang-undang, peraturan, visi-visi, renstra, kurikulum, atau teori-teori dalam text book (literature) dan jurnal ilmiah.

1.2. Identifikasi Masalah

Peneliti menguraikan berbagai masalah yang diakibatkan oleh kesenjangan antara Das Sollen denganDas Sein. Masalah yang identifikasi dinyatakan dalam bentuk pertanyaan bukan pernyataan.

1.3. Pembatasan Masalah

Peneliti membatasi masalah yang akan diteliti sesuai dengan tujuan penelitian. Misalnya dari banyak faktor atau variabel yang diidentifikasi mempengaruhi variabel terikat, dibatasi dengan menetapkan hanya untuk variabel yang akan diteliti sebagai variabel bebas penelitian.

1.4. Perumusan Masalah

(39)

Contoh perumusan masalah penelitian dengan Desain Treatment by level 2x2

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel Y antara perlakuan A1 dan A2 (main effect)

2. Apakah terdapat hubungan korelasional yang positif dan signifikan pada hasil interaksi antara variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B) terhadap variabel Y

Contoh perumusan masalah penelitian dengan Desain Factorial 2x2

1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan pada variabel Y antara perlakuan A1 dan A2 ?

2. Apakah terdapat hubungan korelasional yang positif dan signifikan pada interaksi antara variabel perlakuan A dan Variabel B terhadap variabel terikat Y ?

1.5. Tujuan Penelitian

Peneliti mendeskripsikan tujuan penelitian yang ingin dicapai disesuaikan dengan perumusan masalah.

1.6. Kegunaan Penelitian

Peneliti menjelaskan manfaat dari hasil penelitian, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktis. Manfaat teoritis berkenaan dengan keilmuan sedangkan manfaat praktis berkenaan dengan pemecahan masalah.

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori

Peneliti membahas variabel penelitian secara konseptual dari berbagai teori atau konsep dari pada ahli. Landasan teori ini dimulai dari variabel terikat (Y), variabel perlakuan atau bebas (A1) dan variabel moderator (B). Landasan teori tidak sekedar mencantumkan konsep-konsep secara runtut dari berbagai sumber tetapi merupakan hasil analisis dari berbagai konsep. Setelah menganalisis kemudian dilanjutkan dengan membandingkan antarkonsep untuk menemukan persamaan dan perbedaan. Persamaan tersebut akan menjadi dasar sintesis dari konsep-konsep variabel yang dianalisis menjadi konstruk variabel penelitian.

2.2. Penelitian yang Relevan

Peneliti mendeksripsikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dan relevan dengan masalah yang diteliti. Selanjutnya peneliti menjelaskan posisi penelitiannya dengan cara mendeskripsikan persamaan dan perbedaan penelitian yang dilakukannya dengan penelitian-penelitian yang disajikan.

2.3. Kerangka Konseptual

(40)

35

39 40

dijadikan sebagai dasar dalam perumusan hipotesis penelitian. Kerangka konseptual didukung oleh tiga pilar yaitu teori, hasil-hasil penelitian yang relevan, dan argumentasi logis yang mendukung hipotesis yang akan dirumuskan. Banyaknya subjudul kerangka konseptual sama dengan banyaknya butir pada perumusan masalah.

2.4. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah suatu proporsi tentang karakteristik populasi yang merupakan jawaban sementara atas pertanyaan yang terdapat dalam perumusan masalah. Penelitian merumuskan hipotesis penelitian berdasarkan kerangka konseptual. Banyaknya rumusan hipotesis penelitian sama dengan banyaknya dengan butir pada perumusan masalah.

Contoh Hipotesis Penelitian dengan Desain Treatment by level 2x2 Penelitian menjelaskan kerangka teori tentang

1. Nilai variabel Y antara perlakuan A1 lebih tinggi dari nilai variabel Y pada perlakuan A2 secara signifikan.

2. Terdapat hubungan korelasional positif dan signifikan antara variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B ) terhadap variabel Y (interaction

effect)

Contoh Hipotesis Penelitian dengan Desain Factorial 2x2

1. Nilai variabel Y antara perlakuan A1 lebih tinggi dari nilai variabel Y pada perlakuan A2

2. Terdapat pengaruh interaksi antara varibel perlakuan A dan Variabel perlakuan B terhadap variabel terikat Y.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian

Peneliti mendeksripsikan lokasi pelaksanaan penelitian dan waktu penelitian, mulai dari penulisan rencana penelitian (proposal) sampai dengan penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan. Selain itu juga perlu dijelaskan subjek atau orang yang diteliti dalam penelitian.

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian

Peneliti menjelaskan populasi yang akan diteliti yang meliputi populasi target dan populasi terjangau, teknik pengambilan sampel fan tahap-tahap pengumpulan sampel, serta penentuan ukuran sampel yang akan digunakan secara respresentatif mewakili populasi.

3.3. Definisi Operasional

(41)

3.4. Metode dan Rancangan Penelitian

Peneliti menjelaskan metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen atau

ex post-facto. Variabel penelitian dan disain eksperimen yang dipilih. Desain

eksperimen disajikan dalan bentuk konstelasi penelitian sehingga dapat memberikan gambaran untuk menguji efektivitas perlakuan.

A

B A1 A2

B1 A1 B1 A2 B1

B2 A1 B2 A2 B2

Peneliti memberikan keterangan tentang A, B, A1, A2, B1 dan B2

3.5. Perlakuan Penelitian

Peneliti menguraikan secata rinci kegiatan dan tahap-tahap perlakuan yang dilaksanakan dalam kegiatan penelitian sesuai variabel perlakuan, sehingga terlihat perbedaan perlakuan yang dibandingkan.

3.6. Instrumen Penelitian

Peneliti menjelaskan jenis-jenis instrumen dan skala pengukuran yang digunakan, serta tahapan-tahapan pengembangan instrumen yang mencakup definisi konseptual, definisi operasional. Kisi-kisi instrumen proses validasi konsep, pengujian validitas dengan perhitungan reliabilitas.

3.7. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti menjelaskan jenis-jenis instrumen dan skala pengukuran yang digunakan, serta tahapan-tahapan pengembangan instrumen yang mencakup definisi konseptual, definisi operasional. Kisi-kisi instrumen proses validasi konsep, pengujian validitas dengan perhitungan reliabilitas.

3.8. Teknik Analisis Data

Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistik deskriptif, statistik inferensial dan uji persyaratan analisisnya. Analisis data dengan statistik deskriptif dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem and leaf (diagram batang daun) atau Box Pilot (diagran kotak garis). Analisis data dengan statistik inferensial sesuai dengan hipotesis penelitian.

3.9. Hipotesis Statistik

(42)

37

41 42

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data

Peneliti menyajikan hasil analisis data penelitian dalam bentuk deskriptif data masing-masing variabel yang dapat disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, histogram, stem and leaf atau box plot yang dilengkapi dengan interprestasi data. Banyaknya subjudul untuk penyajian data variabel sesuai dengan desain penelitian.

4.2. Pengujian Persyaratan Analisis

Peneliti menjelaskan hasil uji persyaratan analisis data. Uji persyaratan analisis disesuaikan dengan statistik inferensial yang digunakan. Untuk pengujian hipotesis komparatif, maka uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas varians data variabel terikat (Y) untuk setiap kelompok yang dibandingkan.

4.3. Pengujian Hipotesis

Peneliti menyajikan hasil penghitungan statistik uji dan hasil pengujian hipotesis statistik. Setiap hipotesis yang diuji dinyatakan dalam subjuadul tersediri, sehinga banyaknya subjudul sesuai dengan banyaknya hipotesis penelitian yang diuji.

4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

Hipotesis yang teruji dibahas berdasarkan teori dan/atau hasil penelitian yang relevan untuk menunjukkan bahwa hasil penelitian mendukung atau tidak mendukung teori dan/atau hasil penelitian yang relevan. Sedangkan hipotesis yang tidak teruji dibahas dengan mengemukakan argumentasi mengapa hipotesis tersebut tidak teruji. Dalam pembahasan hasil juga dijelaskan keterbatasan penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Peneliti mendeskripsikan kesimpulan yang merupakan jawaban terhadap perumusan masalah atau hipotesis penelitian yang diuji berdasarkan data empiris.

5.2. Saran

Peneliti menyampaikan pemikiran yang berkaitan dengan kegunaan penelitian. Saran menjawab kegunaan penelitian secara teoritis dan praktis. Saran secara teoritis berkaitan dengan pengembangan keilmuan dan keberlanjutan penelitian, sedangkan saran secara praktis ditunjukkan kepada berbagai pihak yang terkait dengan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul referensi baik dari jurnal ilmiah, buku, prosiding, laporan hasil penelitian yang telah dikutip pada isi skripsi dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.

LAMPIRAN (cukup jelas)

(43)

LAMPIRAN 2

SISTEMATIKA PENELITIAN TINDAKAN

Penelitian tindakah meliputi metode penelitian tindakan yang dilaksanakan dalam proses pembelajaran yang biasa disebut penelitian tindakan kelas. Sistematika bagian isi skripsi adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah 1.2.Fokus penelitian 1.3.Perumusan masalah 1.4.Kegunaan hasil penelitian BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1.Konsep Penelitian Tindakan 2.2.Konsep Model Tidakan 2.3.Penelitian yang relevan 2.4.Kerangka teoretik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tujuan penelitian

3.2.Tempat dan waktu penelitian 3.3.Metode penelitian

3.4.Prosedur penelitian tindakan 3.5.Kriteria Keberhasilan Tindakan 3.6.Sumber Data

3.7.Teknik pengumpulan data 3.8.Validasi data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Hasil penelitian

4.2.Pembahasan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1.Kesimpulan

5.2.Implikasi 5.3.Saran

DAFTAR PUSTAKA Lampiran

Lampiran 1. Model tindakan

Lampiran 2. Instrumen pengumpulan data Lampiran 3. Catatan lapangan kolaborator Lampiran 4. Hasil validasi data

Lampiran 5. Hasil tindakan

(44)

39

43 44

PENJELASAN ISI SISTEMATIKAPENELITIAN TINDAKAN BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Peneliti mengungkapkan kondisi nyata di lapangan dengan memberikan gambaran bahwa kondisi tersebut menyebabkan terjadinya suatu permasalahan, sehingga perlu untuk dipecahkan. Uraian harus diawali dengan mengidentifikasikan kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi nyata dan kondisi ideal, serta dampak yang di timbulkan oleh kesenjangan-kesenjangan tersebut. Peneliti juga menyajikan berbagai alternatif untuk mengatasi kesenjangan tersebut yang di paparkan secara singkat dan disertai dengan identifikasi faktor penghambat serta pendukungnya. Alternative yang ditawarkan sebagai pemecahan masalah disajikan dengan menyampaikan rasional nya. Pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah, peneliti memberikan argumentasi pentingnya masalah tersebut diteliti.

1.2. Fokus Penelitian

Peneliti menetapkan fokus permasalahan yang akan di teliti berdasarkan latar belakang masalah. Fokus penelitian dinyatakan dalam bentuk pernyataan yang menyatakan solusi atau alternative pemecahan masalah.

1.3. Perumusan Masalah

Peneliti menjabarkan fokus penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian yang lebih bersifat mikro. Pertanyaan penelitian memuat alternatif pemecahan yang ditawarkan sebagai cara pemecahan yang paling tepat terhadap masalah yang ada.

1.4. Kegunaan Hasil Penelitian

Peneliti memaparkan kegunaan hasil penelitian untuk memberikan solusi alternatif pada masalah yang diajukan.

BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1. Konsep Penelitian Tindakan

Peneliti mendeskripsikan berbagai konsep metode penelitian tindakan dengan memberikan penjelasan karakteristik masing-masing metode penelitian tindakan. Peneliti menentukan salah satu metode penelitian tindakan yang relevan dengan masalah yang akan diteliti dan menjelaskan kelebihan metode penelitian tindakan yang dipilih dan relevansinya dengan masalah yang diteliti.

2.2. Konsep Model Tindakan

(45)

tindakan. Pada tesis minimal 5 (lima) rujukan konsep dan disertasi minimal 7 (tujuh) rujukan konsep.

2.3. Penelitian yang Relevan

Peneliti menuliskan/ mengemukakan hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan. Penelitian yang relevan dapat diambil dari jurnal ataupun sumber lain. Peneliti juga harus memaparkan kedudukan penelitian yang sedang dilakukan dengan penelitian lainnya yang relevan.

2.4. Kerangka Teoretik

Peneliti memaparkan keterkaitan konsep atau teori dengan permasalahan penelitian dan pemecahan masalah yang dipilih sehingga menghasilkan prosedur tindakan. Acuan teoretis yang dihasilkan berupa desain tindakan secara teoretis.

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tujuan Penelitian

Peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian harus sesuai denan rumusan penelitian. Rumusan tujuan harus mengarah kepada upaya perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang diteliti.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Peneliti menjelaskan setting penelitian mencakup karakteristik objek yang diteliti serta kondisi lokasi penelitian dan waktu yang digunakan selama penelitian mulai dari penyusunan rencana penelitian (proposal) hingga penyusunan laporan penelitian itu selesai dilakukan.

3.3. Metode Penelitian

Peneliti menjelaskan metode penelitian tindakan yang digunakan dalam pemecahan masalah.

3.4. Prosedur Penelitian Tindakan

Peneliti menjelaskan siklus yang dirancang dalam penelitian sesuai dengan model tindakan yang dipilih. Setiap siklus dijelaskan bagaimana tindakan tersebut dilakukan secara rinci sesuai dengan tahapan model tindakan yang pilih. Setiap tahapan dijelaskan apa yang dilaksanakan dan bagaimana pelaksanaannya.

3.5.Kriteria Keberhasilan Tindakan

(46)

41

45 46

3.6.Sumber Data

Peneliti menjelaskan sumber data yang mencakup kolaborator, objek penelitian dan sumber data lain.

3.7. Teknik Pengumpulan Data 1. Kisi-kisi instrumen

Peneliti menjelaskam kisi-kisi instrument yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian tindakan. Kisi-kisi memuat aspek yang akan diukur dalam model tindakan.

2. Jenis instrumen

Peneliti menjelaskan jenis instrumen yang digunakan sebagai alat pengembalian data dalam tindakan penelitian.

3. Validasi instrument

Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk pengujian validitas instrumen.

3.8. Validasi Data

Peneliti menjelaskan teknik yang digunakan untuk menelaah model tindakan. Dalam penjelasan memuat prosedur dan pakar yang menelaah model tindakan. Untuk menvalidasi data kualitatif dilakukan melalui triangulasi data.

3.9. Teknik Analisis Data

Peneliti mendeskripsikan teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis data dengan statistika deskriptif dan analisis data secara kualitatif analisis data dengan statistika deskriptif disajikan dalam bentuk table atau grafik. Analisis secara kualitatif dilakukan dengan cara mendeskripsikan informasi yang di gunakan sebagai data selama pengumpulan data dan setelah data terkumpul. Analisis selama pengumpulan data meliputi: mengembangkan catatan lapangan.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1. Deskripsi hasil penelitian

(47)

4.2. Pembahasan

Peneliti membahas hasil penelitian secara keseluruhan dengan menjelaskan keberhasilan intervensi yang dilakukan pada siklus serta kelemahan yang ada dengan adanya intervensi tersebut. Dalam pembahasan ini peneliti mengacu pada konsep atau teori yang mendasari model tindakan yang di bahas.

BAB V Kesimpulan, Implikasi dan Saran 5.1. Kesimpulan

Peneliti memaparkan kesimpulan hasil penelitian sesuai dengan permasalahan penelitian yang telah disampaikan sebelumnya.

5.2. Implikasi

Peneliti mendeskripsikan implikasi mengenai pemanfaatan hasil penelitian pada pembelajaran secara operasional, serta contoh implementasi hasil penelitian tersebut dalam pembelajaran yang relevan.

5.3. Saran

Peneliti menyampaikan saran berupa tindak lanjut berdasarkan simpulan yang diperoleh, baik yang menyangkut segi positif maupun negatifnya.

Daftar Pustaka

Peneliti menuliskan sejumlah nama pengarang berikut judul buku yang telah dikutip dan diisi tesis dan di sertai dengan menggunakan kaidah penulisan ilmiah.

Lampiran (cukup jelas)

(48)

43

47 48

LAMPIRAN 3

SISTEMATIKA PENELITIAN EVALUASI PROGRAM/KEBIJAKAN

1. SISTEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah 1.2Fokus Penelitian 1.3Rumusan Masalah 1.4Kegunaan Penelitian BAB II KAJIAN TEORETIK

2.1Konsep Evaluasi Program/ Kebijakan 2.2Konsep Program/Kebijakan yang Dievaluasi 2.3Model Evaluasi Program/ Kebijakan yang Dipilih 2.4Hasil Penelitian Yang Relevan (jika ada)