Cara memandikan bayi baru lahir yang belum puput pusar

Banyak Moms yang belum mengetahui cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput. Hal tersebut wajar adanya karena cara merawat tali pusar sebelum puput dan cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput adalah dua hal yang berbeda.

Apa sih tali pusar itu? Dilansir dari Pregnancy Birth Baby, plasenta adalah organ yang berkembang saat kehamilan. Segala asupan, oksigen, dan nutrisi masuk ke dalam tali pusar untuk menghidupi bayi di dalam kandungan.

Nah, bagaimana cari merawat tali pusar bayi yang sudah puput atau bahkan sebelum lepas dari pusar bayi? Yuk bahas di sini!

Baca Juga: Redakan Diare dan Muntah pada Bayi dengan Makanan Ini

Cara Merawat Tali Pusar Bayi

Foto: Orami Photo Stock

Bagaimana dengan tali pusar bayi yang belum lepas alias belum puput? Lau apa yang harus dilakukan untuk merawat tali pusar bayi yang sudah puput? Kapan ya, pusarnya menjadi bersih?

Sebenarnya waktu tali pusar lepas bervariasi, Moms. Bisa jadi di hari keempat setelah dilahirkan, hari ketujuh, atau bahkan ke-13.

ADVERTISEMENT

Ketika sang bayi sudah lahir, maka tali pusar tak lagi memiliki fungsi. Jika hal ini terjadi, maka tali pusar akan mengering dan juga terlepas dengan sendirinya.

Hal yang paling penting dalam merawat tali pusar yang belum lepas adalah dengan menjaga kebersihan di daerah pusar bayi. Jangan lupa untuk mengeringkan pusar usai dibilas atau mandi ya Moms!

Dilansir dari Journal of Nursing Update, dikatakan bahwa perawatan tali pusar memiliki pengaruh yang tinggi terhadap lamanya pelepasan tali pusar pada bayi yang baru lahir.

Jadi, diajarkan kepada para Moms aga belajar dan membiasaan diri melakukan perawatan tali pusar pada bayi yang baru lahir dengan teknik yang baik dan juga benar.

Moms juga jangan memberikan memberikan bedak ataupun minyak pada pusar ya. Biarkan pusar terbuka tanpa tertutup kain kasa. Lalu ketika memakai popok, Moms perlu memastikan agar pusarnya tidak lembap.

Meski perawatannya tak begitu sulit, namun ada beberapa kondisi yang patut Moms waspadai seperti ketika pusar Si Kecil berubah menjadi kemerahan, bengkak, mengeluarkan nanah, demam, ataupun pusar mengeluarkan bau tak sedap.

Jadi, jika pusar Si Kecil terlihat dalam kondisi baik, maka tidak perlu khawatir ya!

Nah, agar Moms tidak merasa ragu, Moms perlu mengetahui lebih dalam mengenai cara perawatan tali pusar yang belum lepas hingga merawat tali pusar bayi yang sudah puput, Ini dia!

Baca Juga: Perlukah Mencukur Rambut Bayi Baru Lahir Sampai Botak?

Cara Merawat Tali Pusar Bayi yang Belum Lepas

Foto: Orami Photo Stock

1. Tali Pusar Akan Lepas Sendiri

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, tali pusar akan lepas dengan sendirinya. Jadi, Moms tidak perlu dan sebaiknya jangan menarik tali pusar bayi dengan tujuan mempercepat waktu puput.

Biarkan saja tali pusar tersebut lepas dengan sendirinya. Nah, biasanya tali pusar akan puput dalam waktu 1 hingga 2 minggu.

2. Menjaga Kebersihan Tali Pusar

Menjaga kebersihan tali pusar adalah hal yang penting. Jangan lupa untuk membersihkan dengan menggunakan air bersih. Diharapkan Moms tak menggunakan alkohol ya meski alkohol punya manfaat untuk desinfektan.

Perlu diketahui bahwa membersihkan tali pusar dengan alkohol bisa membuat kulit Si Kecil yang baru lahir menjadi iritasi.

ADVERTISEMENT

3. Jangan Lupa untuk Mengeringkan Tali Pusar

Ketika Moms ingin mengeringkan tali pusar, sebaiknya menggunakan waslap yang lembut. Hindarilah penggunaan tisu karena dikhawatirkan bisa meninggalkan sisa-sisa tisu pada tali pusar.

Jika ada sisa tisu yang tertinggal di tali pusar, hal itu bisa memicu infeksi. Tentu saja hal ini bisa membahayakan Si Kecil, Moms.

4. Perhatikan Popok Si Kecil

Moms perlu memerhatikan posisi popok Si Kecil nih! Sebaiknya Moms mengenakan popok dengan lebih hati-hati dan jangan sampai menutup tali pusar.

Jika tali pusar tertutup kain popok dalam jangka waktu yang panjang, hal tersebut bisa menyebabkan tali pusar lebih lama terlepas.

Nah, jangan lupa untuk sesering mungkin mengganti popok kain Si Kecil demi mencegah air pipis dan kotoran Si Kecil terkena tali pusar, ya!

Baca Juga: Cara Merawat Bayi Prematur

5. Jangan Mandikan Bayi di Bak

Tips terakhir dalam merawat tali pusar bayi sebelum lepas adalah jangan memandikan Si Kecil di bak ya!

Ketika tali pusar bayi belum puput, Moms sebaiknya membersihkan badan Si Kecil dengan mengusapkan waslap ke kepala dan badannya dengan lembut.

Hal ini bertujuan agar tali pusar terhindar dari terkena air terlalu lama. Jika hal itu terjadi, dikhawatirkan Si Kecil bisa terkena infeksi.

Agar tali pusar tetap bersih dan kering, Moms perlu merawat tali pusar dengan lebih ekstra. Jangan sampai kondisi pusar berdarah, bernanah, dan bau dialami oleh Si Kecil ya!

Nah selanjutnya, bagaimana cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput? Tentu saja berbeda dengan perawatan yang sudah kita bahas sebelumnya.

Yuk ketahui lebih dalam mengenai, cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput!

Baca Juga: Manfaat Tes Glukosa Pada Bayi Baru Lahir

Cara Merawat Tali Pusar Bayi yang Sudah Puput

Foto: Orami Photo Stock

Usai Moms mengetahui perawatan tali pusar bayi yang belum lepas, kini saatnya kita membahas tentang cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput

6. Selalu Mencuci Tangan

Tetaplah menjaga kebersihan, Moms sebaiknya mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh tali pusar bayi.

Cucilah tangan dengan memakai antiseptik atau menggunakan air bersih yang mengalir. Tentu saja hal ini dilakukan agar kuman yang terdapat di tangan tak berpinah ke Si Kecil.

7. Bersihkan Area Sekitar Tali Pusar

Cara merawat tali pusar bayi yang sudah puput yang kedua adalah dengan membersihkan area sekitar tali pusar.

Sisa tali pusar yang sudah lepas perlu diberikan perawatan dengan baik. Moms perlu membersihkan area tersebut setidaknya dua kali dalam sehari setelah memandikan Si Kecil.

Jangan lupa untuk menggunakan air bersih yang mengalir untuk membersihkannya ya! Hindari pemakaian alkohol karena bisa membuat iritasi kulit pada bayi yang baru saja lahir.

Kulit bayi baru lahir sangat sensitif dan rentan. Jadi, pastikan untuk membersihkan area tersebut dengan menggunakan waslap yang sudah dibasahi air.

8. Bersihkan dengan Air Hangat

Air hangat sangat baik digunakan untuk membersihkan dan merawat tali pusar bayi yang sudah puput.

Untuk mencegah terjadinya infeksi di area pusar, bersihkanlah area tersebut seluas 2,5 cm dengan menggunakan air hangat dan juga sabun.

Setelah tali pusar dibersihkan, sebaiknya Moms tak menutupnya dengan perban.

9. Memilih Pakaian yang Tepat

Moms perlu memastikan agar pangkal area pusar Si Kecil terkena udara dengan baik, Penggunaan popok dan baju atasan sangat dianjurkan.

Lalu, sebaiknya Moms tidak memasukan baju bayi ke dalam popok, ya! Hal ini perlu dilakukan agar pusar lebih cepat kering.

Nah, bagaimana nih Moms pembahasan mengenai merawat tali pusar bayi yang sudah puput dan cara merawat tali pusar bayi sebelum puput dari Orami? Semoga bisa membantu Moms dalam mengurus Si Kecil nanti, ya!

Perawatan tali pusat bayi baru lahir harus dilakukan dengan cara yang benar. Hal ini bertujuan untuk mencegah iritasi dan infeksi pada tali pusar bayi. Langkah apa saja yang perlu dilakukan dalam merawat tali pusat Si Kecil? Simak informasinya dalam ulasan berikut.

Pada umumnya, tali pusar atau tali pusat bayi baru lahir akan puput atau lepas dalam waktu 1–3 minggu setelah lahir. Sepanjang belum terlepas, orang tua bayi perlu menjaga area tersebut tetap bersih dan kering. Hal ini karena kondisi basah dan lembap di area tali pusat dapat memicu pertumbuhan kuman penyebab infeksi.

Cara Tepat Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir

Perawatan tali pusat bayi baru lahir tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada cara-cara tertentu agar anggota tubuh bayi yang satu ini tetap bersih dan kering. Cara-cara tersebut meliputi:

Menjaga tali pusat tetap bersih

Sebelum melakukan perawatan tali pusat bayi, jangan lupa untuk mencuci tangan Anda terlebih dahulu. Tali pusat tidak perlu dibersihkan dengan alkohol. Cukup bersihkan dengan air, jika memang tali pusat kotor. Tali pusat juga harus dikeringkan menggunakan kain yang lembut atau dengan mengipasinya hingga kering.

Penelitian terbaru menyebutkan bahwa tali pusat kemungkinan lebih cepat sembuh jika dibiarkan saja. Membasuhnya dengan alkohol, sabun, atau cairan antiseptik justru dapat mengiritasi kulit di sekitar tali pusat dan membuatnya sembuh lebih lama. Hindari juga memberikan minyak, bedak, jamu, atau obat herba tertentu di sekitar tali pusat

Menjaga tali pusat tetap kering

Biarkan tali pusat dalam kondisi terbuka tanpa ditutup dengan kasa kering maupun tertutup popok. Saat memakaikan popok bayi, usahakan tali pusat tidak tertutup popok. Hal ini bertujuan agar tali pusat tidak terkena air seni dan tinja bayi yang dapat menyebabkan infeksi.

Bayi juga perlu mengenakan pakaian berbahan lembut dan menyerap keringat, sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik di kulitnya. Hindari juga memakaikan baju model bodysuit (yang menutupi seluruh tubuh) pada Si Kecil.

Biarkan tali pusat terlepas secara alami

Membiarkan tali pusat terlepas dengan sendirinya adalah salah satu cara perawatan tali pusat yang benar. Jangan memaksa melepas tali pusat dengan menariknya karena dapat menyebabkan perdarahan dan infeksi.

Selama tali pusat masih menempel, mandikan bayi dengan cara membasuh badannya menggunakan washlap atau spons mandi. Hindari merendam bayi di dalam bak mandi hingga tali pusat puput.

Hal yang Perlu Diperhatikan Selama Perawatan Tali Pusat Bayi

Anda tak perlu khawatir jika melihat perubahan warna pada tali pusat bayi selama proses penyembuhannya.

Di masa awal setelah bayi dilahirkan, tali pusat biasanya berwarna kekuningan dan mengkilap. Seiring waktu, tali pusat akan mengering dan menyusut sampai akhirnya puput. Biasanya warna tali pusat akan menjadi cokelat, abu-abu, keunguan, kebiruan, lalu menjadi hitam.

Ketika tali pusar puput, mungkin akan ada sedikit darah di pusar Si Kecil. Jangan khawatir, hal ini juga normal. Selain itu, terkadang ada cairan bening atau kuning dan sisa jaringan di pusar yang disebut umbilical granulomas. Cairan ini dapat hilang dengan sendirinya.

Kondisi yang perlu diwaspadai dan perlu penanganan dokter adalah jika tali pusar bayi menunjukan tanda-tanda infeksi, seperti:

  • Nanah di tali pusar
  • Bayi demam
  • Kulit di sekitar area tali pusat bengkak dan berwarna kemerahan
  • Tali pusat berwarna kekuningan atau berbau tidak sedap
  • Tali pusat mengalami perdarahan yang banyak dan terus-menerus
  • Bayi menangis setiap kali tali pusat atau kulit di sekitarnya tersentuh

Perawatan tali pusat bayi baru lahir umumnya tidak terlalu sulit, hanya saja diperlukan kesabaran dalam merawatnya sampai tali pusat benar-benar puput. Jangan pernah memaksa melepasnya meski sudah tampak sembuh. Hal yang paling penting adalah merawat tali pusat bayi dengan benar, sehingga pelepasan tali pusat dan penyembuhannya bisa lebih cepat.

Namun, Si Kecil perlu diperiksa ke dokter anak jika tali pusatnya belum puput setelah 3–6 minggu. Pasalnya, hal ini bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan, seperti infeksi atau gangguan sistem kekebalan tubuh.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA