Dari data unsur di atas dapat membentuk senyawa ion

Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih unsur yang bergabung secara kimia menjadi zat baru yang sifat-sifatnya berbeda dari unsur penyusunnya. Unsur-unsur akan kehilangan sifat-sifatnya dan muncul sifat baru sesuai dengan sifat senyawa yang terbentuk.

Suatu senyawa dilambangkan dengan rumus kimia. Rumus kimia suatu senyawa menyatakan komposisi, jumlah, dan jenis atom yang dikandung oleh suatu senyawa. Contoh senyawa adalah garam dapur (NaCl), air (H2O), karbon dioksida (CO2 ), kalium hidroksida (KOH), dan barium hidroksida (Ba(OH)2).

Berdasarkan asalnya, senyawa dibedakan menjadi senyawa organik dan senyawa anorganik.

Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Contoh senyawa organik antara lain gula (C12H22O11 ), alkohol (C2H5OH), dan urea (CO(NH2)2).

Bersumber dari buku Mudah dan Aktif Belajar Kimia, senyawa organik diklasifikasikan ke dalam senyawa hidrokarbon dan turunan hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom karbon dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon dibedakan menjadi alkana, alkena dan alkuna.

Alkana adalah senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan kovalen tunggal di antara atom-atom karbonnya. Alkena mengandung ikatan kovalen rangkap dua karbon, sedangkan alkuna mengandung ikatan rangkap tiga karbon.

Advertising

Advertising

Baca Juga

Senyawa alkana yang paling sederhana adalah metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), dan butana (C4H10). Keempat nama senyawa ini sudah dikenal umum. Senyawa alkana lain dengan jumlah karbon lebih tinggi dari keempat alkana tersebut diberi nama berdasarkan aturan IUPAC dengan menambahkan akhiran -ana.

Contoh senyawa alkana:

  • C5H12 dinamakan pentana (penta: lima).
  • C6H12 dinamakan heksana (heksa: enam).
  • C7H14 dinamakan heptana (hepta: tujuh).

Baca Juga

Tata nama senyawa alkena dan alkuna sama seperti alkana dengan pengganti akhiran -ana menjadi -ena.

Contoh senyawa alkena:

  • C2H4 dinamakan etena.
  • C3H6 dinamakan propena.

Sedangkan senyawa alkuna menggunakan akhiran -una.

Contoh senyawa alkuna:

  • C2H2 adalah etuna.
  • C3H4 adalah propuna.

Untuk tata nama senyawa yang mengandung atom karbon lebih banyak seperti alkena dan alkuna, perlu diketahui posisi ikatan rangkapnya. Posisi ikatan rangkap alkena dan alkuna ada pada atom karbon dengan nomor urut terkecil.

Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur - unsur yang tidak mengandung atom karbon organik . Contoh senyawa anorganik adalah:

  • Kalsium karbonat (CaCO3).
  • Natrium Hidroksida (NaOH).
  • Silika (SiO4).
  • Tawas (Al2(SO4)3).
  • Garam dapur (NaCl).

Baca Juga

Umumnya senyawa anorganik relatif sederhana dan dikelompokkan ke dalam senyawa biner dan poliatom. Senyawa biner adalah senyawa yang tersusun dari dua macam unsur. Senyawa poliatom adalah senyawa yang disusun oleh lebih dari dua jenis unsur. Senyawa poliatom terdiri dari senyawa ionik dan senyawa kovalen.

1. Tata Nama Senyawa Biner

Penamaan senyawa biner didasarkan pada nama unsur pembentuknya yang ditulis secara berurutan sesuai penulisan rumus kimia (lambang senyawa) dan akhiran dari unsur keduanya diganti -ida.

Contoh senyawa biner:

  • Senyawa KCl tersusun dari unsur kalium dan klorin sehingga disebut kalium klorida.
  • Senyawa Na2O terdiri dari unsur natrium dan oksigen sehingga dinamakan natrium klorida.

Jika dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, seperti NO, NO2, dan N2O4, penambahan -ida tidak cukup karena akan muncul senyawa dengan nama yang sama.

Oleh sebab itu, nama senyawa ditambah dengan kata mono- (satu), di- (dua), tri- (tiga), atau tetra- (empat) yang menunjukkan jumlah unsur.

Contoh senyawa biner:

  • NO adalah nitrogen monoksida.
  • NO2 adalah nitrogen dioksida.
  • N2O4 adalah dinitrogen tetraoksida atau nitrogen tetraoksida.

Baca Juga

Senyawa poliatom umumnya mengandung oksigen. Tata nama senyawa poliatom yang mengandung oksigen didasarkan pada jumlah atom oksigen yang terkandung. Senyawa dengan jumlah oksigen paling banyak diberi akhiran -at, sedangkan yang paling sedikit diberi akhiran -it.

Contoh senyawa poliatom:

  • Na2SO4 (natrium sulfat).
  • Na2SO3 (natrium sulfit).
  • KClO3 (kalium klorat).
  • KClO2 (kalium klorit).

Senyawa yang mengandung atom oksigen lebih banyak diberi awalan per-, sedangkan senyawa yang lebih sedikit diberi awalan hipo-.

Contoh senyawa poliatom:

  • KClO4 adalah kalium perklorat.
  • KClO3 adalah kalium klorat.
  • KClO adalah kalium hipoklorit.

Baca Juga

Bersumber dari buku Ipa 1A, terdapat beberapa aturan penamaan senyawa yang biasa digunakan. Aturan penamaan senyawa ini bersifat sistematis dan berlaku universal.

1. Senyawa yang Terdiri Atas Unsur Logam dan Nonlogam

Senyawa yang terdiri atas unsur logam dan nonlogam ditulis dengan menggunakan nama logam sebagai nama depan (ditulis terlebih dahulu) dan diikuti nama nonlogam untuk nama belakang.Contohnya, logam magnesium (Mg) bereaksi dengan nonlogam oksigen (O2) membentuk senyawa MgO yang disebut magnesium oksida.Berikut tabel senyawa dan unsur penyusunnya.

Unsur LogamUnsur NonlogamRumus KimiaNama Senyawa
MagnesiumOksigenMgOMagnesium oksida
KaliumKlorKClKalium klorida
Plumbum/timbalSulfurPbSTimbal sulfida
KaliumBromKBrKalium bromida
KalsiumOksigenCaOKalsium oksida

Senyawa yang terdiri atas dua unsur nonlogam ditulis dengan akhiran -ida. Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut dibedakan dengan menyebutkan angka indeksnya. Contohnya karbon monoksida (CO) yang terdiri dari satu unsur karbon dan oksigen. Contoh lain adalah karbon dioksida (CO2) yang terdiri dari satu unsur karbon dan dua unsur oksigen.Penulisan angka menggunakan bahasa Yunani sebagai berikut.

Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah A. (Natrium dan Oksigen) dan C. (Magnesium dan Klorin)

Penjelasan:

Senyawa Ion adalah senyawa yang dibentuk dari ikatan ionik.

Ikatan Ionik adalah ikatan yang terbentuk akibat adanya tarik menarik  antara ion yang memiliki muatan yang berbeda.

Ikatan ionik terbentuk antara unsur yang bersifat logam dengan unsur yang bersifat non logam, dimana unsur logam akan mendonorkan elektron untuk unsur non logam yang membutuhkan tambahan elektron.

Untuk mengidentifikasi senyawa ion maka kita perlu untuk menuliskan terlebih dahulu konfigurasi elektronnya untuk menentukan sifat unsur (logam/non logam) serta muatan atom dari unsur tersebut sehingga dapat meramalkan jumlah elektron yang terlibat didalamnya.

a. Natrium + Oksigen

   Konfigurasi Elektron

  ₁₁Na = 1s² 2s² 2p⁶ 3s¹  atau ₁₁Na = [Ne] 3s¹

   Atom Na memiliki elektron valensi 1 artinya terletak pada golongan IA (Logam), sehingga atom Na cenderung menjadi donor elektron (Bermuatan positif) dengan melepas 1 elektron di kulit terluarnya menjadi ion Na⁺

sehingga:

     Na ==> Na⁺ + e⁻

    selanjutnya unsur O

    ₈O = 1s² 2s² 2p⁴   atau   ₈O = [He] 2s² 2p⁴

    Atom O memiliki elektron valensi 6 artinya terletak pada golongan VIA (Non Logam), sehingga atom O cenderung menjadi akseptor elektron (Bermuatan negatif) dengan menerima 2 elektron di kulit terluarnya menjadi ion O⁻²

sehingga:

    O + 2 e⁻  ==> O⁻²

selanjutnya

    Na ==> Na⁺ + e⁻

     O + 2 e⁻  ==> O⁻²

maka  akan terbentuk senyawa dengan Ikatan ion dengan rumus Na₂O

Jadi, Natrium dan Oksigen akan membentuk Ikatan Ion adalah BENAR

b. Klorin + Oksigen

   Konfigurasi Elektron

  ₁₇Cl = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵  atau ₁₇Cl = [Ne] 3s² 3p⁵

   Atom Cl memiliki elektron valensi 7 artinya terletak pada golongan VIIA (NonLogam), sehingga atom Cl cenderung menjadi akseptor elektron (Bermuatan Negatif) dengan menerima/mengikat 1 elektron di kulit terluarnya menjadi ion Cl⁻

sehingga:

     Cl + e⁻  ==>  Cl⁻

    selanjutnya unsur O

    ₈O = 1s² 2s² 2p⁴   atau   ₈O = [He] 2s² 2p⁴

    Atom O memiliki elektron valensi 6 artinya terletak pada golongan VIA (Non Logam), sehingga atom O cenderung menjadi akseptor elektron (Bermuatan negatif) dengan menerima/mengikat 2 elektron di kulit terluarnya menjadi ion O⁻²

sehingga:

    O + 2 e⁻  ==> O⁻²

selanjutnya

     Cl + e⁻  ==>  Cl⁻

     O + 2 e⁻  ==> O⁻²

Karena sama-sama non logam dan bertindak sebagai akseptor elektron maka senyawa yang terbentuk akan berikatan Kovalen dengan rumus Cl₂O

Jadi, Klorin dan Oksigen akan membentuk Ikatan Ion adalah SALAH

c. Magnesium + Klorin

   Konfigurasi Elektron

  ₁₂Mg = 1s² 2s² 2p⁶ 3s²  atau ₁₂Mg = [Ne] 3s²

   Atom Mg memiliki elektron valensi 2 artinya terletak pada golongan IIA (Logam), sehingga atom Mg cenderung menjadi donor elektron (Bermuatan positif) dengan melepas 2 elektron di kulit terluarnya menjadi ion Mg⁺²

sehingga:

     Mg ==> Mg⁺² + 2e⁻

    selanjutnya unsur Cl

     ₁₇Cl = 1s² 2s² 2p⁶ 3s² 3p⁵  atau ₁₇Cl = [Ne] 3s² 3p⁵

   Atom Cl memiliki elektron valensi 7 artinya terletak pada golongan VIIA (NonLogam), sehingga atom Cl cenderung menjadi akseptor elektron (Bermuatan Negatif) dengan menerima/mengikat 1 elektron di kulit terluarnya menjadi ion Cl⁻

sehingga:

     Cl + e⁻  ==>  Cl⁻

selanjutnya

    Mg ==> Mg⁺² + 2e⁻

     Cl + e⁻  ==>  Cl⁻

maka  akan terbentuk senyawa dengan Ikatan ion dengan rumus MgCl₂

Jadi, Magnesium dan Klorin akan membentuk Ikatan Ion adalah BENAR

d. Nitrogen + Hidrogen

   Konfigurasi Elektron

  ₇N = 1s² 2s² 2p³  atau ₇N = [He] 2s² 2p³

   Atom N memiliki elektron valensi 5 artinya terletak pada golongan VA (NonLogam), sehingga atom N cenderung menjadi akseptor elektron (Bermuatan Negatif) dengan menerima/mengikat 3 elektron di kulit terluarnya menjadi ion N⁻³

sehingga:

     N + 3 e⁻  ==>  N⁻³

    selanjutnya unsur H

    ₁H = 1s¹  

    Atom H memiliki elektron valensi 1 artinya terletak pada golongan IA (Sifat Non Logam (satu-satunya non logam)), sehingga atom H cenderung menjadi donor elektron (Bermuatan positif) dengan melepas 1 elektron di kulit terluarnya menjadi ion H⁺

sehingga:

    H  ==> H⁺  +  e⁻

selanjutnya

     N + 3 e⁻  ==>  N⁻³

     H  ==> H⁺  +  e⁻

Karena sama-sama non logam walapun atom H dapat bertindak sebagai donor elektron tetapi senyawa yang terbentuk akan berikatan Kovalen dengan rumus NH₃

Jadi, Nitrogen dan Hidrogen akan membentuk Ikatan Ion adalah SALAH

Demikian pembasan terkait ikatan ion, semoga membantu.

Pelajari soal Ikatan kimia lainnya melalui link berikut:

Meramalkan Rumus Molekul dan Jenis Ikatan Kimia

brainly.co.id/tugas/26401194

brainly.co.id/tugas/26602855

Meramalkan Rumus Molekul

brainly.co.id/tugas/10360189

Selamat Belajar dan tetap Semangat!!!

#AyoBelajar

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Detail Jawaban:

Kelas           : X

Mapel          : KIMIA

BAB            : Ikatan Kimia

Kode           : 10.7.4.

-------------------------------------------------------------------------------------------------

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA