Berapa kali seminggu sperma wanita harus keluar

Kehamilan

Annisa Karnesyia   |   Haibunda

Selasa, 26 Apr 2022 11:21 WIB

Berapa kali seminggu sperma wanita harus keluar
caption

Jakarta -

Sperma berperan penting dalam terjadinya kehamilan pada wanita. Sperma adalah sel reproduksi pria yang ketika bergabung dengan sel telur wanita akan menghasilkan embrio, Bunda.

Testis adalah organ reproduksi pria yang bertanggung jawab untuk membuat sperma. Testis juga memproduksi testosteron, yakni hormon seks yang bertanggung jawab atas banyak karakteristik pada pria.

Menurut ulasan di Journal of Andrology tahun 2013, tubuh pria membutuhkan waktu sekitar 74 hari untuk menghasilkan sel sperma yang baru. Tapi, waktu ini dapat bervariasi pada setiap orang.


"Seorang pria rata-rata menghasilkan sekitar 73 juta sel sperma per mililiter saat ejakulasi. Setelah seseorang melepaskan spermanya, mereka dapat hidup di vagina wanita hingga 5 hari," kata Perawat Rachel Nall, MSN, CRNA, dilansir Medical News Today.

Berapa kali seminggu sperma wanita harus keluar
9 Tanda Kepala Janin di Bawah/ Foto: annisa shofia/HaiBunda

Sementara itu dalam buku Biologi Edisi Kelima Jilid III karya Neil A. Campbell dkk, dijelaskan bahwa seorang laki-laki umumnya saat ejakulasi menghasilkan kurang lebih 5 mililiter semen atau air mani. Tiap mililiternya (ml) mengandung sekitar 50 sampai 130 juta sel sperma.

Produksi sel-sel sperma dewasa disebut juga spermatogenesis. Ini adalah proses yang terus-menerus dan profilik pada jantan dewasa.

"Seorang laki-laki dapat mengalami ejakulasi setiap hari dengan kemampuan untuk membuahi yang hanya berkurang sedikit," kata tim penulis.

Jumlah sperma ideal yang keluar

Saat berusaha memperoleh keturunan atau program hamil, banyak suami dan istri bertanya, sebenarnya berapa kali dalam seminggu idealnya sperma harus dikeluarkan?

Sebenarnya, tidak ada jumlah sperma 'ideal' atau 'normal' yang keluar saat pria mengalami ejakulasi. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor, yakni usia, kondisi kesehatan, dan status hubungan dengan istri.

Menurut studi di Sexual Exploration in America tahun 2015, pria paling sering mengalami ejakulasi pada usia 25 sampai 29 tahun. Angka tersebut turun pada kelompok usia 30-an, dan terus menurun seiring bertambahnya usia.

Namun, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan, masturbasi adalah hal yang paling umum terjadi di sepanjang usia pria.

Studi yang diterbitkan dalam Reproductive Biology and Endocrinology tahun 2015 menemukan bahwa pria yang ejakulasi setiap hari selama 14 hari kan mengalami sedikit penurunan jumlah sperma. Namun, pengurangan tersebut tidak menyebabkan jumlah sperma turun di bawah ambang batas normal.

"Sering ejakulasi juga tidak akan memengaruhi kondisi sperma, seperti motilitas dan morfologi sperma," ujar dokter dan anggota American Board of Family Medicine, Kevin Martinez, M.D.

Sedangkan menurut sebuah ulasan dilansir Manmatters, disebutkan bahwa mengeluarkan sperma setiap hari tidak berbahaya, karena tubuh Ayah akan memproduksi jutaan sperma setiap hari. Namun, tetap dibutuhkan 74 hari untuk sperma agar matang sepenuhnya.

Perlu Bunda dan Ayah catat nih, ternyata memang tidak ada patokan atau ukuran ideal berapa kali sperma harus di keluarkan dalam seminggu. Namun, penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa seseorang yang berejakulasi setidaknya 21 kali dalam sebulan, memiliki peluang lebih kecil 31 persen terkena kanker prostat dibanding mereka yang berejakulasi 4-7 sebulan.

Saat ingin memulai program hamil, sangat disarankan untuk berhubungan seks mendekati masa subur atau ovulasi. Selain itu, penting juga untuk diketahui bahwa penelitian menunjukkan bahwa sperma memiliki kualitas yang lebih baik jika dikumpulkan setelah 2-3 hari periode pantang.

Melansir dari Healthline, penilitian juga menunjukkan bahwa tingkat pembuahan yang lebih tinggi terlihat pada pasangan yang berhubungan seks setiap 1-2 hari. Sedangkan berhubungan seks sehari atau setiap hari selama masa subur akan meningkatkan peluang hamil nih, Bunda. Beritahu Ayah juga ya!

Ejakulasi sebenarnya memiliki manfaat untuk Ayah lho, Bunda. Apa saja manfaatnya? Baca halaman berikutnya ya.

Simak juga kunci efektivitas senggama putus, dalam video berikut ini

(ank/rap)

Jakarta -

Seperti kita ketahui, kehamilan terjadi jika sel telur wanita dibuahi oleh sel sperma dan ketika terjadi ejakulasi, sel sperma harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk membuahi sel telur. Oleh karena itu dibutuhkanlah sel sperma yang sehat dan berkualitas baik untuk membuahi sel telur.

Agar dapat menghasilkan sel sperma dengan kualitas baik dan jumlah yang cukup, ejakulasi tidak boleh dilakukan terlalu sering agar ada waktu yang cukup untuk memproduksi sperma sebanyak ejakulasi pertama. Untuk itu, dianjurkan untuk berhubungan seksual tiap 2 hari sekali atau kurang lebih 3-4 kali seminggu.

Selain berhubungan seksual dengan intensitas 2 hari sekali, penting juga untuk mengenal masa subur istri, mengonsumsi makanan penambah sperma dan penyubur kandungan, menghindari rokok, menjaga berat badan ideal dan menerapkan pola hidup sehat.

Menurut ulasan di Journal of Andrology tahun 2013, tubuh pria membutuhkan waktu sekitar 74 hari untuk menghasilkan sel sperma yang baru. Tapi waktu ini dapat bervariasi pada setiap orang.

"Seorang pria rata-rata menghasilkan sekitar 73 juta sel sperma per mililiter saat ejakulasi. Setelah seseorang melepaskan spermanya, mereka dapat hidup di vagina wanita hingga 5 hari," kata Perawat Rachel Nall, MSN, CRNA, dikutip dari Medical News Today.

Sementara itu dalam buku Biologi Edisi Kelima Jilid III karya Neil A. Campbell dkk, dijelaskan bahwa seorang laki-laki umumnya saat ejakulasi menghasilkan kurang lebih 5 mililiter semen atau air mani. Tiap mililiternya (ml) mengandung sekitar 50 sampai 130 juta sel sperma.

Jumlah sperma ideal yang keluar

Saat berusaha memperoleh keturunan atau program hamil, banyak suami dan istri bertanya, sebenarnya berapa kali dalam seminggu idealnya sperma harus dikeluarkan?

Sebenarnya, tidak ada jumlah sperma 'ideal' atau 'normal' yang keluar saat pria mengalami ejakulasi. Hal ini dapat disebabkan beberapa faktor, yakni usia, kondisi kesehatan, dan status hubungan dengan istri.

Menurut studi di Sexual Exploration in America tahun 2015, pria paling sering mengalami ejakulasi pada usia 25 sampai 29 tahun. Angka tersebut turun pada kelompok usia 30-an, dan terus menurun seiring bertambahnya usia.

Namun, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Sexual Medicine menemukan masturbasi adalah hal yang paling umum terjadi di sepanjang usia pria.

Studi yang diterbitkan dalam Reproductive Biology and Endocrinology tahun 2015 menemukan bahwa pria yang ejakulasi setiap hari selama 14 hari kan mengalami sedikit penurunan jumlah sperma. Namun, pengurangan tersebut tidak menyebabkan jumlah sperma turun di bawah ambang batas normal.

Perlu diketahui, ternyata memang tidak ada patokan atau ukuran ideal berapa kali sperma harus dikeluarkan dalam seminggu. Namun, penelitian yang dilakukan di Harvard Medical School menunjukkan bahwa seseorang yang berejakulasi setidaknya 21 kali dalam sebulan, memiliki peluang lebih kecil 31 persen terkena kanker prostat dibanding mereka yang berejakulasi 4-7 sebulan.

Ejakulasi sebenarnya memiliki manfaat untuk pria lho, Apa saja manfaatnya? Baca halaman berikutnya ya.

KLIK DI SINI UNTUK KE HALAMAN SELANJUTNYA

Simak Video "Bagaimana Dukungan untuk Pemulihan Korban Kekerasan Seksual Anak?"



(kna/kna)

Pertanyaan tentang berapa kali seminggu sperma harus keluar bagi seorang pria memicu berbagai kemungkinan. Anggapan populer seorang pria sebaiknya ejakulasi 21 kali setiap bulan, bukanlah aturan baku.

31 Aug 2020|Azelia Trifiana

Ditinjau olehdr. Anandika Pawitri

Cara mengeluarkan sperma adalah melalui masturbasi dan hubungan seks

Pertanyaan seputar berapa kali sebaiknya seorang pria mengeluarkan sperma mungkin kerap kali dibahas. Selain mengetahui frekuensi ejakulasi yang sehat, informasi tersebut juga biasanya digunakan untuk menilai apakah ejakulasi yang dialami normal dan wajar.Itu sebabnya, penting bagi pria untuk memahami bagaimana ejakulasi atau mengelaurkan sperma yang benar, dampak mengeluarkannya terlalu sering, bahkan manfaat apa yang didapat dari ejakulasi.Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Cara mengeluarkan sperma

Pada dasarnya, cara mengeluarkan sperma ada 2 (dua) yakni:Masturbasi adalah aktivitas seksual yang dilakukan seseorang untuk mencapai orgasme tanpa melakukan hubungan seksual. Pada pria, masturbasi atau onani dilakukan dengan cara memberikan stimulasi pada penis, baik itu menyentuh, membelai, maupun memijatnya, hingga sperma keluar alias ejakulasi.Masturbasi umumnya dilakukan seorang diri, namun bisa saja aktivitas ini dilakukan bersama pasangan. Satu hal, Anda perlu berhati-hati ketika menerapkan cara mengeluarkan sperma yang satu ini. Jangan memijat penis terlalu 'bersemangat' ataupun menggunakan teknik-teknik 'aneh' karena hal ini berisiko menyebabkan penis cedera.Selain untuk mencapai orgasme, tujuan dari masturbasi bisa juga karena keperluan medis, misalnya analisis sperma dalam tes kesuburan pria.Cara mengeluarkan sperma lainnya adalah dengan melakukan hubungan seks secara langsung. Ejakulasi melalui hubungan seksual tentu memberikan sensasi yang berbeda daripada masturbasi. Mengeluarkan sperma dengan cara berhubungan seks tidak hanya bertujuan untuk mencapai kepuasan seksual. Pada pasangan yang sudah menikah, ini merupakan cara untuk hamil dan mendapatkan keturunan.

Berapa hari sperma harus dikeluarkan?

Pertanyaan mengenai berapa hari sperma harus dikeluarkan dalam seminggu mungkin sering kali ditanyakan oleh kaum pria. Faktanya, tidak ada aturan baku seberapa sering seorang laki-laki butuh mengalami ejakulasi setiap periode waktu tertentu. Anggapan yang populer adalah seorang laki-laki sebaiknya ejakulasi 21 kali setiap bulannya untuk mencegah risiko menderita kanker prostat. Berdasarkan penelitian di tahun 2016 terhadap hampir 32.000 laki-laki, ditemukan bahwa peningkatan frekuensi ejakulasi dapat menurunkan risiko kanker prostat.Meski demikian, masih perlu penelitian lebih jauh untuk menjelaskan keterkaitan kedua hal ini. Bisa saja, jawaban dari partisipan kurang objektif karena lupa atau tidak sadar betul dengan pengalaman ejakulasinya sebulan terakhir.Faktor lain seperti usia, pengalaman berganti pasangan, dan kondisi kesehatan tiap individu juga perlu diperhitungkan untuk menggambarkan kaitan antara ejakulasi dan risiko kanker prostat.Dengarkan sinyal dari tubuh berapa kali sebaiknya melakukan ejakulasi yang paling realistis. Jangan sampai keharusan melakukan ejakulasi sekian kali dalam periode satu bulan justru menyebabkan Anda tertekan. Lakukan ejakulasi sealami mungkin dan lihat bagaimana respons tubuh setelah melakukan cara mengeluarkan sperma.

Manfaat mengeluarkan sperma

Jika manfaat ejakulasi dalam menurunkan risiko seseorang mengalami kanker prostat masih perlu penelitian lebih komprehensif, lalu apa manfaat dari mengalami ejakulasi?Di lain sisi, rasa terangsang yang muncul ketika melakukan seks enak sangat berkaitan erat dengan melimpahnya produksi oksitosin dan dopamin. Oksitosin menimbulkan emosi positif yang dapat menurunkan kadar stres seseorang.Sementara dopamin juga sama-sama merupakan emosi positif. Naiknya kadar dopamin seseorang membuatnya merasa bahagia dan nyaman. Bahkan, dopamin bisa menjadi sumber motivasi seseorang agar lebih produktif.Beberapa manfaat mengeluarkan lainnya adalah:
  • Tidur lebih nyenyak
  • Mencapai ciri-ciri sperma yang baik
  • Meningkatkan kekebalan tubuh
  • Meningkatkan mood
  • Meredakan migrain
  • Mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung
Seberapa seringnya cara mengeluarkan sperma dilakukan, tidak akan menyebabkan sperma habis. Bahkan faktanya, setiap detik seorang pria sehat dapat memproduksi 1.500 sperma. Artinya, dalam sehari akan ada jutaan sperma yang diproduksi!Apakah seseorang mencapai ejakulasi atau tidak, tak memberi pengaruh terhadap fertilitas atau gairah seksual seseorang. Sel sperma (spermatozoa) yang tidak dikeluarkan akan kembali terserap oleh tubuh atau keluar saat mengalami mimpi basah.Jadi, sebaiknya dengarkan bagaimana sinyal tubuh setiap mengalami ejakulasi. Ada yang merasa lebih bertenaga hingga termotivasi, di sisi lain ada yang merasa lemas seperti akan sakit. Jika ini yang terjadi, perhatikan apa yang salah.

Dampak terlalu sering mengeluarkan sperma

Lantas, apa dampak jika terlalu sering mengeluarkan sperma? Seperti yang telah disebutkan di atas, ejakulasi yang sering tidak memiliki dampak berarti terhadap kualitas maupun kuantitas sperma. Namun ada sejumlah risiko yang mungkin saja harus Anda tanggung apabila frekuensi mengeluarkan sperma termasuk sering, yaitu:
  • Cedera penis
  • Penurunan sensitivitas seksual
  • Terganggunya aktivitas 
  • Perasaan bersalah

Baca Juga

7 Manfaat Mandi dengan Baking SodaBeragam Makanan untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi yang Perlu Diketahui PriaIni Dia Ciri-ciri Kepribadian Ekstrovert, Apa Anda Memilikinya?

Catatan dari SehatQ

Hal terpenting ketika Anda melakukan cara mengeluarkan sperma adalah, lakukan semuanya sealami mungkin. Jangan jadikan ejakulasi sebagai target yang terkadang bisa terasa kurang realistis. Mengeluarkan sperma seharusnya menjadi hal yang menyenangkan. Maka, tak perlu menambahkan sederet aturan yang bisa mengurangi kenikmatannya.Jika masih punya pertanyaan seputar ejakulasi, Anda bisa bertanya langsung pada dokter lewat fitur live chat di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. 

kesehatan organ intimkesehatan priapola hidup sehatspermareproduksi pria

Healthline. https://www.healthline.com/health/mens-health/how-often-should-a-man-ejaculate
Diakses pada 17 Agustus 2020
Daily Mail. https://www.dailymail.co.uk/health/article-4666798/Ejaculating-significantly-reduces-risk-cancer.html
Diakses pada 17 Agustus 2020
Science Direct. https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S0302283816003778
Diakses pada 17 Agustus 2020
National Geographic. https://www.nationalgeographic.com/news/2010/3/100318-men-sperm-1500-stem-cells-second-male-birth-control/
Diakses pada 17 Agustus 2020

Berdasarkan studi National Center of Neurology and Psychiatry Jepang, perlu waktu empat hari untuk benar-benar melunasi hutang tidur selama satu jam. Selain itu, tidur susulan ini tidak sama dengan memenuhi kebutuhan tidur tepat waktu sebagaimana mestinya.

06 Jul 2021|Azelia Trifiana

Obat herbal disebut menjadi salah satu cara mengobati varikokel secara alami. Benarkah demikian? Apa saja pilihan obatnya tanpa harus operasi?

07 Mar 2021|Rhandy Verizarie

Tinggal di dekat SUTET bisa meningkatkan bahaya bagi kesehatan. Bahaya SUTET adalah bisa meningkatkan risiko kanker dan leukemia bahkan pada anak-anak.

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Dwiana Ardianti

Dijawab Oleh dr. Veranita