Cara kerja secara teratur demi menghasilkan produk yang berkualitas dikenal sebagai Aspek

Produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Ini merupakan kebalikan dari produksi terputus-putus atau berubah-ubah. Namun, pertanyaannya adalah apakah produksi massal tersebut?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, di bawah ini kami jelaskan dengan detail pengertian produksi massal dan sifat-sifatnya.

Pengertian Produksi Massal

Produksi massal adalah pola menghasilkan produk yang dilakukan terus menerus dan berurutan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan dari sejak bahan baku, bahan setengah jari hingga barang siap didistribusikan.

Produksi massal diluncurkan pertama kali pada tahun 1926, tepatnya oleh sebuah perusahaan mobil ternama yang bernama Ford Motor Company. Mulai saat itu, sistem produksi semacam ini mulai dikenal oleh banyak perusahaan.

Di awal kemunculannya sistem produksi massal hanya diterapkan pada produksi barang tertentu saja. Seperti untuk makanan, bahan bakar dan bahan kimia. Tetapi saat ini, sistem ini sudah digunakan untuk produk jenis manufacture serta bidang-bidang kerajinan.

Sifat Produk Dari Produksi Massal

Setelah mengetahui pengertian dari produksi massal di atas, di bawah ini akan dijelaskan tentang sifat-sifat produk yang diproduksi secara massal tersebut. Ini dia sifat-sifat yang dimaksud:

1. Produk Yang Dihasilkan Berjumlah Besar

Produk yang dihasilkan dari sistem produksi massal pasti jumlahnya besar. Karena pembuatan barang dilakukan secara terus menerus dan berurutan. Pola ini tidak berubah untuk waktu tertentu bahkan seterusnya.

Sifat ini yang menjadi alasan mengapa produksi massal disebut juga produksi terus menerus. Karena perusahaan tidak berhenti melahirkan produk dengan jumlah banyak.

2. Sistem Produksi Disesuaikan Pada Urutan

Produk yang dihasilkan untuk produksi massal salah satu sifatnya ialah dibuat secara berurutan atau disesuaikan dengan pola urutan. Artinya, proses pengerjaan produk di awali dari bahan baku, hingga bahan jadi.

Menurut sifat ini, produk produksi massal, dibuat dengan beralur maju. Tidak ada percampuran sistem pembuatan, seperti memasukkan barang jadi, lalu barang setengah jadi, lalu kembali ke bahan baku lagi, tidak demikian.

3. Tidak Membutuhkan Tenaga Kerja yang Banyak

Sifat selanjutnya adalah tidak membutuhkan tenaga kerja yang banyak. Karena produk yang diproduksi secara massal, fungsi mesin lebih diutamakan. Karena alat inilah yang membuat proses pembuatan produk lebih cepat.

Karena sudah dipahami kalau produksi massal adalah sistem pembuatan produk dengan jumlah banyak. Maka dari itu, kalau hanya menggantungkan pada tenaga manusia hasilnya tidak akan maksimal.

4. Persediaan Bahan Produk Lebih Sedikit

Jika membuat produk untuk dipasarkan sesuai sistem produksi massal, biasanya persediaan bahan produk lebih sedikit. Karena tidak ada stok bahan tak terpakai hanya karena kesalahan penghitungan.

Ini akibat dari pola pembuatan produk yang lebih teratur dan berurutan. Sehingga, kalkulasi kebutuhan bahan lebih jelas dan terukur.

5. Bahan-Bahan Dipindah Menggunakan Mesin

Sistem produksi massal membutuhkan pembuatan barang yang lebih cepat. Karena jika terlalu lambat, pasokan kepada target pasar tidak akan maksimal.

Maka dari itu, sifat yang kelima adalah pemindahan bahan ke mesin pengolah pun harus menggunakan alat atau mesin khusus. Sehingga proses meracik bahan baku menjadi bahan jadi bisa lebih efisien.

6. Mesin Pembuat Produk Bersifat Khusus

Karena semua proses pembuatan produk didominasi oleh tenaga mesin, maka tentu kerja mesin tersebut harus bersifat khusus. Karena harus ada yang bekerja sebagai peracik bahan baku, pengolah menjadi barang setengah jadi, mesin pengemas produk dan masih banyak fungsi yang lainnya.

Karena hal itulah mengapa sistem produksi massal lebih sering diterapkan oleh perusahaan besar dibandingkan perusahaan kecil. Karena untuk modal pengadaan alatnya saja memerlukan finansial yang tidak sedikit.

Contoh Produk Produksi Massal

Toyota

Toyota adalah perusahaan otomotif  asal jepang yang memasarkan dan membuat produknya di Indonesia dibawah naungan PT. Astra. Penjualannya selalu memuaskan karena terjangkau untuk masyarakat kelas menengah, bahkan pangsa pasar di tahun 2019 naik menjadi 32%. Saat ini karyawan yang ada di toyota motor Indonesia berjumlah 8000 orang

Coca-cola

Coca-Cola mewakili salah satu merek dunia yang paling dikenal. Apa yang membantu perusahaan tumbuh adalah teknik pemasaran yang terstruktur dengan baik. Minuman manis ini yang disukai oleh mayoritas, adalah produk yang paling banyak disajikan di dunia.

Mencakup lebih dari 200 negara, Coca-Cola mengelola 1,9 miliar porsi sehari.sudah lumrah dilakukan saat ini. Biasanya ini dipicu oleh permintaan masyarakat yang begitu tinggi.

Iphone

Dianggap sebagai salah satu perangkat paling menguntungkan yang pernah diproduksi; Pendapatan produk iPhone mencapai 91,3 miliar dolar. Ketika iPhone 5 diluncurkan, perusahaan ini mengalami pertumbuhan terbesarnya. Diikuti oleh perkenalan yang bagus untuk 5S, iPhone tetap sebagai produk berkualitas tinggi. Menurut para peneliti, gadget Apple kecil ini mengambil bagian dalam 45% dari seluruh penjualan smartphone tahun lalu.

Keuntungan Sistem Produksi Massal

Efisien secara ekonomi

Produksi massal sebagai proses ekonomi menimbulkan lebih sedikit biaya tenaga kerja, biaya material, dan meningkatkan efisiensi dalam  menggunakan sumber daya, sementara pada saat yang sama mengurangi total pengeluaran per unit yang diproduksi. Ini penting bagi produsen makanan kecil dan besar untuk menghemat pengeluaran yang tidak perlu.

Tingkat Produksi cepat

Karena proses ini mencakup teknologi canggih dan sistem konveyor untuk mempercepat produksi, produksi massal menawarkan tingkat produksi tercepat dari setiap prosedur pembuatan. Misalnya, ketika sistem pengangkutan menjadi lebih maju dalam industri ini, mereka dapat mengidentifikasi produk tertentu dan mengarahkannya ke tujuan yang benar tanpa diawasi oleh manusia.

Akurasi produksi

Karena pola produksi ini didasarkan pada operasi utama dan tambahan yang berulang yang bekerja bersama secara mekanis untuk menciptakan produk akhir, kurangnya tenaga kerja terampil atau spesialisasi yang diperlukan untuk membuat produk tidak akan terlalu berdampak negatif. Dengan begitu pola produksi ini memungkinkan akurasi yang luar biasa dan margin kesalahan yang rendah.

Kekurangan Sistem Produksi Massal

Tidak fleksibel terhadap permintaan konsumen

Karena sistem produksi ini menurut definisi berfokus pada penciptaan satu produk dalam jumlah banyak, sulit untuk menyesuaikan dengan permintaan pelanggan yang selalu berubah jika permintaan produk itu tiba-tiba menurun. Permintaan akan sulit diprediksi dan bisa sia-sia jika Anda memproduksi produk yang mudah rusak.

Pengurangan tenaga kerja

Peralatan canggih adalah indikator utama yang ada dalam pola produksi ini, dan ini dapat menyebabkan staf yang tidak kompeten akan di PHK, dan tentu ini tidak akan baik. Jika staf tidak sering dirotasi dan bekerja pada produk yang sama setiap hari, ini pasti dapat menyebabkan inefisiensi dalam aspek-aspek tertentu dari proses manufaktur, seperti kontrol kualitas.

Sulit merestrukturisasi produksi

Karena produksi massal adalah sistem mesin yang bekerja bersama secara serempak, mengubah aspek jalur produksi dapat memiliki konsekuensi finansial dan logistik yang besar; terutama di puncak tren modern untuk menciptakan proses yang lebih ramah lingkungan.

Kesimpulan

Jika Anda pemilik usaha, pola produksi untuk setiap usaha mungkin bisa berbeda beda sesuai dengan karekteristik usaha yang dibangun. Akan sangat penting bagi Anda untuk memilih polar produksi yang cocok untuk pengembangan usaha yang lebih baik.

Catat juga setiap stok yang telah Anda buat atau Anda beli, hal ini untuk meminimalisir kerugian yang diakibatkan oleh stok yang rusak akibat terlalu lama tertahan digudang.

Untuk memudahkan Anda mengelola inventaris stok, Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi seperti Accurate Online.

Dengan Accurate Online, Anda tidak hanya bisa memantau stok secara realtime, namun juga bisa melakukan pembukuan yang cepat dan mudah. Accurate Online sendiri memiliki fitur penjualan, pembelian, penggajian karyawan, penghitungan pajak, dan pembuatan 200 jenis laporan keuangan secara otomatis.

Anda juga bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui link ini.

Baca juga artikel menarik lainnya di bawah ini :

Dalam dunia bisnis, Anda tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya manajemen produksi. Ya, istilah ini memang sudah sangat akrab di kalangan pebisnis. Namun, bagaimana dengan pemula yang baru saja akan belajar tentang bisnis?

Tidak perlu khawatir, sebab kali ini akan dibahas informasi lengkap untuk Anda yang ingin tahu tentang manajemen produksi. Mulai dari pengertian, fungsi, aspek hingga ruang lingkupnya akan dibahas secara lengkap di sini.

Pengertian Manajemen Produksi
Berdasarkan pengertiannya, manajemen produksi adalah sebuah penataan dari proses pengubahan bahan mentah menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual.

Manajemen produksi juga merupakan bagain dari bidang manajemen yang memiliki peran untuk melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai. Untuk mengatur produksi, perlu adanya keputusan yang ada hubungannya dengan suaha mencapai tujuan. Sehingga, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Manajemen produksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang memengaruhi manajemen produksi. Dianataranya, division of labour yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat. Sehingga, produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di pasar. Pembagian kerja akan membantu proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, ada juga revolusi industri yang seperti pergantian tenaga manusia menggunakan robot atau mesin di dalam proses produksi. Revolusi industri akan membuat target dari produksi bisa tercapai. Pun, karyawan akan berusaha meningkatkan keahlian supaya bisa bersaing.

Manajemen produksi: Pengertian, Fungsi, Aspek dan Ruang Lingkup
Dalam dunia bisnis, Anda tentunya sudah tidak asing dengan yang namanya manajemen produksi. Ya, istilah ini memang sudah sangat akrab di kalangan pebisnis. Namun, bagaimana dengan pemula yang baru saja akan belajar tentang bisnis?

Tidak perlu khawatir, sebab kali ini akan dibahas informasi lengkap untuk Anda yang ingin tahu tentang manajemen produksi. Mulai dari pengertian, fungsi, aspek hingga ruang lingkupnya akan dibahas secara lengkap di sini.

Pengertian Manajemen Produksi
Berdasarkan pengertiannya, manajemen produksi adalah sebuah penataan dari proses pengubahan bahan mentah menjadi suatu produk atau jasa yang memiliki nilai jual.

Manajemen produksi juga merupakan bagain dari bidang manajemen yang memiliki peran untuk melakukan koordinasi beragam kegiatan agar tujuan bisnis bisa tercapai. Untuk mengatur produksi, perlu adanya keputusan yang ada hubungannya dengan suaha mencapai tujuan. Sehingga, barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan yang sudah direncanakan.

Manajemen produksi sangat terkait dengan keputusan mengenai proses produksi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai. Selain itu, ada dua faktor yang memengaruhi manajemen produksi. Dianataranya, division of labour yang merupakan faktor pembagian tugas dengan tepat. Sehingga, produk yang dihasilkan berkualitas dan dapat diterima dengan baik di pasar. Pembagian kerja akan membantu proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Selain itu, ada juga revolusi industri yang seperti pergantian tenaga manusia menggunakan robot atau mesin di dalam proses produksi. Revolusi industri akan membuat target dari produksi bisa tercapai. Pun, karyawan akan berusaha meningkatkan keahlian supaya bisa bersaing.

Fungsi Manajemen Produksi
Setelah mengetahui pengertian manajemen produksi itu apa, Anda juga perlu tahu fungsi dari manajemen ini dalam menjalankan dan mengembangkan sebuah bisnis.

Secara etimologi, fungsi produksi tarkait dengan pertanggung jawaban di dalam mengolah serta mentransformasikan input atau masukan menjadi output atau keluaran yang memiliki bentuk berupa barang dan jasa sehingga memberikan pendapatan untuk suatu perusahaan.

Pelaksanaannya membutuhkan rangkaian kegiatan mengenai keterkaitan serta menyatu dan menyeluruh dalam sebuah sistem. Kegiatan ini terkait dengan fungsi produksi yang dilakukan beberapa bagian yang ada di dalam suatu perusahaan.

Nah, menurut Sofyan Assauri, terdapat empat fungsi penting dalam sebuah manajemen produksi, diantaranya adalah sebagai berikut:

Perencanaan
Perencanaan memiliki keterkaitan dengan kegiatan produksi yang akan dilakukan sesuai dengan waktu dan periode tertentu. Dengan membuat perencanaan yang baik, maka dalam hal ini bisa meminimalisir biaya produksi. Dengan demikian, perusahaan bisa menentukan harga yang lebih sehat serta mendapatkan untung yang jauh lebih besar.

Jasa pendukung
Jasa penunjang di sini adalah sebuah sarana yang digunakan untuk menetapkan metode apa yang akan digunakan dalam produksi. Sehingga proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien. Jasa penunjang ini acap kali diperlukan dengan tujuan untuk membantu perusahaan agar bisa bersaing secara sehat dengan mengedepankan hasil yang berkualitas.

Proses pengolahan
Bisa dikatakan ini adalah sebuah metode yang digunakan untuk mengolah produk. Dalam pelaksanaannya, proses ini sangat penting, terutama untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif dan lebih efisien.

Pengendalian/pengawasan
Ini adalah fungsi yang digunakan untuk menjamin proses kegiatan agar sesuai dengan rencana. Dengan begitu tujuan yang ingin dicapai bisa terlaksana dengan baik.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Jika dilihat dari cara pengambilan kebijakan utama dan keputusan, ada tiga macam ruang lingkup dalam jenis manajemen ini, diantaranya:

Ruang Lingkup berkaitan dengan desain
Bisa dikatakan ini adakah keputusan jangka panjang dalam manajemen produksi. Mengapa demikian? Sebab, dalam keputusan ini meliputi banyak hal seperti penentuandesain, lokasi, desainpengadaan, metode, desain job description dan masih banyak lainnya.

Ruang Lingkup berkaitan dengan Transformasi
Ini adalah keputusan yang bersifat jangka pendek/ keputusan ini berkaitan dengan operasional dan taktis. Dalam keputusan ini mencakup beberapa hal, seperti giliran kerja, jadwal produksi, anggaran, jadwal penyerahan masukan, jadwal penyerahan masukan pada subsistem pengolahan dan keluaran pelanggan.

Ruang Lingkup berkaitan dengan perbaikan
Kebijakan yang satu ini lebih bersifat pada kesinambungan. Oleh sebab itu, kebijakan ini dilakukan secara rutin dan berkala. Adapun beberapa kegiatan yang masuk dalam kategori ini seperti melakukan perbaikan secara kontinu terhadap mutu pengeluaran.

Perbaikan terhadap efisien dan keefektifan sistem, kompetensi dari para pekerja, kapasitas, dan perbaikan yang dilakukan secara terus menerus dari metode yang digunakan dalam mengerjakan suatu produk.

Aspek-Aspek Manajemen Produksi
Agar bisa menghasilkan barang produksi sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu adanya beberapa tahapan yang dilakukan. Aspek yang harus diperhatikan secara khusus diantaranya adalah sebagai berikut:

Perencanaan produksi Barang/jasa
Perencanaan produksi memiliki tujuan untuk melancarkan proses produksi secara sistematis. Adapun dalam hal ini ada beberapa keputusan yang harus diambil sebagai langkah awal. Diantaranya seperti jenis barang, kualitas barang, bahan baku yang digunakan, kuantitas barang serta pengendalian produksi itu sendiri.

Pengendalian produksi barang/jasa
Ini adalah tahapan kontrol produksi yang digunakan agar proses produksi sesuai dengan perencanaan. Adapun beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengendalian produksi diantaranya seperti membuat perencanaan, menentukan target produk dan menyusun jadwal kerja. Tujuan dari pengendalian produksi supaya mencapai hasil yang lebih maksimal dengan biaya yang seoptimal mungkin.

Pengawasan produksi barang/jasa
Sedangkan aspek yang terakhir adalah pengawasan produksi. Tujuan dari pengawasan ini dilakukan agar poses produksi bisa berjalan sesuai dengan yang diinginkan, waktunya tepat, dan biaya operasionalnya sesuai.

Nah, dalam pelaksanaannya, ada beberapa kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan produksi, diantaranya menentukan kualitas barang, melaksanakan produksi sesuai jadwal serta membuat standar barang.

Dengan memahami manajemen produksi di atas, maka Anda bisa menghasilkan produk yang memiliki daya saing di pasar. Sehingga, bisnis yang Anda bangun bisa bertahan lama dan menghasilkan keuntungan yang berlipat ganda.

Kesimpulan
Manajemen produksi adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian kegiatan fungsi produksi. Ini menggabungkan dan mengubah berbagai sumber daya yang digunakan dalam subsistem produksi organisasi menjadi produk bernilai tambah secara terkendali sesuai kebijakan organisasi.

Tujuan dari manajemen produksi adalah ‘untuk menghasilkan layanan barang dengan kualitas dan kuantitas yang tepat pada waktu dan biaya produksi yang tepat’.

Kualitas produk ditetapkan berdasarkan kebutuhan pelanggan. Kualitas yang tepat belum tentu kualitas terbaik. Ini ditentukan oleh biaya produk dan karakteristik teknis yang sesuai dengan persyaratan spesifik.

Organisasi manufaktur harus menghasilkan produk dalam jumlah yang tepat. Jika mereka diproduksi melebihi permintaan, modal akan ditutup dalam bentuk inventaris dan jika kuantitas diproduksi di bawah permintaan, menyebabkan kekurangan produk.

Ketepatan waktu pengiriman adalah salah satu parameter penting untuk menilai efektivitas departemen produksi. Jadi, departemen produksi harus membuat pemanfaatan sumber daya input yang optimal untuk mencapai tujuannya.

Biaya produksi ditetapkan sebelum produk benar-benar diproduksi. Oleh karena itu, semua upaya harus dilakukan untuk menghasilkan produk dengan biaya yang ditetapkan sebelumnya, sehingga dapat mengurangi variasi antara biaya aktual dan standar.

Sumber //accurate.id

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA