Cara kita dalam menghargai petani beras yang telah menyediakan beras untuk kita gunakan adalah

Petani memanggul karung yang berisi padi usai panen di Dusun Saiberas Sekata, Sunggal, Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (23/9/2021). Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian per 20 September 2021 sebesar Rp56,3 triliun atau setara 80,48 persen dari target realisasi KUR tahun ini sebesar Rp70 triliun. ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Lmo/foc. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

PANGAN merupakan kebutuhan dasar. Pada praktiknya pemenuhan kebutuhan pangan diserahkan kepada masyarakat. Peran pemerintah lebih banyak kepada regulator sehingga tidak ada monopoli oleh pemerintahan. Dalam situasi demikian, bagaimana mewujudkan ketahanan  pangan dan menghindari rawan pangan?

Rawan pangan adalah situasi yang berbahaya. Kondisi itu ditandai oleh rendahnya ketersediaan kalori untuk konsumsi per kapita. Sangking pentingnya, kondisi rawan pangan membuat kasus penggulingan pemerintahan lebih mungkin terjadi, terutama di negara berpenghasilan tinggi (Reenock, Bernhard dan Sobek, 2007).

Dalam sejarah Indonesia, pada tahun 1997-1998 pernah terjadi keruntuhan politik dan ekonomi hingga menggerogoti ketahanan pangan Indonesia. Hal tersebut merupakan efek domino dari krisis ekonomi yang terjadi di Asia Tenggara dan Asia Timur sejak Juli 1997. Terjadi peningkatan inflasi dan pengangguran serta turunnya daya beli masyarakat sehingga semakin sedikit orang yang mampu mengakses makanan.

Selain krisis ekonomi, krisis pangan juga dapat terjadi karena kekeringan besar, terutama disebabkan oleh fenomena cuaca El Nino. Kekeringan ini secara substansial mengurangi produksi makanan, khususnya beras yang merupakan sumber makanan pokok. Faktor lainnya adalah  kurangnya input pertanian (seperti pupuk dan pestisida).

Bhaskoro (2012) menjelaskan bahwa konsepsi ketahanan ekonomi nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang dan serasi dalam seluruh aspek kehidupan berlandaskan Pancasila, UUD 45 dan Wawasan Nusantara. Termasuk di dalamnya memajukan pertahanan keamanan yang didukung dari adanya upaya untuk memajukan pertahanan pangan.

Berdampak Strategis

Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat mempertahankan hidup. Kecukupan pangan merupakan hak azasi yang layak dipenuhi.

Berdasar kenyataan tersebut, masalah pemenuhan pangan bagi seluruh penduduk di suatu wilayah mestinya menjadi sasaran utama kebijakan suatu negara. Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam memenuhi kebutuhan pangan penduduknya.

Pertahanan pangan juga sangat penting karena mendukung pertahanan keamanan. Bukan hanya sebagai komoditi ekonomi, pangan merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik, baik nasional maupun global. Untuk itulah, ketahanan pangan mempunyai pengaruh yang penting terhadap keamanan.

Ancaman terhadap ketahanan pangan mengakibatkan Indonesia sering mengimpor produk-produk pangan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dalam keadaan jumlah penduduk yang masih terus meningkat jumlahnya, ancaman-ancaman terhadap produksi pangan telah memunculkan kerisauan. Oleh karena itu, dalam waktu yang akan datang Indonesia membutuhkan tambahan ketersediaan pangan dan lahan pangan.

Masalah ketahanan pangan harus serius ditangani oleh pemerintah karena menanyangkut keberlangsungan negara dan kehidupan generasi penerus bangsa. Jika krisis pangan terjadi,  stabilitas negara akan terganggu.

Dampaknya kekurangan pangan dirasakan langsung karena dapat memicu kelaparan, kemiskinan, dan kurangnya gizi pada generasi muda. Generasi muda menjadi kekurangan gizi sehingga tidak dapat tumbuh optimal. Padahal generasi muda adalah calon pemimpin bangsa. Mereka menentukan kemajuan dan ketahanan negara.

Perubahan Regulasi

Penetapan UU Nomor 23 Tahun 2014 membawa perubahan pada kewenangan penyelenggaraan urusan pemerintah antar susunan pemerintah. Konsekuensi logisnya, daerah akan mempunyai prioritas urusan pemerintahan sesuai karakter daerah dan kebutuhan masyarakat setempat.

Pembagian urusan pemerintahan konkruen antara pusat dan daerah dibagi menjadi dua, yakni urusan pilihan dan wajib. Urusan pemerintahan yang bersifat wajib harus dilaksanakan oleh pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota. Urusan pemeritahan wajib meliputi dua hal yaitu urusan wajib yang terkait pelayanan dasar dan urusan pemerintahan wajib yang tidak terkait pelayanan dasar. Bidang pangan termasuk dalam urusan pemerintah wajib yang tidak terkait dengan pelayanan dasar.

Dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang pangan, pemerintah daerah perlu memetakan prioritas urusan untuk membagi kewenangan dengan pemerintah pusat. Pembagian kewenangan bidang urusan pangan bertujuan untuk memastikan setiap pelayanan dalam bidang pangan mampu menjangkau seluruh pihak yang harus dilayani serta menciptakan organisasi yang ideal, efisien dan efektif.

Mengingat urusan pemerintahan bidang pangan merupakan salah satu urusan wajib yang menjadi kewenangan daerah, maka seharusnya pelaksana urusan bidang pangan dilakukan oleh fungsi inti (operating core).

Dalam hal ini dinas yang melaksanakan fungsi dan tugas sebagai pembantu kepala daerah dalam melaksanakan fungsi mengatur dan mengurus urusan pemerintahan bidang pangan. Tugas urusan pemerintahan bidang pangan yakni membantu gubernur melaksanakan urusan pemerintahan  di bidang ketahanan pangan dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi.

– Prof Dr Sucihatiningsih DWP, profesor ekonomi pertanian Fakultas Ekonomi (FE) Unnes

Kamis, 17 Mei 2018 13:56 WIB Jurnalis - Elva Nurrul Prastiwi

Petani di Indonesia nasibnya masih terbilang sengsara, padahal di Indonesia terutama di daerah-daerah mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Petani sebenarnya memiliki peran yang sangat besar sebagai penentu bangsa.

Kebutuhan primer manusia adalah pangan, sandang dan papan. Manusia tanpa sandang (pakaian) dan tanpa papan (rumah) bisa hidup, asalkan tersedia pangan (makanan). Namun, tanpa pangan, manusia tidak bisa hidup, meskipun sandang dan papan terpenuhi. Petani menjadi pahlawan pangan, namun kehidupan mereka masih jauh dari kata sejahtera.

Petani dalam kedudukan sosialnya pun sering tak mendapat porsi istimewa, dipandang rendah. Para petani selalu diidentikan dengan caping dan cangkul yang melekat di tubuhnya. Bahkan anak zaman sekarang ketika ditanya soal cita-cita, hampir nyaris tidak ada yang bercita-cita ingin menjadi seorang petani.

Petani itu bekerja keras membanting tulang siang dan malam. Penderitaan petani tak banyak diketahui oleh kita. Yang kita tahu bahwa padi sudah berubah menjadi beras kemudian kita konsumsi tanpa kita mau peduli bagaimana jerih payah para petani berjuang untuk kita.

Berikut beberapa hal tentang petani yang harus kita jadikan renungan:

sebutkan dan jelaskan poin² penting pada alinea pertama UUD 1945​

kata-kata yang digunakan dalam reklame harus​

Berikut yang tidak termasuk semboyan Jepang yang di gunakan untuk menarik simpati rakyat Indonesia adalah​

tulislah perubahan UUD dengan menghubungkan nya dengan kedudukan dan fungsi uud ​

bangsa mana yang pernah mempraktikan chauvinisme?​

06 Oktober 2021 : 07:12:20

Dukungan Greenfields di bidang pendidikan

Liramedia.co.id - 24 September yang lalu, kita baru saja memperingati Hari Tani Nasional. Penetapan Hari Tani Nasional dilakukan oleh Presiden Soekarno sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Kepres RI) No. 169 tahun 1963.

Mungkin selama ini kita tidak terlalu memikirkan ataupun menghargai jasa para petani yang telah bekerja keras untuk bisa menyediakan makanan yang setiap hari kita nikmati, seperti nasi, sayuran dan buah-buahan.

Walaupun Hari Tani Nasional sudah berlalu, tidak ada salahnya kalau kita tetap mengingat dan mengapresiasi jasa para petani Indonesia yang bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya:

1. Membeli produk-produk yang dihasilkan para petani Indonesia. Banyak produk seperti kopi, nasi, buah dan sayuran bermerek lokal yang merupakan hasil kerja keras para petani Indonesia. Dengan membeli produk lokal, kita juga mendukung para petani Indonesia.

2. Memberi bantuan kepada para petani. Saat ini, kita dapat menemukan yayasan atau gerakan yang bertujuan untuk membantu para petani, dari segi keuangan, kesehatan dan lainnya. Tanpa harus menjadi anggota, kita bisa membantu para petani dengan menyisihkan uang untuk disumbangkan kepada para petani melalui yayasan atau gerakan tersebut. Untuk lebih detilnya, bisa dicari secara daring.

Greenfields, ahli produk susu dan produk olahan susu saat ini memili dua peternakan di Jawa Timur, Farm 1 berada di Babadan dan Farm 2 di Wlingi. Kedua peternakan Greenfields ini terletak di sekitar lahan kerja para petani setempat, membuat Greenfields sangat dekat dengan para petani.

Greenfields sangat menghargai kerja keras para petani di sekitar peternakan dan berusaha membantu mereka untuk dapat maju bersama.

Peternakan Greenfields menghasilkan Pupuk Organik Cair (POC) dari manure sapi-sapinya dan POC ini dimanfaatkan oleh para petani di sekitar peternakan.

Greenfields bekerja sama dengan 758 petani dari 7 dusun di sekitar peternakan. Saat ini, lebih dari 700 hektar lahan petani yang memanfaatkan POC dari Greenfields untuk mempupuk rumput odot. Rumput ini dibeli oleh Greenfields untuk pakan sapi.

Setiap harinya, para petani menggunakan lebih dari 2.000 m³ POC untuk lahan mereka. Greenfields juga membagikan POC perkebunan kopi di sekitar Greenfields Farm 2.

Sebanyak 1000m3 POC dari Greenfields dimanfaatkan setiap untuk membantu menyuburkan lahan kopi seluas 500 hektar. Selain berkontribusi untuk para petani, Greenfields juga melakukan berbagai kegiatan CSR di desa-desa sekitar Farm 2: Ngadirenggo, Tegalasri, Balerejo, Tembalang, Plumbangan dan Sumber Urip.

Berikut adalah kegiatan CSR yang telah dijalankan Greenfields selama bulan Agustus:

1. Program Kesehatan:

- Donasi paket berupa susu telur dan biskuit bagi warga, anak-anak berkebutuhan gizi dan masyarakat yang membutuhkan

- pembagian sembako di Desa Balerejo dan Sumber Urip, untuk 60 kepala keluarga di masing-masing desa.  

2. Program Infrastruktur:

Program air bersih dengan 274 paralon di desa Tegalasri.

3. Program Kemasyarakatan: Partisipasi Greenfields pada kegiatan 17 Agustus di setiap desa, berupa:

- Sumbangan hadiah lomba voli dan sumbangan susu untuk kegiatan kerja bakti dan kegiatan yang diinisiasi Desa Ngadirenggo

- Sumbangan cat jalan dan susu untuk Desa Tegalasri; sumbangan uang tunai yang dikelola Desa Balerejo untuk pembelian sembako yang dibagikan kepada warga isoman

- Sumbangan uang tunai yang dikelola Desa Tembalang untuk pembelian paket hadiah lomba yang di distribusikan ke 4 RW

- Sumbangan uang tunai yang dikelola Desa Plumbangan untuk pembelian sembako kepada masyarakat pasca isoman

- Sumbangan uang tunai yang dikelola Desa Sumber Urip untuk hadiah lomba 17 Agustus.Perbaikan fasilitas olahraga di Desa Tembalang

4. Program Pendidikan:

Pendidikan nutrisi bagi siswa di setiap desa berupa sumbangan susu untuk Sekolah Dasar, Taman Kanak-Kanak, PAUD dan posyandu.

5. Program Keagamaan:

Bantuan susu untuk kegiatan dzikir setiap minggu di Desa Tegalasri.  

Greenfields akan melanjutkan kegiatan-kegiatan CSR agar bisa terus membantu petani dan masyarakat sekitar yang selama ini telah menyambut baik kehadiran Greenfields.

Tidak hanya di Farm 2, Greenfields juga sudah menjalankan kegiatan CSR di Farm 1 sejak tahun 2011, termasuk:  

Perbaikan / Perawatan Infrastruktur:

- Perawatan jalan Kampung Baru Jambuwer 

– Masjid Maduarjo; Maduarjo

– Precet

- Perawatan gorong-gorong/saluran air hujan dari arah peternakan menuju kampung Dusun Maduarjo.

Donasi:

- Bantuan pipa air bersih PVC di Dusun Sumberkunci, Kapurono, Banaran dan Desa Babadan-Ngajum

- Program Bedah rumah di Dusun Maduarjo Desa Balesari & Jambuwer Desa Balesari

- Bantuan Hewan Qurban untuk 9 MasjidPengurukan jalan berlubang di Balesari.  

Kegiatan Sosial Kemasyarakatan:

- Penanaman 100 pohon beringin dalam rangka penghijauan sumber mata air gunung, bekerja sama dengan LKDPH Madu Jaya Desa Babadan Ngajum

- Bantuan perlengkapan Olahraga untuk Karang Taruna/Pemuda di sekitar peternakan.

Bidang Pendidikan:

- Program Bantuan susu sekolah untuk siswa di 19 Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kecamatan Ngajum & Wagir

- Turnamen sepakbola Greenfields CupLomba Cerdas Cermat antar SD se wilayah Kecamatan Ngajum & Wagir Kab Malang.

"Kami berharap kehadiran Greenfields di Babadan dan Wlingi dapat terus memberikan dampak positif bagi warga setempat. Selain menjalankan kegiatan CSR, kami juga membantu membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja untuk peternakan dan pabrik. Kedepannya, kami akan terus berkontribusi bagi masyarakat sekitar yang selama ini telah menyambut Greenfields dengan baik," ujar Richard Slaney, General Manager Farm Operations Greenfields Indonesia. (gus)

redaksiEditor

liramedia.co.id tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA