Berapa lama dalam peleburan sampah plastik

Sifat plastik yang fleksibel dan tahan lama membuatnya ideal untuk digunakan pada barang-barang yang sebelumnya rawan pecah seperti gelas, piring, botol, ataupun toples kaca. Bukan hanya itu, kemasan plastik juga telah banyak membantu industri produk kebutuhan sehari-hari dalam mengemas produk mereka dengan biaya relatif lebih murah.

Selain bermanfaat, ternyata banyak juga dampak negatif yang dihasilkan oleh plastik, berikut adalah sebagian dari sisi buruk dari produk plastik.

Ancaman Plastik Bagi Lingkungan

Plastik disukai banyak pelaku industri besar dan UMKM karena harganya relatif lebih murah dan lebih praktis dibandingkan produk berbahan lain. Sayangnya, di balik kemudahan yang ditawarkan bagi manusia, plastik telah menjadi momok tersendiri bagi kelestarian lingkungan. Sifatnya yang tahan lama membuat bahan plastik membutuhkan waktu 50-100 tahun untuk terurai bergantung pada jenis dan bentuknya. Sekitar 55% plastik dikirim ke tempat pembuangan sampah selama setengah abad terakhir, sehingga pengelolaan sampah plastik menjadi tantangan yang terus meningkat.

Terdapat sebuah fakta mengerikan berdasarkan kajian Dr. Costas Velis dari Universitas Leeds pada tahun 2020 lalu, ketika 13 Miliar Ton sampah plastik diperkirakan akan mencemari daratan dan lautan dunia pada tahun 2040 mendatang. Ini jelas bukanlah sebuah kabar baik, terutama karena Indonesia merupakan negara dengan penghasil limbah plastik terbanyak di dunia setelah China.

Jadi, Sebenarnya Berapa Lama Waktu yang Diperlukan oleh Plastik untuk Terurai?

Tidak seperti produk limbah organik yang mengalami penguraian, biodegradasi, atau pengomposan setelah dibuang, produk plastik tidak mengalami pembusukan. Produk plastik biasanya dibuat dengan bahan kimia sintetis seperti polyetylen tereftalat (PET) yang tidak dapat dikonsumsi oleh organisme biodegradasi. Karena itu, plastik tidak dapat langsung terurai.

Alih-alih dikonsumsi oleh organisme hidup, struktur kimia pada plastik dirusak dan dipecah melalui radiasi ultraviolet (UV) dari matahari menjadi potongan-potongan kecil hari demi hari. Mengingat sifat tahan lama bahan kimia dari PET, proses penguraian bertahap ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Misalnya saja sebuah botol plastik diperkirakan membutuhkan waktu kurang lebih 450 tahun untuk dapat terurai.

Ancaman Plastik bagi Kesehatan Manusia

Bagi kesehatan manusia, plastik yang tercemar di lautan memiliki kemungkinan besar untuk masuk ke tubuh ikan dan hewan laut lainnya. Pada akhirnya, manusia sebagai rantai makanan teratas dalam hal ini juga akan ikut dirugikan dengan kandungan plastik yang sudah bercampur dalam sumber makanan. Jika terus dibiarkan, plastik yang masuk ke tubuh akan memicu berbagai penyakit.

Selain dibuang ke darat dan laut, sampah plastik biasanya dihilangkan melalui proses pembakaran. Padahal, pembakaran plastik yang tidak tepat dapat memicu senyawa dioksin yang tidak kalah berbahaya bagi kesehatan. Dioksin dari hasil pembakaran plastik ini akan sangat berbahaya bila dihirup oleh manusia dan memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka pendek, paparan dioksin bisa menyebabkan lesi kulit dan perubahan pada fungsi hati.

Sementara itu, dalam jangka panjang efek paparan dioksin dapat menyebabkan gangguan sistem kekebalan tubuh, mengganggu perkembangan sistem saraf, mengganggu sistem endokrin, dan juga fungsi reproduksi. Sebuah riset bahkan menunjukkan, paparan dioksin dapat menyebabkan efek kesehatan yang merugikan, seperti masalah hormon, infertilitas, kanker, dan kemungkinan juga diabetes. Tidak cukup sampai di situ, zat karsinogenik yang keluar dari pengunaan botol atau plastik saat terkena paparan suhu panas akan menyebabkan peradangan pada paru-paru.

Meminimalisir penggunaan plastik merupakan strategi terbaik untuk menghindari dampak buruk dari limbah plastik. Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk membantu menjaga kelestarian alam serta memberikan masa depan yang lebih baik bagi generasi penerus.

tirto.id - Kertas terurai berapa lama? Sampah kertas memerlukan waktu 2 hingga 6 minggu untuk terurai. Bagaimana dengan jenis sampah lainnya?

Sampah yang digunakan manusia sehari-hari memerlukan waktu yang berbeda-beda untuk dapat hancur atau terurai di alam.

Pentingnya untuk mengetahui berapa lama suatu material sampah dapat terurai dapat membantu membangun kesadaran untuk mengurangi jenis sampah tersebut.

Jenis Sampah dan Waktu Mengurainya

Banyak sampah yang digunakan berasal dari produk sekali pakai, seperti popok bayi, pembalut, baterai, dan plastik. Berikut ini beberapa jenis sampah dan waktu yang dibutuhkan untuk mengurainya.

  • Sampah Plastik
Plastik mendominasi jenis sampah di masyarakat, mulai dari kantong plastik, gelas plastik, sedotan palstik dan lainnya. Plastik terbuat dari minyak bumi. The Balance melansir, 1,6 juta minyak diperlukan untuk membuat botol plastik setiap tahunnya.

Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun. Untuk saat ini, plastik merupakan sampah yang paling lama terurai.

  • Popok dan Pembalut
Popok bayi sekali pakai diperkirakan akan terurai di pembuangan sampah dalam waktu 250-500 tahun.

Kebutuhan akan popok bayi dan pembalut terus meningkat, mengingat bahwa bayi akan memakai popok hingga usia 2 atau 2,5 tahun untuk bisa dilatih menggunakan toilet.

Sedangkan, pembalut perlu waktu 500-800 tahun untuk terurai.

Baca juga: Indonesia Penghasil Sampah Plastik Nomor Dua di Dunia

  • Kaleng aluminium
Kaleng aluminiun butuh waktu sekitar 80 hingga 200 tahun untuk terurai sepenuhnya di alam. Di Amerika Serikat, 120 ribu kaleng aluminium didaur ulang setiap harinya.

Dalam kurun waktu tiga bulan, jumlah aluminium daur ulang tersebut setara dengan jumlah aluminium yang dibutuhkan untuk membuat seluruh pesawat komersil di AS.

  • Kaca
Kaca terbuat dari pasir dan mudah didaur ulang. Kaca tidak terpakai dapat dicairkan dan dibentuk kembali menjadi produk baru.

Namun, jika dibuang ke tempat pembuangan sampah, kaca utuh waktu jutaan tahun untuk terurai, bahkan beberapa menyebut bahwa sampah kaca tidak dapat terurai sama sekali.

  • Sampah Kertas
Secara volume, sampah kertas hampir sama banyaknya dengan sampah plastik. Biasanya, sampah kertas memerlukan waktu 2 hingga 6 minggu. Akan tetapi, jika didaur ulang, sampah kertas akan mengurangi banyak volume sampah di tempat pembuangan.

  • Sampah Makanan
Tergantung pada jenis sampah makanan. Kulit jeruk misalnya, terurai di alam dalam waktu enam minggu, sedangkan sisa apel dan kulit pisang membutuhkan sekitar satu bulan untuk terurai.

  • Sol Sepatu Karet
Sepatu bekas yang dibuang di tempat sampah butuh waktu sekitar 50 hingga 80 tahun untuk terurai, terutama pada bagian sol karet.

Beberapa produsen sepatu kini melakukan inovasi produk agar sol sepatu yang digunakan cepat terurai di alam liar.

  • Kain Nilon
Kain nilon bersifat lentur dan umumnya digunakan pada produk-produk olahraga dan kerajinan tangan. JIka dibuang, kain nilon akan terurai dalam jangka waktu 30-40 tahun.

  • Sterofoam
Sterofoam terbuat dari polystyrene, jenis plastik yang berasal dari petroleum. Sterofoam tidak dapat terurai di alam, sehingga, secara teknis hanya memenuhi tempat pembuangan sampah, Ecoparts mewartakan.

Jenis-jenis sampah dan waktu terurainya di alam, di antaranya:

  • Karton susu - 5 tahun
  • Sepatu kulit - 25-40 tahun
  • Kaleng makanan - 50 tahun
  • Sarung tangan katun - 3 bulan
  • Cardboard - 2 bulan
  • Triplek atau ply wood - 1-3 tahun
  • Wol - 1-5 tahun
  • Produk kayu - 10-15 tahun
  • Produk kanvas - 1 tahun

Baca juga:

  • Bahan Bakar Alternatif dari Sampah
  • Dilema Sampah Plastik: Antara Kepentingan Lingkungan dan Bisnis

Baca juga artikel terkait SAMPAH atau tulisan menarik lainnya Anggit Setiani Dayana
(tirto.id - asd/tha)


Penulis: Anggit Setiani Dayana
Editor: Dhita Koesno
Kontributor: Anggit Setiani Dayana

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA