Berikan 5 contoh buah buahan yang dapat digunakan sebagai penambah aroma

Kunyit merupakan zat aditif alami pada makanan yang digunakan sebagai pewarna. Foto: Pixabay

Makanan yang disantap manusia setiap hari banyak yang mengandung zat aditif. Zat aditif adalah zat yang biasa ditambahkan ke dalam suatu jenis makanan atau minuman, agar terlihat lebih menarik.

Dikutip dari buku Zat Aditif Makanan: Manfaat dan Bahayanya karya Denny Indra Praja (2015:02), zat aditif berfungsi untuk meningkatkan mutu makanan, mengawetkan makanan, serta menambah rasa dan aroma pada makanan.

Zat aditif aman dikonsumsi selama masih dalam batas aman penggunaannya. Batas penggunaannya diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.722/Menkes/PER/IX/88.

Peraturan Menteri tersebut mengatur tentang Bahan Tambah Makanan, berdasarkan Acceptable Daily Intake, yaitu tidak menimbulkan bahaya jika dikonsumsi oleh manusia dengan perhitungan perkilogram dari berat badan.

Lalu apa saja 5 jenis zat aditif yang biasa ditambahkan pada makanan? Simak uraian lengkapnya berikut ini.

Permen menggunakan pewarna dan pemanis makanan, sehingga memiliki warna yang menarik dan rasanya manis. Foto: Pixabay

5 Jenis Zat Aditif pada Makanan

Merangkum dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam Terpadu SMP Kelas VII oleh Rinawati, S.Pd (2021: 115), zat aditif makanan dibagi menjadi 5 jenis, yaitu:

  • Pewarna alami, yaitu pewarna yang terbuat dari tumbuhan. Contoh: kunyit (kuning), daun siji dan pandan (hijau), bunga telang (biru keunguan), gula kelapa dan karamel (merah kecoklatan), cabai dan daun jati (merah).

  • Pewarna sintesis, yaitu pewarna yang terbuat dari campuran dua atau lebih zat kimia. Contoh: violet GB (ungu), Sunset yellow FCF (oranye), tartazine (kuning), Indigo carmine (biru), karmosin (merah), dan lissamine (hijau).

  • Pemanis alami, yaitu pemanis yang terbuat dari bahan-bahan alami, seperti tumbuhan. Contoh: gula putih (bit dan tebu) dan gula merah (kelapa dan aren).

  • Pemanis buatan, yaitu pemanis yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Contoh:

  1. Siklamat dan sakarin, dicurigai dapat mengakibatkan kanker dan tumor kandung kemih.

  2. Aspartam: 160 kali lebih manis daripada gula putih.

  3. Sorbitol: terurai dalam mulut dan tidak merusak gigi. Namun, pemakaian yang berlebih dalam mengkibatkan diare.

  4. Neotam: 7000-13000 kali lebih manis daripada gula dan aman dikonsumsi.

  5. Sakorit, equal, dan neurasweet: menghasilkan manis yang rendah kalori, sehingga dapat dikonsumsi penderita diabetes.

Jus buah dalam kemasan menggunakan pengawet agar dapat bertahan dalam jangka waktu yang lebih lama. Foto: Pixabay

  • Pengawet alami, yaitu bahan untuk mengawetkan makanan/minuman serta memperlambat pertumbuhan mikroorganisme, seperti bakteri dan jamur, yang terbuat dari bahan-bahan alami. Contoh: es, gula (sukrosa), garam dapur, cuka, dan lada.

  • Pengawet sintesis, yaitu pengawet makanan/minuman yang terbuat dari bahan-bahan kimia. Contoh:

  1. Natrium nitrit: pengawet pada sosis, burger, dan daging kaleng.

  2. Asam benzoat/Natrium benzoate: untuk mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri pada jus buah, saos, dan kecap.

  3. Asam proponiat/Natrium proponiat: untuk mencegah pertumbuhan jamur pada roti dan kue kering.

  4. Asam sorbat: untuk mencegah pertumbuhan jamur pada keju.

Dalam makanan, antioksidan digunakan untuk memerangi radikal bebas yang menjadi penyebab bau tengik pada makanan. Antioksidan digunakan pada makanan yang mengandung lemak dan minyak. Contohnya, yaitu saos tomat, mentega, sereal, dan corned beef.

Contoh antioksidan alami: riboflafin, tokoferi (vitamin E), asam askorbat (vitamin C), betakarotin, dan fosfatidin.

Contoh antioksidan sintesis: PG (Propel Gallat), BHT (Butiloated Hidroksil Tolouene), dan BHA.

Sosis merupakan daging olahan yang menggunakan bahan pengawet makanan. Foto: Pixabay

Bahan penyedap rasa digunakan untuk memperkuat cita rasa.

  • Penyedap alami, yaitu penguat rasa yang terbuat dari bahan alami, seperti tumbuh-tumbuhan. Contoh: rempah-rempah (kayu manis, cengkeh, bawang putih, bawang bombay, pala, lada, serai, dan daun salam).

  • Penyedap sintesis, yaitu penguat rasa yang berasal dari bahan-bahan kimia. Contoh: MSG (Monosodium glutamate) atau Vetsin. Penggunaan MSG yang berlebihan dapat mengakibatkan sesak napas hingga mudah letih.

Pemberi aroma adalah bahan yang digunakan untuk memperkuat aroma pada makanan.

  • Pemberi aroma alami, yaitu aroma yang berasal dari bahan segar atau ekstrak bahan alami. Contoh: minyak atsiri dan vanili.

  • Pemberi aroma sintesis, yaitu aroma yang berasal dari bahan-bahan kimia. Contoh: amilasetat (aroma pisang ambon), amil kaproat (aroma apel), atil butirat (aroma nanas), dan metil antranilat (aroma anggur).

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA