Setelah membayar biaya terbit, barulah mulai memikirkan tentang harga cetak. Dan seperti yang sudah saya tulis pada artikel harga menerbitkan buku, harga cetak buku itu rata-rata di semua penerbit tergantung berapa banyak halaman naskah novel kita. Maksud saya, semakin tebal, praktis semakin mahal harganya.
Baik, untuk mempermudah kalian memahami harga cetak buku, khususnya novel, berikut akan saya jelaskan secara runut.
Apa yang dimaksud dengan istilah cetak buku novel?
Istilah cetak buku novel yang kemudian dikaitkan dengan masalah biaya, ini sebenarnya terdapat di penerbit indie berbayar saja. Penerbit indie biasanya akan mematok harga penerbitan dan percetakan. Ada juga yang keduanya dimasukan ke paket penerbitan.
Penerbit mayor kayak Gramedia misalnya, tidak pernah mengumumkan harga biaya cetak. Bahkan, para penulis sama sekali tidak pernah memikirkan hal ini. Tau-taunya udah jadi buku, gitu. Sedangkan penulis yang menerbitkan buku novel lewat penerbit indie, mereka akan diberi tahu biaya harga cetak.
Seperti yang pernah saya sebut di atas, ini berdasar pengalaman saya selama berkiprah di dunia buku, semakin tebal halaman naskah, semakin mahal juga biaya cetaknya. Tapi, bukan berarti, kalian harus bikin naskah dengan halaman tipis, tidak seperti itu juga.
Yah, maksimal 200 halaman lebih lah. Itu sudah dikatakan terjangkau harga cetaknya.
Bagaimana proses mencetak buku novel?
Ada beberapa hal yang perlu kalian perhatikan. Berikut diantaranya:
1. Pikirkan ukuran buku
Untuk penulis pemula yang pertama kali ingin mencetak buku, tentu kalian pengin memberikan tampilan terbaik pada buku yang sudah kalian tulis.
Kalian perlu mengetahui berapa ukuran buku yang sesuai, lalu isi dalam buku disesuaikan juga sehingga pembaca lebih tertarik dengan buku yang kalian cetak itu dan pembaca lebih nyaman saat membaca buku yang telah kalian karang sendiri.
2. Pilih desain yang tepat
Pemilihan desain sebelum kalian mencetak buku merupakan hal yang perlu kalian pikiran dan ini termasuk penting. Pemula boleh-boleh saja melihat desain buku dari kompetitor atau penulis lainnya.
Namun, saran saya, usahakan untuk membuat desain yang berbeda dengan penulis lain, lalu pelajari pula pemilihan font yang bagus untuk kemudian digunakan sebelum mencetak naskah. Pemilihan font yang tepat, ini dapat membuat buku lebih enak dibaca sama calon pembaca novel kalian.
3. Gunakan kertas bookpaper
Kertas Book Paper adalah kertas yang lebih enak dibaca jika dibandingkan dengan kertas-kertas HVS, Art Paper, dan Mate Paper.
Kertas Buram (Book Paper) merupakan sejenis kertas yang lebih ringan untuk cetakan, kertas Book Paper ini adalah kertas import yang harga kertasnya cenderung lebih asyik dibaca daripada kertas-kertas biasa.
4. Persiapkan budget untuk mencetak buku
Ini adalah poin paling penting, yakni mempersiapkan budget ketika ingin mencetak buku. Sekali lagi saya katakan bahwa, harga cetak tentu disesuaikan dengan jumlah halaman buku dan juga jumlah cetakan yang kalian pesan.
Untuk mengetahui hal ini, sebaiknya kalian berkonsultasi atau carilah info sebanyak-banyaknya terlebih dahulu kepada pihak penerbit dan percetakan.
5. Memilih penerbit
Mencetak buku novel tidak boleh memilih tempat percetakan yang salah, hasil cetakan kalian harus berkualitas, jangan karena seolah-olah mendapatkan harga murah, justru akan menurunkan kualitas cetakan.
Untuk itu, kalian harus memilih penerbit dan percetakan yang dapat mencetak buku sesuai dengan kebutuhan kalian. Pilihlah percetakan atau penerbit yang memiliki mesin finishing terbaik. Sebab, nantinya, itu akan mempengaruhi hasil akhir buku kalian.
Tiap penerbit mematok harga cetak yang berbeda. Tapi, kalau kalian bekerjasama dengan blog penulis Garut ini, kalian akan mendapati harga yang murah. Selain murah, kami juga memiliki relasi penerbitan buku yang banyak banget, terlebih lagi kualitas buku yang kami cetak, bagus-bagus.
Untuk harga per satu eksemplarnya, kira-kira Rp 31.000 dengan halaman naskah kurang dari 200 halaman.
Itu saja informasi tentang berapa harga cetak buku novel.
Sekian.
Beberapa penerbit indie rata-rata kalau mau murah beaya cetak dan akhirnya biaya bukunya ya harusdalam jumlah besar. Itupun selisihnya tidak seberapa..... jadi, meskipun penerbitan indie pada umumnya juga tidak melewati proses yang terlalu berbelit-belit, seperti proses seleksi, marketing, pengiriman, beaya toko buku, dll... masih saja umumnya harganya tidak jauh beda dengan penerbitan reguler. Malah, penerbitan reguler bisa lebih murah. Katakanlah
terbitan Gramedia, Kanisius, Mizan, dll. Harga buku yang biasa sekarang antara 30 ribu sampai seratus ribu itu sudah murah. Untuk buku yang eksklusif jelas sangat berbeda harganya. Misalnya berkaitan dengan tampilan, covernya, dan juga tentu isinya.
Lalu bagaimana dengan penerbit buku indie mer-c publishing? Dari gambar ini, anda bisa membandingkannya sendiri bagaimana harganya. Sebagai catatan saja, buku ini kami cetak dalam jumlah 20 eksemplar, edisi pertama dan kami tunjukkan bagaimana
harganya....
Nah... gimana itung-itungan akhirnya? Untuk harga dari penjualan buku mandiri tersebut, sepenuhnya ditetapkan oleh penulis. Dari 50 ribu itu, penulis sudah mendapatkan 40 % dari harga. Ini
sudah bersih.....
Bandingkan dengan yang harganya 66 ribu ini.... berapa yang didapat penulis? tidak lebih dari 10 persen keuntungan..... Bukan mau lihat mana yang lebih menguntungkan... tapi katakanlah, untuk penjualan buku mandiri 20 eksemplar, keuntungan yang didapatkan sama dengan 200 buku terjual di paket reguler. Kepuasan batin tentu saja ada pada penerbitan reguler.... sebaran distribusinya lebih banyak, meskipun untuk penulis keuntungannya jauh lebih kecil.
Lalu bagaimana penulis
mandiri membuat distribusi yang besar juga? buatlah jejaring dan marketing secara luas juga. Tidak kalah kok dengan yang penerbitan reguler.....
Bagaimana dengan novel? hemhhhh.... jauh lebih murah.... di penerbit indie lain, harga jual yang ditawarkan untuk satu eksemplar novel dengan tebal 300 halaman adalah 70 ribu dan itu penulis mendapatkan royalti kurang dari sepuluh ribu rupiah. Di tempat kami, dengan spesifikasi yang sama harga cetak dan penerbitannya hanya 37.000.... penulis bisa
menentukan harga sendiri. Umumnya, di toko buku besar harga novel dengan tebal segitu adalah 60.000.
Itunglah anda menjual 50 ribu dari novel anda, sepuluh ribu lebih murah dari novel pada umumnya dan 20 ribu lebih murah dari penerbitan mandiri... penulis sudah mendapatkan 13.000... jauh lebih tinggi dari penerbit indie manapun juga apalagi penerbitan umum.
Jadi memang kami sarankan pilih penerbit indie mer-c publishing. Cek daftar haganya di sini