Contoh ancaman integrasi nasional ancaman militer berupa aksi teror bersenjata

Anak-anak memberi hormat kepada bendera Merah Putih saat mengikuti upacara bendera memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Pantai Lae-Lae, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (17/8/2020). Foto: ABRIAWAN ABHE/ANTARA FOTO

Integrasi nasional merupakan aset penting yang harus dimiliki setiap negara. Apalagi Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa dan budaya serta diapit oleh dua benua dan dua samudera. Di satu sisi, hal ini memiliki banyak manfaat, di sisi lain terdapat berbagai ancaman yang mengintai.

Mengutip Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SMA Kelas X karya Tolib dan Nuryadi (2017: 224), ancaman terhadap NKRI merupakan setiap upaya dan tindakan dari dalam dan luar negeri yang dapat membahayakan keselamatan, keamanan, kedaulatan, dan kepentingan nasional dalam berbagai aspek kehidupan.

Nah, berikut kami rangkum ancaman-ancaman terhadap integrasi nasional Indonesia di berbagai bidang dikutip dari buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas XI yang dirilis Kemdikbud (2019):

Ancaman di Bidang Ideologi

Ilustrasi Garuda Pancasila. Foto: Shutter Stock

Ancaman terhadap kedaulatan suatu negara tidak selalu berupa ancaman militer. Salah satu yang berbahaya adalah ancaman di bidang ideologi. Ideologi merupakan himpunan nilai, ide, norma, dan keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang dan menjadi dasar dalam menentukan sikap.

Sebagaimana diketahui, dasar negara Indonesia adalah Pancasila yang memuat nilai-nilai luhur bangsa. Namun jika tidak dijaga, bukan tidak mungkin paham lain seperti komunisme dan liberalisme akan mengambil alih.

Ancaman di Bidang Politik

Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri ataupun luar negeri. Seringkali negara asing melakukan intimidasi, provokasi, atau blokade politik untuk menekan negara lain.

Dari dalam negeri, tindakan makar atau kudeta yang berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu pemerintahan juga menjadi ancaman yang nyata. Ada pula separatisme yang dilakukan sekelompok orang yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Ancaman di Bidang Ekonomi

Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Dengan adanya pasar bebas, setiap negara dituntut untuk dapat meningkatkan kualitas produksi jika tidak ingin kalah saing dengan negara lain. Globalisasi ekonomi ini dapat berpengaruh positif karena bangsa Indonesia dapat memasarkan produk ke pasar internasional. Pada saat yang sama, bisa jadi produk-produk dari luar negeri justru membanjiri Indonesia.

Contoh ancaman di bidang ekonomi lainnya yaitu timbulnya kesenjangan sosial sebagai akibat dari persaingan bebas, sektor ekonomi rakyat semakin berkurang, serta angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan.

Ancaman di Bidang Sosial Budaya

Ancaman bidang sosial budaya yang berasal dari dalam negeri antara lain persoalan kemiskinan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Jika dibiarkan masalah ini bisa menjadi bom waktu yang akan menimbulkan persoalan lebih besar seperti separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.

Sementara itu ancaman berdimensi sosial budaya yang bersumber dari luar negeri yaitu konsumerisme, hedonisme, individualisme, dan westernisasi. Ini menyebabkan memudarnya rasa solidaritas dan gotong royong serta lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari.

Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan

Ilustrasi TNI. Foto: Pupspen

Ancaman di bidang pertahanan nasional dapat berupa agresi militer, pelanggaran kedaulatan wilayah, terorisme, pemberontakan bersenjata, dan spionase. Indonesia beberapa kali digunacang aksi terorisme seperti bom Bali I dan II, bom gereja, dan masih banyak lagi. Negara-negara tetangga juga kerap melanggar wilayah perairan Indonesia untuk mengambil hasil laut.


Page 2

tirto.id - Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem pertahanan kontinental di utara, dan sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur. Posisi silang Indonesia tersebut berpotensi menjadi ancaman sekaligus pendukung bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Posisi silang pertahanan dan keamanan Indonesia memberi dampak positif atau sebagai pendukung integrasi nasional karena, dapat memajukan bangsa Indonesia.
Bahkan, mampu memperkokoh keberadaan Indonesia sebagai negara yang tidak dapat dinomorduakan perannya. Terutama, peran dalam menunjang kemanjuan serta terciptanya kedamaian dunia. Namun, posisi ini juga dapat membuat integrasi bangsa Indonesia terancam. Sehingga, seluruh masyarakat Indonesia wajib untuk berjaga-jaga terhadap potensi tersebut.

Apa Saja Ancaman Terhadap Integrasi Nasional Indonesia?

Ancaman yang berpotensi merusak integrasi nasional meliputi dua hal. Dua hal tersebut adalah, ancaman militer dan ancaman non militer.

1. Ancaman militer

Merujuk pada materi terhadap ancaman nasional, ancaman militer berkaitan dengan ancaman di bidang pertahanan dan keamanan.

Ancaman militer merupakan bentuk ancaman dengan menggunakan kekuatan bersenjata dan terorganisir. Bentuk ancaman ini diniai mempunyai kemampuan yang berbahaya bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan bangsa. Ancaman militer meliputi, agresi, pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi teror bersenjata, ancaman keamanan laut dan udara.

Menurut jurnal online kuliah kewarganegaraan unud.ac.id, Integrasi Nasional ancaman militer dibedakan menjadi dua hal, yaitu ancaman militer dalam negri, dan ancaman militer dalam negri.

a. Ancaman militer dalam negeri - Disintegrasi bangsa, yaitu melalui berbagai gerakan separatis yang didasarkan pada sentimen kesukuan atau pemberontakan akibat ketidakpuasan daerah terhadap kebijakan pemerintahan pusat.- Adanya keresahan sosial yang diakibatkan oleh kebiajakan ekonomi, serta pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Keresahan ini, berpotensi membuat kerusuhan masal pada skala yang besar.- Adanya upaya perubahan ideologi pancasila dengan ideologi lainnya, dan tidak sesuai dengan kebiasaan dari masyarakat Indonesia.- Makar atau pengkhianatan pemerintahan yang resmi, dan konstitusional.b. Ancaman militer luar negeri - Pelanggaran terkait batas negara yang dilakukan oleh negara lain.- Adanya pemberontakan senjata yang dilakukan oleh negara lain.- Aksi teror dari terorisme internasional.

Dilansir dari modul Pendidikan Kewarganegaraan ums.ac.id, berikut ini contoh ancaman terhadap Negara yang termasuk ancaman militer:

- SabotaseSabotase merupakan ancaman militer yang dilakukan oleh suatu negara. Ancaman ini bertujuan agar dapat merusak instalasi militer, dan objek vital nasional. Hal ini menjadi salah satu ancaman yang perlu mendapat perhatian tinggi karena, dapat membahayakan keselamatan bangsa. - SpionaseSpionase merupakan ancaman militer dengan cara mengawasi atau memata-matai suatu negara. Spionase bertujuan untuk mencari, dan mendapat dokumen rahasia militer suatu negara. - Aksi teror bersenjataAksi teror bersenjata ini berarti, dilakukan oleh suatu jaringan terorisme pada tingkat internasional. Kemudian, mereka bekerja sama dengan terorisme lokal atau dalam negeri. Aksi terorisme dipahami sebagai tindakan pidana kriminal, tapi memiliki sifat khusus. Sifat khusus itu yakni, bergerak dalam kelompok, anggotanya memiliki militansi tinggi, dan beroperasi dengan cara yang rahasia. Mereka juga memiliki perangkat senjata yang canggih, dan mematikan. Umumnya, hal ini terjadi dalam jaringan internasional. - Pelanggaran WilayahAksi militer ini dilakukan dengan menggunakan kapal ataupun pesawat yang sifatnya nonkomersial. - AgresiAgresi merupakan ancaman militer dengan menggunakan kekuatan bersenjata. Aksi tersebut dilakukan oleh suatu negara terhadap negara sasarannya. Tujuannya adalah, membahayakan kedaulatan dan keutuhan wilayah di negara tersebut. Kemudian, membahayakan keselamatan segenap bangsa yang ada di negara sasaran.

Contoh ancaman integrasi nasional ancaman militer berupa aksi teror bersenjata

Infografik Ancaman Integrasi Nasional Indonesia. tirto.id/Fuad

Agresi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: - Invasi Invasi merupakan serangan yang dilakukan oleh kekuatan bersenjata dari negara lain untuk menyerang wilayah NKRI. - Bombardemen Bombardemen merupakan suatu penggunaan senjata lainnya. Aksi militer ini dilakukan oleh angkatan bersenjata dari negara lain terhadap NKRI. - Blokade Blokade merupakan kegiatan penghambatan yang dilakukan di daerah pelabuhan atau pantai. Tidak hanya itu, blokade juga dapat dilakukan di udara NKRI, dan dilakukan oleh angkatan bersenjata negara lain. - Pemberontakan BersenjataPemberontakan merupakan suatu proses yang menentang terhadap suatu kekuasaan yang sah. - Perang SaudaraPerang saudara terjadi antar kelompok masyarakat bersenjata di dalam satu wilayah yang sama. Contoh dari perang saudara, di antaranya: perang saudara di Suriah. Maka dari itu, Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah komponen utama yang dipersiapkan untuk menghadapi ancaman militer. Hal yang dilakukan adalah tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). 2. Ancaman Nonmiliter Pancasila merupakan ideologi yang dianut oleh Indonesia. Salah satu ancaman nonmiliter yang sering terjadi ialah serangan berupa ideologi. Salah satu bentuknya adalah doktrin untuk mengganti ideologi dasar dengan ideologi lainnya. Sehingga dapat dikatakan, bahwa ancaman nonmiliter dampaknya lebih besar daripada ancaman militer. a. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berpotensi mengancam integrasi nasional, meski memang ada juga manfaatnya. Akan tetapi, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memunculkan kejahatan siber, kejahatan perbankan, dan penipuan. b. Ancaman berdimensi keselamatan umum yaitu ancaman nonmiliter yang dapat terjadi karena bencana alam. Ancaman tersebut meliputi, gempa bumi, letusan gunung, dan tusnami. Sementara itu, ancaman dari manusia dapat meliputi penggunaan obat-obatan terlarang, seperti narkoba, dan bahan kimia lainnya. Tidak hanya itu, ancaman berdimensi keselamatan umum juga meliputi pembuangan limbah industri, kebakaran, dan kecelakaan transportasi. c. Ancaman berdimensi ideologi. Hal ini terjadi pada Uni Soviet yang mengalami perubahan dari ideologi komunis menjadi liberal. d. Ancaman berdimensi sosial budaya yaitu ancaman yang meliputi kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan yang menjadi dasar timbulnya konflik vertikal. Konflik vertikal tersebut dapat terjadi di antara pemerintah pusat dan daerah. Tidak hanya konflik vertikal, tapi juga dan koflik horizontal. Konflik horizontal menyangkut suku, agama, ras dan antargolongan (SARA). e. Ancaman berdimensi ekonomi yaitu, ancaman yang merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan internasional. Ancaman berdimensi ekonomi terbagi menjadi internal dan eksternal. Ancaman dari internal dapat berupa inflasi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem ekonomi yang tidak jelas. Sementara ancaman dari eksternal dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk, daya saing rendah, ketidaksiapan mengahdapi globalisasi, dan tingkat ketergantungan terhadap pihak asing. f. Ancaman berdimensi politik Politik merupakan instumen utama untuk menggerakan perang. Sehingga, dapat dikatakan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim pemerintah, bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat internasional cenderung mengintervensi suatu negara melalui politik seperti HAM, demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan penyelenggaraan pemerintahan yang bersih . Selain beberapa contoh ancaman militer dan nonmiliter tersebut terdapat pula contoh ancaman, dan gangguan terhadap pertahanan NKRI di masa yang akan datang, yaitu: - Terorisme internasional yang memiliki jaringan lintas Negara.- Gerakan separatis yang berusaha memisahkan diri dari NKRI.- Konflik horizontal antarsuku, agama, SARA.- Kejahatan lintas Negara, misalnya penyelundupan barang, Perdagangan manusia, narkoba dan sebaginya.- Tindakan yang merusak lingkungan hidup, seperti pemakaran hutan, pembuangan limbah industri ke sungai, dan lain sebagainya.- Aksi ujuk rasa atau demonstrasi yang anarkis, arogan, dan radikal atau amuk massa.- Wabah penyakit menular yang cepat dan meluas.

Menurut laman Media Informasi Kementerian Pertahanan, ancaman yang paling mungkin terjadi adalah ancaman dari luar negeri yang sifatnya nonmiliter.

Ancaman tersebut dapat mengancam kedaultan negara, dan keutuhan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Ancaman dari luar negeri bertujuan untuk memperoleh keuntungan dengan memanipulasi kondisi dalam negeri, dan keterbatasan aparatur pemerintah.