Berikut ini yang bukan merupakan kualitas dasar pada dimensi wirausaha adalah

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

3.1 memahami karakteristik kewirausahaan (misalnya berorientasi ke masa depan dan berani mengambil risiko) dalam menjalankan kegiatan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani

4.1 mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan berdasarkan keberhasilan dan kegagalan usaha pengolahan makanan awetan dari bahan pangan nabati dan hewani

Kemampuan sumber daya manusia yang harus dimiliki tidak cukup sebatas mampu bersaing dalam memperebutkan peluang kerja yang ada namun bagaimana kita dapat menciptakan peluang pekerjaan tersebut bagi banyak orang. Dengan itu setiap kita dituntut untuk mampu dan mau berjiwa wirausaha sehingga menjadi kreatif dan inovatif dalam memunculkan ide-ide dan gagasan baru. Kewirausahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena keberadaannya sebagai khalifah di bumi dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik (QS. Hud : 61). Namun kenyataannya tidak mudah bagi kita untuk memulai terjun berwirausaha. Kendala, rintangan dan kesukaran senantiasa menghampiri aktivitas di dalamnya, namun demikian berbagai permasalahan yang datang adalah lembaran utama berupa proses menuju pendewasaan dan kematangan seorang entrepreneur yang bermuara pada kesuksesan dalam mengelola suatu bidang usaha.

1.      Pengertian kewirausahaan

a.      Pengertian kewirausahaan secara harafiah

Kewirausahaan berasal dari kata "wirausaha", diberi awalah ke dan akhiran an. Wirausaha sendiri terdiri dari kata "wira" yang mempunyai arti perwira atau pahlawan, sedangkan "usaha" mempunyai arti daya atau upaya. Jadi definisi dari kewirausahaan adalah suatu hal yang berhubungan dengan keberanian seseorang untuk melakukan kegiatan yang bersifat bisnis atau yang bukan bisnis (non bisnis secara mandiri.

b.      Pengertian kewirausahaan mennurut para ahli

1.      Pengertian kewirausahaan menurut Zimmerer (Tahun 1996)

Menurut Zimmerer definisi dari kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas & emosi dalam memecahkan suatu pemasalahan atau persoalan dan menemukan suatu peluang untuk memperbaiki kehidupan.

2.      Pengertian kewirausahaan menurut Savary

Definisi kewirausahaan menurut pendapat Savary adalah, asal kata kewirausahaan adalah Entrepreneur, seperti yang terdapat dalam bukunya yang berjudul "kamus dagang", definisi dari entrepreneur adalah orang yang membeli suatu barang dengan harga pasti meskipun orang itu beum mengetahui berapa guna ekonomisnya akan dijual.

3.      Pengertian kewirausahaan menurut Robin (tahun 1997)

Menurut Robin definisi dari kewirausahaan adalah suatu proses yang dilalui oleh seseorang yang bertujuan untuk mengejar peluang/kesempatan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup melalui suatu inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka atur.

4.      Pengertian kewirausahaan menurut A. Pekerti (tahun 1999)

Definisi kewirausahaan menurut A. Pekerti adalah kemampuan seseorang dalam mendirikan, mengatur, mengembangkan dan melembagakan perusahaan yang dimilikinya.

2.      Macam-macam Kualitas Dasar dan Kualitas Instrumental Kewirausahaan

1.      Kualitas Dasar Kewirausahaan

a.       Daya Pikir, Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: berpikir kreatif; berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir berpikir;  berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah (agen perubahan); berpikir kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.

b.      Daya Qolbu/Hati, Kualitas dasar daya hati/qolbu kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:  prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif apalagi hanya reaktif; berani mengambil resiko; berani  berbeda; pro perubahan dan bukan pro kemapanan; kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki tanggungjawab moral yang tinggi; hubungan interpersonal bagus; berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja keras; berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain; melakukan apa saja yang terbaik; melakukan  perbaikan secara terus menerus; mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari kesuksesan, dan dari praktek-praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta  peluang; memiliki sifat daya saing tinggi, tetapi mendasarkan pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir,  bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru.

c.       Daya Pisik, Kualitas dasar daya pisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/ dimensi-dimensi sebagai berikut: menjaga kesehatan secata teratur; memelihara ketahan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang tinggi; dan keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.

2.      Kualitas Instrumental Kewirausahaan 

Jika seseorang ingin menjadi wirausahawan sukses, maka selain memiliki kualitas dasar kewirausahaan sebagaimana diuraikan sebelumnya, dia harus juga memiliki kualitas instrumental kewirausahaan yang kuat yaitu penguasaan disiplin ilmu, baik mono disiplin ilmu, antar disiplin ilmu, maupun lintas disiplin ilmu. Kewirausahaan  bukanlah sekadar mono-disiplin (ekonomi, matematika, manajemen, dsb.) dan juga bukan hanya antar disiplin ilmu (manajemen perusahaan, ekonomi pertanian, psikologi industri, dsb.), akan tetapi juga lintas disiplin ilmu (lingkungan hidup, kependudukan, dsb.).

3.      Pengembangan Kewirausahaan

a.      Langkah-langkah memulai wirausaha

Secara umum langkah-langkah melakukan wirausaha adalah sebagai berikut :

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan.

2.  Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek- aspek: pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.

3.  Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang te- lah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4.  Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin di ambil.

b.      Cara-cara mengembangkan kewirausahaan

 dilakukan melalui pentahapan sebagai berikut :

1.      melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini dapatdilakukan melalui pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan yang dilakukan setulus-tulusnya dan sejujur- jujurnya. Hasil pengisian daftar/jawaban tersebut berupa profil diri kewirausahaan.

2.      berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya ditempuh melalui  berbagai upaya yang disebut “belajar”.

3.      mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya: berpikir sendiri (otak kita kaya untuk berpikir), membaca (buku, jurnal, internet/web-site), magang, kursus  pendek, belajar dari wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses, mengikuti seminar, mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari kewirausahaan.

4.      Profil dan Ciri-Ciri Wirausaha yang Berhasil

Seorang wirausaha adalah seorang manusia tangguh, yang memiliki karakteristik-karakteristik yang positif. Pada umumnya dalam diri para wirausaha yang berhasil memiliki profil dan ciri-ciri sebagai berikut :

1.         Memiliki motif berprestasi tinggi

2.         Dorongan kemauan yang kuat

4.         Uang hanya sebagai ukuran keberhasilan

5.         Pengambil risiko yang moderate

6.         Dapat menangani kegagalan

8.         Menggunakan waktu dengan efektif

10.       Inovatif, dan penuh akal

11.       Mudah menjalin hubungan

12.       Tanggap terhadap saran, kritik, dan umpan balik

13.       Senang pada hal-hal yang mengandung tantangan

14.       Ulet, tekun, dan kerja keras

15.       Berorientasi ke masa depan

16.       Menetapkan tujuan secara jelas

17.       Mengambil prakarsa/inisiatif

19.       Terbuka akan wawasan baru

analisis kemungkinan kegagalan usaha.

Ciri wirausahawan yang gagal

Meremehkan waktu dan dedikasi pribadi

Gagal mengendalikan aspek utama usaha

Pemahaman terhadap disiplin manajemen utama kurang

Masalah arus kas yang buruk

Memperluas usaha berlebihan

Memulai suatu program perluasan usaha sebelum berbisnis

Meremehkan kebutuhan usaha atau bisnis

Memilih lokasi usaha yang buruk

Pengeluaran awal yang tinggi