Belum menikah tapi ASI sudah keluar

Keluar cairan berwarna putih susu dari puting payudara selama ini identik dengan ibu menyusui. Faktanya, pada wanita yang tidak menyusui pun, cairan bisa keluar dari puting. Mums mungkin pernah mengalami hal ini, apakah ini normal atau penanda ada gangguan kesehatan?

Keluar cairan seperti Air Susu Ibu (ASI) dari puting payudara dalam istilah medis dikenal sebagai galaktorea. Sekitar 20- 25% wanita pernah mengalami kondisi ini dalam hidupnya. Galaktorea lebih sering dialami oleh wanita usia 20- 35 tahun. Tidak menutup kemungkinan dialami juga oleh laki-laki dan anak-anak.

Faktor fisiologis dan psikologis bisa menjadi penyebab munculnya galaktorea. Sebanyak 90% wanita dengan galaktorea memiliki kadar hormon prolaktin yang tinggi (hiperprolaktinemia). Pengaruh obat-obatan jenis tertentu juga dapat memicu keluarnya cairan dari puting payudara..Yang perlu menjadi perhatian, beberapa kondisi galaktorea bisa menjadi penanda adanya gangguan kesehatan atau penyakit tertentu (kondisi patologis).

Yuk Mums, kita kenali satu persatu untuk mendeteksi dini kondisi galaktorea.

Baca juga: Hati-hati, Puting Lecet saat Menyusui Bisa Berujung Mastitis!

Penyebab Puting Keluar Cairan Saat Tidak Menyusui

Berikut ini penyebab puting keluar cairan saat tidak menyusui:

Kondisi Fisiologis

Manipulasi puting yang berlebihan, termasuk saat berhubungan seks atau menyusui, dapat menyebabkan hiperprolaktinemia dan galaktorea. Selama kehamilan, terutama trimester ketiga, Mums juga dapat mengalami kondisi galaktorea ini. Begitu pula, tingginya kadar estrogen ibu dapat menyebabkan galaktorea transien pada bayi baru lahir, yang disebut witch’s milk. Penyebab lain dari hiperprolaktinemia transien adalah olahraga yang berlebihan dan stress fisik.

Kondisi Psikologis

Emosi bahagia, romantis atau sedih terbukti dapat meningkatkan kadar prolaktin pada wanita. Begitu pula dengan kondisi stress, dalam banyak penelitian menunjukkan peningkatan kadar prolaktin. Kondisi emosi yang berlebihan pada seorang wanita seperti sangat menginginkan memiliki bayi den menyusui dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin, menimbulkan galaktorea yang disebut pseudo-laktasi.

Pengaruh Obat-Obatan

Obat-obatan jenis tertentu dapat memicu terjadinya hiperprolaktinemia dan galaktorea. Jenis obat-obatan yang  paling sering berasal dari golongan antipsikotik (seperti klorpromazine, haloperidol,  dan lainnya), agen promotilitas saluran cerna (seperti lansoprazole, simetidin, domperidon, dan lainnya) dan verapamil.  Kontrasepsi oral yang mengandung estrogen juga dapat memicu terjadinya galaktorea

Obat-obatan jenis ini dan estrogen memblokir reseptor dopamin pada area hipofisis otak,mengurangi penghambatan normal pelepasan prolaktin sehingga menyebabkan hiperprolaktinemia.

Baca juga: 8 Perubahan pada Puting Payudara Selama Menyusui

Kondisi Patologis

Kondisi hiperprolaktinemia pada kondisi tertentu bermakna patologis artinya menjadi penanda adanya gangguan kesehatan atau penanda tertentu. Berikut kondisi patologis yang dapat menyebabkan galaktorea.

Tumor kelenjar hipofisis jenis prolaktinoma adalah penyebab paling banyak terjadinya hiperprolaktinemia dan galaktorea. Tumor ini memproduksi prolaktin dan menghalangi jalannya dopamin dari hipotalamus ke kelenjar hipofisis.

Sekitar 30% penderita gagal ginjal kronis menujukkan hasil pemeriksaan kadar prolaktin yang meningkat dan gejala galaktorea. Hal ini diakibatkan oleh kegagalan fungsi ginjal untuk membersihkan prolaktin.

Gangguan pada kelenjar tiroid juga dapat menyebabkan galaktorea di mana penderita dengan hipotiroidisme primer (kurangnya hormon tiroid), terjadi peningkatan produksi hormon pelepas tirotropin, yang dapat merangsang dilepaskannya prolaktin.  

Berbagai iritasi pada area dada dilaporkan menyebabkan hiperprolaktinemia dan galaktorea, seperti pasca operasi payudara, luka bakar, herpes zoster, trauma dan cedera tulang belakang.

Kasus galaktorea juga bisa terjadi tanpa diketahui penyebab pastinya walaupun sudah dilakukan pemeriksaan fisik maupun laboratorium, disebut sebagai galaktorea idiopatik. Hal ini diduga karena jaringan payudara yang meningkat sensitivitasnya terhadap kadar prolaktin.

Mums sudah mengetahui penyebab galaktorea, apakah yang harus dilakukan jika Mums mengalaminya? Intinya, pengobatan galaktorea harus diarahkan pada penyebab yang mendasarinya. Manipulasi sendiri terhadap payudara harus dihindarkan ya Mums. Mums dapat berkonsultasi ke dokter atau ahlinya.

Dokter umumnya akan melakukan pemeriksan antara lain tes kehamilan, pemeriksaan kadar prolaktin, fungsi tiroid, dan juga pemeriksaan penunjang seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI), Ultrasonography (USG) atau Mammografi untuk menegakkan diagnosis yang tepat.

Baca juga: Cairan Keluar dari Puting Bayi, Wajar atau Tidak?

Referensi

  1. Chopra D dan Dwivedi S. Galactorrhoea: Report of Two Cases. 2015. MAEDICA – a Journal of Clinical Medicine. Vol. 10(2). p.136-139.
  1. Huang W and Molitch M. Evaluation and Management of Galactorrhea. American Family Physician. Vol. 85 (11). p.1073-1080.
  1. Dissanayake et al. 2014. Emotionally induced galactorrhoea in a non-lactating female –“Pseudo- Lactation”? BMC Endocrine Disorders. Vol. 14 (98). p. 2 - 4.

Kenapa bisa keluar ASI padahal belum menikah?

Kondisi ASI keluar meski tidak hamil disebut dengan galaktorea. Kondisi ini pun tidak berhubungan dengan ASI yang dihasilkan wanita saat menyusui. Nah, penyebab galaktorea ini adalah lonjakan hormon prolaktin.

Apakah ASI bisa keluar saat masih remaja?

ASI, ternyata dapat saja keluar pada kaum wanita umumnya yang telah berusia 16 tahun keatas. Ada banyak cara yang dapat dilakukan agar ASI dapat keluar pada mereka kaum wanita tanpa harus melewati kehamilan atau setelah persalinan.

Apakah normal keluar ASI sebelum menikah?

Pada sebagian Ibu, ASI juga bisa keluar bahkan sebelum bayi lahir atau pada trimester tiga kehamilan. Tapi bisakah ASI keluar bahkan sebelum seorang wanita dinyatakan hamil? Ternyata bisa, Moms! Dilansir Healthline, ASI ternyata bisa diproduksi oleh tubuh ketika tidak sedang hamil atau menyusui.

Apakah payudara bisa keluar ASI Tanpa hamil?

Keluar asi saat sedang tdk hamil atau menyusui Hal ini terjadi karena terdapat hormon yang mirip dengan hormon terkait produksi ASI. Payudara yang mengeluarkan ASI ketika sedang tidak hamil atau menyusui disebut dengan galaktorea. Galaktorea dapat terjadi di salah satu atau kedua payudara.