Dibawah ini salah satu bentuk hubungan sosial antara individu dengan kelompok ialah

Manusia adalah makhluk sosial, dimana manusia tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Hal ini mengindikasikan bahwa dalam diri setiap individu terdapat keinginan sekaligus kebutuhan untuk menjalankan kehidupan bersama individu yang lain dan menciptakan suatu hubungan sosial. Tapi tahukah kalian apa pengertian individu, kelompok dan hubungan sosial?

Pengertian Individu adalah bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Kata individu berasal dari Bahasa Yunani, Individum yang artinya tidak terbagi, dimana dalam ilmu sosiologi individu diartikan sebagai sebuah organisasi (seseorang) yang bebas atau tidak terikat dengan organisasi yang lain baik dalam hal tindakan, pikiran, maupun tingkah laku.

Sedangkan kelompok sosial merupakan sekelompok orang yang berinteraksi dengan pola-pola umum yang telah mapan. Adapun sekumpulan orang dapat disebut sebagai kelompok sosial apabila memenuhi tiga syarat utama, yaitu setiap anggota kelompok menyadari bahwa ia merupakan bagian dari kelompoknya, setiap anggota kelompok memiliki kesamaan latar belakang atau karakteristik, dan terdapat struktur norma dan pola perilaku.

(Baca juga: Mengenal Bentuk-bentuk Interaksi Sosial)

Tanpa kita sadari ada banyak bentuk-bentuk kelompok sosial yang ada disekitar kita. Dimana salah satu fungsinya diharapkan bisa mengatur tata cara dalam menjalin hubungan antar individu. Dalam membentuk kelompok sosial ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :

  1. Lembaga Sosial, merupakan sistem norma yang mengatur kehidupan yang dianggap penting serta digunakan untuk mencapai tujuan bersama.
  2. Keteraturan Sosial, adalah suatu keadaan dimana hubungan sosial yang berlangsung diantara anggota masyarakat berlangsung selaras, serasi, dan harmonis sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Dimana keteraturan sosial terbentuk melalui tahapan tertib, order, keajegan, dan pola.
  3. Tertib, adalah suatu kelompok sosial atau masyarakat dapat dikatakan tertib ketika dalam kelompok tersebut terdapat serangkaian nilai dan norma yang berjalan selaras dengan kehidupan serta ditaati oleh anggotanya.
  4. Order sosial, merupakan suatu sistem dalam sebuah kelompok sosial di mana setiap anggotanya mematuhi serta menjalankan setiap nilai dan norma yang telah diatur dengan penuh kesadaran.
  5. Keajegan, adalah keteraturan dalam anggota kelompok sosial sudah berjalan dengan penuh kesadaran serta dilakukan secara terus-menerus dan sifatnya tetap.
  6. Pola, pengertianya hampir sama dengan keajegan hanya saja lebih mengarah kepada kaitan antara keteraturan sosial dengan bentuk dan warna dari suatu interaksi sosial.

Hubungan Sosial

Hubungan sosial merupakan interaksi antar individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok dengan lingkungannya dan saling mempengaruhi satu sama lain dalam kehidupannya. Hubungan sosial ini sering kali dikonotasikan dengan interaksi sosial, keduanya memang terkait erat sebagai bentuk paling dasar dari hubungan sosial. Tidak ada hubungan sosial tanpa adanya interaksi sosial.

Interaksi sosial adalah adalah hubungan timbal balik (sosial) berupa aksi saling mempengaruhi antarindividu, antara individu dan kelompok, dan antar kelompok. Ada 6 faktor yang mempengaruhi terbentuknya interaksi sosial yaitu imitasi, sugesti, identifikasi, simpati, empati dan motivasi.

Sama seperti faktor-faktor pendukung terciptanya interaksi sosial, terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk terciptanya interaksi sosial, yaitu jumlah pelaku, kontak sosial, dan komunikasi.

Secara umum, bentuk-bentuk interaksi berdasarkan tujuannya dapat dibedakan menjadi 2 yaitu interaksi sosial asosiatif yang mengarah pada persatuan, contohnya kerja sama, akomodasi, asimilasi, dan kontroversi. Sedangkan yang kedua adalah interaksi sosial disosiatif yang menciptakan perpecahan atau bertujuan negatif. Contohnya, kontravensi, persaingan (kompetisi), pertentangan (konflik).

tirto.id - Sulit membayangkan ada manusia yang tidak berhubungan dengan manusia lain sama sekali sejak lahir hingga ia menemui ajal. Mungkin saja hal itu bisa terjadi, seperti ketika seseorang menghabiskan masa hidupnya sendiri di sebuah pulau terpencil tanpa penghuni, tetapi nyaris tidak mungkin dalam situasi normal. Setiap manusia, secara umum, akan melakukan interaksi dengan manusia lainnya.

Sebagai makhluk sosial, manusia pada dasarnya tidak dapat hidup sendiri: ia selalu butuh orang lain. Karena itu, interaksi sosial menjadi lapangan kajian utama dalam ilmu sosiologi mengingat proses itu merupakan salah satu elemen pembentuk masyarakat.

Mencuplik penjelasan buku Ilmu Sosial Budaya Dasar (2017:95) karya Elly M. Setiadi dkk, interaksi sosial terlihat dalam kehidupan sehari-hari, saat hampir semua orang tak bisa terlepas dari hubungan dinamis dengan manusia lainnya.

Hubungan tersebut membuat orang-orang saling memengaruhi, mengubah, memberi manfaat maupun sebaliknya. Maka, interaksi yang terjadi antar-manusia sebenarnya merupakan proses komunikasi yang saling memengaruhi dalam rupa tindakan maupun pikiran.

Interaksi antar-manusia tersebut berujung kepada terbentuknya kelompok-kelompok sosial. Berbagai kelompok sosial yang ada di masyarakat kemudian saling berinteraksi pula.

Baca juga:

  • Ciri-ciri Kelompok Sosial Paguyuban dan Patembayan serta Contohnya
  • Macam-macam Kelompok Sosial Menurut para Ahli dan Contohnya

Dalam ilmu sosiologi, mengutip laman Libretexts, interaksi sosial dipahami sebagai proses yang bisa terjadi secara tidak disengaja maupun direncanakan, berulang, dan teratur. Interaksi sosial juga selalu melibatkan 2 orang atau lebih maupun 2 kelompok atau lebih.

Proses interaksi ini menjadi dasar terbentuknya struktur sosial dan budaya dalam masyarakat. Sebab, dari adanya interaksi antar-individu maupun antar-kelompok, terbentuk institusi sosial serta peraturannya, dan kemudian juga sistem (masyarakat) tempat manusia hidup.

Infografik SC Contoh Interaksi Sosial. tirto.id/Fuad

Di kelompok sosial dengan hubungan sangat akrab semacam keluarga, misalnya, minimal perlu terjadi interaksi antara suami dengan istri untuk membangun satu unit terkecil dalam masyarakat. Interaksi antara suami dengan istri akan menghasilkan aturan-aturan internal dalam keluarga, kebiasaan yang berulang, hingga cara bertahan hidup.

Dalam ilustrasi sederhana, dengan melakukan interaksi sosial, manusia bisa saling membantu agar bisa bertahan hidup. Contoh kecilnya, orang-orang pergi ke pasar serta membeli barang dari pedagang karena mereka lapar dan butuh makan. Para pedagang di pasar juga mendapat manfaat dari para pembeli, berupa uang yang dipakai untuk bertahan hidup pula.

Jadi, interaksi sosial melahirkan hubungan timbal-balik antara pihak-pihak yang melakukannya. Hubungan timbal-balik itu tidak hanya terjadi dalam interaksi antar-individu.

Baca juga: Apa Itu Interaksi Sosial: Pengertian dan Bentuknya

Apabila dilihat dari pelakunya, interaksi sosial bisa dibagi menjadi 3 jenis, yakni interaksi individu dengan individu, ineteraksi individu dengan kelompok, dan interaksi kelompok dengan kelompok. Apa saja contoh 3 jenis interaksi sosial itu dalam kehidupan masyarakat? Berikut ini perincian jawabannya.

1. Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Individu

  • Seorang kakak mengajari adiknya belajar menggunakan sepeda motor.
  • Seorang siswa bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang tidak dipahaminya.
  • Seorang dokter melayani konsultasi dengan seorang pasiennya.
  • Seorang pengacara bersama seorang kliennya membahas perkara hukum.
  • Seorang pedagang tawar-menawar harga dengan seorang pembeli di pasar.
  • Dua orang yang saling jatuh cinta menjalani hubungan pacaran.

2. Contoh Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok

  • Seorang guru mengajar para peserta didik di kelas.
  • Seorang narasumber seminar mengadakan tanya jawab dengan para peserta kegiatan.
  • Seorang bupati memimpin rapat kerja dengan para PNS bawahannya.
  • Bos perusahaan bernegosiasi dengan serikat buruh terkait upah.
  • Ulama pendakwah berceramah di depan para jemaah pengajian di masjid.
  • Seorang terdakwa menjalani persidangan di pengadilan.

3. Contoh Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok

  • Para mahasiswa Jurusan Sosiologi UI berdiskusi dengan para mahasiswa Jurusan Sosiologi UGM.
  • Para anggota OSIS dan Pramuka suatu sekolah saling membantu dalam kegiatan tanam 1000 bibit pohon.
  • Para relawan dari Tagana dan BNPB bekerja sama menolong korban bencana.
  • Para polisi dan anggota TNI bekerja sama mengamankan arus mudik lebaran.
  • Pejuang kemerdekaan Indonesia berperang melawan tentara penjajahan Belanda dan Jepang.

Baca juga artikel terkait INTERAKSI SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
(tirto.id - add/add)


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA