Buatlah tulisan tentang peran generasi muda dalam menjaga keutuhan negara Republik Indonesia

Jakarta -

Persatuan bangsa Indonesia merupakan kekuatan dasar dalam menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Apa saja contoh peran siswa untuk ikut memperkuat persatuan bangsa Indonesia?

Siswa juga dapat berperan dalam memperkuat persatuan dan kesatuan tengah masyarakat. Dengan menerapkan nilai Pancasila, terutama sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, siswa bisa mendukung persatuan NKRI, seperti dikutip dari buku BPSC Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI Kelas VI oleh Sukamti.

Contoh peran siswa untuk ikut memperkuat persatuan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah dan keluarga

2. Menyayangi dan saling menghormati antarteman, guru, dan semua karyawan sekolah

3. Bergaul dengan sesama teman tanpa saling mengejek suku, agama, ras, dan golongan

4. Tidak membeda-bedakan perlakukan pada teman karena suku, agama, ras, dan golongan

5. Mengikuti upacara bendera di sekolah dengan tertib

6. Menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah, termasuk tidak mencorat-coret dinding dan sarana-prasana sekolah

7. Menggunakan bahasa daerah dan bahasa nasional secara baik dan benar di sekolah, rumah, dan di lingkungan masyarakat

8. Giat belajar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan gemar membaca

9. Mengapresiasi dan menggunakan produk dalam negeri agar perekonomian dalam negeri dapat maju

10. Menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan

11. Berusaha menghasilkan prestasi yang membanggakan diri sendiri, keluarga, dan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional

12. Meningkatkan kreativitas dan berlatih menciptakan inovasi untuk memajukan bangsa Indonesia

13. Memperluas pergaulan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah

14. Menumbuhkan sikap cinta tanah air di tengah masyarakat dengan belajar mengetahui dan memelihara kekayaan alam dan budayanya

Jadi, contoh peran siswa untuk ikut memperkuat persatuan bangsa Indonesia adalah menghormati dan menjaga pertemanan di sekolah hingga mengapresiasi dan menggunakan produk dalam negeri. Yuk praktikkan, detikers!

Simak Video "MAB Siapkan 'Angkot' Listrik Pengganti Ojek"



(twu/pal)


Page 2

Jakarta -

Persatuan bangsa Indonesia merupakan kekuatan dasar dalam menjaga keamanan dan pertahanan Indonesia dari ancaman, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Apa saja contoh peran siswa untuk ikut memperkuat persatuan bangsa Indonesia?

Siswa juga dapat berperan dalam memperkuat persatuan dan kesatuan tengah masyarakat. Dengan menerapkan nilai Pancasila, terutama sila Persatuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, siswa bisa mendukung persatuan NKRI, seperti dikutip dari buku BPSC Modul Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan SD/MI Kelas VI oleh Sukamti.

Contoh peran siswa untuk ikut memperkuat persatuan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut.

1. Menghindari sikap dan perilaku yang mencemarkan nama baik sekolah dan keluarga

2. Menyayangi dan saling menghormati antarteman, guru, dan semua karyawan sekolah

3. Bergaul dengan sesama teman tanpa saling mengejek suku, agama, ras, dan golongan

4. Tidak membeda-bedakan perlakukan pada teman karena suku, agama, ras, dan golongan

5. Mengikuti upacara bendera di sekolah dengan tertib

6. Menjaga kebersihan lingkungan kelas dan sekolah, termasuk tidak mencorat-coret dinding dan sarana-prasana sekolah

7. Menggunakan bahasa daerah dan bahasa nasional secara baik dan benar di sekolah, rumah, dan di lingkungan masyarakat

8. Giat belajar, mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, dan gemar membaca

9. Mengapresiasi dan menggunakan produk dalam negeri agar perekonomian dalam negeri dapat maju

10. Menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan

11. Berusaha menghasilkan prestasi yang membanggakan diri sendiri, keluarga, dan bangsa Indonesia, baik di tingkat nasional maupun internasional

12. Meningkatkan kreativitas dan berlatih menciptakan inovasi untuk memajukan bangsa Indonesia

13. Memperluas pergaulan dengan teman-teman baru dari berbagai daerah

14. Menumbuhkan sikap cinta tanah air di tengah masyarakat dengan belajar mengetahui dan memelihara kekayaan alam dan budayanya

Jadi, contoh peran siswa untuk ikut memperkuat persatuan bangsa Indonesia adalah menghormati dan menjaga pertemanan di sekolah hingga mengapresiasi dan menggunakan produk dalam negeri. Yuk praktikkan, detikers!

Simak Video "MAB Siapkan 'Angkot' Listrik Pengganti Ojek"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/pal)

Merdeka.com - Generasi muda Indonesia harus dapat selalu menjaga keutuhan bangsa dan mengisi kemerdekaan dengan berbagai macam kegiatan yang positif. Hal ini agar generasi muda sebagai harapan bangsa bisa terus bersatu demi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang terus bersatu tak terpecah belah.

"anak-anak muda sekarang ini kan sudah menikmati kemerdekaan, karena mereka dulu tidak terlibat langsung dalam masalah pembentukan negara ini. Anak-anak muda sekarang harus lebih konsen kepada keahliannya. Sehingga sekarang inilah bagi generasi muda kita harus mengisi kemerdekaan ini," kata Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Hamdi Muluk, Jumat (3/11).

Dia mengatakan, hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan salah satu cara untuk menciptakan kesadaran bahwa Indonesia itu ada. Menurutnya, karena dijajah oleh penjajah yang sama dan punya kesamaan nasib, para pemuda kemudian berikrar menjadi satu kesatuan meski memiliki perbedaan suku, ras, agama.

"Jadi bersumpahlah para pemuda-pemuda semua itu bagaimana mereka mempersatukan demi tanah yang satu menjadi Tanah Air Indonesia, menjadi bahasa yang satu yakni Bahasa Indonesia dan menjadi bangsa yang satu Bangsa Indonesia dan berikrarlah mereka itu dulu. Itu menjadi dasar mereka untuk membuat Indonesia," katanya.

Koordinator Program Master dan Doktoral Fakultas Psikologi UI ini menjelaskan di era 1950-1960an para founding fathers bersama-sama bersatu untuk membangun bangsa. Kemudian memasuki era 1980an pemuda sudah mulai menikmati pembangunan.

"Nah ketika sudah mulai masuk sekitar tahun 80-an anak-anak ini sudah mulai menikmati pembangunan ini, apalagi tanahnya sudah jadi, Indonesianya sudah jadi. Itu yang harus dimanfaatkan generasi muda kita dengan sebaik mungkin," katanya.

Dia menilai masalah kebangsaan yang dialami saat ini lebih bermuara kepada manajemen. Menurutnya, masalah korupsi yang kini dihadapi bangsa ini juga masuk dalam kesalahan manajemen negara ini.

"Seperti korupsi itu termasuk salah dalam manajemen di negara ini. Karena ada orang rakus malah dibiarin yang akhirnya menjadi budaya dari dulu sampai sekarang dan diikuti oleh yang muda-muda ini," katanya.

Dia juga mengatakan isu-isu SARA jika diungkit-ungkit akan membuat masyarakat dan bangsa Indonesia menjadi terpecah belah. Menurutnya, hal itu biasanya dilakukan oleh politisi atau orang-orang yang punya ideologi yang tidak suka dengan Indonesia.

"Termasuk lah kaum-kaum radikal yang ingin mendirikan negara khilafah dan segala macam. Harusnya persoalan-persoalan bahwa kita ini plural, kita ini beda keagamaan, beda budaya dan sebagainya harusnya sudah selesai," katanya.

Menurutnya, hal tersebut bisa terjadi karena penyakit anak muda saat ini sangat mudah diiming-imingi oleh kelompok yang ingin mengganti ideologi negara. Meski demikian, ada juga sebagian generasi muda yang menganggap masalah ideologi negara sudah final sehingga mereka menolak isu yang sengaja diembuskan oleh kelompok-kelompok radikal.

"Kalau kita melihat hasil survei 80 persen khususnya anak muda kita ini sudah tidak masalah terhadap NKRI dan Pancasila kita ini, mereka setuju dengan ideologi kita ini. Tapi 20 persen ini yang punya masalah karena mereka menganggap Pancasila ini sudah tidak relevan lagi, ini yang perlu diwaspadai agar generasi muda yang 80 persen ini jangan terbawa arus itu (radikal)," katanya.

Menurutnya harus ditumbuhkan kepada generasi muda bahwa dulu untuk membentuk negara harus berdarah-darah dan memberi pengorbanan yang besar. Karenanya, kata dia, jangan bangsa ini dirusak sehingga dapat terpecah belah.

"Mahal sekali ongkosnya kalau generasi muda ini berpikir mengganti negara dengan khilafah selain ideologi selain Pancasila, mahal sekali itu. Pasti akan ada dis-integrasi. Ini yang harus disadari anak muda kita," katanya.

Dalam sejarahnya dulu, pemuda Indonesia memegang peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi pergerakan, ide dan gagasan mereka. Kalau Dream Warriors masih ingat sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia, lahirnya gerakan pemuda Indonesia berawal dari kebijakan politik etis yang menyadarkan orang-orang pribumi terhadap nasionalisme. Momen ini yang menjadi titik awal semangat para pemuda untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Kemerdekaan sudah kita rasakan dan sekarang kita memasuki era globalisasi dimana serba keterbukaan informasi dan kemudahan akses teknologi. Hal ini menciptakan mobilitas tinggi dan interaksi tanpa batas jarak, waktu maupun negara. Beda zaman, beda pula tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Kalau dulu para pahlawan kita memberantas penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan. Kini tantangan yang dihadapi pemuda bervariasi. Mulai dari derasnya arus informasi, daya saing tenaga kerja yang ketat, hingga kemajuan teknologi yang bisa menggantikan manusia.

Ini nih yang menjadi tugas kita para pemuda untuk bisa menghadapi tantangan tersebut dengan melanjutkan semangat mimpi para pahlawan dalam memajukan dan menjaga persatuan Indonesia. Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan:

1. Tingkatkan literasi

Kalau dilihat dari riset World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity 2016 lalu, Indonesia menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara. Padahal, dari segi infrastuktur untuk mendukung membaca, peringkat Indonesia berada di atas negara-negara Eropa. Selain buku, kemudahan teknologi seperti buku online seharusnya bisa dimanfaatkan oleh anak muda untuk mulai membiasakan membaca. Percaya deh membaca literasi atau buku setiap hari bisa menambah wawasanmu dan merangsang kemampuan verbal serta kreativitas. Kalau masih susah memulainya, pilih buku yang sederhana seperti novel genre favoritmu.

2. Terbuka dalam menerima berbagai pemikiran dan pengalaman baru

Dunia ini semakin semakin dinamis. Keterbukaan informasi juga membuat kita terpapar budaya dan pengalaman baru. Kamu bisa melatihnya dengan cara mengikuti kegiatan seminar atau workshop seperti #KejarMimpi Leaders Camp yang melatih diri untuk berpikir kreatif dan mengasah kepemimpinanmu. Kamu juga dapat bergabung dengan organisasi maupun komunitas sosial yang membiasakanmu untuk menerima perbedaan pendapat, lebih peka terhadap lingkungan dan aktif dalam diskusi. Gabung komunitas #KejarMimpi bisa jadi langkah awalmu loh!

3. Berkontribusi memajukan Indonesia dengan menjadi relawan

Sekarang banyak local heroes, komunitas maupun organisasi non profit yang sudah bergerak memberikan solusi bagi isu sosial di Indonesia, mulai dari pendidikan, lingkungan hingga kemanusiaan. Kamu bisa ikut serta menjadi relawan dalam kegiatan sosial yang ada di daerahmu san sesuai dengan minatmu. Mulai dari mengajar anak-anak kurang mampu, menjadi pendamping untuk orang dengan masalah kejiwaan, hingga aksi sapu pantai. Mau coba memulainya? Jadi relawan Kejar Mimpi saat kegiatan Goes To School yuk di daerah yang kita akan tuju.

4. Mendukung produk lokal Indonesia

Cara lain memajukan Indonesia adalah dengan membeli dan menggunakan produk lokal sebagai bentuk dukungan untuk usaha kecil menengah (UKM). Para pengusaha produk lokal ini juga bagian dari roda perekonomian di Indonesia. Penggunaan produk lokal perlahan juga membantu mendongkrak nilai mata uang Rupiah.

5. Menjadi pengguna Internet dan media sosial yang baik

Kemudahan mengakses internet dan konten yang kita buat maupun terima kadang bisa berdampak positif dan negatif. Kita sebagai generasi penerus harus bijak dalam memanfaatkan media sosial, mulai dari membuat konten, menyebarkan hingga menanggapi konten yang diterima. Kamu bisa memanfaatkan media sosial dan internet untuk berkarya atau tukar pikiran maupun informasi positif. Jangan sampai media sosial menjadi saran untuk menjatuhkan satu sama lain atau menyebarkan informasi hoax ya. Intinya jika kita menggunakannya secara positif, kita juga akan merasakan manfaat positifnya.

Banyak peluang yang terbuka di tengah kemajuan teknologi dan informasi, banyak pula tantangan yang harus dihadapi pemuda Indonesia di era modern. Lain generasi, lain pula cara yang dijalankan. Tetapi peran kita sebagai pemuda tetap satu, mewujudkan mimpi Indonesia yang berkualitas dan menjaga persatuan Indonesia. Jadi gimana cara Dream Warriors dalam menghadapi tantangan di era modern?