Berikut yang tidak termasuk prinsip-prinsip etika pergaulan remaja adalah

hallo teman teman

kali ini saya akan membahas tentang yang namanya DUNIA PERGAULAN DAN ETIKA PERGAULAN REMAJA

simak ya teman teman

Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para remaja melalui masa transisi sangat dipengaruhi oleh faktor biologis, kognitif, psikologis, maupun faktor lingkungan. dalam kesehariannya,remaja tidak lepas dari pergaulan dengan remaja lain. remaja dituntut memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. keterampilan-keterampilan tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menalin hubunan dengan orang lain, mendengarkan pendapat/ keluhan dari orang lain, memberi / menerima umpan balik, memberi/ menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain-lain. 

Prinsip-prinsip Etika Pergaulan Remaja.

Bergaul dengan siapa saja itu adalah hal yang baik. Tapi perlu menggunakan etikan kan??
Nih, prinsip-prinsip etika pergaulan:

1. Hak dan kewajiban
Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk sosial.
2. Tertib dan disiplin
Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin waktu biar nggak keteteran.
3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan juga guru dimanapaun dan kapanpun.
4. Kesederhanaan
Bersikaplah sederhana layaknya Rasulullah SAW.
5. Kejujuran
Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit.
6. Keadilan
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan teman.
7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan.
8. Suasana & tempat pergaulan kita
Ini sangat penting juga buat kita. Musti diperhatiin yaa

Faktor Yang Mempengaruhi Pergaulan Remaja.

Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada remaja, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhinya antara lain :

Penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Mereka biasanya mempunyai standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang mereka dambakan. Misalnya, standar cantik adalah postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit putih. Namun tentu saja tidak semua remaja memiliki kondisi fisik se ideal itu. Karenanya, remaja harus bisa belajar menerima dan memanfaatkan bagaimanapun kondisi fisik seefektif mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan bahwa keindahan lahiriah bukannya makna kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru bersumber dari hati nurani, akhlak, serta kepribadian yang baik.

Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas melakukan apa saja yang mereka suakai. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, seorang remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikirannya, diakui dan disejajarkan dengan orang dewasa. Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat anatara anak dan orang tua, maka pendekatan yang bersifat demokratis dan terbuka akan terasa lebih bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun rasa saling pengertian dimana masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain. Saling pengertian juga dapat dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan melakukan beberapa aktivitas tertentu bersama-sama dimana orang tua dapat menempatkan diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Inti dari metode pemecahan konflik yang aman antara orang tua dan anak adalah menjadi pendengar yang aktif.

Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk konsep diri yang positip, sehingga seseorang mampu melihat dirinya sebagai orang yang kompeten dan disenangi oleh lingkungan. Dia memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya sesuai dengan kenyataan yang ada ( tidak di kurangi atau dilebih-lebihkan).

  1. Pengetahuan terhadap kemampuan diri

Setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten. Artinya harus terus digali dan dan terus dirangsang agar keluar secara optimal. Kita melihat sejauh mana potensi itu ada dan dijalur mana potensi itu terkonsentrasi untuk selanjutnya diperdalam, hingga dapat melahirkan karya yang berarti. Dengan menerima kemampuan diri secara positip, seorang remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat terhadap apa yang akan ia jalani, seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti

  1. Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama

William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa orang yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang lebih sehat. Kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap positip, optimis, spontan, bahagia, serta penuh gairah dan vitalitas. Sebaliknya, orang yang memandang agama sebagai suatu kebiasaan yang membosankan atau perjuangan yang berat dan penuh beban akan memiliki jiwa yang sakit. Dia akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung, serta tertekan.

Prinsip Dasar Pergaulan Yang Sehat.

pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.

Ada beberapa prinsip dasar pergaulan yang sehat yang perlu di perhatikan agar pergaulan, dapat berjalan sebagai mana yang di harapkan, prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan

Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois dan merasa paling benar. Anda pastinya tahu kenapa manusia di ciptakan berbeda-beda? Supaya manusia bisa saling mengenal, saling membantu dan saling menutupi kekurangan masing-masing dengan kelebihan yang kita punya. Contohnya saja orang miskin butuh orang kaya, atasan butuh bawahan, bawahan butuh atasan, petani butuh penjual cangkul, penjual cangkul butuh, pandai besi, wanita butuh laki-laki, pelajar butuh seorang guru, presiden butuh rakyat, penulis butuh penerbit, penerbit juga butuh penulis, dan masih banyak yang lain. Tapi intinya kita saling membutuhkan, jika ha ini sudah melekat dalam jiwa kita, maka kita akan ebih mudah dalam bergaul dengan orang lain secara sehat.

  1. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak

Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain, berpikir saja kita tidak di berbolehkan apalagi kita melakukannya. Ketika seseorang hidup dengan penuh rasa respek dan saling menguntungkan maka hubungan yang harmonis akan lebih mudah terjalin antara.

  1. Saling menghormati dan menghargai

Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di harga dan di hormati orang lain, maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya. Hal ini penting di lakukan untuk membangn sebuah hubungan yang positif dengan orang lain.

Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dengan orang lain. Hal ini tentunya harus kita hindari, jika kita ingin membangu sebuah hubungan yang sehat denngan orang lain.

  1. Saling memahami perbedaan

Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik, psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut. Apa yang kita rasa cocok untuk diri kita belum tentu cocok untuk orang lain, apa yang kita pikir benar belum tentu juga benar menurut orang lain, apa yang kita rasa baik buat diri kita belum tentu baik untuk orang lain. Sadarilah hal ini dengan baik, supaya kita bisa menjalin hubungan yang lebih sehat dan kondusif.

  1. Saling memberikan nasihat

Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak. Untuk itu janganlah bosan untuk memberikan nasehat kepada orang lain, apalagi mereka adalah teman kita.

Memahami Etika Dalam Pergaulan:

  1. Etika adalah niat, apakah perbuatan itu boleh dilakukan atau tidak sesuai
    pertimbangan niat baik atau buruk sebagai akibatnya. Etiket adalah menetapkan cara, untuk melakukan perbuatan benar sesuai dengan yang diharapkan.
    2. Etika adalah nurani (bathiniah), bagaimana harus bersikap etis dan baik yang sesungguhnya timbul dari kesadaran dirinya. Etiket adalah formalitas (lahiriah), tampak dari sikap luarnya penuh dengan sopan santun dan kebaikan.
    3. Etika bersifat absolut, artinya tidak dapat ditawar-tawar lagi, kalau perbuatan baik mendapat pujian dan yang salah harus mendapat sanksi.
    Etiket bersifat relatif, yaitu yang dianggap tidak sopan dalam suatu kebudayaan daerah tertentu, tetapi belum tentu di tempat daerah lainnya.
    4. Etika berlakunya, tidak tergantung pada ada atau tidaknya orang lain yang hadir. Etiket hanya berlaku, jika ada orang lain yang hadir, dan jika tidak ada orang lain maka etiket itu tidak berlaku.

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa bersifat luas yakni pergaulan dengan banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.

Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.

Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu bersikap antara lain:

  1. Perhatian terhadap orang lain.
  2. Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.
  3. Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.
  4. Memberi salam jika berjumpa seseorang.
  5. Mohom maaf jika melakukan kesalahan.
  6. Melakukan perintah dengan wajah cerah.
  7. Dapat menempatkan diri.
  8. Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.
  9. Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.
  10. Siap memberi bantuan sesuai dengan batas kemampuan.
  11. Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang lain.
  12. Tidak membeda-bedakan sesama dalam pergaulan.

JENIS-JENIS PERGAULAN

Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.

Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya. Dapat dikatakan baik, apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.

Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.

Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda.

Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status sosialnya sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang sangat ekstra hati-hati.

DAMPAK DARI PERGAULAN

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:

  1. Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.
  2. Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai.
  3. Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri.
  4. Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.

Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang. Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah antara lain:

  1. Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial.
  2. Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya.
  3. Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.
  4. Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri individu antara lain:

  1. Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah menyimpang.
  2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebab ia berperilaku menyimpang.
  3. Melakukan pengawasan sebagai control secara terus menerus agar terhindar dari perilaku yang menyimpang.
  4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat secara persuasif, sehingga anak tidak merasa bahwa ia di bawah proses pembimbingan.

UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG SEHAT

Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut.

  1. Jadilah Humas untuk Diri Sendiri

Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda. Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap menyombongkan diri.

Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan, anda haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.

  1. Berbagi Hal yang Menyenangkan

Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan anda.

Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.

Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang anda dapatkan.

Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih rendah dari pada anda.

  1. Buat Mereka Merasa Penting

Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.

  1. Bergabunglah dalam Berbagai Kegiatan

Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir.

Makalah diatas adalah terkait dengan Dunia Pergaulan dan Etika dalam Pergaulan Remaja.

Semogaa Bermanfaat untuk teman-teman 🙂

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA