Dalam penggunaan vernier caliper bagian apa saja yang perlu diperhatikan?

Desember 02, 2020 Alat Ukur

Jangka sorong merupakan alat yang dipergunakan untuk mengukur garis tengah luar benda, garis tengah lubang dan kedalaman suatu lubang. Alat ini terbuat dari baja dan mampu mengukur sampai 0,025 mm atau 0,001" (inchi). Bentuk, ukuran serta pembagian skala dari alat ini dapat bermacam-macam.

Alat ukur ini secara umum digunakan pada industri teknik, mulai dari bidang perancangan, manufaktur, otomotif, hingga bidang pengendalian mutu. Alat ini merupakan alat yang cukup banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan seperti ketelitian yang tinggi, mudah dibawa, tidak memerlukan perawatan khusus, dan yang paling penting adalah cukup mudah untuk digunakan.

Secara garis besar jangka sorong terbagi menjadi 3 jenis yaitu :

  1. Jangka sorong manual, merupakan jangka sorong yang paling sering ditemui. Pembacaan hasil pengukuran dari jangka sorong ini dilakukan secara manual sehingga dibutuhkan ketelitian pada saat membaca hasil pengukuran tersebut dengan memperhatikan garis-garis skala pada jangka sorong baik untuk skala utama maupun skala nonius.
  2. Jangka sorong analog, pada dasarnya memiliki prinsip yang sama seperti jangka sorong manual, hanya saja yang membedakannya adalah jangka sorong analog memiliki skala yang berbentuk seperti jam yang memiliki jarum sebagai penunjuk pada skala ukurnya, sehingga dalam proses pembacaan hasil pengukuran menjadi lebih mudah dibandingkan dengan jangka sorong manual. Jangka sorong jenis ini juga lebih rentan akan kerusakan dibandingkan dengan jangka sorong manual.
  3. Jangka sorong digital, memiliki prinsip kerja yang sama seperti kedua jenis jangka sorong lainnya. Jangka sorong ini memiliki skala yang dapat dibaca secara digital, sehingga proses pembacaan hasil pengukuran jauh lebih mudah dan lebih praktis dibandingkan kedua jenis jangka sorong lainnya. Jangka sorong ini merupakan jenis jangka sorong yang paling rentan akan kerusakan sehingga diperlukan usaha yang lebih dalam hal perawatan.

Alat ukur ini memiliki beberapa bagian penting diantaranya yaitu :

  1. Rahang bawah, digunakan untuk mengukur garis tengah (diameter) luar, tebal, lebar atau panjang dari benda kerja dengan cara menempatkan benda kerja pada celah diantara kedua rahang bawah lalu menjepitnya.
  2. Rahang atas, digunakan untuk mengukur garis tengah (diameter) pada lubang.
  3. Skala utama, merupakan skala yang menunjukkan hasil pengukuran yang nilainya terdiri dari bilangan bulat. Untuk menentukan nilai hasil pengukuran pada skala utama yaitu dengan memperhatikan garis skala yang telah dilewati oleh angka 0.
  4. Skala nonius (vernier), merupakan skala yang menunjukkan hasil pengukuran dengan lebih teliti yang memiliki nilai kurang dari satu. Skala nonius digunakan mendampingi skala utama untuk hasil pengukuran yang lebih teliti, dengan memperhatikan garis skala yang saling sejajar antara garis skala nonius dengan garis skala utama.
  5. Mistar ukur, merupakan bagian yang digunakan sebagai tempat tercantumnya skala utama pada jangka sorong.
  6. Rumah geser, merupakan bagian yang digunakan untuk menggeser rahang atas serta rahang bawah dalam proses pengukuran untuk menyesuaikan celah yang diperlukan untuk mengukur dimensi suatu benda. Bagian ini juga digunakan sebagai tempat tercantumnya skala nonius pada jangka sorong.
  7. Ekor (pengukur kedalaman), digunakan untuk mengukur kedalaman dari lubang, alur, atau coakan pada suatu benda dengan cara memanjangkan ekor tersebut dan memasukkannya pada lubang, alur atau coakan yang akan diukur.
  8. Mur pengunci, digunakan untuk mengunci rumah geser pada jangka sorong agar tidak bergeser atau berubah pada saat proses pengukuran dilakukan, sehingga proses pembacaan nilai hasil pengukuran dapat dilakukan dengan lebih akurat.

Dalam membaca nilai hasil pengukuran pada jangka sorong perlu diperhatikan skala utama dan skala nonius, nilai ketelitian skala jangka sorong dapat berbeda-beda. Berikut adalah cara membaca nilai hasil pengukuran pada jangka sorong :

Perhatikanlah gambar diatas (dengan ketelitian jangka sorong sebesar 0,05 mm) :

  • Pada skala utama, perhatikan garis yang sejajar dengan garis angka 0 pada skala nonius. Pada gambar diatas menunjukkan garis yang sejajar tersebut merupakan garis yang bernilai 9, sehingga dapat dibaca 9 mm.
  • Pada skala nonius (vernier), perhatikan garis yang sejajar dengan garis skala utama selain garis 0. Pada gambar diatas menunjukkan garis yang sejajar tersebut merupakan garis diantara angka 1 dan 2. Angka 1 dan 2 pada skala nonius dapat dianggap sebagai 10 dan 20, sehingga garis diantara angka 1 dan 2 bisa dikatakan sebagai 15, jadi dapat dibaca 0,15 mm.
  • Setelah itu nilai hasil dari skala utama dan skala nonius dapat dijumlahkan, sehingga diperoleh nilai hasil pengukuran sebagai berikut : 9 mm + 0,15 mm = 9,15 mm.

juan


Dalam dunia otomotif, kita mengenal banyak alat ukur, yang mana kita harus dapat menggunakannya. Salah satu alat ukur yang sering digunakan adalah jangka sorong atau sering disebut dengan vernier caliper atau juga dapat disebut dengan mistar geser.

Alat ukur jangka sorong memiliki dua skala pengukur yaitu skala ukur utama (main scale) dan skala ukur vernier (vernier scale) atau juga sering disebut skala nonius. Untuk membaca hasil pengukuran yaitu dengan membaca dua skala ini. Skala satuan ukur yang digunakan pada jangka sorong terdapat dua satuan yaitu satuan metris dan satuan inchi. Untuk tingkat ketelitian satuan metris antara lain 0,1 mm, 0,05 mm dan 0,02 mm. Sedangkan tingkat ketelitian satuan inchi antara lain 1/1000 inchi dan 1/128 inchi.

Fungsi jangka sorong

Fungsi dari jangka sorong ada tiga fungsi utama yaitu:

  1. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter luar suatu benda
  2. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda
  3. Jangka sorong berfungsi untuk mengukur kedalaman dari suatu benda

Prinsip pengukuran

Skala utama dan skala vernier digunakan untuk menukur jarak yang kecil dengan mencari perbedaan antara dua skala tadi. Cara ini disebut prinsip pengukuran menggunakan jangka sorong. Contohnya, jarak setiap garis pada skala utama adalah 1 mm, sedangkan jarak setiap garis pada skala vernier adalah 0,9 mm sehingga jarak garis di skala utamanya lebih besar 0,1 mm dibandingkan dengan garis pada skala verniernya.

Sebelum melakukan pengukuran dengan jangka sorong, pastikan garis "0" pada skala utamanya segaris dengan garis "0" pada skala verniernya.

Cara pembacaan jangka sorong

Pembacaan jangka sorong sangat mudah, tapi memerlukan ketelitian yang tinggi. Cara untuk membaca jangka sorong antara lain:

  1. Baca angka yang ditunjukkan pada skala utamanya terlebih dahulu. Angka pada skala utama yang dibaca adalah angka yang berada sebelum angka "0" pada skala verniernya
  2. Baca angka pada skala verniernya, dengan cara carilah angka garis antara skala utama dan skala vernier yang segaris, kemudian baca angkanya.
  3. Jumlahkan kedua angka tersebut, dari angka pada skala utama dan angka pada skala vernier.

Contoh:

Skala metris (tingkat ketelitian 0,1)

  • Skala utama (lingkaran biru) menunjukkan hasil 53 mm
  • Skala vernier (lingkaran merah) menunjukkan garis ke 5 karena tingkat ketelitiannya 0,1 maka 5 x 0,1 = 0,5 mm
  • Hasil pembacaannya adalah 53 + 0,5 = 53,5 mm

Skala metris (tingkat ketelitian 0,05)

  • Skala utama (lingkaran biru) menunjukkan hasil 46 mm
  • Skala vernier (lingkaran merah) menunjukkan garis ke 8 karena tingkat ketelitiannya 0,05 maka 8 x 0,05 = 0,40 mm
  • Hasil pembacaannya adalah 46 + 0,40 = 46,40 mm

Skala metris (tingkat ketelitian 0,02)

  • Skala utama (lingkaran biru) menunjukkan hasil 75 mm
  • Skala vernier (lingkaran merah) menunjukkan garis ke 20 karena tingkat ketelitiannya 0,02 maka 20 x 0,02 = 0,40 mm 
  • Hasil pembacaannya adalah 17 + 0,40 = 17,40 mm

Skala inchi (tingkat ketelitian 1/128)

Skala utama 1 inchi dibagi dalam 16 garis sehingga 1 garis pada skala utama senilai 1/16 inchi dan kemudian 1 garis skala utama dibagi menjadi 8 skala vernier sehingga nilai setiap satu garis skala vernier adalah 1/16 : 8 = 1/128 inchi

  • Skala utama pada bagian bawah (lingkaran biru) menunjukkan garis ke 7 sehingga 7 x 1/16 = 7/16 inchi
  • Skala vernier pada bagian atas (lingkaran merah) menunjukkan garis ke 7 karena tingkat ketelitiannya 1/128 maka 7 x 1/128 = 7/128 inchi 
  • Hasil pembacaannya adalah 7/16 + 7/128 = 56/128 + 7/128 = 63/128 inchi

Skala inchi (tingkat ketelitian 1/128)

Pada skala utama 1 inchi dibagi menjadi 40 garis sehingga 1 garis pada skala utama senilai 1/40 inchi dan 1 garis skala utama dibagi menjadi 25 garis pada skala vernier sehingga nilai 1 garis pada skala vernier adalah 1/40 : 25 = 1/1000 inchi
  • Skala utama pada bagian bawah (lingkaran biru) menunjukkan garis ke 12 sehingga 12 x 1/40 = 12/40 inchi
  • Skala vernier pada bagian atas (lingkaran merah) menunjukkan garis ke 8 karena tingkat ketelitiannya 1/1000 maka 8 x 1/1000 = 8/1000 inchi 
  • Hasil pembacaannya adalah 12/40 + 8/1000 = 300/1000 + 8/1000 = 308/1000 inchi atau 0,308 inchi
Catatan:

  • Sebelum menggunakan jangka sorong maka yang perlu diperhatikan yaitu jangka sorong dan benda kerja harus bersih dari kotoran maupun oli.
  • Pastikan skala verniernya dapat bergeser dengan bebas tanpa hambatan dan pastikan bahwa angka "0" antara skala utama dan skala vernier segaris.
  • Usahakan saat mengukur, benda didekatkan sedekat mungkin pada skala utama. Hal ini bertujuan agar hasilnya akurat.
  • Saat pengukuran harus dilakukan secara tegak lurus antara benda kerja dengan jangka sorong.
  • Setelah melakukan pengukuran, segera kunci jangka sorong agar hasil pengukuran tidak berubah saat dibaca
  • Untuk merawat agar jangka sorong tidak cepat rusak, maka bersihkan jangka sorong setelah digunakan dan kemudian simpan ditempat yang seharusnya. Hal ini agar jangka sorong tidak cepat berkarat.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA