Berikut ini merupakan peninggalan budaya kerajaan sriwijaya yang berupa candi yaitu

JAKARTA, iNews.id - Peninggalan Kerajaan Sriwijaya menjadi salah satu materi yang dipelajari siswa sekolah. Berikut 8 peninggalan kerajaan Sriwijaya.

Melansir buku 'Sejarah 8 Kerajaan Terbesar di Indonesia' terbitan KBM Indonesia, kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan Budha terbesar di Tanah Air. Letak kerajaan Sriwijaya diperkirakan berada di muara Sungai Musi.

Letaknya yang strategis membuat kerajaan memiliki peranan penting bagi perdagangan antara India dan Tiongkok. Banyak kapal asing yang singgah untuk beristirahat dan ada juga yang melakukan perdagangan.

Namun, pada tahun 1337 terjadi serangan dari kerajaan Singasari dan Majapahit ke kerajaan Sriwijaya. Akibatnya, raja kerajaan Sriwijaya mengalami kekalahan dan hanya menyisakan peninggalan kerajaan Sriwijaya.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

  • 1. Prasasti Kedukan Bukit

Peninggalan kerajaan Sriwijaya pertama adalah Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan pada 684 masehi. Prasasti ini menjadi sumber sejarah kerajaan Sriwijaya karena berisi informasi pertama adanya raja Dapunta Hyang.

Editor : Puti Aini Yasmin

Bagikan Artikel:




Jakarta -

Kerajaan Sriwijaya terdapat di Sumatera pada abad ke-7. Kerajaan itu disebut-sebut sebagai kerajaan yang megah dan jaya yang melambangkan kejayaan Nusantara di masa lalu.

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Balaputradewa. Balaputradewa adalah putra Samaratungga dari Dinasti Syailendra yang memerintah di Jawa Tengah tahun 812-824 M.

Wilayah kekuasaannya meliputi daerah Sumatera Selatan, Pulau Bangka, Lampung, dan Jambi. Sementara kiprahnya, dikenal sampai ke wilayah Semenanjung Malaya dan India Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dalam buku Sejarah SMA Kelas XI oleh Prof Dr M Habib Mustopa dkk, Sriwijaya pernah menjadi pusat pendidikan dan pengembangan agama Buddha. Di Sriwijaya mengajar seorang guru agama Buddha terkenal bernama Sakyakirti. Dia menulis buku berjudul Hastadandasastra.

Kemudian Kerajaan Sriwijaya runtuh. Salah satunya karena serangan Kerajaan Majapahit yang dipimpin Adityawarman atas perintah Mahapatih Gajah Mada tahun 1477. Hal inilah yang mengakibatkan Sriwijaya menjadi taklukan Majapahit.

Peninggalan kerajaan Sriwijaya dapat dilihat dari prasasti. Kebesaran Kerajaan Sriwijaya antara lain diketahui dari 6 prasasti peninggalannya:

Berikut prasasti dan candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya dikutip dari sumber yang sama:

1. Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti ini ditemukan di Kedukan Bukit, dekat Palembang, berangka tahun 605 Saka atau lebih kurang 683 Masehi). Prasasti menceritakan perjalanan suci yang dilakukan oleh Dapunta Hyang dengan perahu.

Dia berangkat dari Minangtamwan dengan membawa 20 ribu tentara. Dia berhasil menaklukkan beberapa daerah sehingga Sriwijaya menjadi makmur.

2. Prasasti Talang Tuo

Prasasti Talang Tuo (dekat Palembang) berangka tahun 684 Massehi. Prasasti ini berisi berita tentang pembuatan taman riksetra atas perintah Dapunta Hyang ri Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.

3. Prasasti Kota Kapur

Prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini berangka tahun 686 M dan ditemukan di Kota Kapur, Pulau Bangka. Prasasti ini menyebutkan adanya ekspedisi Sriwijaya ke daerah seberang lautan (Pulau Jawa) untuk memperluas kekuasaannya dengan menundukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya seperti Melayu, Tulungbawang, dan Tarumanegara.

4. Prasasti Telaga Batu

Prasasti ini tidak berangka tahun. Isinya mengenai kutukan-kutukan yang seram terhadap siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak taat kepada raja.

5. Prasasti Karang Berahi

Prasasti ini ditemukan di daerah Karang Berahi, Jambi Hulu. Prasasti ini berangka tahun 686 M dengan isi permintaan kepada dewa yang menjaga Sriwijaya dan untuk menghukum setiap orang yang bermaksud jahat kepada Sriwijaya.

6. Prasasti Ligor

Prasasti ini berangka tahun 775 M dan ditemukan di Tanah Genting Kra, Ligor, Thailand. Prasasti ini disebut juga Vat Semamuang. Seperti yang dikutip dari situs Kemendikbud prasasti ini bukan merupakan bukti penaklukan kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Ligor menceritakan persahabatan antarbangsa yang terjalin sejak tahun 775 Masehi. Dikisahkan, seorang raja dari Sriwijaya mendirikan sebuah bangunan suci yang bernama Trisamaya Caitya sebagai tanda persahabatan dengan penguasa Ligor.

7. Candi Biaro Bahal IIII

Selain prasasti, peninggalan Kerajaan Sriwijaya yakni candi. Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya adalah Candi Biaro Bahal III. Candi ini terletak di Padang Lawas, Sumatera Selatan.

Simak Video "Tes Mobil Listrik Lexus UX 300e: Mobil Listrik Rasa Mobil Konvensional"


[Gambas:Video 20detik]
(nwy/pal)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kerajaan Sriwijaya yang berdiri di Pulau Sumatera sejak abad ke-7 ini merupakan simbol kejayaan Nusantara pada masanya.

Wilayah kekuasaan dari kerajaan bercorak Budha ini membentang di sejumlah kawasan Sumatera terutama Palembang, lalu Kalimantan Barat, Semenanjung Malaya, hingga India Timur.

Mengutip penuturan peneliti Balai Arkeologi Sumatera Selatan Retno Purwati melalui laman Arkeologi Sumsel Kemdikbud, ada bukti sahih dari peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Retno, petilasan tersebut berlokasi di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya, yang berlokasi di Palembang, Sumatera Selatan.

Di Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya itu, warga bisa menemukan jejak peninggalan berupa Prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu dan Talang Tuo.

Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Selain itu, ada juga peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang bertuliskan tentang catatan sejarahnya dalam sebuah prasasti dan didapati di wilayah Sumatera, Jawa hingga luar negeri.

1. Prasasti Kedukan Bukit

[Gambas:Instagram]

Keberadaan prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kampung Kedukan Bukit, Palembang, Sumatera Selatan, di tepi Sungai Tatang yang mengalir ke Sungai Musi.

Dikutip dari berbagai sumber, ahli aksara menunjukkan bahwa pada prasasti tertua Sriwijaya itu terdapat sebuah tulisan yang di tulis pada tahun 605 saka, sekitar 683 Masehi.

Tulisan pada prasasti Kedukan Bukit berisi tentang Dapunta Hyang Sri Jagayana yang mengadakan perjalanan suci menggunakan perahu bersama 20 ribu personil.

Saat ini, Anda bisa melihat prasasti Kedukan Bukit dengan ukuran 45 cm x 80 cm, di Museum Nasional Indonesia, Jakarta.

2. Prasasti Talang Tuo

[Gambas:Instagram]

Prasasti Talang Tuo memiliki ukuran 50 cm x 80 cm, dan disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, beserta duplikatnya.

Keberadaan prasasti Talang Tuo ditemukan seorang petani,lalu diserahkan ke residen Palembang, Louis Constant Westenenk (seorang diplomat,linguis dan pamong praja Belanda).

Terdapat 14 baris tulisan pada prasasti Talang Tuo, lengkap dengan aksara Pallawa, berbahasa Melayu Kuno, dan ditulisa sekitar 606 Saka atau 684 Masehi.

Isi pesan prasasati Talang Tuo menerangkan tentang petuah pembangunan taman (Sriksetra), yang dibuat pada masa kepemimpinan Dapunta Hyang Sri Jagayana atau Sri Jayanasa.

3. Prasasti Telaga Batu

Berikut ini merupakan peninggalan budaya kerajaan sriwijaya yang berupa candi yaitu
Foto: ANTARA FOTO/
Ilustrasi. Peninggalan Kerajaan Sriwijaya berupa Prasasti Telaga Batu saat ini disimpan dalam Museum Nasional Indonesia (Monas).

Penemuan prasasti Telaga Batu tidak jauh dari sekitar kolam Telaga Biru, di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pada tahun 1935.

Sekarang ini, prasasti Telaga Batu disimpan di Museum Nasional Indonesia, Jakarta, dengan nomor D.155.

Tulisan yang tertera pada dinding prasasti Telaga Batu menjelaskan tentang kutukan bagi siapa saja yang melakukan kejahatan dan tidak mematuhi peraturan kerajaan.

Perkiraan waktu dari tulisan prasasti Telaga Batu ini sekitar 686 Masehi, dengan jumlah tulisan 28 baris.

4. Prasasti Kota Kapur

[Gambas:Instagram]

Prasasti Kota Kapur masih termasuk peninggalan Kerajaan Sriwijaya, yang ditemukan di Kota Kapur, Pulau Bangka, Bangka Belitung, berupa tiang batu bersurat.

Diperkirakan ada sejak 656 Masehi, prasasti Kota Kapur berisi pesan mengenai permintaan kepada Dewa untuk menjaga kesatuan dan persatuan Sriwijaya.

Selain itu, pesan lain dari prasasti ini memuat tentang hukuman bagi siapa saja yang melakukan kejahatan atau berkhianat atas titah Raja.

Sebelumnya, prasasti Kota Kapur berada di Museum Kerajaan Negeri Belanda. Tapi saat ini, prasasti itu telah disimpan di Museum Nasional Jakarta dengan nomor inventaris D90.

5. Prasasti Karang Berahi

Selanjutnya ada prasasti Karang Berahi dari zaman Sriwijaya yang terletak di Desa Karang Berahi, Kecamatan Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi.

Melansir laman Kemdikbud, Prasasti ini bertuliskan aksara Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno, ditemukan pada tahun 1904 oleh L. Berkhout, seorang kontrolir Belanda.

Keberadaan prasasti Karang Berahi ditaksir sejak 686 Masehi, yang berisi tulisan kutukan untuk wilayah yang tidak tunduk pada Kerajaan Sriwijaya.

Prasasti Karang Berahi peninggalan Kerajaan Sriwijaya ini, satu-satunya yang ada di Jambi, karena wilayah tersebut strategis, untuk menguasai jalur pelayaran dan pedagangan di Selat Malaka.

(avd/fef)

[Gambas:Video CNN]