Cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas laki-laki dan perempuan

Cara-cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

TRIBUNNEWS.COM - Setiap manusia akan mengalami masa pubertas.

Pada masa pubertas, ada cara-cara yang harus diperhatikan demi tetap terjaganya kebersihan dan kesehatan alat reproduksi.

Pubertas adalah masa akil balig atau masa remaja.

Dikutip dari Buku Informasi Kesehatan Peserta Didik Tingkat SMP/MTS dan SMK/SMK/MA Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2017, masa pubertas akan dialami anak pada usia 10-19 tahun.

Baca juga: Pengertian Pubertas: Lengkap dengan Ciri-ciri Laki-laki dan Perempuan di Masa Puber

Baca juga: 10 Contoh Tari Daerah Berpasangan, Mulai Tari Piring hingga Tari Golek Menak

Masa pubertas juga disebut sebagai masa perubahan/transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.

Akan ada banyak perubahan, di antaranya menyangkut fisik, psikis, jiwa dan pematangan fungsi organ reproduksi.

Masa pubertas dimulai pada umur yang berbeda-beda.

Biasanya pada umur 10 sampai 12 tahun.

Namun, ada juga yang dimulai pada usia lebih tua dari usia tersebut.

Terkait tanda-tanda seorang anak mengalami pubertas bisa dilihat dari ciri-cirinya.

pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium,urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator benedict ternyata menunjukkan … reaksi warna menjadi merah bata,dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu.Berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan!​

pada saat dilakukan pemeriksaan di laboratorium,urine seorang pasien ternyata ketika diuji dengan menggunakan indikator benedict ternyata menunjukkan … reaksi warna menjadi merah bata,dan ketika diuji dengan indikator biuret menunjukkan reaksi warna ungu.Berdasarkan hal tersebut analisislah penyakit yang dialami oleh pasien dan bagian ginjal manakah yang mengalami gangguan!​

Uraian mekanismenya bagaimana faktor ketinggian/elevasi tersebut dapat menjadi faktor pembatas organisme

mengapa batang kayu terlihat sangat baus dan mulus namun di dalamnya banyak caccat

Em 1325, um dos povos pre-colobianos fundaram uma cidade .quem formou essa cidade e como ela foi denominada

Dalam Penerapan Pembelajaran IPA di SD. kita harus dapat merencanakan dengan baik agar anak dapat mencapai hasil yang optimal. Buatlah skenario rancan … gan pembelajaran IPA dalam membahas Sumber Daya Alam di kelas 3 SD yang akan diterapkan dikelas!

jelaskan yg dimaksud dengan organisme autotrof dan organisme hetotrof

Tindakan apa saja yang di lakukan untuk mengatasi kelemahan survailens sentinel tersebut

jelaskan secara ilmiah kenapa albino bisa terjadi??​

Apa yang terlintas di pikiran Ibu dan Bapak saat mendengar kata asesmen?



KONTAN.CO.ID - Usia remaja adalah masa transisi yang ditandai dengan berbagai perubahan emosi, psikis, dan fisik dengan ciri khas yang unik. Perubahan fisik, psikis, dan emosi remaja pada masa pubertas dapat membuat remaja lebih ekspresif dalam mengeksplorasi organ kelamin dan perilaku seksualnya. Sementara itu, pengetahuan dan persepsi yang salah tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi dapat menyebabkan remaja berperilaku berisiko terhadap kesehatan reproduksinya. Penting bagi remaja yang ditandai dengan haid pertama bagi perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki agar menjaga kesehatan reproduksinya.  Selain itu, peran orang tua dan guru menjadi penting dalam mendampingi remaja mencari dan menemukan informasi kesehatan reproduksi yang tepat. Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia rekor lagi, ini perbedaan virus corona baru dan virus flu

Hal yang perlu diketahui remaja tentang kesehatan reproduksi

Penting bagi remaja untuk mendapatkan informasi yang tepat tentang kesehatan reproduksi dan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi. Dirangkum dari laman resmi Kementerian Kesehatan, sebagai pengenalan terhadap kesehatan reproduksi dasar, remaja harus mengetahui beberapa hal di bawah ini:
  • Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi
  • Mengetahui penyakit HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya, serta dampaknya pada kondisi kesehatan organ reproduksi
  • Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual
  • Mengetahui pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual
  • Mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi, terutama membentuk kepercayaan diri dengan tujuan untuk menghindari perilaku berisiko.
Baca Juga: Tingkat kepatuhan penerapan 3M di DKI Jakarta cenderung menurun


Lihat Foto

Ilustrasi organ reproduksi

KOMPAS.com – Merawat organ reproduksi harus dilakukan setiap saat terutama ketika masa pubertas.

Saat memasuki masa pubertas yakni peralihan dari anak-anak ke dewasa, remaja mungkin akan mengalami banyak kebingungan berkaitan dengan perubahan yang muncul di beberapa organ tubuhnya.

Terutama perubahan yang muncul di sekitar organ reproduksi, baik pada remaja wanita maupun laki-laki. 

Selama masa pubertas, beberapa perbedaan mungkin terjadi. Beberapa di antaranya adalah:

  • Kulit dan rambut yang jadi berminyak.
  • Rambut yang tumbuh di bawah lengan, kaki dan area pribadi.
  • Keringat yang berbau tajam utamanya di bawah lengan.
  • Tumbuhnya payudara pada perempuan.
  • Menstruasi pada perempuan.

Ketika terjadi perubahan pada organ reproduksi ini, remaja harus tahu cara merawatnya agar terhindar dari berbagai macam risiko penyakit organ reproduksi.

Lantas bagaimana cara untuk merawat organ reproduksi di masa pubertas?

Dikutip dari laman Kidshealth, ketika masa pubertas, remaja haruslah menjaga kebersihan tubuh secara menyeluruh dengan melakukan rutinitas harian.

Rutinitas yang harus dilakukan oleh remaja pria maupun wanita ini berupa:

  • Memakai pakaian dalam yang bersih setiap hari.
  • Mencuci tangan dan wajah setiap hari dengan sabun dan air, dan menggunakan handuk yang bersih dan kering untuk mengeringkannya.
  • Mandi dan cuci semua bagian tubuh dan rambut.
  • Gunakan deodoran setiap hari.
  • Sikat gigi setidaknya dua kali sehari.

Baca juga: 3 Rutinitas Pagi yang Menyehatkan Anak

Merawat organ reproduksi pada remaja wanita

Selain rutinitas bersih-bersih di atas, remaja wanita juga harus merawat organ reproduksinya secara teratur.

Untuk menghindari risiko tumbuhnya bakteri dan kuman, cukur bulu yang ada di ketiak juga bagian intim. 

Ilustrasi cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Foto: Freepik

Masa remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini, masa pubertas ditandai dengan berbagai perubahan fisik maupun biologis. Kondisi tersebut tentu memunculkan pertanyaan bagaimana cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas yang baik dan benar?

Dalam buku Selamat Datang Masa Remaja oleh Sri Bulan Musmiah, dkk., selama masa pubertas, terjadi pertumbuhan dan perkembangan organ reproduksi hingga mencapai kematangan dan mampu melaksanakan fungsi organ reproduksi.

Pada laki-laki, kematangan organ reproduksi ditandai dengan mimpi basah. Sementara pada perempuan ditandai dengan menstruasi. Bagi para remaja, pengetahuan tentang fungsi reproduksi sangat penting untuk dipelajari. Hal ini untuk membantu mereka memahami cara menjaga kesehatan reproduksi selama masa pubertas berlangsung.

Menurut WHO dalam buku Kesehatan Reproduksi Remaja oleh Eka Sarofah Ningsih, dkk., kesehatan reproduksi adalah keadaan sehat yang menyeluruh seperti aspek fisik, mental, dan sosial.

Selain itu, kesehatan reproduksi juga merujuk pada keadaan terbebas dari penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan fungsi dan proses dalam sistem reproduksi .

Tujuan utama kesehatan reproduksi adalah memberikan pelayanan kesehatan reproduksi kepada individu, khususnya para remaja. Dengan demikian, individu tersebut mampu menjalani proses reproduksi secara sehat.

Kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya faktor sosial ekonomi dan demografi, faktor psikologis maupun faktor biologis.

Ilustrasi Remaja pada masa pubertas. Foto: Freepik

Cara Menjaga Kesehatan Reproduksi pada Masa Pubertas

Menurtu Buku Pintar Pendalaman Materi SD Kelas 4, 5, 6 oleh Ria Khoerunnisa, berikut cara menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas baik bagi remaja laki-laki maupun perempuan.

1. Membersihkan organ reproduksi secara rutin

Membersihkan organ reproduksi merupakan hal dasar dalam menjaga kesehatan reproduksi pada masa pubertas. Biasakan untuk mengganti pakaian dalam minimal dua hari sekali. Gunakan juga celana dalam berbahan katun yang mudah menyerap keringat. Hal ini ditujukan agar daerah alat reproduksi tidak lembap.

Selain itu, mandi setidaknya dua kali dalam sehari. Gunakan handuk kering, bersih, lembut, dan tidak berbau. Bagi remaja perempuan sehabis membuang air, bersihkan organ reproduksi dari arah depan menuju belakang. Hal ini ditujukan agar mencegah kuman masuk ke organ reproduksi.

Di samping itu, ketika sedang dalam masa haid, pastikan untuk mengganti pembalut secara rutin. Setidaknya ganti pembalut setiap empat jam sehari.

Sementara bagi remaja laki-laki, disarankan untuk melakukan khitan untuk mencegah terjadinya penularan penyakit menular seksual dan risiko kanker penis.

2. Mengonsumsi makanan bergizi

Asupan pangan bergizi memengaruhi kesehatan reproduksi. Lengkapi makanan dengan gizi seimbang dan perbanyak minum air putih. Selain itu, kurangi makanan yang mengandung banyak garam.

3. Menerapkan istirahat yang cukup

Istirahat yang cukup membantu menjaga keseimbangan pada hormon tubuh, termasuk hormon reproduksi. Terapkan istirahat yang cukup setidaknya tujuh hingga delapan jam per hari.

Page 2

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA