Daerah yang terkenal sebagai pusat kerajinan perak di yogyakarta

Perak merupakan unsur logam yang bersimbol Ag yaitu singkatan dari Argentinum yang merupakan bahasa latin. Meskipun ia tidak semahal emas namun ia tetap menarik perhatian masyarakat karena kilaunya. Indonesia sendiri memang memiliki banyak kekayaan alam dan perak termasuk di dalamnya. 

Sehingga banyak berbagai daerah menjadikan logam mulia ini menjadi sebuah kerajinan yang cukup unik dan banyak diminati. Jika anda ingin membelinya baik untuk diri sendiri maupun oleh-oleh, yuk kita baca artikel ini untuk mengetahui Dimana sajakah kira-kira daerah penghasil kerajinan perak di Indonesia.

Daerah Penghasil Kerajinan Perak terbaik dan ternama di Indonesia

1. Kendari, Sulawesi Tenggara

Kota Kendari memiliki kerajinan perak yang berbeda dengan daerah lainnya dan menjadi khas tersendiri. Jika kerajinan salah satu logam mulia ini mempunyai motif-motif berupa ukiran, maka pengrajin perak di Kendari justru memanfaatkan benang-benang perak untuk merangkai motifnya. Sebab itu, proses pembuatan kerajinan perak Kendari menjadi rumit. Namun hasilnya lebih detail.

Tidak hanya itu, Kerajinan tersebut memiliki nama khusus yaitu ‘Kendari werk’ yang berarti karya Kendari dalam bahasa Belanda. Namun semenjak kemerdekaan NKRI, penjualannya menurun karena kepergian Belanda yang merupakan distributornya. Memang, sebelum merdeka penjualan kerajinan perak Kendari bergantung kepada Belanda.

2. Koto Gadang, Sumatera Barat

Desa Koto Gadang, terletak di Kabupaten Agam, Sumbar. Sejak zaman penjajahan Belanda Koto Gadang sudah dikenal dengan kerajinan peraknya yang berkualitas. Bahkan Kerajinan dari desa ini sudah disukai bangsa Eropa terlebih dahulu.

Ciri yang menjadikan kerajinan perak Koto Gadang ini menjadi khas adalah warna yang berkilau namun tak menyilaukan. Desainnya mempunyai kesan anggun dan elegan. Kerajinan ini juga dijual dalam bentuk perhiasan, misalnya anting, cincin, liontin. ada pula pajangan seperti miniatur rumah gadang dan jam gadang.

Editor terkait:

3. Celuk, Bali

Masyarakat Bali juga memiliki keterampilan dalam membuat kerajinan perak. Pusatnya terletak di daerah desa Celuk, Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Jaraknya dapat ditempuh sekitar satu jam dari Bandara Ngurah Rai. Kerajinan perak di desa Celuk ini sudah terkenal sejak tahun 1976. Seiring banyaknya pengunjung yang datang ke desa Celuk, Pengrajin perak yang awalnya sedikit lama-lama bertambah banyak.

Desa asal pulau Dewata ini juga memperbolehkan untuk melihat proses pembuatan kerajinan perak secara langsung. Desain pengrajin dari daerah penghasil kerajinan perak satu ini, memiliki ciri lebih tegas serta berwarna dengan tambahan batu permata yang membuatnya tampak cantik. Kerajinan yang dibuat pun bervariasi mulai dari perhiasan sampai dengan pajangan.

4. Martapura, Kalimantan Selatan

Martapura terletak di Kabupaten Banjar, Kalsel. Di daerah tersebut terdapat kampung bernama Alfi Jewelry yang memproduksi kerajinan perak dengan cara tradisional. Namun untuk pemasarannya justru dilakukan secara modern yakni online.

Dengan demikian, hal tersebut dapat di peroleh dengan mudah oleh seluruh masyarakat Indonesia. Ia memproduksi kerajinan perak tersebut dalam bentuk perhiasan salah satunya yaitu cincin perak berlian.

5. Kotagede, Yogyakarta

Daerah penghasil kerajinan perak yang palik terkenal adalah Kotagede Yogyakarta. Tidak hanya di Indonesia saja, kerajinan logam mulia tersebut juga dikenal di Mancanegara. Sebab kerajinan perak yang dihasilkan pengrajin di Kotagede memiliki kualitas tinggi. Selain itu, ia juga mudah ditemukan di sepanjang jalan Kotagede.

Berbeda dengan Martapura yang memproduksinya menjadi perhiasan saja, Kotagede memproduksinya menjadi pajangan juga seperti miniatur candi Borobudur, patung Budha, andong, kapal, dan lain-lain. 

Kerajinan Perak Kotagede. ©Bumn.go.id

JATENG | 11 Agustus 2020 13:24 Reporter : Shani Rasyid

Merdeka.com - Kotagede merupakan sebuah wilayah yang memiliki nilai sejarah di Kota Yogyakarta. Dulunya, daerah itu merupakan tempat berdirinya Kerajaan Mataram Islam dengan Panembahan Senopati sebagai raja pertamanya.

Keberadaan pengrajin perak di kota itu mucul seiring dengan tumbuhnya pusat kerajaan itu. Saat pusat Kerajaan Mataram pindah ke Pleret, para pengrajin perak tetap tinggal di kota itu untuk melayani permintaan dari masyarakat umum.

Saat masuknya Belanda ke Indonesia dengan perusahaan VOC-nya pada abad ke-16, perdagangan kerajinan perak di Kotagede justru tumbuh semakin pesat. Waktu itu, banyak pedagang VOC yang memesan alat-alat rumah tangga dari emas, perak, tembaga, dan kuningan ke penduduk setempat di sana.

Setelah sekian lama kemudian Yogyakarta dikuasai pemerintah Hindia Belanda. Tapi sejak saat itulah era baru sentra kerajinan perak Kotagede dimulai.

2 dari 6 halaman

©Bumn.go.id

Kepala Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Setyawan Sahli, mengatakan pada awalnya kerajinan perak di Kotagede hanyalah produk terbatas yang kemudian bertransformasi menjadi industri. Sejak kedatangan penjajah Belanda, mereka turut berperan dalam mengubah wajah industri perak di sana dengan memadukan kultur barat dan timur.

Dikutip dari Liputan6.com, Minggu (9/11), pecahnya Kerajaan Mataram Islam menjadi Kraton Yogyakarta dan Kraton Surakarta berdampak pada kerajinan perak di Kotagede. Saat itu, sentra kerajinan itu harus melayani permintaan empat kraton sekaligus yaitu Kasultanan Ngayogyakarta, Kasunanan Surakarta, Puro Pakualaman, dan Mangkunegaran.

3 dari 6 halaman

©Kemenperin.go.id

Totalitas Kotagede sebagai tempat pengrajin perak ditunjukkan dengan berdirinya Kunstambachtsschool atau Sekolah Seni Kerajinan Sedyaning Piwoelang Angesti Boedi yang didirikan oleh Java Instituut pada tahun 1939. Dulunya, bangunan sekolah itu masih satu kompleks dengan Gedung Museum Sonobudoyo.

Dari murid-murid yang belajar di sekolah itu, lahir berbagai kerajinan perak yang unik. Sayangnya, sekolah ini hanya meluluskan satu angkatan (1939-1941) karena tak lama kemudian meletuslah Perang Dunia II di mana Jepang berhasil menguasai wilayah Hindia Belanda.

4 dari 6 halaman

©panduanwisata.id

Masa kejayaan perak di Kotagede terjadi pada era 1970 hingga 1980. Dilansir dari ANTARA, pada waktu itu para pengusaha perak di sana sering mengekspor produknya hingga mancanegara seperti Malaysia, Pakistan, Arab, dan Romania. Saat itu jenis kerajinan yang banyak dipesan adalah alat-alat makan.

Namun, setelah mengalami era kejayaan, perlahan-lahan pesona Kotagede sebagai tempat kerajinan perak terus meredup. Bahkan kini umumnya para pengrajin perak di sana hanya memasarkan produk di wilayah Yogyakarta dan sekitaran Pulau Jawa. Tak hanya itu, merekapun sering kali hanya mengandalkan pembeli yang datang ke toko mereka saja.

5 dari 6 halaman

©panduanwisata.id

Kemunduran kerajinan perak di Kotagede sangat berdampak pada kehidupan masyarakat di sana yang sebagian besar mengandalkan perak sebagai sumber penghasilan utama. Bahkan sebagian pemilik toko kerajinan itu sudah tidak mempekerjakan karyawan.

Beberapa usaha pengrajin bahkan memilih tutup karena sudah tak mampu lagi membayar sewa tempat usaha. Salah satu pengusaha perak Kotagede, Priyo Salim, mengatakan permasalahan usaha kerajinan perak di sana sebenarnya cukup rumit.

Masalah itu adalah mulai banyaknya konsumen yang memilih membeli produk secara online. Oleh karena itu ia mengatakan harus ada pembenahan besar-besaran kalau ingin membenahi penjualan kerajinan perak di sana baik dari penyediaan dan pengelolaan bahan baku, teknik produksi, maupun pemasaran.

6 dari 6 halaman

©panduanwisata.id

Dengan keadaan yang dialami para pengrajin perak Kotagede, Priyo berharap ada peran pemerintah dalam membangkitkan kembali kerajinan perak di sana.

Dia berharap pemerintah bisa membantu para pengrajin membenahi teknik produksi dan pemasaran serta melakukan regenerasi dengan mengadakan pelatihan membuat kerajinan perak pada siswa-siswi sekolah kejuruan.

Selain itu pemerintah juga perlu mendukung para pelaku kerajinan perak mengikuti pameran kerajinan di dalam maupun di luar negeri. Dengan begitu, Priyo percaya kerajinan perak Kotagede bakal berjaya kembali.

(mdk/shr)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA