Bencana alam terjadi karena adanya keseimbangan alam yang

Merdeka.com - Indonesia dapat dikatakan sebagai salah satu negara yang rawan terhadap bencana alam. Bukan tanpa alasan, secara geografis Indonesia dilalui zona cincin api pasifik dan sabuk alpide. Bukan hanya itu, wilayah Indonesia juga berapa pada pertemuan lempeng-lempeng tektonik.

Kedua hal inilah yang membuat Indonesia rentan terjadi bencana alam, terutama bencana gunung meletus dan gempa bumi. Bukan hanya gunung meletus dan gempa bumi, Indonesia yang terdiri dari beberapa pulau dan dikelilingi laut memberikan risiko bencana alam tersendiri.

Kondisi ini membuat Indonesia tidak luput dari ancaman bencana tsunami. Terlebih aktivitas lempeng di Indonesia yang mempunyai pergerakan cukup aktif. Hal ini semakin memperbesar peluang terjadinya bencana tsunami.

Selain itu, Indonesia masih mempunyai beberapa risiko bencana alam lain, baik yang disebabkan oleh kerusakan alam itu sendiri maupun yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Dilansir dari Liputan6.com, berikut macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia berserta penjelasannya, yang perlu diketahui.

2 dari 10 halaman

Liputan6.com/Fery Pradolo

Macam-macam bencana alam yang pertama tentu saja adalah gempa bumi. Indonesia yang berdiri pada lempeng-lempeng aktif sering kali memicu terjadinya getaran atau guncangan. Mulai guncangan skala kecil hingga besar. Bukan hanya itu, gempa bumi di Indonesia juga bisa disebabkan oleh aktivitas gunung api serta runtuhan batuan.

Dalam sejarah Indonesia, bencana alam gempa bumi terbesar yang memakan banyak korban jiwa adalah peristiwa gempa bumi Aceh tahun 2004. Bencana alam ini tepatnya terjadi pada 26 Desember 2004, dengan kekuatan 9,3 Skala Richter.

Pusat gempa ini berasal dari dasar laut sebelah barat Aceh, yang kemudian menyebabkan gelombang tsunami yang memporak-porandakan Aceh dan sekitarnya.

3 dari 10 halaman

Selain itu, gunung meletus juga tidak luput dalam daftar macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bencana alam yang satu ini ditimbulkan oleh aktivitas vulkanik atau perut bumi yang aktif. Indonesia sendiri mempunyai beberapa gunung berapi aktif yang sering mengeluarkan awan panas, hingga terjadi letusan berapi.

BPPTKG

Peristiwa bencana alam gunung meletus pun pernah terjadi pada Gunung Merapi di Yogyakarta. Bencana ini terjadi pada 26 Oktober 2010 silam. Bencana ini pun menelan sedikitnya 353 korban jiwa akibat awan panas, termasuk di antaranya Mbah Maridjan yang disebut sebagai juru kunci Gunung Merapi.

4 dari 10 halaman

2012 pakistanweatherportal.com

Macam-macam bencana alam selanjutnya adalah tsunami. Tsunami merupakan kondisi alam yang menyebabkan serangkaian gelombang ombak laut tinggi atas terjadinya pergeseran lempeng dasar laut.

Sebelum terjadi tsunami, biasanya ditandai dengan guncangan gempa bumi yang terasa di sekitar wilayah dekat dengan pusat guncangan. Beberapa waktu setelah itu, gelombang air laut akan surut dan seketika muncul menjadi ombak tinggi dan dapat memporak-porandakan wilayah sekitar.

Pada tanggal 22 Desember 2018, terjadi peristiwa tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak Krakatau di Selat Sunda dan menghantam daerah pesisir Banten dan Lampung, Indonesia.

5 dari 10 halaman

Banjir juga termasuk salah satu dari macam-macam bencana alam di Indonesia. Banjir adalah gejala alam yang ditandai dengan meluapnya volume air hingga merendam suatu daerah.

2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Banjir ini bisa disebabkan oleh curah hujan yang tinggi sehingga bendungan air di suatu wilayah tidak dapat menampung kemudian meluap. Bukan hanya itu, banjir juga bisa disebabkan oleh peresapan air atau drainase di suatu wilayah yang buruk.

Bencana banjir ini kerap kali menjadi ancaman bagi kota-kota besar di Indonesia. Wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya masih menjadi salah satu kota besar yang sering terjadi banjir. Bahkan peristiwa banjir yang cukup besar sempat terjadi di awal pergantian tahun 2020 lalu.

6 dari 10 halaman

2020 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Tanah longsor juga masuk dalam daftar macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bencana alam yang satu ini biasanya terjadi karena gerakan massa tanah atau batuan yang jatuh ke bawah menuruni lereng gunung.

Tanah longsor ini bisa saja menimpa permukiman warga yang berada di kaki lereng. Pada tanggal 31 Desember 2018 lalu terjadi longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, yang berada di Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

7 dari 10 halaman

Bencana alam yang sering melanda Indonesia selanjutnya adalah kekeringan. Bencana alam yang satu ini sering kali terjadi ketika memasuki musim kemarau.

2019 REUTERS/Mike Hutchings

Di mana ketersediaan air mulai berkurang atau bahkan habis, sehingga warga tidak dapat mencukupi kebutuhan air sehari-hari. Baik untuk dikonsumsi, aktivitas mandi cuci kakus, hingga untuk pengairan lahan sawah.

Beberapa waktu lalu, Indonesia juga mengalami kekeringan di beberapa wilayah karena tidak turunnya hujan. Bahkan Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada agustus 2018, sejumlah kabupaten/kota di 8 provinsi mengalami kekeringan di Indonesia yaitu Jawa Tengah, Jawa Barat, NTB,Jawa Timur, DIY, Banten, NTT, Lampung.

8 dari 10 halaman

2020 Merdeka.com

Kebakaran hutan juga termasuk salah satu dari sekian macam-macam bencana alam yang kerap terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dan lahan dapat terjadi ketika musim kemarau panjang.

Cuaca panas yang ditimbulkan sering keli memicu timbulnya api di wilayah hutan atau lahan. Sehingga api tersebut semakin lama akan besar dan membakar mampu membakar hutan dan lahan dalam cakupan luas.

Kebakaran hutan ini sering mengakibatkan kabut asap yang mengganggu pernapasan hingga aktivitas penerbangan. Beberapa tahun lalu sempat terjadi kebakaran hutan cukup parah di Riau hingga membuat kabut asap yang mengganggu kesehatan masyarakat.

9 dari 10 halaman

Angin puting beliung juga termasuk salah satu di antara macam-macam bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Bencana ala mini ditandai dengan angin kencang yang datang secara tiba-tiba, memiliki pusat yang menyerupai spiral dengan kecepatan 40 50 km/jam.

Angin kencang ini bisa menyentuh permukaan bumi dan akan hilang dalam waktu singkat yaitu 3 5 menit. Pada tahun 2018 lalu, tercatat sebanyak 165 rumah rusak akibat angin puting beliung yang menerjang Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

10 dari 10 halaman

2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Macam-macam bencana alam yang terjadi di Indonesia berikutnya adalah abrasi. Abrasi merupakan proses pengikisan pantai oleh gelombang laut dan arus laut yang bersifat merusak. Bencana alam yang satu ini juga dikenal dengan sebutan erosi pantai.

Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Namun dapat dikatakan, bencana alam ini sering kali terjadi akibat ulah manusia.

Berbagai bencana alam yang terjadi belakangan ini seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, badai, topan dan sebagainya sebenarnya bukan sekedar fenomena alam biasa tetapi merupakan buah dari perbuatan manusia yang telah salah mengelola alam. Banjir dan tanah longsor pada musim penghujan terjadi akibat manusia merusak hutan sehingga semakin sedikit tempat untuk menampung air hujan, dan sebagai akibatnya pada musim kemarau terjadi kekeringan.

Hal ini disampaikan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Agus Nugroho Setiawan dalam diskusi terbatas dalam rangka memperingati Hari Bumi Sabtu (23/4) di Kampus Terpadu UMY.

Lebih lanjut Agus menuturkan, demikian juga terjadinya peningkatan jenis dan intensitas terjadinya topan dan badai serta anomali iklim global disebabkan oleh kerusakan lapisan atmosfer dalam bentuk pemanasan global akibat gas buang dari pembakaran yang semakin meningkat.

Kemudian rusaknya lingkungan hidup akibat residu dan limbah berbahaya serta musnahnya berbagai jenis organisme juga disebabkan oleh aktivitas manusia yang tidak memperhatikan kaidah agama dan kealaman.

“Dan setelah berbagai bencana datang silih berganti dan menimbulkan penderitaan bagi manusia, masihkah kita semua tidak peduli pada bumi kita ? Ataukah kita masih belum sadar bahwa semua bencana ini datang akibat dari perbuatan kita yang salah mengelola alam dan tidak menjadikan agama sebagai pedoman hidup ?”tegasnya.

Dalam pemaparannya alam, lingkungan dan manusia diciptakan membentuk suatu interaksi, saling membutuhkan dan saling menjaga. Alam diciptakan dalam sistem yang padu, utuh dan integratif. Kehidupan di bumi merupakan bagian dari keteraturan alam dengan hukumnya yang konsisten.

“Manusia memiliki peran untuk mengeksplorasi kekayaan bumi untuk kemanfaatan seluas-luasnya bagi manusia. Dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan ekplorasi itu.”urainya.

Namun dalam perkembangannya, tuntutan kebutuhan hidup manusia yang semakin bertambah, baik dari segi kuantitas maupun kualitas telah menyebabkan semua kebutuhan tersebut ditumpukan kepada alam melampaui daya dukungnya. Kondisi ini didorong oleh perkembangan ilmu pengetahuan serta teknologi.

“Manusia terlalu mengekploitasi sehingga menyebabkan terjadinya perubahan tatanan kehidupan dan hukum alam. Akibatnya alam mengalami perubahan dan kerusakan yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan manusia.”,ujarnya.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA