Dapat berlaku hemat, karena hasil yang diperoleh adalah hasil usaha kerja keras, termasuk

To live the lives we truly want and deserve, and not just the lives we settle for, we need a third measure of success that goes beyond money and power. - Arianna Huffington

Di zaman revolusi industri kerja diatur dengan mekanisme kontrol. Di zaman ini kerja harus dikembangkan dengan pemberdayaan, pembukaan wawasan, dan penemuan diri (self discovery). Itulah syarat kita mencapai tingkat mastery, untuk menciptakan master piece, dan bukan hasil karya model pabrikan.

Kerja yang terbaik adalah kerja yang melibatkan Sang Pencipta Alam Semesta yang telah memberikan kita kerja, dan untuk siapa kita sesungguhnya bekerja. Ikhlaskan batasan kemampuan tubuh, pikiran dan jiwa, jadilah tangan-Nya di dunia, dan serahkan semua hasil hanya pada-Nya.

Saat Sang Pencipta bekerja, tak ada lagi batasan dari yang bisa Ia hasilkan, antara lain melalui kerja kita. Orang bilang "the sky is the limit" - langitlah yang menjadi batas. Tapi dengan-Nya di sisi kita, bahkan langit pun bukan batasan.

Banyak orang melakukan sebuah aktivitas kerja hanya kerja. Berharap dengan kerja keras yang dilakukan bisa menghasilkan sesuatu yang besar. Nyatanya tidak seperti itu, kerja hanya sekedar kerja bukan menjadi hal yang bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa jikalau tidak didukung dengan cara yang cerdas dan hati yang ikhlas.

Sebelum mengenal beberapa cara kerja setiap orang. Sebaiknya kita bisa memperkirakan pada diri sendiri bahwa Anda dalam melakukan aktivitas hanya mengandalkan kerja keras atau hanya sudah naik tingkat di level berikutnya yaitu dengan pola yang cerdas dan hati yang ikhlas.

Berdasarkan pembelajaran STIFIn, dipaparkan 3 Kerja As yaitu kerja ker(as), kerja cerd(as), dan kerja ikhl(as) yang akan kita bahas sebagai berikut:

1. Kerja Ker(as)

Kerja keras adalah kerja yang lebih banyak menggunakan sebuah tenaga. Kenapa seseorang bisa dikatakan sebagai kerja keras? Yaitu saat pekerjaan yang dilakukan dengan tenaga atau otot dan butuh stamina yang keras dan kuat. Apapun yang dihasilkan akan sama dengan tenaga yang dikerahkan. Misalkan seorang kuli bangunan dengan kapasitas kerja 8 jam per hari akan memperoleh gaji sesuai dengan yang sudah dikerahkannya selama 8 jam tersebut. Jika ingin menambah penghasilan, maka ia juga harus kembali mengerahkan tenaga dan jam kerja untuk mendapatkan hasil yang lebih.

Selain itu juga kerja keras sangat menguras tenaga yang nantinya kondisi kesehatan Anda akan sangat terganggu ketika melakukan sebuah aktivitas yang panjang dan kurang istirahat. Hal utama yang wajib dimiliki pekerja keras untuk mendapatkan hasil yang besar, selain disiplin harusnya memiliki tekad yang pantang menyerah pada semua tantangan. Jatuh bangun lagi jatuh bangun lagi sampai anda berhasil.

2. Kerja Cerd(as)

Kerja cerdas merupakan satu tingkat lebih tinggi daripada kerja keras. Kerja cerdas tidak hanya mengandalkan fisik atau tenaga yang kuat melainkan adanya peran otak dalam berpikir untuk mengambil suatu tindakan atau aktivitas secara lebih efisien dan efektif.

Kerja cerdas menggeser titik tumpu agar hasil yang didapat menjadi lebih maksimal dengan tenaga yang dikeluarkan secara efisien. Bisa dilihat ketika kita melakukan kerja cerdas, kita akan menyimpan sebuah energi yang lebih. Sehingga kelebihan energi bisa dialokasikan kepada aktivitas lainnya dengan lebih optimal. Mereka yang melakukan kerja cerdas, akan lebih cepat mendapatkan keuntungan, penghasilan atau pun laba dengan mengotak-atik otaknya agar bisnis yang dijalankannya semakin maju dan berkembang.

3. Kerja Ikhl(as)

Arti kerja ikhlas meliputi kerja keras dan kerja cerdas dengan menyertakan sikap ikhlas dan niat yang ikhlas. Keikhlasan adalah perbuatan yang sifatnya kerelaan hati atau merelakan dengan tulus mengharapkan ridha ALLAH SWT semata. Orang-orang yang beradadi posisi kerja ikhlas sudah berada di puncak gelombang alfa.

Beberapa tipe seseorang yang kerja ikhlas, yaitu seseorang bekerja dengan tenang, membuang enegi negatif sehingga tidak akan mudah marah, selalu bahagia atas pekerjaan yang dilakukan serta ikhlas tanpa mengharapkan imbalan dari orang lain.

Dalam mencapai 3 jalur As, ada dua jalur yang harus seseorang lewati, yakni:

1) Jalur pencapaian atau achievement

2) Jalur achievement adalah jalur objektif.

Misalkan: seseorang mendapatkan penghasilan lebih karena kegigihan dalam bekerja, seseorang mendapatkan pangkat dan kedudukan yang tinggi karena pencapaian kerjanya dan sebagainya.

Jalur achievement bisa didapatkan melalui kerja keras dan kerja cerdas. Sifat jalur ini hanya berorientasi pada dunia dalam jangka waktu pendek, sehingga setelah kita tidak dapat mempraktikkan kerja keras atau kerja cerdas lagi. Maka seseorang tidak akan berada pada jalur achievement.

1) Jalur achievement = 80% kerja keras + 20% kerja ikhlas

2) Jalur hidayah atau atau barokah = Achievement + 20 % kerja ikhlas.

Berkaitan dengan kerja 3 As di atas dengan mantra kecerdasan, yakni terdiri dari:

a) Kerja keras personality dan mentality

Artinya, seseorang yang masih bekerja keras, ia masih berada pada level personality dan mentality. Dimana, ia masih memikirkan diri sendiri, tingkah laku dan kehidupan manusia.


b) Kerja cerdas personality, mentality dan morality

Artinya, seseorang yang telah mencapai puncak bekerja secara cerdas, ia masih berada di level personality, mentality dan morality. Ia sudah naik satu tingkat dari kerja keras dan telah memikirkan morality dalam kehidupan dan bekerjanya.

c) Kerja ikhlas mentality, morality dan spirituality

Dimana, orang-orang yang telah mencapai kedudukan bekerja ikhlas telah memikirkan morality dan spirituality. Ia tidak lagi memikirkan bagaimana personality nya namun telah memikirkan pada spiritual dan bekerja secara teratur dan membuang hal-hal negatif dalam pikirannya.

(Penulis : Nurul Fatmawati)

Sebagai makhluk sosial, setelah manusia belajar dan melek secara intelektual, selanjutnya mereka harus menghadapi hambatan-hambatan lainnya untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Membentuk pribadi yang baik dalam hal pekerjaan salah satunya adalah menerapkan etos kerja yang baik.

Jika bekerja hanya menggugurkan tanggung jawab, itu sudah mainstream dilakukan oleh banyak orang. Bekerja sepenuh hati dan menghasilkan prestasi, itu adalah salah satu hasil penerapan dari sebuah etos kerja yang unik.

Perlu kamu ketahui bahwa etos kerja baik telah diterapkan oleh masyarakat Eropa Barat dan Amerika. Melalui pendekatan budaya, mereka menciptakan doktrin terhadap agamanya bahwa bermalas-malasan dan membuang-buang waktu adalah dosa yang paling utama. Ada pun konsep lainnya yang menyatakan bahwa bekerja adalah sebuah panggilan yang membuat pengikutnya bekerja sungguh-sungguh untuk memuliakan Tuhan yang mereka sembah.

Belajar pemrograman di Dicoding Academy dan mulai perjalanan Anda sebagai developer profesional.

Daftar Sekarang

Pengertian

Etos kerja merupakan seperangkat perilaku positif dan fondasi yang mencakup motivasi yang menggerakkan mereka, karakteristik utama, spirit dasar, pikiran dasar, kode etik, kode moral, kode perilaku, sikap-sikap, aspirasi, keyakinan-keyakinan, prinsip-prinsip, dan standar-standar (Sinamo, Darodjat ; 2015:77).

Secara sederhananya, paragraf di atas mengartikan bahwa etos kerja merupakan cerminan kedisiplinan, semangat dan produktivitas milik seseorang. Seseorang yang memiliki etos kerja rendah menjadikan produktivitasnya juga rendah, begitupun sebaliknya.

Karakteristik

Etos kerja dapat kita lihat dalam kehidupan pribadi sehari-hari. Karakteristik etos kerja yang tinggi dan rendah dapat kita lihat melalui daftar berikut ini. (Darodjat, 2015)

     A. Etos Kerja Tinggi

  • Memiliki motivasi kerja yang tinggi baik eksternal maupun internal
  • Memiliki orientasi masa depan
  • Moralitas adalah keseriusan dalam hal bekerja
  • Kerja keras serta menghargai waktu
  • Kedisiplinan dalam bekerja
  • Hemat dan sederhana
  • Tekun dan ulet

     B. Etos Kerja Rendah

  • Merasa bahwa bekerja adalah suatu hal yang membebani
  • Kurang dan bahkan tidak menghargai hasil kerja
  • Kerja dipandang sebagai suatu penghambat dalam memperoleh kesenangan
  • Kerja dilakukan sebagai bentuk keterpaksaan
  • Kerja dihayati hanya sebagai rutinitas hidup

Manfaat

Hukum alam akan selalu memberikan hasil yang adil bagi setiap makhluk hidup yang tinggal. Menerapkan etos kerja yang baik akan memberikan seseorang manfaat yang baik. Ada beberapa manfaat yang dapat diraih seseorang saat menerapkan etos kerja dalam rutinitasnya.

1. Kenaikan status sosial

Seakan-akan memancarkan sinar, naiknya status sosial membuat kepribadian seseorang lebih dikenal baik oleh keluarga hingga rekan kerja. Peluang untuk promosi kenaikan jabatan sangat tinggi karena kepribadian yang disiplin dan baik adalah salah satu sifat pemimpin.

2. Status ekonomi membaik

Bekerja dengan giat dan semangat di lingkungan kerja membuat Anda menonjol di hadapan atasan. Atasan akan sangat peka terhadap etos kerja bawahannya sehingga akan memberikan dampak positif bagi insentif yang didapatkan. Hal ini berlaku juga dengan para freelancer atau wirausaha dengan etos kerjanya.

3. Kesehatan

Seseorang yang selalu positif akan memberikan dampak luar biasa bagi kesehatannya. Pekerjaan baik membuat karir juga baik, sehingga membuat mental pekerja sangat kuat. Ingat! makanan yang sehat juga akan mempengaruhi etos kerja seseorang.

4. Rohani

Seseorang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak akan pernah melupakan pencipta sekaligus penguasa langit dan bumi ini. Segala sesuatu yang diperintahkan oleh-Nya akan selalu dilaksanakan tanpa menunda-nunda.

Baca juga artikel berikut, tips dapat tawaran kerja di unicorn 

Prinsip

Pada bagian prinsip, referensi diambil melalui penulis terkenal Jaysen Sinamo dari bukunya “8 Etos Kerja Profesional”. Ada 8 prinsip yang perlu dimaknai untuk memiliki etos kerja profesional. Berikut prinsip-prinsipnya:

1. Kerja adalah Rahmat

Bekerja dengan ketulusan dan selalu bersyukur membuat kita lebih dekat pada Sang Pencipta. Apapun pekerjaan yang dilakukan harus selalu disyukuri karena banyak orang di luar sana yang menginginkan pekerjaanmu.

2. Kerja adalah Amanah

Bekerja dengan tanggung jawab dan kejujuran merupakan amanah dari Tuhan yang diberikan kepada manusia. Seorang parlemen DPR yang amanah dalam bekerja akan selalu berakhir baik melalui takdirNya.

3. Kerja adalah Panggilan

Menganggap sebuah pekerjaan adalah kesucian, membuat seseorang melahirkan sifat integritas dalam hidupnya. Pekerjaan yang sudah didapatkan saat ini, sesungguhnya panggilan dari Tuhan untuk umatNya.

4. Kerja adalah Aktualisasi

Kerja merupakan aktualisasi diri, menjelaskan bahwa pekerjaan apapun yang didapatkan merupakan peluang kepada kita untuk mengembangkan potensi berbagai bidang.

5. Kerja adalah Ibadah

Banyak sekali ulama-ulama besar yang memberi penjelasan bahwa ibadah tidak sekadar solat 5 waktu dan sebagainya. Mencukupi kebutuhan keluarga dengan bekerja merupakan ibadah utama bagi seorang lelaki.

6. Kerja adalah Seni

Semua pekerjaan merupakan peluang untuk kita menuangkan kreativitas sebanyak mungkin. Semakin banyak kreativitas yang bisa kita berikan pada perusahaan, membuat umur sumber rezeki semakin panjang.

7. Kerja adalah Kehormatan

Semua orang tidak terlepas dari sifat ingin dihormati. Bekerja dengan penuh sungguh-sungguh membuat diri kita semakin disegani.

8. Kerja adalah Pelayanan

Pekerjaan apapun itu sesungguhnya memiliki latar belakang berupa pelayanan. Pelayanan terhadap konsumen, atasan, hingga masyarakat luas.

Faktor

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya etos kerja pada diri pribadi kita. Faktor tersebut berupa:

1. Agama

Cara berpikir, bersikap, dan bertindak seseorang pasti dipengaruhi oleh agamanya jika menganut agama dengan sungguh-sungguh. Semua agama memberikan ajaran berupa nilai-nilai pembangunan diri sendiri yang baik.

2. Budaya

Hidup dalam masyarakat dengan budaya yang maju akan memberikan etos kerja yang tinggi. Begitupun sebaliknya, jika hidup dalam masyarakat dengan budaya yang konservatif membuat etos kerja seseorang menjadi rendah.

3. Sosial Politik

Struktur politik suatu negara tanpa disadari memberikan dampak pada masyarakat luas melalui etos kerja yang dimiliki. Sistem politik akan mendorong masyarakatnya untuk berpikir maju dan etos kerja tinggi.

4. Kondisi Lingkungan

Keadaan lingkungan suatu daerah memiliki peran juga terhadap etos kerja seseorang. Lingkungan yang panas membuat etos kerja masyarakat menurun, maka dari itu banyak perkantoran di perkotaan memberikan fasilitas AC untuk kenyamanan karyawan.

5. Pendidikan

Etos kerja tidak dapat dipisahkan oleh peran pendidikan seseorang. Seseorang dengan rentang waktu lama dalam proses belajar, memberikan etos kerja yang tinggi. Peran pendidikan membentuk jati diri seseorang melalui kurikulum dan kebiasaan yang diberikan.

6. Motivasi intrinsik

Faktor terakhir etos kerja adalah melalui diri sendiri. Pribadi dengan motivasi hidup yang tinggi membuat semangat dan etos kerja tinggi. Keyakinan pada diri sendiri yang membuat motivasi kerja sangat tinggi.

Cara Menumbuhkannya

Mengenal dan memahami secara mendalam terkait faktor-faktor yang mempengaruhi etos kerja seseorang akan menumbuhkan semangat dan motivasi kerja beserta etos diri. Agama merupakan suatu pelukan penting untuk menumbuhkan pribadi baik, maka dari itu perbaiki kembali kewajiban apa saja yang harus kamu lakukan sesuai kepercayaan masing-masing.

Memiliki lingkungan/budaya/politik yang tidak mendukung merupakan hal yang bisa kamu acuhkan. Buatlah dirimu menjadi pribadi yang tidak terpengaruh oleh lingkungan dan dapat menyesuaikan dengan kondisi apapun. Jika memungkinkan carilah dan pilih lingkungan yang dapat membuat dirimu semangat dan beretos kerja tinggi.

Cara terakhir yang dapat kamu terapkan dalam menumbuhkan etos kerja adalah kenali dirimu sendiri lebih dalam. Evaluasi diri serta mencintai diri sendiri akan memberikan kepercayaan diri. Miliki etos kerja dengan berbagai motivasi yang dapat mendukung pemikiranmu semakin maju.

“Ketika saya berdiri di hadapan Tuhan di saat akhir hidup saya. Saya berharap bahwa saya tidak akan memiliki sedikit pun bakat yang tidak saya pergunakan. Saya menggunakan semua bakat yang Engkau berikan Tuhan.” (Erma Bombeck)

Jika kamu adalah seseorang yang tertarik di bidang IT, alangkah baiknya kamu membaca artikel lain dari Dicoding berikut ini:

Etos Kerja : Pengertian, Karakteristik, Manfaat, Prinsip, Faktor dan Cara Menumbuhkannya – karya Alfian Dharma Kusuma, Intern Junior Content Writer di Dicoding

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA