Bahan apa yang diperlukan pengrajin rotan untuk membuat perabot rumah tangga

3 menit

Anda pasti sudah sering melihat berbagai macam dan bentuk furniture rotan bukan, Sahabat 99? Selain bisa menampilkan kesan etnik, cukup banyak ternyata keunggulan yang dimiliki perabot satu ini. Penasaran bukan?

Perabot rotan yang bahan bakunya banyak tumbuh di daerah Jawa, Sulawesi, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara ini kerap jadi pilihan masyarakat lokal bahkan internasional untuk memperindah huniannya.

Penggunaan furnitur ini selalu menjadi tren dan tak lekang oleh zaman.

Selain tak lekang oleh waktu, inilah alasan-alasan mengapa furniture rotan terus jadi pilihan.

Simak yuk!

Kelebihan Furniture Rotan untuk Mengisi Rumah

1. Punya Bobot yang Ringan

Jika dibandingkan dengan perabot dari bahan lain seperti kayu solid, furnitur yang terbuat dari rotan beratnya jauh lebih ringan.

Karena ringan, furnitur jenis ini pun dapat digeser serta dipindahkan kemana-mana dengan mudah.

Contohnya saja boks bayi seperti gambar di atas yang terbuat dari rotan.

Jika memiliki boks bayi rotan, Anda tidak perlu membeli 2 boks untuk ditempatkan di kamar bayi serta di kamar pribadi.

Anda cukup mengangkatnya atau menggesernya saat dibutuhkan.

Agar lebih aman dan nyaman untuk si kecil, letakkan matras di dasar juga bantal di sekeliling boks tempat tidur tersebut.

Anda dapat memilih pelapis matras dengan warna dan corak yang lucu agar boks tampak lebih manis.

2. Furniture Rotan Relatif Murah

Siapa sih yang tak suka dengan barang-barang murah?

Walau harga furnitur rotan asli relatif lebih murah dari furnitur bermaterial dari bahan asli lainnya, tapi tidak serta membuat kualitasnya murahan kok.

Anda dapat memilih kursi kerja berbahan rotan seperti gambar di atas sebagai buktinya.

3. Memancarkan Nuansa Etnik Klasik

Segala sesuatu yang berbau etnik dan klasik pasti mencuri perhatian konsumen internasional.

Tak heran jika pengrajin mebel berbahan rotan sudah banyak yang mengekspor produksinya ke luar negeri.

Bukan hanya dengan model dan jenis yang umum, rotan dapat disulap menjadi furnitur berukuran besar seperti tempat tidur.

Namun sepertinya di Indonesia masih jarang orang-orang yang menggunakan tempat tidur dengan bahan ini.

Karena ketertarikan pasar asing yang tinggi akan rotan, mungkin membuat para pengrajin lebih bereksplorasi dalam membuat mebel untuk pasar luar dibanding pasar lokal.

Tapi tak ada salahnya untuk memiliki tempat tidur seperti ini bukan, Sahabat 99?

4. Kuat

Kekuatan mebel berbahan rotan dapat diadu dengan mebel berbahan kayu solid.

Buktinya rotan dapat disulap menjadi  kursi santai untuk ruang keluarga.

Kursi santai seperti gambar di atas kuat untuk menahan beban beberapa manusia dewasa, lho.

5. Awet

Keawetan dari mebel rotan dapat bertahan sangat lama.

Cukup rajin membersihkannya dari debu serta tidak sering-sering ditempatkan dekat dengan sinar matahari, maka..

…furnitur seperti kursi makan ini dapat terus diwariskan pada anak-cucu Anda.

Agar lebih tampilannya lebih bervariasi dari masa ke masa, padankan kursi dengan meja bermaterial lain seperti kayu atau meja berdesain modern yang terbuat dari besi.

Tambahkan pula bantalan yang empuk pada bagian dudukan kursi agar suasana makan lebih terasa nyaman.

6. Bisa Dibentuk Apa Saja

Selain sebagai furnitur, rotan juga bisa digunakan sebagai bahan dekorasi rumah.

Misalnya saja tudung saji untuk meja makan, partisi, atau pun hiasan dinding.

Hiasan tersebut pun bisa dibuat dari daur ulang barang-barang rotan yang sudah tak terpakai.

Bermodal referensi DIY Projects dari internet, voila, Anda pun bisa mendapatkan dekorasi cantik dan menarik.

7. Furniture Rotan Juga Bisa Tampil Modern

Perabot rotan tidak melulu harus mengikuti warna alaminya yaitu coklat.

Anda juga dapat merubah mebel rotan, misalnya sofa, tampil lebih modern dengan nuansa warna pop.

Caranya, Anda cukup meminta sang pengrajin untuk mengecat mebel pesanan dengan warna pilihan Anda.

Pilihan warna yang menarik untuk sofa seperti gambar di atas bisa saja berwarna biru, kuning elektrik, ataupun shocking pink.

Bagaimana Sahabat 99, semakin tertarik tidak untuk memilih furnitur rotan sebagai pelengkap rumah?

Semoga informasi yang kami berikan dapat berguna bagi Anda.

Terus kunjungi Berita 99.co Indonesia untuk mendapatkan informasi dan tips menarik lainnya.

17

Lungsi dalam istilah kerajinan rotan adalah tiang pemisah antara anyaman yang satu dengan yang lain atau antara galah yang satu dengan galah yang lain.

Langkah pertama yang dilakukan oleh para pengrajin rotan adalah melunakkan /memasak rotan supaya dalam proses pengolahannya lebih mudah. Melunakkan rotan ini dilakukan untuk mencegah cepat rusak. Barang-barang hasil kerajinan tidak mudah diserang jamur dan serangga. Rotan yang diawetkan tersebut adalah rotan yang baru dibeli dari para pengumpul rotan terutama rotan-rotan yang masih muda.

Mereka melunakkan/memasak rotan-rotan tersebut dengan cara merendam di air sungai. Sebelum direndam rotan-rotan itu diikat terlebih dahulu supaya tidak berserakan. Kemudian diikatkan kembali ketambang yang ditancapkan/patokkan ke pinggir sungai. Setelah kira-kira 6-7 hari diangkat dari perendaman, dibersihkan dari kotoran yang menempel sewaktu direndam. Kemudian dijemur di halaman rumah di bawah panas matahari. Penjemuran ini dimaksudkan untuk membuat rotan-rotan tersebut jadi kering dan lebih awet serta mengkilat dengan warna yang lebih menarik dan indah.

Setelah cukup kering lalu dipindahkan kedalam rumah atau tempat yang teduh, digelarkan lagi supaya mutu rotan lebih baik. Selanjutnya mempersiapkan jenis-jenis rotan tertentu dengan keadaan siap untuk diolah, yang mana yang akan dibelah dan dihaluskan dan yang mana yang akan dijadikan kerangka/tulang masing-masing dipisah. Seterusnya para pengrajin tersebut mulai membelah/ menghaluskan. Rotan yang sudah dibelah dijemur lagi ditempat yang teduh kemudian dilanjutkan dengan tahap pembuatan.

Jenis-jenis rotan yang ada disekitar kita maupun dipasarkan untuk kelancaran produksi sesuai dengan kebutuhan adalah:

. Rotan Manau menghasilkan batang yang berukuran besar dan berkualitas tinggi, untuk bahan prabot rumah tangga seperti meja, kursi, lemari, penyekat ruangan dan dinding kamar yang rangkanya di buat dari rotan manau.

- Rotan Semambu

Rotan dengan ruas yang panjang digunakan untuk pembuat tongkat, dan perabot rumah tangga.

- Rotan Saga

Salah satu jenis rotan yang ukurannya kecil. Termasuk juga rotan yang dipergunakan para pengrajin untuk aneka anyaman rotan, dan untuk pengikat rotan.

- Rotan Getah

Rotan Getah salah satu jenis rotan yang ukurannya besar tetapi tidak sebesar rotan manau dan di gunakan pengrajin untuk membuat rangka dan siku kursi, dan untuk keranjang parsel

- Rotan Cacing

Rotan Cacing salah satu jenis rotan yang ukurannya kecil, yang biasanya digunakan pengrajin rotan sebagai Lungsi, bahan anyaman atau pengikat. Rotan cacing digunakan untuk keranjang, parsel dan sandaran kursi.

- Rotan Benang

Bahan-bahan tersebut banyak tersedia dipasaran tertentu untuk kita peroleh dan dapat dibeli di bagian penyediaan bahan rotan, selain bahan-bahan tersebut ada juga bahan lainnya diperlukan untuk membuat suatu produk kerajinan dan membuat keranjang.

-Rotan Tabu- Tabu

Rotan yang ukurannya besar berasal dari Kalimantan dan digunakan untuk membuat Keranjang, kursi, dan gagang sapu. Adapun jenis-jenis bahan pembantu lainnya yang diperlukan untuk kerajinan rotan diantaranya adalah:

- Rotan Fitrit

Bahagian kulit dari rotan manau (rotan hati) Biasanya digunakan pengrajin sebagai bahan baku untuk membuat rangka atau anyaman dan bola takraw.

- Rotan Polis

Rotan manau/semambu yang dikupas kulitnya. Jenis rotan polis digunakan untuk membuat ayunan, kursi,lemari,meja.

- Rotan Belah

Rotan sega yang sudah ditipiskan digunakan pengrajin untuk mengikat kursi dan untuk menganyam kursi jenisnya sama seperti rotan saga.

- Rotan Goreng

Rotan yang telah dimasak dalam satu wadah (bak) dan telah dioleskan dengan minyak solar / minyak kelapa.

Peralatan tambahan yang digunakan dalam pembuatan kerajinan rotan tidak berbeda dengan peralatan yang digunakan oleh pengrajin dengan bahan baku kayu. Peralatan itu antara lain parang berbagai ukuran, gergaji, dan pisau sebagai alat pemotong, martil berbagai ukuran, kakak tua atau tang sebagai alat pencabut paku, bor sebagai alat pelobang, gunting sebagai alat pemotong, kompor api sebagai alat pemanas rotan supaya dapat dibengkokkan.lem untuk alat perekat dan triplek sebagai alas pelapis rotan, kertas pasir untuk menghaluskan rotan.

Selain peralatan tersebut, para pengrajin juga menggunakan alat khusus/khas seperti berbagai jenis/ukuran “catok, Tanggem dan Tarikan”. “catok” adalah alat untuk membengkokkan rotan yang terbuat dari kayu broti dan bentuknya seperti kunci inggris, sedangkan “tanggem” juga sebagai alat bantu untuk membengkokkan rotan. Alat ini terbuat dari beberapa buah bulatan besi yang ditempatkan pada sebilah papan, kemudian papan yang telah diletakkan besi bulat ditempelkan pada tiang broti yang sudah ditancapkan ketanah. Tinggi tiangnya berkisar antara 1-1,5 meter. Adapun “tarikan” adalah berupa pisau yang dipasangkan sedemikian rupa pada sebatang kayu (mirip alat penetam kayu) yang dapat digeser-geser posisinya sesuai dengan yang diinginkan. Alat ini digunakan untuk memisahkan bagian kulit rotan yang telah diletakkan pada pisau tersebut. Tebal tipisnya kulit rotan yang hendak dipisahkan dari hatinya ditentukan oleh posisi pisaunya.

Alat yang menggunakan peralatan mesin, peralatan tersebut ialah bor listrik, dan juga alat pembengkok rotan, sementara peralatan lainnya masih mengandalkan tangan. Semua peralatan tersebut dibeli oleh pengrajin baik melalui pabrik pengadaan peralatan pertukangan maupun melalui toko-toko besi penjual peralatan pertukangan. Sementara peralatan lainnya masih mengandalkan tangan. Sebagian peralatan kecilnya dapat dibuat dan dikerjakan sendiri. Sesuai dengan kebutuhan alat produksi yang akan dikerjakan oleh para pengrajin. Alat khusus seperti “ tarikan, catok, dan tenggem” dapat dibuat sendiri oleh pengrajin.

Untuk proses pembuatan barang-barang rotan, ada dua cara yang umum ditempuh, cara pertama ialah mengolah atau membentuk rangka sesuai dengan warna asli rotan (kuning gading/kuning muda) dan cara kedua ialah mengola bahan baku rotan dengan menghilangkan warna kulit rotan, yakni dengan membuang kulitnya kemudian diberi pewarna, untuk mendapatkan warna asli rotan, biasanya rotan yang sudah dibeli tersebut digosokkan dalam air mengalir dengan pasir. Setelah cukup bersih, kemudian dilakukan penyisikan, yaitu membersihkan bagian buku-buku rotan dengan pisau agar pelepah- pelepah daun rotan hilang dan terbuang, juga supaya buku-buku rotan tersebut kelihatan bersih dan rata.

Kadang-kadang para pengrajin rotan membeli bahan baku yang sudah siap pakai, yaitu rotan yang telah dimasak dengan minyak (digoreng) dan telah diasap dengan belerang. Pengrajin hanya mencucinya saja apabila dirasakan kurang bersih dan kilat. Selain bahan rotan yang telah digoreng dan diasap, para pengrajin kadang-kadang juga

membeli rotan yang telah dilicinkan yakni rotan yang telah diperoses dengan mesin dan membuang kulitnya sehingga tinggal hatinya saja atau rotan fitrit.

Setelah bahan baku rotan siap untuk dibentuk, tahap pertama dalam proses pembuatan barang rotan adalah membentuk rotan sesuai dengan disain yang dirancang. Untuk rangka biasanya digunakan rotan Manau, Simambu, dan rotan Getah (disebut rotan tulang).

Sebelum rangka dibentuk, langkah awal yang dilakukan adalah memotong-motong rotan tulang dengan berbagai ukuran sesuai komponen rangka yang dikehendaki. Setelah di potong-potong beberapa bagian yang perlu dipanaskan dengan kompor api. Cara memanaskannya harus hati-hati dan pelan-pelan, demikian juga proses pemanasannya berangsur angsur, dengan tujuan supaya rotan tidak menjadi hitam dan supaya tidak terjadi kerutan-kerutan pada kulit rotan. Adapun tujuannya adalah untuk memudahkan pengrajin membengkokkan rotan. Dalam hal ini diperlukan kesabaran dan ketelitian.

Setelah pemotongan dan pembengkokan selesai. Tahap selanjutnya adalah menyambungkan komponen-komponen rangka dengan menggunakan paku dari berbagai ukuran sesuai dengan besarnya rotan yang hendak disambungkan. Biasanya dalam setiap unsur rangka terdapat komponen-komponen kecil sesuai dengan ukuran rotan. Jenis rotan yang digunakan adalah rotan saga, rotan batu dan rotan air, yang secara umum disebut rotan jari (rotan cacing). Besarnya diameter rotan jari ini berkisar antara 0,5 cm samapai 1,5 cm.

Setelah komponen-komponen rangka dihubungkan berarti proses pembuatan rangka telah selesai. Kemudian mengadakan pengayaman dan pengikatan. Bagian-bagian tertentu

dari rangka, yaitu bekas-bekas pakuan dililit (diikat) dengan rotan pengikat. Rotan pengikat ini adalah kulit luar yang telah dibentuk menjadi tali pengikat dengan lebarnya berkisar antara 2-5 mm. Akan tetapi kadang-kadang rotan pengikat itu direndam supaya jangan mudah putus.

Sebagian dari pengrajin yang ada di kelurahan Sei Sikambing D belum memiliki mesin sendiri, sehingga untuk membuang kulit rotan dengan proses yang cepat, mereka membawa rotan ke pengrajin lain yang memiliki mesin sendiri. Selain itu ada juga yang membawa rotannya ke proyek bimbingan dan pengembangan industri kecil (BIPIK) yaitu unit operasional pengelola rotan di Medan milik Departemen Perindustrian yang letaknya relatif dekat dari kelurahan Sei Sikambing D. Di tempat tersebut disediakannya alat untuk membantu para pengrajin sehingga mutunya lebih baik.

Untuk hasil yang lebih baik sebelum di cat, pengrajin lebih dahulu menghaluskan rotan dengan menggunakan kertas pasir. Hal itu dilakukan supaya rotan lebih licin. Tahap berikutnya adalah pengecetan dan pewarnaan. Pewarnaan ini ada dua macam, yang pertama menggunakan vernis apabila jenis barang rotan yang diinginkan adalah warna asli. Cara kedua adalah mewarnainya dengan cat atau green cat, yaitu cat yang berwarna hijau atau hijau muda. Hal ini dapat dilakukan pada rangka yang kulitnya telah dibuang dengan menggunakan mesin dan menggunakan tangan (mengarit). Setelah pengecatan atau divernis, rotan-rotan dijemur supaya catnya kering.

Tahap selanjutnya adalah pengayaman. Bagian-bagian tertentu dianyam sehingga tercipta bentuk yang diinginkan. Untuk mengerjakan bermacam anyaman, terlebih dahulu

bahan tali rotan perlu direndam air hangat (60◦c) selama setengah jam agar mudah dibekuk/ditekuk dan dianyam. Sisi tali rotan yang mengkilap atau bagian kulitnya selalu dianyam dibagian luar. Menurut kedudukan tali-tali rotan yang saling menyilang dalam anyaman, maka tali-tali rotan yang mendasar disebut “lungsi” dan tali-tali rotan sebagi pengayam disebut “pakan”.

Adapun Jenis-jenis Anyaman adalah sebagai berikut:

A. Anyaman Bidang sisi seperti mata itik dan bersisi silang 1. Anyaman satu langkah

Anyaman satu langkah, dilakukan dengan sebuah tali anyam melalui depan dan belakang galah-galah satu kali. Galah-galah disini berfungsi sebagai tiang dan harus ganjil, agar dapat dianyam mengeliling.

2. Anyaman Belitan

Anyaman belitan dilakukan dengan dua buah tali anyam saling membelit dari bawah keatas, bergantian melalui depan dan belakang galah-galah.

3. Anyaman Penguat

Anyaman penguat dilakukan dengan tiga buah tali anyam. Semua tali anyam yang melalui depan dua galah, dan melalui belakang satu galah. Hasil anyaman ini kukuh/kuat dan rapat serta dipakai sebagai penguat anyaman.

4. Versi Anyaman Belitan atau anyaman penguat

5. Berbagai Versi Anyaman Bidang sisi adalah anyaman yang memiliki sisi-sisi.

B. Anyaman Sisi Tepi

1. Anyaman Lengkung kecil

Galah 1 melalui belakang galah 2, dan disamping galah 3 ditusukkan kembali kedalam anyaman. Anyaman untuk kombinasi misalnya ada tambahan enceng gondong,bambu.

2. Anyaman Lengkung Besar

Galah 1 melalui depan galah 2 dan belakang galah 3 serta 4 disamping galah 5 ditusukkan kembali ke dalam anyaman. Galah 2 melalui depan galah 3 dan belakang galah 4 serta 5 di damping galah 6 ditusukkan kembali ke dalam anyaman seterusnya.

3. Anyaman sisi tepi sebuah baki untuk menghidangkan makanan tamu-tamu. 4. Anyaman-anyaman sisi tepi untuk tatakan bulat untuk mengatur bentuk bulat. C. Anyaman Alas Bulat

D. Anyaman Alas Lonjong

E. Anyaman Penali jinjing terdiri dari:

2. Anyaman dengan sebuah tali anyaman pembelit, tiga buah tali anyaman tambahan dan sebuah tali anyaman berwarna pengikut batang rotan jinjing.

F. Anyaman Engsel dan Pengancing

1. Engsel-engsel tutup keranjang rotan dibuat dengan dua pasang anyaman mata tali yang saling mengikat.

2. Pengancing tutup dibuat dengan sebuah anyaman mata tali dan kayu lubang serta pen kancing.18

Apabila penganyaman selesai ini berarti barang rotan telah siap dipasarkan. Rotan banyak dimanfaatkan menjadi bahan baku mebel seperti meja tamu, kursi serta rak buku dan kerajinan lainnya, dan rotan memiliki beberapa keunggulan dari pada kayu, seperti ringan, kuat, elastis, mudah dibentuk dan murah. Selain itu rotan lebih cepat tumbuh dan lebih mudah di panen sehingga dianggap lebih mudah mendapat keuntungan dibanding membuat prabot atau mebel dari kayu.

Diera perkembangan Jaman pada tahun 2000 dibuat aplikasi rotan dengan bahan- bahan lainnya terutama untuk bahan anyaman dengan memakai enceng gondok, depok pisang, bambu maupun bahan lainnya terutama untuk anyaman. Adanya aplikasi tersebut supaya lebih menarik dan masyarakat tidak bosan dengan barang-barang kerajinan rotan, sehingga orderan semakin bertambah karena minat masyarakat untuk membeli barang- barang dari rotan juga mengalami peningkatan.

18

Hartanto Soedjono, Mengelola rotan untuk barang kerajinan ekspor (cet 2), Semarang: Dahara Prieze, tahun 1993, hal. 51

Prabot atau furnitur dari rotan akan kelihatan klasik sehingga penggunaannya tidak hilang walaupun banyak bahan baku lain yang kini digunakan. Harga kerajinan rumah tangga yang terbuat dari rotan tidak semahal dengan kerajinan atau prabot yang terbuat dengan bahan dasar kayu walaupun memiliki kualitasnya tidak jauh berbeda. Kursi atau meja yang terbuat dari rotan lebih ringan dan sederhana sehinga cocok diletakkan di ruangan yang kecil serta mudah dipindahkan. Kerajinan yang terbuat dari rotan akan bertahan lama, jika dilakukan perawatan seperti:

- Perbersihan seminggu sekali cukup dengan menggunakan lap kering untuk menghilangkan debu-debu yang menempel. Dengan tidak mengunakan cairan kimia karena akan merusak rotan.

- Membersihkan debu dan kotoran yang menempel di sela-sela sekali dalam 1 bulan, dengan cara mencuci dan menggunakan cairan detergen, kemudian dilap dengan menggunakan lap kering serta dikeringkan.

- Melakukan pengecatan ulang apabila rotan tersebut telah mengalami perubahan warna (pudar)

- Untuk menghindari rayap pemakai menggunakan larutan kamper (kapur bagus) dan minyak tanah, dengan cara menyemprotkan larutan tersebut pada rotan atau memasukkannya pada lobang rayap pada prabot rotan.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA