Cara membunuh cacing pita di dalam tubuh manusia secara alami

Merdeka.com - Entah karena mengonsumsi makanan kurang bersih atau kurang matang, kamu bisa mengalami cacingan yang tentu saja membahayakan kesehatan tubuh.

Jika penyakit cacingan menyerang, janganlah panik sebab ada beberapa makanan yang membantu usus berkontraksi dan mengurangi peradangan yang disebabkan oleh cacing. Dilansir dari thehealthsite.com, ini dia contohnya.

Bit dan delima
Sifat anti bakteri di dalam bit dan delima tidak hanya membantu menurunkan risiko infeksi bakteri, namun juga berguna untuk membersihkan racun dari dalam tubuh karena tingginya zat antioksidan di dalamnya.

Bawang putih, bawang bombay, dan kelapa
Kombinasi makanan ini diketahui bisa meningkatkan aktivitas antiprotozoal sehingga membantu mengurangi komplikasi pencernaan yang disebabkan oleh cacingan.

Pepaya dan nanas
Dikenal dengan tingginya enzim pencernaan, makan pepaya bisa menyebabkan lancarnya pergerakan usus dan mengurangi efek samping yang ditimbulkan karena cacingan.

pisang
Pisang adalah obat pencahar alami yang sangat efektif untuk mengatasi masalah perut. Makan pisang juga berguna untuk melawan infeksi karena cacingan. (mdk/feb)


Tak sengaja menelan rambut, berbahaya atau tidak?
Apakah beda bakteri probiotik dan bakteri prebiotik?
6 Alasan yang bikin kamu bersendawa terus-menerus
Mengejutkan! 5 Makanan ini bisa jadi 'racun' saat dimasak

Brilio.net - Cacingan pada umumnya dialami oleh anak-anak. Meski bukan penyakit yang mematikan, namun tetap saja tidak boleh diabaikan. Pasalnya, cacing dapat menghambat pertumbuhan pada anak. Hal ini dikarenakan cacing menyerap nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang.

BACA JUGA :
7 Tanaman obat jenis rimpang beserta manfaatnya untuk tubuh

Obat-obatan ini sangat ampuh mengatasi cacingan. Apa saja? Berikut lansiran brilio.net dari verywellhealth dan healthline, Senin (1/2).

1. Bawang Putih.

BACA JUGA :
7 Tanaman obat asam urat dan cara menggunakannya

foto: freepik.com

Bawang putih mengandung asam amino yang bersifat anti-parasit. Kandungan itulah yang bisa membasmi cacing mengganggu pencernaan. Cara menggunakannya sangat mudah, cukup memakan bawang putih saat perut kosong, seminggu sekali.

Untuk anak-anak, kamu bisa mengiris dan campurkan pada makanan atau minuman mereka.

2. Daun Pepaya.

foto: freepik.com

Daun pepaya juga bisa menjadi bahan alami untuk mengatasi cacingan. Caranya, cuci bersih satu lembar daun pepaya dan 15 gram akar pohon bunga melati sampai bersih sebelum direbus bersama 600 cc air. Kemudian, rebus secara bersamaan hingga warnanya berubah dan minum air rebusan tersebut dua kali sehari.

3. Jahe.

foto: freepik.com

Jahe mengandung senyawa gingerol, senyawa tersebut dapat meningkatkan kesehatan pencernaan dan membantu menghilangkan cacing parasit dalam usus.

Caranya, kamu cukup menyiapkan air secukupnya, cincang jahe, kemudian rebus selama 5 menit. Setelah itu saring airnya, dan meminumnya secara rutin.

4. Wortel.

foto: freepik.com

Wortel mengandung banyak serat. Dengan mengonsumsi wortel secara rutin, maka dapat menjaga kesehatan pencernaan. Tidak hanya itu saja, serat yang terkandung di dalam wortel juga bisa mendorong cacing parasit keluar dari usus.

Kamu cukup mengonsumsi wortel dua kali sehari. Pastikan untuk mencuci bersih sebelum mengonsumsinya.

5. Cengkeh.

foto: freepik.com

Di dalam cengkeh terkandung senyawa eugenol yang merupakan agen antibakteri yang kuat. Cara kerja cengkeh dalam mengatasi cacingan sangat bagus, karena tidak hanya membasmi cacing namun juga bisa mematikan telur-telurnya.

Cukup tambahkan 2-3 cengkeh ke dalam air, kemudian didihkan selama 5 menit. Setelah itu saring dan minum airnya.

6. Kulit mangga.

foto: freepik.com

Kulit mangga yang biasanya dibuang begitu saja, bisa kamu manfaatkan sebagai bahan alami untuk mengatasi cacingan. Kulit mangga mengandung AHA yang bersifat antelmintik dan mampu membunuh bakteri serta kuman dalam tubuh.

Caranya, cukup rebus kulit mangga yang sudah dibersihkan, kemudian saring dan minum air rebusannya.

7. Biji pepaya.

foto: freepik.com

Tak hanya daunnya saja, biji pepaya juga bisa mengatasi cacingan. Biji pepaya yang sudah matang mengandung hentriacontane, carpaine, benzylisothiocyanate, caricin, dan benzylthiourea. Semua kandungan itu berfungsi membunuh parasit.

Caranya, jemur biji pepaya sampai kering. Kemudian campurkan biji pepaya pada minuman hangat atau susu. Konsumsi ramuan ini pada saat perut kosong.

8. Biji labu.

foto: freepik.com

Biji labu mengandung asam amino, asam lemak, senyawa berberin, palatine, dan cucurbitacin. Kandungan pada biji labu ini bekerja sangat baik dalam mengatasi cacingan atau membunuh parasit.

Kamu bisa membelinya di toko obat herbal, biasanya sudah berupa bubuk. Jadi kamu tinggal menyeduhnya saja.

KOMPAS.com - Cacing adalah hewan yang sangat mudah ditemui. Cacing sendiri punya banyak jenis, beberapa di antaranya menyimpan bahaya bagi manusia.

Di antara banyak jenis cacing parasit, salah satunya adalah cacing pita.

Cacing pita dapat masuk ke dalam tubuh dan menimbulkan penyakit. Dalam bahasa medis, infeksi cacing pita disebut dengan Taeniasis.

Lantas, apa akibatnya bila cacing pita masuk ke dalam tubuh? Sejauh apa bahayanya untuk tubuh?

Sebelum menjawab bahaya cacing pita, kita perlu tahu bagaimana hewan ini masuk ke tubuh manusia.

Baca juga: BPOM: 27 Merek Ikan Makarel Kalengan Positif Terinfeksi Parasit Cacing

Ada dua jenis utama parasit penyebab infeksi cacing pita: Taenia saginata yang berasal dari sapi dan Taenia solium yang berasal dari babi. Parasit ini dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui daging yang terkontaminasi atau daging yang tidak dimasak dengan benar.

Setelah makanan tersebut dicerna, kepala cacing pita akan menempel kuat ke dinding usus halus manusia. Cacing ini kemudian tumbuh besar dan berkembang biak dengan menyerap gizi makanan yang Anda makan sehari-hari.

Parasit ini kemudian meneteskan telur dan ditumpahkan untuk dikeluarkan bersama feses.

Orang yang terkena taeniasis biasanya tidak merasakan gejala apapun. Itu sebabnya banyak yang sebenarnya sudah sakit, tapi tidak menyadarinya.

Namun, gejala awal yang mungkin tampak dari taeniasis adalah mual, lemah, nafsu makan menurun, dan diare. Jenis gejala dan tingkat keparahannya akan tergantung pada seberapa lama waktu infeksi dalam tubuhnya.

Infeksi

Karena taeniasis umumnya tidak menimbulkan gejala, infeksi ini justru harus diwaspadai. Pasalnya, larva cacing mampu bertahan hidup di dalam tubuh manusia hingga 30 tahun lamanya.

Semakin infeksi dibiarkan, maka risiko komplikasi bisa terjadi kapan saja. Jika larva cacing sampai keluar dari usus dan membentuk kista di jaringan lain, maka infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan organ dan jaringan.

1. Alergi

Kista cacing pita bisa saja pecah dan melepaskan lebih banyak larva di dalam tubuh. Larva ini dapat berpindah dari satu organ ke organ lain yang kemudian membentuk kista tambahan.

Baca juga: Kabar Baik, Cacing Parasit Sepanjang 1 meter ini Sudah Hampir Dibasmi

Kista yang pecah atau bocor dapat menyebabkan reaksi yang mudah dikenali tubuh, seperti alergi, gatal-gatal, bengkak, dan sulit bernapas.

2. Gangguan sistem saraf pusat

Neurosistiserkosis adalah salah satu bentuk komplikasi taeniasis yang terjadi ketika larva berhasil menginfeksi otak. Neurosistiserkosis merupakan gangguan sistem saraf pusat yang disebabkan oleh adanya kista cacing di bagian otak dan sumsum tulang belakang.

Akibatnya, penderita akan kejang-kejang dan merasakan gejala yang mirip dengan tumor otak.

Sementara itu, kista spinal dapat menyebabkan penurunan kelemahan secara umum hingga penderita mengalami kesulitan berjalan. Lebih parahnya lagi, komplikasi infeksi ini dapat menyebabkan meningitis, hidrosefalus, demensia, bahkan kematian.

3. Komplikasi fungsi organ

Selain menginfeksi organ pencernaan, infeksi parasit ini juga dapat keluar dari usus dan memengaruhi organ tubuh lainnya. Larva parasit yang mencapai organ jantung dapat menyebabkan aritmia jantung atau bahkan gagal jantung.

Sementara dalam kasus yang jarang, cacing pita yang menginfeksi mata dapat membentuk lesi mata dan menyebabkan hilangnya penglihatan atau kebutaan.

Tanpa disadari, kista bisa tumbuh dan menyebar di seluruh tubuh. Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah menjadi tersumbat dan menghalangi sirkulasi darah.

Ini sebabnya pembuluh darah bisa pecah hingga membutuhkan operasi darurat atau transplantasi organ yang terinfeksi.

Baca juga: Belasan Orang Rela Disuntik Cacing Mematikan, Untuk Apa?

4. Terjadinya penyumbatan pada organ pencernaan

Cacing yang menginfeksi tubuh secara terus menerus akan tubuh dan berkembang. Jika cacing pita tumbuh terlalu besar, maka parasit ini bisa menyebabkan penyumbatan, biasanya terjadi pada usus, saluran empedu, usus buntu, atau pankreas.

Deteksi dan Pencegahan

Karena infeksi cacing pita cenderung tidak menimbulkan gejala, maka akan sangat sulit untuk mendeteksi keberadaan cacing pita di dalam tubuh.

Namun, Anda bisa berkonsultasi pada dokter dan melakukan pemeriksaan feses guna melihat kemungkinan adanya jenis parasit ini dalam tubuh Anda.

Sebelum jatuh sakit, pastikan Anda sudah melakukan berbagai upaya pencegahan agar terhindar dari Taeniasis. Caranya mudah dan sederhana, kok.

Berikut tips-tipsnya:

  • Cuci tangan pakai sabun dan air yang mengalir sebelum makan atau memegang makanan dan setelah ke toilet.
  • Cuci setiap bahan makanan dengan air mengalir hingga benar-benar bersih.
  • Masak daging pada suhu minimal 63 derajat Celcius untuk membunuh telur atau larva cacing pita.
  • Bekukan daging selama 7 sampai 10 hari dan ikan minimal 24 jam di dalam freezer dengan suhu – 35 derajat Celcius untuk membunuh telur dan larva cacing.
  • Hindari konsumsi daging yang mentah, baik itu daging babi, daging sapi, maupun ikan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA