Denis menerapkan sila Pancasila saat bermain sila keberapakah itu jelaskan alasanmu

Angela Ribka Minggu, 9 Agustus 2020 | 12:15 WIB

GridKids.id - Sebagai masyarakat Indonesia, tentu kita tahu peran penting Pancasila.

Pancasila merupakan ideologi negara, maka sebagai masyarakat Indonesia harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila memiliki lima sila yang punya makna masing-masing.

Sebelumnya, GridKids sudah membahas tentang makna Pancasila, kali ini GridKids akan membahas mengenai sila ketiga.

Sila ketiga berbunyi, 'Persatuan Indonesia'

Siapa yang penasaran dengan arti dari sila ketiga Pancasila ini? yuk, kita cari tahu arti sila ketiga ini.

Baca Juga: Arti dan Makna Sila Pertama Pancasila, Ketuhanan yang Maha Esa

Arti dari 'Persatuan Indonesia' adalah sebagai masyarakat Indonesia kita harus menjadi satu.

Satu yang dimaksud dalam sila ketiga ini adalah utuh dan tidak terpecah-pecah, sedangkan bersatu artinya satu cara supaya Indonesia menjadi bangsa yang kuat.

Indonesia dikenal dengan beragam suku, budaya, ras, dan agama, namun kita harus tetap bersatu dalam meraih cita-cita negara.

Karena dengan bersatu, kita bisa memebuhi tujuan Indonesia untuk melindungi seluruh masyarakatnya dari peperangan dan perpecahan.

Jadi, beragam perbedaan di Indonesia, sebaiknya bukan untuk jadi bahan pertentangan, tapi menjadi alasan untuk kita bersatu.

Supaya kita semakin mengerti makna dari sila ketiga dari Pancasila, yuk, kita simak penerapannya dalam kehidupan sehari-hari!

1. Gunakan Bahasa Indonesia

Sebagai bahasa nasional, masyarakat Indonesia pastinya sudah mengerti tentang bahasa Indonesia walaupun dengan batas pengetahuan tentang bahasa Indonesia yang berbeda-beda.

Seperti yang ada dalam teks sumpah pemuda, bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan untuk masyarakat Indonesia.

Jadi, saat kita berinteraksi dengan masyarakat Indonesia dengan budaya yang berbeda, maka bahasa Indonesia akan menjembatani kita.

Baca Juga: Makna Pancasila Sila Kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Jakarta -

Pancasila memiliki lima sila. Di dalam kelima sila Pancasila, termuat nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Pancasila juga memiliki arti sebagai ideologi nasional. Menurut Edi Rohani dalam buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, hal ini berarti Pancasila merupakan seperangkat nilai oleh bangsa Indonesia untuk menata warga negaranya.

Maka, Pancasila tak hanya bersifat kefilsafatan, namun juga aplikatif karena berkenaan dengan bagaimana manusia harus bertindak.

Membantu teman saat jatuh dari sepeda merupakan pengamalan sila ke-2 Pancasila. Sila kedua berbunyi Kemanusiaan yang Adil dan beradab.

Pancasila sila ke-2 mempunyai makna keadilan. Maksudnya, tiap masyarakat Indonesia berhak mendapat keadilan dalam hal apapun.

Nilai yang terkandung di dalam sila kedua ini adalah nilai kemanusiaan. Dikutip dari buku Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI Kelas IV karangan Tim Tunas Karya Guru, beberapa nilai perikemanusiaan dalam sila kedua Pancasila adalah:

1. Pengakuan adanya harkat serta martabat manusia dengan segala hak dan kewajiban asasinya.

2. Perlakuan adil pada sesama manusia, terhadap diri sendiri, alam sekitar, dan Tuhan.

3. Manusia sebagai makhluk yang beradab dan berbudaya mempunyai daya cipta, rasa, karsa, dan keyakinan.

Masih dari buku yang sama, ini dia 11 contoh sikap sila ke-2:

1. Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi tiap manusia. Tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, warna kulit, kedudukan sosial, dan faktor lainnya

2. Mengakui dan memperlakukan manusia berdasarkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk ciptaan Tuhan

3. Mengembangkan sikap saling mencintai dan kasih sayang antara sesama manusia

4. Tidak semena-mena pada orang lain

5. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, contohnya bakti sosial, memberi bantuan pada panti asuhan, atau membantu korban bencana alam

6. Senang membantu teman yang sedang kesusahan

7. Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa salira

8. Menjunjung tinggi hak asasi manusia

9. Mengembangkan sikap saling menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain

10. Menyadari bahwa kita semua memiliki hak dan kewajiban yang sama

11. Berani membela kebenaran

Sebagaimana disebutkan di atas, membantu teman yang sedang kesusahan merupakan salah satu contoh sikap yang mencerminkan sila ke-2. Jadi, membantu teman saat jatuh dari sepeda juga merupakan pengamalan Pancasila.

Kini detikers sudah paham, bukan?

Simak Video "Hari Lahir Pancasila, Apa Mereka Hafal Pancasila?"



(lus/lus)

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 81, 82, 84, 85, 89, 90, 91, 92, 93 dan 94 Subtema 2 Pembelajaran 5 dan 6.

TRIBUNNEWS.COM - Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 81, 82, 84, 85, 89, 90, 91, 92, 93 dan 94 Subtema 2 Pembelajaran 5 dan 6.

Buku Tematik Tema 1 Kelas 2 SD berjudul Hidup Rukun.

Subtema 2 pada Buku Tematik ini berjudul Hidup Rukun dengan Teman Bermain.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 75, 76, 77, 78, 79 dan 80 Urutan Bilangan

Sebelum melihat kunci jawaban Buku Tematik, siswa dapat terlebih dahulu memahami soal kemudian menjawabnya sendiri.

Kunci jawaban pada artikel ini digunakan sebagai panduan dan pembanding oleh orang tua untuk mengoreksi pekerjaan anak.

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 81, 82, 84, 85, 89, 90, 91, 92, 93 dan 94 Subtema 2 Pembelajaran 5 dan 6.

Pembelajaran 5

AYO MENGAMATI

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 2 SD Halaman 81

Lengkapilah percakapan di bawah ini sesuai gambar!

tirto.id - Di lingkungan tempat bermain, pengamalan Pancasila Sila ke-4 dapat diterapkan dan diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Sila ke-4 merupakan salah satu dari 5 isi Pancasila yang ditetapkan sebagai dasar negara Indonesia dan bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Pancasila terdiri dari 5 sila, yaitu (1) Ketuhanan yang Maha Esa; (2) Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; (3) Persatuan Indonesia; (4) Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dan (5) Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Paparan Sri Edi Swasono bertajuk “Pancasila dan Tanggung Jawab Intelektual Kita" yang disampaikan dalam Kongres Pancasila ke-V (2013) menyebutkan, ide dan gagasan untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum di Indonesia merupakan perintah konstitusional.

Dari nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, dibentuklah norma-norma hukum oleh negara. Menurut buku Pancasila dalam Pusaran Globalisasi (2017) yang disunting oleh Al Khanif, nilai-nilai luhur Pancasila dapat digali guna menemukan solusi atas beragam tantangan dan masalah bangsa, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga:

  • Pengamalan Sila ke-2 Pancasila di Lingkungan Tempat Bermain
  • Sejarah Perkembangan Jalur Transportasi Perdagangan di Indonesia
  • Sejarah Partai Masyumi, Tokoh, & Kenapa Dibubarkan Sukarno?

Bunyi Pancasila dan Lambangnya

Isi atau bunyi 5 sila dalam Pancasila dan masing-masing lambang atau simbolnya adalah sebagai berikut:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa; dilambangkan dengan bintang.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab; dilambangkan dengan rantai.
  3. Persatuan Indonesia; dilambangkan dengan pohon beringin.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan; dilambangkan dengan kepala banteng.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia; dilambangkan dengan padi dan kapas.

Baca juga:

  • Pengamalan Pancasila Sila ke-2 di Sekolah & Lingkungan Kelas
  • Pengamalan Pancasila Sila ke-3 di Lingkungan Tempat Bermain
  • Pengamalan Pancasila Sila ke-1 di Lingkungan Tempat Bermain

Butir Pengamalan Pancasila Sila Ke-4

Sila ke-4 Pancasila yang dilambangkan dengan “Kepala Banteng" berbunyi: “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan."

Pengamalan Sila ke-4 Pancasila dijelaskan melalui 10 butir. Dikutip dari website Kementerian Pertahanan RI dalam artikel “45 Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila" (2014), 10 butir pengamalan tersebut meliputi:

  1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil.
  7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan permusyawaratan.

Baca juga:

  • Alasan Jepang Menyerah Kepada Sekutu: Sejarah, Kapan & Sebab
  • Sejarah Masa Demokrasi Parlementer atau Liberal di Indonesia
  • Apa Makna Simbol yang Terdapat pada Garuda Pancasila?

Contoh Pengamalan Pancasila Sila ke-4 di Tempat Bermain

Di tempat bermain, anak-anak hendaknya diajarkan mengenai praktik pengamalan Pancasila, termasuk Sila ke-4 yang berbunyi “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan."

Berikut ini beberapa contohnya:

  • Tidak memaksakan kehendak saat bermain.
  • Tidak bersikap menang sendiri saat melakukan permainan bersama teman-teman.
  • Saling menghargai sesama teman bermain.
  • Jika terjadi perselisihan saat bermain, hendaknya diselesaikan dengan baik-baik.
  • Tidak bermain curang dalam permainan.
  • Memberikan selamat kepada yang menang.
  • Memberikan dukungan dan semangat kepada yang kalah.

Baca juga:

  • Isi Pasal 34 UUD 1945 Sebelum & Setelah Amandemen
  • Sejarah Sistem Presidensial: Arti, Ciri-ciri, Kelebihan, Kekurangan
  • Apa Saja Hasil Kebudayaan Manusia Purba Zaman Neolitikum?

Baca juga artikel terkait PENGAMALAN PANCASILA SILA KE-4 atau tulisan menarik lainnya Iswara N Raditya
(tirto.id - isw/agu)


Penulis: Iswara N Raditya
Editor: Agung DH

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA