Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Unsplash.com - Persiapan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masa pubertas?

Masa pubertas adalah masa peralihan dari anak-anak ke usia remaja yang dialami oleh semua orang. Pubertas akan dialami manusia saat memasuki usia 10 atau 12 tahun.Peralihan ini meliputi perubahan fisik, emosi, sikap, serta perilaku. Semua peralihan atau perubahan ini sangat wajar untuk dialami manusia. Lantas persiapan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masa pubertas?

Tugas orang tua untuk membantu anak-anaknya mengetahui dan memahami persiapan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masa pubertas. Hal ini dikarenakan bagi sebagian orang, pubertas merupakan masa yang cukup sulit untuk dilewati. Namun, mau tidak mau harus tetap dijalani.

Perubahan fisik umum yang terjadi pada remaja adalah kematangan kelenjar kelamin dengan adanya perubahan hormonal serta munculnya tanda tanda karakteristik seks sesuai dengan jenis kelamin anak. Sebagai bahan referensi, berikut ini akan diulas mengenai apa saja yang perlu dilakukan dalam menghadapi masa pubertas tersebut.

Persiapan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masa pubertas?

Beberapa hal di bawah ini termasuk dalam persiapan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi masa pubertas, antara lain:

Perubahan fisik akan terjadi secara signifikan, itulah sebabnya harus belajar untuk memahami agar tidak terkaget-kaget menghadapinya, Hal ini penting agar para remaja dapat mengerti apa saja yang harus dilakukan untuk menghadapi perubahan tersebut.

Menjaga kebersihan alat kelamin

Melansir dari buku Kesehatan Reproduksi Remaja, 1998, kesehatan serta kebersihan alat kelamin harus dipastikan dengan benar dan baik. Contohnya jika perempuan sedang menstruasi, sebaiknya sering berganti pembalut.

Menjaga serta mengontrol perasaan.

Pada masa pubertas, banyak orang cenderung kaget dengan adanya perubahan. Namun, tetaplah mengontrol perasaan. Contohnya pada saat perempuan mengalami menstruasi pertama, cenderung bingung dan cepat marah. Berusahalah untuk tetap tenang dan tidak terbawa pengaruh emosi.

Berdiskusi dengan orang tua.

Jangan pernah ragu atau malu untuk bertanya dan berdiskusi tentang masa pubertas pada orang tua. Mereka sudah pernah melewati masa ini, maka tentu akan lebih mudah bagi mereka untuk berbagi pengalaman. Dengan bertanya ke orang tua akan membuat hubungan menjadi lebih akrab dan mendapat teman bercerita untuk mengeluarkan keluh kesah.

Mengonsumsi makanan sehat.

Biasakan untuk selalu mengonsumsi makanan sehat dan mengurangi makanan cepat saji atau yang mengandung banyak pengawet dan bahan kimia.

Unsplash.com

Banyak permasalahan timbul dalam masa remaja karena tidak memahami etika pergaulan di usia tersebut. Jadi, sebisa mungkin jadilah individu yang memiliki toleransi dan sikap santun terhadap sesama walau emosimu sedang tidak stabil.

Olahraga dibutuhkan oleh semua orang, termasuk remaja yang sedang mengalami masa pubertas. Ini penting karena beberapa hormon dalam tubuh juga sedang mengalami perubahan, dan bisa diseimbangkan kembali dengan olahraga. (DNR)


Page 2

Bantu remaja melewati masa pubertas jadi perjalanan yang menyenangkan, yuk!

Pubertas merupakan salah satu fase penting yang dialami setiap anak usia remaja. Namun, banyak remaja yang tidak tahu bagaimana cara menyikapi masa pubertas.

Hal ini tentunya wajar, karena pubertas memang membawa banyak perubahan yang membingungkan. Mulai dari perubahan pada fisik, hingga emosi dan suasana hati.

Namun, Moms bisa kok mengajak remaja menyikapi masa pubertas sebagai perjalanan yang menyenangkan. Yuk, simak tipsnya berikut ini!

Baca juga: Moms, Ketahui Tanda hingga Cara Mencegah Pubertas Dini pada Anak

Cara Menyikapi Masa Pubertas pada Remaja

Bicara soal cara menyikapi masa pubertas, tentunya perlu waktu dan kesabaran.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk membantu anak melewati pasang surut pubertas adalah mempersiapkannya untuk perubahan yang tak terelakkan.

Pastikan untuk memberi tahu ia bahwa Moms akan selalu siap membantu dan ia bisa bertanya tentang apapun.

Namun, jika ia butuh privasi, Moms juga harus memahami dan memberinya keleluasaan.

Baik pada remaja laki-laki ataupun perempuan, masa pubertas bisa menjadi waktu yang canggung dan membingungkan.

Mereka mungkin merasa bingung bagaimana menghadapi berbagai perubahan yang terjadi.

Moms bisa memberi tahu mereka bahwa semua perubahan itu adalah normal. Lalu, bagaimana langkah selanjutnya untuk membantu anak melewati masa pubertas?

Berikut ini beberapa tipsnya:

1. Ajari Cara Merawat Diri

Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Foto: cara menyikapi masa pubertas (verywellfamily.com)

Foto: perawatan diri (verywellfamily.com)

Ketika memasuki masa pubertas, remaja biasanya akan berkeringat lebih banyak yang memicu bau badan.

Jadi, remaja harus lebih berhati-hati tentang kebersihan pribadi mereka.

Studi pada 2017 di Ethiopian Journal of Health Sciences menunjukkan, praktik kebersihan pribadi yang buruk menjadi penyebab utama peningkatan penyakit menular di negara berkembang.

Ingatkanlah remaja untuk mandi setiap hari dan memakai pakaian bersih. Memakai deodoran setiap pagi juga akan membantu mencegah timbulnya bau badan yang mengganggu.

Pada remaja perempuan, Moms harus mengajarkan cara menggunakan pembalut dengan benar.

Beri tahu juga bahwa organ genital perlu dijaga kebersihannya, terutama saat menstruasi. Jangan biarkan celana dalam menjadi lembap, karena bisa memicu pertumbuhan jamur.

Pada remaja laki-laki, jelaskan bahwa tumbuhnya kumis dan jenggot adalah bagian dari masa pubertas yang normal.

Untuk menjaga penampilan tetap rapi, Dads bisa memberi contoh cara bercukur yang benar.

Jika Moms atau Dads merasa tidak nyaman untuk mengajari keterampilan baru ini pada anak remaja, meminta bantuan pada kakak, sepupu, atau sahabat juga bisa jadi pilihan.

Selain itu, Moms juga bisa arahkan mereka untuk mencari referensi di internet, soal cara bercukur, atau informasi lainnya.

Baca juga: Batas Telat Haid pada Remaja, Kapan Moms Perlu Waspada?

2. Mengatasi Masalah Jerawat

Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Foto: Jerawat Pustula

Foto: jerawat (Orami Photo Stock)

Selama masa pubertas, perubahan hormonal bisa menyebabkan munculnya jerawat. Kulit remaja juga dapat menjadi kering atau berminyak.

Untuk mengatasi masalah ini, pastikan untuk mencuci muka 2 kali sehari dengan sabun pembersih yang lembut.

Beri tahu juga pada remaja untuk tidak memencet atau mengorek jerawat, karena hanya akan memperburuk masalah.

Jika memiliki jerawat serius yang tidak kunjung sembuh, ajaklah remaja untuk menemui dokter kulit.

3. Menghadapi Percepatan Pertumbuhan

Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Foto: cara menyikapi masa pubertas (irishtimes.com)

Foto: anak tumbuh besar (irishtimes.com)

Jangan kaget ya Moms, kalau melihat Si Kecil yang tadinya mungil jadi tumbuh sangat tinggi.

Beberapa remaja mengalami percepatan pertumbuhan selama masa pubertas, dan ini normal.

Hal yang bisa Moms lakukan adalah memastikan kebutuhan anak tercukupi.

Perhatikan apakah baju dan celana yang biasa dipakai jadi sempit. Jika iya, belikan atau ajak anak untuk belanja baju, celana, atau sepatu bersama.

Untuk remaja perempuan, Moms juga harus membelikan bra untuknya. Pastikan memilih bra yang berukuran pas tidak kekecilan ataupun terlalu longgar.

Pilih juga bra yang berbahan katun, agar nyaman dan bisa menyerap keringat dengan baik.

Jika remaja perempuan Moms bertanya tentang mengapa satu sisi payudara lebih besar dari yang lain, beri penjelasan bahwa ini normal.

Seiring waktu, pertumbuhan payudara akan merata. Namun, tetap normal jika wanita memiliki ukuran payudara kanan dan kiri yang tidak sama persis.

Baca juga: Tips dan Rekomendasi Memilih Bra untuk Remaja yang Tepat, Harus Nyaman Moms!

4. Mengatasi Perubahan Emosional

Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Foto: cara menyikapi masa pubertas (foothillsacademy.org)

Foto: remaja perempuan (foothillsacademy.org)

Cara menyikapi masa pubertas remaja selanjutnya adalah mengatasi perubahan emosional yang terjadi.

Pubertas disebabkan oleh meningkatnya hormon estrogen dan testosteron.

Hormon-hormon ini tidak hanya memengaruhi penampilan tubuh, tetapi juga emosi. Akibatnya, remaja mungkin lebih mudah marah atau emosional daripada sebelumnya.

Tidak banyak yang dapat Moms lakukan tentang hal ini, tetapi cobalah untuk mengenali perubahan emosional anak dan beri ruang untuk ia menenangkan diri.

Terkadang, yang mereka rasakan hanyalah lelah atau tidak nyaman dengan perubahan tubuh, sehingga yang diperlukan hanya beristirahat.

Namun, katakan padanya bahwa Moms selalu siap jika ia butuh teman untuk berkeluh kesah.

Cara lain yang bisa dicoba adalah, ajak anak untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan, atau sekadar berolahraga bersama.

Olahraga dapat membantu mengatasi kecemasan yang mungkin dialami akibat berbagai perubahan selama masa pubertas.

Membiarkan anak remaja untuk menjalani kegiatan sepulang sekolah juga bermanfaat, menurut studi pada 2011 di jurnal Developmental Psychology.

Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian anak dari masalah pubertas, tetapi tetap berdampak positif.

Baca juga: Gangguan Hormon, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

5. Beri Pemahaman Tentang Penyakit Menular Seksual

Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Foto: 5 Mitos tentang Penyakit Menular Seksual 1.jpg

Foto: kondom (Orami Photo Stock)

Pada titik tertentu selama masa pubertas, anak remaja mungkin akan mulai merasakan hasrat seksual.

Namun, hanya karena ada hasrat, remaja belum bisa dikatakan siap secara emosional untuk berhubungan intim.

Moms bisa coba buka diskusi mengenai hal ini, misalnya dengan menanyakan apakah ada teman lawan jenis yang membuatnya tertarik.

Lalu, lanjutkan dengan memberi pemahaman bahwa ketertarikan tersebut adalah hal yang wajar dimiliki.

Kemudian, beri penjelasan juga bahwa hubungan intim harus dilakukan dengan aman, untuk menghindari penyakit menular seksual. Misalnya dengan menggunakan kondom.

Namun, jelaskan juga bahwa risiko penularan penyakit tetap bisa terjadi.

Oleh karena itu, sebaiknya minta ia untuk menunda berhubungan intim hingga usianya sudah cukup dewasa.

Penting juga untuk mewanti anak remaja, agar tidak membiarkan siapapun menyentuh tubuhnya tanpa izin.

Begitu pula sebaliknya, saat ingin menyentuh tubuh lawan jenis, pastikan untuk meminta izin terlebih dahulu dan jangan memaksa.

6. Pastikan Anak Remaja Punya Seseorang untuk Diajak Bicara

Berikut yang tidak boleh dilakukan dalam menghadapi masa pubertas adalah

Foto: cara mengatasi kenakalan remaja-1.jpg

Foto: ibu dan anak remaja (Orami Photo Stock)

Bila remaja tampak nyaman dengan Moms, maka jadilah orang yang selalu ada untuk mendengarkan mereka.

Namun, jika ia lebih nyaman bicara dengan kakak, sepupu, atau teman dekat yang lebih tua, Moms bisa minta bantuan pada mereka.

Remaja seringkali bingung tentang cara menyikapi masa pubertas, dengan berbagai perubahan yang terjadi pada tubuhnya.

Untuk melewati masa ini dengan baik, ia butuh teman bicara yang menurutnya nyaman.

Baca juga: Jerawat Papula, Ketahui Penyebab dan Cara Menghilangkannya

Jika Moms merasa mereka butuh bantuan ahli, ajaklah mereka untuk menemui dokter atau psikolog.

Perlu diketahui bahwa masalah kesehatan mental seperti depresi, rentan terjadi pada usia remaja.

Jadi, Moms harus mengenali tanda-tandanya, dan ajak mereka untuk mencari bantuan ahli.

Itulah pembahasan mengenai cara menyikapi masa pubertas pada remaja, yang penting untuk Moms ketahui. Semoga informasi tersebut bisa bermanfaat ya, Moms!

  • https://www.ajol.info/index.php/ejhs/article/view/155578
  • https://doi.apa.org/doi/10.1037/a0024091
  • https://raisingchildren.net.au/pre-teens/development/puberty-sexual-development/puberty-helping-your-child
  • https://www.wikihow.com/Deal-With-Puberty
  • https://www.verywellfamily.com/make-puberty-easier-for-your-tween-3935326