Buku panduan teknik merumuskan tujuan pembelajaran

Oleh: Zulkifli HayadSudah merupakan kewajiban bagi seorang guru atau pendidik untuk merumuskan tujuan khusus sebelum memulai aktivitas pembelajarannya. Tujuan pembelajaran yang dirumuskan akan menjadi acuan pendidik dalam mengarahkan murid-muridnya agar mencapai hal yang diharapkan. Jika guru atau pendidik tidak merumuskan tujuan khusus tersebut dalam rancangan pembelajaran yang ia kembangkan, maka akan sulit baginya menentukan komponen-komponen lain yang guru butuhkan dalam sebuah proses pembelajaran serta akan sulit baginya menilai capaian siswa dan sulit baginya menjabarkan tujuan umum rancangan pembelajaran. Oleh karenya, pengetahuan dan pemahaman terhadap perumusan tujuan khusus sangatlah penting bagi pendidik atau guru.

Perumusan tujuan khusus atau indikator pembelajaran tentu tidaklah sama dengan perumusan tujuan umum atau standar kompetensi. Menurut Mager  dalam bukunya “Preparing Instructional Objectives” agar tujuan khusus yang dibuat tidak tampak seperti tujuan umum, maka ada 3 hal yang perlu diperhatikan sebagai komponen-komponen tujuan khusus atau indikator. Berikut ketiga hal tersebut:

  • Tindakan (Action)

Tujuan  khusus yang efektif haruslah mengandung pendeskripsian secara konkrit terhadap tindakan yang diharapkan mampu dilakukan oleh siswa setelah menyelesaikan suatu proses pembelajaran. Dengan mendeskripsikan secara konkrit guru akan lebih mudah untuk melakukan penilaian. Contoh dalam perumusan tujuan khusus pembelajaran nahwu Bahasa Arab “Tiap siswa mampu menyebutkan  contoh mubdata’ Khobaryang berbeda dari buku dan guru” atau “Tiap siswa mampu menuliskan contoh mubtada’ Khobar”. Deskripsi-deskripsi tersebut lebih mudah dinilai daripada menulis deskripsi seperti “Siswa mampu menguasai atau memahami kaidah mubtada’ Khobar”.

  • Kondisi (Condition)

Selanjutnya adalah menentukan kondisi.Mager berpendapat bahwa sangat perlu untuk  menentukan kondisi atau keadaan siswa saat mencapai tujuan khusus yang diharapkan, dengan harapan yang sama agar mudah dinilai oleh pendidik. Jika melanjutkan contoh di atas, maka contohnya akan seperti ini “Tiap siswa mampu menyebutkan contoh mubtada’ Khobar yang berbeda dari buku dan guru tanpa melihat buku”.

  • Standar Performansi (Performance Standart)

Kemudian yang terakhir adalah menentukan standar performansi. Setelah menentukan deskripsi tindakan dan kondisi dalam tujuan khusus, guru masih perlu menentukan standar performansi tujuan khusus yang ia rumuskan. Tentu hal ini juga agar guru lebih mudah menilai hasil pembelajaran siswa, apakah siswa telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum?. Biasanya standart performansi dituliskan dalam bentuk kuantitatif. Contoh “Diharapkan tiap siswa mampu menyebutkan lima contoh mudtada’ Khobar yang berbeda dari buku dan guru tanpa melihat buku”.

Dengan menggabungkan komponen tindakan, kondisi, dan standar performansi, maka akan menghasilkan tujuan khusus yang efektif sehingga lebih mempu menjabarkan tiap tujuan umum dengan baik.

Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ada tujuan pembelajaran yang harus dipenuhi oleh siswa. Tujuan adanya pembelajaran yaitu agar siswa bisa memiliki pengetahuan baru, mendapatkan perilaku yang baik, dan ada hal yang dikuasai siswa setelah melaksanakan proses pembelajaran.

Perilaku tersebut harus terukur agar guru bisa mengetahui apakah siswa menguasai materi pembelajaran atau tidak. Perilaku hasil belajar siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran inilah yang disebut sebagai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran juga diartikan sebagai arah yang ingin dituju dari keseluruhan rangkaian aktivitas pembelajaran.

Tujuan pembelajaran juga harus tertulis dalam penyusunan RPP, Hal ini sesuai dengan surat edaran Kemendikbud no 14 tahun 2019, di mana ada tiga komponen wajib yang harus disediakan guru yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan dan penilaian.

Dalam menyusun atau merumuskan tujuan pembelajaran harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) nya, menggunakan kata kerja operasional serta satu perilaku yang diukur. Tujuan pembelajaran sangat penting diperhatikan guna mengetahui pencapaian pembelajaran yang didapatkan siswa.

Fungsi adanya tujuan pembelajaran dalam penyusunan RPP yaitu untuk memandu guru dalam mengajarkan berbagai konsep muatan mata pelajaran Melalui aktivitas pembelajaran.

Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Dalam tujuan pembelajaran memuat proses dan hasil pembelajaran. Tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Lantas, bagaimanakah cara merumuskan tujuan pembelajaran yang baik dan benar? Berikut penampakannya:

7 Alasan Mengapa Guru Harus Memiliki Banyak Keterampilan

Guru harus memiliki keterampilan yang cukup banyak untuk menciptakan proses pembelajaran yang lebih efektif dan berkualitas.Seorang pengajar harus menguasai metode yang digunakan dalam proses pembelajaran nantinya.

Buku panduan teknik merumuskan tujuan pembelajaran
Epin Supini

Buku panduan teknik merumuskan tujuan pembelajaran

Menyusun tujuan pembelajaran yang benar, terstruktur dan lengkap sangat penting sebagai petunjuk bagi guru untuk memilih materi ajar, strategi, model, metode dan media pembelajaran yang digunakan saat KBM berlangsung. Terdapat 4 unsur pokok yang ada pada perumusan tujuan pembelajaran, 4 unsur ini disingkat menjadi ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).

1. Audience

Secara bahasa, audience memiliki arti pendengar, namun audience disini merupakan subjek sekaligus objek dalam kegiatan pembelajaran. Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, audience yang dimaksud yaitu siswa. Dalam perumusan tujuan pembelajaran, audience sangat penting diperhatikan dimana siswa menjadi pusat (subjek sekaligus objek) dalam kegiatan pembelajaran.

Karena tujuan pembelajaran sendiri dicapai oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa sebagai audiens yang harus diperhatikan.

2. Behavior

Behavior artinya tingkah laku atau aktivitas dalam suatu proses. Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, behavior merujuk pada tingkah laku atau aktivitas siswa dalam pembelajaran. Pasalnya dalam proses pembelajaran pasti terdapat tingkah laku atau aktivitas yang dilakukan siswa, hal tersebut berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang dicapai.

Dalam perumusan tujuan pembelajaran behavior atau aktivitas siswa ditulis menggunakan kata kerja operasional (KKO), misalnya memahami, menuliskan, membaca, menelaaah, menerapkan, dan lainnya.

Dalam satu tujuan pembelajaran hanya boleh menggunakan 1 kata kerja operasional dan tidak boleh lebih. Artinya, dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa hanya melakukan satu perbuatan saja agar siswa lebih fokus pada perbuatan tersebut dan pembelajaran menjadi efektif dan optimal.

3. Condition

Condition memiliki arti keadaan. Dalam kegiatan belajar mengajar, condition merupakan keadaan siswa di kelas, baik sebelum dan sesudah melakukan kegiatan pembelajaran. Condition adalah salah satu hal yang penting diperhatikan dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai.

Perumusan condition yaitu dengan menjawab pertanyaan seperti "aktivitas apa yang akan dilakukan siswa agar hasil yang diharapkan bisa diperoleh?" Dalam tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata kerja.

4. Degree

Degree memiliki arti suatu perbandingan. Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, degree berarti membandingkan kondisi siswa antara sebelum kegiatan dan setelah kegiatan pembelajaran. Tingkatan degree berbeda-beda sesuai dengan materi pelajaran yang dibawakan oleh guru, sejauh mana siswa dapat memahami dan menguasai materi yang disampaikan, wawasan baru yang didapatkan siswa, atau perubahan tingkah laku dalam diri siswa.

Jika hasilnya terjadi perubahan baik antara sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran berlangsung, bisa dikatakan tujuan pembelajaran berhasil dicapai siswa. Namun jika tidak ada perubahan tersebut, maka tujuan pembelajaran belum tercapai.

Contoh Tujuan Pembelajaran

Setelah mengetahui 4 unsur pokok yang ada dalam perumusan tujuan pembelajaran, maka guru bisa menyusunnya dengan baik dan benar. Untuk tahu lebih jelasnya, berikut ini merupakan contoh tujuan pembelajaran yang baik dan benar, yaitu

1. "Dengan mengamati gambar, siswa bisa membedakan antara gambar komik dan yang bukan gambar komik dengan benar."

Dalam 1 tujuan pembelajaran tersebut memuat unsur:

  • "Dengan mengamati gambar," termasuk ke dalam unsur Condition
  • "Siswa" termasuk ke dalam unsur Audience
  • "Dapat membedakan gambar komik dan bukan gambar komik," termasuk ke dalam unsur Behavior
  • "Dengan benar" termasuk ke dalam unsur Degree

2. "Dengan mengamati video, siswa bisa menentukan pengaruh interaksi manusia dan lingkungan terhadap pembangunan sosial dengan benar"

Dalam 1 tujuan pembelajaran tersebut memuat unsur:

  • "Dengan mengamati video," termasuk ke dalam unsur Condition
  • "siswa" termasuk ke dalam unsur Audience
  • "Bisa menentukan pengaruh interaksi manusia dan lingkungan terhadap pembangunan sosial" termasuk ke dalam unsur Behavior
  • "Dengan benar" termasuk ke dalam unsur Degree

3. "Siswa bisa menyampaikan argumentasi dengan baik mengenai persatuan dan kesatuan masyarakat di tempat tinggal menggunakan bahasa yang komunikatif melalui presentasi dari hasil diskusi kelompok"

Dalam 1 tujuan pembelajaran tersebut memuat unsur:

  • "Siswa" termasuk ke dalam unsur Audience
  • "Bisa menyampaikan argumentasi dengan baik mengenai persatuan dan kesatuan masyarakat di tempat tinggal" termasuk ke dalam unsur Behavior
  • "Dengan bahasa yang komunikatif" termasuk ke dalam unsur Degree
  • "melalui presentasi dari hasil diskusi kelompok" termasuk ke dalam unsur Condition

Contoh tujuan pembelajaran ini bisa digunakan dalam membuat RPP atau Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Anda bisa menyesuaikannya dengan pembahasan materi yang akan diajarkan dan kemampuan yang harus dimiliki siswa setelah melaksanakan pembelajaran.

Pembelajaran Discovery Learning dan RPP Discovery Learning

Discovery learning adalah model pembelajaran yang fokus terhadap pemahaman konsep, arti dan hubungan, melalui proses intuitif untuk mengambil suatu kesimpulan dari materi pembelajaran.

Buku panduan teknik merumuskan tujuan pembelajaran
KejarpenaEpin Supini

Buku panduan teknik merumuskan tujuan pembelajaran

Itulah beberapa hal yang bisa Anda ketahui mengenai cara perumusan tujuan pembelajaran yang baik dan tepat beserta contohnya. Dengan membuat perumusan tujuan pembelajaran yang baik, maka Anda akan paham hal apa saja yang harus dicapai siswa dan bagaimana caranya. Dengan begitu, siswa pun bisa memahami ekspektasi yangv harus dipenuhi selama proses pembelajaran serta menyadari alasan mereka mempelajari topik-topik tersebut.

Bagaimana merumuskan suatu tujuan pembelajaran?

Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku kompetensi spesifik, aktual, dan terukur sesuai yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Penyusunan tujuan pembelajaran merupakan tahapan penting dalam rangkaian pengembangan desain pembelajaran.

7 Langkah dalam menyusun alur tujuan pembelajaran?

Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP).
Menggali kata kunci. ... .
Harus tuntas untuk satu fase. ... .
Dikembangkan secara kolaboratif. ... .
Sesuai karakteristik dan kompetensi. ... .
Tidak perlu lintas fase. ... .
Harus logis. ... .
Sederhana dan langsung ke intinya..

Apa itu pengurutan prosedural?

Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya.

Hal apa yang perlu diperhatikan dalam merumuskan tujuan pembelajaran?

Dalam menyusun atau merumuskan tujuan pembelajaran harus sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) nya, menggunakan kata kerja operasional serta satu perilaku yang diukur. Tujuan pembelajaran sangat penting diperhatikan guna mengetahui pencapaian pembelajaran yang didapatkan siswa.