Berikut ini yang merupakan ciri ciri limbah keras adalah 10 poin

Limbah anorganik adalah jenis sampah yang tidak mudah terurai. Limbah atau sampah anorganik merupakan sampah dari bahan non hayati.

Dalam Jurnal Dinamika Pengabdian 1(2), sampah anorganik adalah sampah dari sumber daya alam tidak terbaharui dan proses industri. Contoh dari sumber daya tak terbaharu yaitu minyak bumi dan mineral. Sedangkan proses industri yang menjadi sumber limbah non organik misalnya plastik dan aluminium.  

Limbah non organik ini sudah sejak dahulu menjadi masalah di lingkungan. Banyak bencana alam dan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah ini.

Ciri-ciri Limbah Anogranik

Untuk lebih memahami tentang jenis limbah ini, kita bisa melihat dari ciri-cirinya. Berikut ini beberapa ciri-ciri limbah anorganik.

  1. Sulit terurai, artinya limbah non organik membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai secara alami. Bahkan ada beberapa jenis limbah yang butuh waktu puluhan tahun untuk terutai.
  2. Terbuat dari bahan sintesis.
  3. Bisa diolah dengan proses daur ulang. Limbah non organik memang sulit terurai namun bisa diolah melalui proses daur ulang. Limbah tersebut bisa digunakan kembali dengan melalui sebuah proses.

Baca Juga

Limbah dari bahan anorganik ternyata terbagi menjadi dua jenis yakni limbah keras dan lunak. Berikut uraiannya.

1. Limbah Keras Anorganik

Sesuai dengan namanya limbah ini bersifat keras atau tidak mudah dihancurkan. Sifat tersebut diperoleh dari bahan yang terkandung didalamnya. Limbah keras ini memiliki bahan yang kuat sehingga hanya bisa hancur dengan metode tertentu seperti pemanasan maupun pembakaran.

Advertising

Advertising

Limbah lunak non organik adalah limbah yang sifatnya lunak atau lentur dan mudah dibentuk. Limbah lunak anorganik juga bisa berbentuk cair, seperti air bekas cuci baju yang mengandung detergen, minyak jelantah, dan lain sebagainya.

Contoh Limbah Anorganik

Ada banyak sampah non organik yang banyak dijumpai di lingkungan sekitar. Dalam Jurnal Formatif 4(2), setidaknya ada empat jenis sampah anorganik yang bisa didaur ulang. Berikut penjelasannya.

1. Sampah Plastik

Plastik merupakan benda yang sering kita gunakan. Bahan ini umumnya digunakan untuk packaging barang. Plastik juga biasanya dimanfaatkan untuk perabotan rumah tangga. Barang-barang berbahan plastik memiliki beberapa keunggulan seperti tidak mudah berkarat dan tahan lama.

Meskipun barang dari plastik memiliki beberapa keunggulan, namun saat sudah tidak digunakan benda tersebut dapat menjadi sampah anorganik. Jenis limbah anorganik ini sulit terurai. Contoh sampah anorganik yang sering kita jumpai yaitu; kantong plastik, sedotan plastik, dan benda-benda plastik lainnya.

Baca Juga

Contoh sampah anorganik ini merupakan limbah yang berasal dari bahan logam. Contohnya yaitu besi, kaleng, alumunium, timah, dan jenis logam lainnya. Kaleng menjadi sampah logam yang banyak ditemukan dan paling sering didaur ulang.

3. Sampah Gelas atau Kaca

Limbah non organik ini berasal dari bahan kaca. Contohnya gelas atau piring yang sudah pecah dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

4. Sampah Kertas

Sampah kertas juga termasuk dalam jenis limbah anorganik. Kertas memang terbuat dari bahan alami, namun karena sampah ini bisa didaur ulang sebagaimana sampah anorganik lain seperti gelas, kaleng, dan plastik, maka kertas termasuk sampah non organik.

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik

Limbah non organik ini bisa diolah dengan menerapkan prinsip reduce, reuse, recycle, dan replace. Berikut ini penjelasan lengkapnya.

1. Reduce

Reduce atau mengurangi adalah cara untuk meminimalisir penggunaan barang yang berpotensi menjadi sumber limbah. Contoh penerapan prinsip ini yaitu dengan membawa botol minum saat bepergian yang berguna untuk mengurangi sampah kemasan air mineral.

Baca Juga

Prinsip pengolahan limbah anorganik lainnya yaitu reuse. Prinsip ini bisa diterapkan dengan cara menggunakan barang-barang yang masih bisa digunakan. Jika prinsip ini diterapkan, maka jumlah sampah anorganik bisa dikurangi.

3. Recycle

Recycle merupakan prinsip pengelolaan limbah dengan cara mendaur ulang barang agar lebih fungsional. Contoh penerapan prinsip ini yaitu dengan mengolah sampah plastik menjadi ecobrick, kerajinan tangan, dan pengolahan lainnya. Tak hanya mengurangi jumlah sampah saja, namun hasil daur ulang tersebut juga bisa bernilai ekonomis.

4. Replace

Prinsip pengelolaan sampah anorganik yang terakhir yaitu replace. Prinsip pengelolaan ini dengan mengganti barang-barang yang kita gunakan dengan produk yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Misalnya saat berbelanja, bawalah tas belanja agar tidak perlu menggunakan kantong plastik. Atau dengan mengganti bungkus makanan styrofoam dengan daun yang mudah terurai.

Baca Juga

Jika limbah non organik tidak diolah, maka bisa menyebabkan berbagai dampak negatif bagi kesehatan, lingkungan, hingga sosial dan ekonomi. Berikut beberapa dampak negatif dari limbah anorganik.

  1. Menyebabkan gangguan kesehatan seperti diare, demam, hingga infeksi.
  2. Menyebabkan bencana alam seperti banjir.
  3. Mencemari lingkungan seperti penyumbatan drainase dan pencemaran air.
  4. Menurunkan kualitas hidup.

dibaca normal 1 menit

Penulis: Syamsul Dwi Maarif
tirto.id - 22 Sep 2021 20:45 WIB

View non-AMP version at tirto.id

Apa itu limbah keras organik dan anorganik? Apa saja contoh limbah keras organik dan anorganik?

tirto.id - Limbah keras merupakan limbah yang memiliki sifat dan unsur-unsur keras, padat, bentuknya sulit berubah, pelik diolah, dan tidak mudah diurai di dalam tanah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), limbah adalah sisa-sisa hasil produksi atau bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembuatan atau pemakai, maupun barang rusak (cacat) dalam proses produksi.

Advertising

Advertising

Dikutip dari buku Prakarya oleh Suci Paresti Dkk (2017:4) limbah keras dibagi menjadi dua jenis, yaitu limbah keras organik dan limbah keras anorganik.

Limbah keras anorganik merupakan limbah keras yang berasal dari unsur alam berupa tumbuhan dan hewan. Sementara, limbah keras anorganik berasal dari proses-proses industri.

Contoh Limbah Keras Organik dan Ciri-ciri Bahannya

Limbah keras organik merupakan limbah yang unsur-unsur kandungannya berasal dari bahan pejal, solid, kuat dan bentuknya pelik untuk berubah. Limbah keras organik, umumnya berasal dari unsur-unsur alam meliputi daratan dan lautan.

Dikutip dari buku Limbah Bernilai oleh Yenti Rokhmulyenti dan Suci Paresti (2018:20), beberapa contoh limbah keras organik seperti cangkang kerang laut, sisik ikan keras, tulang hewan berkaki empat, tempurung kelapa, dan potongan-potongan kayu.

Infografik SC Limbah Keras Organik & Anorganik. tirto.id/Sabit

Baca juga: Tips dan Cara Mengelola Limbah Masker Sekali Pakai di Rumah

Hampir seluruh bahan-bahan yang berasal dari limbah keras organik dapat dimanfaatkan sebagai produk-produk kerajinan. Namun, dalam upaya membentuk bahan keras organik itu, diperlukan beberapa peralatan yang kuat dalam pengerjaannya.

Kerajinan dari bahan limbah keras organik memiliki daya yang kuat dan tahan waktu hingga bertahun-tahun. Selain itu, kualitas dari produk yang dihasilkan tidak berubah, apabila dilakukan perawatan dengan baik.

Contoh Limbah Keras Anorganik dan Ciri-ciri Bahannya

Limbah keras anorganik merupakan limbah yang unsur-unsur kandungannya berasal dari bahan kuat dan tidak dapat dihancurkan dengan peralatan biasa.

Beberapa alat yang dapat digunakan untuk menghancurkan limbah keras anorganik, yaitu dengan menggunakan teknologi seperti pemanasan, pembakaran, dan penghancuran.

Baca juga: Macam-Macam Kerajinan Bahan Serat Alam Tumbuhan & Hewan

Limbah keras anorganik, umumnya berasal dari unsur-unsur hasil industri pabrik. Beberapa contoh limbah keras anorganik seperti pelat-pelat logam, pecahan keramik, pecahan kaca, botol plastik, dan kaleng.

Tidak semua bahan-bahan yang berasal dari limbah keras anorganik dapat dimanfaatkan sebagai produk kerajinan. Hal itu biasanya disebabkan keterbatasan alat dan teknologi yang digunakan.

Kerajinan dari bahan limbah keras anorganik bermanfaat mengurangi permasalah lingkungan dari limbah-limbah pabrik. Pembuatan kerajinan dari limbah keras anorganik juga merupakan praktik prinsip daur ulang (recycle) dan penggunaan ulang (reuse).

Baca juga artikel terkait LIMBAH atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
(tirto.id - sym/add)

Penulis: Syamsul Dwi Maarif Editor: Addi M Idhom Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

© 2022 tirto.id - All Rights Reserved.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA