Berikut yang termasuk kelompok bisnis makanan jajanan adalah

Usaha yang bergerak di bidang makanan disebut dengan usaha kuliner. Foto: Pixabay

Dunia usaha memang kaya akan pilihan, mulai dari makanan, konveksi, kecantikan, olahraga, dan kesehatan, dapat dijadikan sebagai usaha atau ladang pencaharian bagi sebagian orang.

Sebelum memulai membuka usaha, ada baiknya mengenal gambaran jenis-jenis usaha yang ada. Dengan mengetahui gambaran tersebut, wawasan tentang dunia usaha dapat bertambah.

Semakin kaya wawasan akan dunia usaha, ide-ide usaha yang akan dipilih juga akan bertambah. Pembahasan kali ini akan mengulas secara lengkap tentang usaha yang bergerak di bidang makanan.

Lantas, apa saja contoh usaha yang bergerak di bidang makanan? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Potret usaha kuliner di restoran mewah. Foto: Pixabay

Usaha kuliner adalah usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Usaha yang menyediakan makanan dan minuman dalam bentuk apa pun, tetap masuk dalam jenis usaha kuliner.

Menurut buku 15 Hari Bisa Jadi Pengusaha karangan Wulan Ayodya (2011: 09), usaha kuliner juga masih terbagi dalam beberapa bagian berdasarkan produk kuliner yang dihasilkannya. Berikut masing-masing penjelasannya.

Pembagian Usaha Kuliner Berdasarkan Produknya

Usaha ini menyediakan produk makanan, sekaligus menyediakan tempat untuk mengonsumsi makanannya. Usaha tempat makan ini lebih dikenal dengan sebutan rumah makan.

Usaha tempat makan ini juga mengenal tingkatan. Untuk skala usaha menengah dan besar, usahanya berbentuk sebuah restoran yang megah atau cafe yang berada di pusat perbelanjaan terkemuka.

Sementara untuk skala kecil, tentunya mengikuti modal usahanya, seperti usaha rumah makan kelas menengah. Meskipun tak semewah restoran kelas atas, rumah makan kelas menengah juga menyediakan tempat makan yang memiliki fasilitas cukup memadai.

Penampakan kue basah kekinian yang digemari kalangan anak muda. Foto: Dok. Pribadi

2. Usaha Roti dan Kue Basah

Usaha ini bergerak pada produksi dan penjualan aneka roti dan kue basah. Belakangan ini, roti sudah menjadi salah satu makanan kebutuhan, terutama untuk sarapan. Usaha di bidang roti dan kue ini dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan cara penjualannya.

Dengan cara penjualan yang berbeda, jumlah modal yang akan dikeluarkan tentu juga akan berbeda. Membuka usaha roti dan kue tidak selalu harus membuka toko yang sudah tentu membutuhkan modal banyak.

Usaha di bidang roti dan kue dapat dilakukan dengan membuka sebuah toko roti dan kue. Selain itu, ada pula cara penjualan yang lain, seperti usaha roti kue keliling, usaha titip jual, menjadi pemasok roti dan kue, dan menerima pesanan.

Usaha katering merupakan usaha kuliner yang kerap digunakan dalam berbagai acara besar. Foto: Pixabay

Usaha katering bergerak di bidang penyediaan boga dalam jumlah tertentu untuk memenuhi kebutuhan akan makanan. Kebutuhan akan makanan biasanya untuk acara pernikahan, pesta ulang tahun, atau acara lainnya yang mengundang banyak tamu.

Selain penyedia makanan untuk acara, usaha katering juga menyediakan makanan untuk kebutuhan lain seperti konsumsi karyawan, sekolah, atau kelompok tertentu yang membutuhkannya.

Belakangan ini, usaha katering semakin berkembang mengikuti perkembangan zaman, terlihat dari munculnya beberapa usaha katering dengan spesialisasi yang berbeda dari katering pada umumnya.

Contoh spesialisasi katering yang cukup unik adalah katering khusus diabetes yang menyajikan menu rendah gula, katering organik dengan bahan baku organiknya, dan katering anak-anak dengan menu serta dekorasi yang menarik.

Manusia selalu membutuhkan makanan. Itu sebabnya kenapa bisnis kuliner tidak akan ada matinya. Bisnis kuliner menjamur di mana-mana. Mulai dari yang berkelas hingga yang kecil-kecilan. Mulai menu standar Eropa hingga tradisional. Para pelaku bisnis kuliner juga berlomba-lomba mengadakan variasi dan kreatifitas, dari bentuk tempat makan, menu, hingga cara penyajiannya.

Secara garis besar, ada empat kelompok pelaku bisnis kuliner. Pertama, kelompok yang menjual makanan pokok, contohnya restoran padang, warung tegal, dan nasi goreng. Kedua, kelompok yang menjual makanan pengganti, contohnya bubur ayam, mie ayam, sate, soto ayam, dan bakso. Ketiga, kelompok yang menjual jajanan, contohnya roti bakar, kue, martabak, dan gorengan. Keempat, kelompok usaha minuman, contohnya es campur, es teh, es cendol, dan es kelapa muda.

Keuntungan bisnis kuliner juga bisa mencapai lebih dari 100 persen. Tak heran, ada penelitian yang mengemukakan, pendapatan pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kuliner jauh lebih besar daripada upah kerja regional (UMR). Tentu saja peluang bisnis ini menggiurkan, bukan? Anda tertarik mencoba? Berikut ini, SeputarUKM merangkum tips agar bisnis kuliner Anda sukses.

Maksimalkan modal

Modal adalah salah satu faktor terpenting membangun bisnis. Tak terkecuali bisnis kuliner. Jika membangun bisnis kuliner, Anda perlu berhemat untuk tambahan modal kelak. Misalnya, Anda menjalankan bisnis kuliner gorengan. Anda bisa membeli tempe dan Anda jual dipotong kecil-kecil. Harganya bisa Anda jual satu tempe seribu rupiah. Kemudian, Anda bisa menyisihkan keuntungan untuk menambah modal.

Menu

Anda perlu meriset terlebih dahulu. Cari menu yang jarang orang buat. Anda bisa juga melakukan kreatifitas dan variasi dalam menu ini. Buat menu semenarik dan seunik mungkin, untuk menghindari banyaknya persaingan di bisnis kuliner. Jika menu Anda lezat, menarik, dan unik, bukan tidak mungkin konsumen akan terus mencari kuliner buatan Anda.

Pemasok

Bahan baku untuk membuat makanan sangat penting untuk kelangsungan bisnis kuliner Anda. Pembelian bahan baku dari pemasok bisa menggunakan sistem tunai atau kredit. Anda membutuhkan pemasok bahan baku yang tetap, demi kelancaran bisnis Anda. Biasanya, pemasok yang sudah mempercayai Anda, akan memberikan potongan harga khusus.

Lokasi

Pilih lokasi yang strategis untuk bisnis kuliner Anda. Anda bisa membangun bisnis di pusat keramaian, pusat perbelanjaan, atau ruang publik. Memilih lokasi berhubungan dengan modal. Anda harus memperhitungkan besarnya modal Anda.

Promosi

Lakukan promosi yang tepat, sesuai target pasar bisnis kuliner Anda. Anda dapat memanfaatkan media sosial, seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. Anda juga bisa melakukan promosi melalui brosur, pamflet, spanduk, atau iklan surat kabar. Jika modal Anda dirasa sangat minim, lakukan saja promosi dari mulut ke mulut.

Target konsumen

Anda harus pintar-pintar menyesuaikan kuliner yang Anda tawarkan dan target konsumennya. Jangan sampai menawarkan jagung bakar di pusat perbelanjaan. Selain tempatnya tidak cocok, yang mencari jagung bakar di pusat perbelanjaan tentu nihil. Walau harga yang Anda tawarkan sangat murah, kalau target konsumennya tidak cocok, ya tidak akan laku.

Sikap

Masalah ini terkesan remeh, tapi sikap dan perilaku Anda bisa menentukan citra baik dan buruknya bisnis kuliner yang Anda jalankan. Bayangkan jika ada konsumen yang datang, lalu Anda bersikap cuek, jutek, dan tidak sopan. Bukan tidak mungkin konsumen Anda banyak yang “kabur” ke restoran sebelah.

Kebersihan

Kebersihan tempat bisnis kuliner Anda juga menentukan sukses tidaknya bisnis Anda. Perhatikan lingkungan sekitar. Pilihlah lingkungan yang bersih dan tertata rapi. Jangan pernah mendirikan bisnis Anda di lingkungan yang kumuh dan kotor. Selain akan menyebarkan penyakit, konsumen juga enggan datang ke tempat Anda. Perhatikan pula di dalam tempat usaha Anda. Jangan sampai peralatan dapur Anda tidak bersih, atau menu yang Anda sajikan tercemar kotoran.

Selain faktor-faktor tadi, kunci sukses bisnis kuliner lainnya, yakni sumber daya manusia dan izin usaha. Sumber daya manusia yang dimaksud, Anda perlu membagi karyawan ke dalam bidang kerjanya, seperti koki, pelayan, dan kasir. Gaji sepadan dan sesuai keterampilan mereka menjadi syarat untuk membuat karyawan Anda betah dan loyal. Satu orang untuk membantu Anda berbisnis, bisa Anda pertimbangkan dalam skala bisnis kuliner yang kecil. Jika Anda merasa tidak memerlukan sumber daya manusia dan sanggup melakukannya sendiri, kenapa tidak.

Izin usaha perlu Anda perhatikan demi kelancaran, keamanan, dan kenyamanan bisnis kuliner Anda. Mintalah izin usaha ke pemerintah setempat. Terakhir, yang tidak kalah pentingnya, Anda perlu berdoa dan berusaha keras dalam bisnis kuliner. Sebab, persaingan bisnis kuliner tidak main-main. Selalu saja ada pemain baru yang suatu saat bukan tidak mungkin mengancam keberadaan bisnis Anda. Tapi, saingan bisa Anda jadikan sebagai pelecut semangat. Selamat bisnis kuliner

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA