Bahan makanan yang berasal dari hewan atau produk yang diolah dengan bahan dasar hewan disebut

Produk hewan adalah segala macan bahan yang didapatkan dari tubuh hewan, seperti daging, lemak, darah, susu, telur, enzim, dan sebagainya.[1] Daging dan produk hewan yang didapatkan sebagai hewan buruan dikategorikan sebagai hasil hutan non-kayu.

Sarang burung walet dihasilkan dari saliva burung Walet sarang-putih

Produk sampingan hewan dari sisa rumah pemotongan hewan biasanya tidak dimanfaatkan sebagai bahan pangan manusia, dan jenisnya bervariasi tergantung budaya dan kebutuhan masyarakat. Di negara dengan penduduk mayoritas muslim, darah hewan tidak dikonsumsi sehingga menjadi produk samping RPH. Sedangkan di negara maju, organ tubuh hewan (jeroan) tertentu umumnya tidak dikonsumsi, kecuali jika diekspor. Produk sampingan tersebut umumnya diolah kembali untuk menjadi berbagai produk lain seperti makanan hewan dan produk komersial seperti kosmetik, lem, cat, sabun, dan lain-lain. Namun ada beberapa produk hewan sampingan yang diolah kembali menjadi makanan manusia melalu serangkaian proses industri, seperti kolagen dari tulang yang diolah menjadi gelatin, biasanya untuk pengisi permen empuk; serta daging yang masih menempel pada tulang yang dikikis untuk menjadi bubur daging (meat slurry).[2]

Minyak bumi yang merupakan tubuh hewan yang telah terdekomposisi tidak dikategorikan sebagai produk hewan. Tanaman pertanian yang tumbuh dengan bantuan pupuk yang terbuat dari tulang, kotoran, dan darah hewan juga tidak dikategorikan sebagai produk hewan.

Beberapa budaya dan kebiasaan seperti halal dalam Islam, kosher dalam Yahudi, dan vegetarianism melarang penggunaan produk hewan tertentu.[3]

  • Carmine, pewarna makanan dari serangga Dactylopius coccus
  • Daging
  • Darah, terutama dalam bentuk sosis darah
  • Gelatin
  • Isinglass
  • Kaldu
  • Kasein
  • Kopi Luwak
  • L-cysteine
  • Lemak babi
  • Madu
  • Madu serangga (honeydew)
  • Minyak musang sebagai penambah rasa (flavouring) dan bahan parfum
  • Produk susu
  • Rennet
  • Sarang burung walet
  • Shellac
  • Tallow, lemak dari sapi dan kambing
  • Telur
  • Tulang
  • Whey

  • Ambergris
  • Batu empedu untuk obat tradisional Cina
  • Bulu
  • Cangkang kura-kura
  • Castoreum, sekresi berang-berang, digunakan sebagai bahan campuran parfum dan pemberi aroma raspberry dan strawberry pada es krim dan permen
  • Darah digunakan sebagai pupuk dan pembuatan darah tiruan
  • Ejakulat untuk inseminasi buatan
  • Kasein (used in plastics, clothing, cosmetics, adhesives and paint)
  • Keratin berupa tanduk, gading, taring dan sebagainya
  • Koral
  • Kotoran hewan
  • Kulit
  • Lanolin
  • Lilin lebah
  • Minyak mink, minyak dari hewan genus Neovison dan Mustela
  • Musk
  • Mutiara
  • Rambut hewan
  • Serat
  • Sisik
  • Spons laut
  • Sutra
  • Tallow
  • Urin
  • Venom
  • Wool

  • Advanced meat recovery
  • Euthanasia hewan
  • Penyembelihan hewan
  • Sampah biodegradable
  • Kualitas pangan
  • Keamanan pangan
  • Teknik keamanan pangan
  • Daftar jenis sampah
  • Makanan daging dan tulang
  • Meat extenders
  • Daging terpisah secara mekanik
  • Lendir merah muda
  • Rumah potong hewan
  • Limbah rumah potong hewan

  1. ^ Unklesbay, Nan. World Food and You. Routledge, 1992, p. 179ff.
  2. ^ Ockerman, Herbert and Hansen, Conly L. Animal by-product processing & utilization. Technomic Publishing Company Inc., 2000, p. 1.
  3. ^ Stepaniak, Joanne. Being Vegan: Living with Conscience, Conviction, and Compassion. McGraw-Hill Professional, 2000, p. 7.

  • Vegan Society - Criteria For Vegan Food Diarsipkan 2010-01-21 di Wayback Machine.
  • Extensive list identifying animal-derived and vegan ingredients
  • FDA Consumer Magazine: The Lowdown on Labels
  • Heinz, G. & Hautzinger, P. "Meat Processing Technology", Food and Agriculture Organization, 2007, accessed March 30, 2012.
  • Mian N Riaz, Riaz N Riaz, Muhammad M Chaudry. Halal Food Production, CRC Press, 2004. ISBN 1-58716-029-3
  • Tsai, Michelle. "What's in a can of dog food?, Slate, March 19, 2007.
  • Earthly Origin of Materials, is a material animal, vegetable, or mineral?

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Produk_hewan&oldid=21539479"

Pembangunan peternakan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan masyarakat dilakukan melalui upaya peningkatan produksi dan kualitas produk-produk peternakan. Produk peternakan  ini meliputi daging, susu, telur. Daging telah dikenal sebagai bahan pangan yang mempunyai nilai gizi tinggi, kaya akan protein, lemak dan mineral yang dibutuhkan tubuh, serta mempunyai citarasa yang enak dan flavor/aroma yang sedap sehingga disukai oleh hampir setiap orang. Disamping daging, produk peternakan yang juga bernilai gizi tinggi adalah susu dan telur.

Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani). Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman atau bahan makanan yang diolah dari bahan dasar dari tanaman. Bahan pangan hewani merupakan bahan-bahan makanan yang berasal dari hewan atau olahan yang bahan dasarnya dari hasil hewan. Kedua bahan pangan ini memiliki karakteristik yang berbeda sehingga memerlukan penanganan dan pengolahan yang berbeda pula,dalam hal ini yang diuraikan adalah bahan pangan hewani. Bahan pangan hewani meliputi susu, telur, dan daging serta produk-produk olahannya yang bahan dasarnya berasal dari hasil hewani. Bahan pangan hewani memiliki karakteristik yang membedakan dengan bahan pangan nabati. Beberapa diantaranya adalah:

  1. Bahan pangan hewani memiliki daya simpan yang jauh lebih pendek daripada bahan pangan nabati bila dalam keadaan segar (kecuali telur). Pendeknya daya simpan ini terkait dengan struktur jaringan hasil hewani dimana bahan pangan hewani tidak memiliki jaringan pelindung yang kuat dan kokoh sebagaimana pada hasil tanaman.
  2. Bahan pangan hewani bersifat lunak dan lembek sehingga mudah terpenetrasi oleh faktor tekanan dari luar.
  3. Karakteristik masing-masing bahan pangan hewani sangat spesifik sehingga tidak bisa digeneralisasi.
  4. Bahan pangan hewani pada umumnya merupakan sumber protein dan lemak dan bahan pangan nabati merupakan sumber karbohidrat, vitamin, mineral, lemak dan protein.

Berdasarkan hal di atas maka pengolahan menjadi penting. Pengolahan penting karena dapat memperpanjang masa simpan, meningkatkan daya tahan, meningkatkan kualitas, nilai tambah dan sebagai sarana diversifikasi produk. Dengan demikian maka suatu produk memiliki daya ekonomi yang lebih setelah mendapat sentuhan teknologi pengolahan, sehingga dapat meningkatan kesejahteraan petani peternak, untuk mendukung hal tersebut maka UPTD BPSDMP Dinas Pertanian DIY perlu dilaksanakan Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan Khususnya Susu, Daging dan telor Bagi Petani.

Pelatihan  Pengolahan Hasil Peternakan  Bagi Petani  dilaksanakan selama 5 (lima) hari mulai tanggal 8 s.d  12 Oktober  2018 (40 JPL @ 45`). Adapun tempat pelaksanaan pelatihan diselenggarakan di UPTD BPSDMP, Jaranan Panggungharjo Sewon Bantul Yogyakarta.

Alokasi peserta  Pelatihan Pengolahan Hasil Peternakan Bagi Petani di UPTD BPSDMP Yogyakarta,  sebanyak 30 orang berasal dari :

No

Kabupaten/Kota

Jumlah peserta (orang)

1

KotaYogyakarta

3

2

Sleman

7

3

Bantul

7

4

Gunung Kidul

7

5

Kulon Progo

6

Jumlah

              30

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA