Bagian keunggulan resensi buku kumpulan cerpen terdapat pada

  • Pengertian

    Kata resensi diserap dari bahasa Belanda ‘resentie’. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata resensi berarti tinjauan . Di dalam bahasa Inggris terdapat istilah review yang berarti tinjauan pula. Istilah book review berarti tinjauan buku, film review berarti tinjauan film.

    Makna gramatikal tinjauan adalah hasil dari kegiatan meninjau. Kata meninjau berarti melihat, mengamati, memeriksa, dan menimbang. Hasil peninjauan terhadap suatu objek secara garis besar ada dua, yakni yang bersifat positif dan negatif, atau ada kelebihan dan kekurangan.

    Dalam berbagai tulisan, sering digunakan istilah timbangan buku, bedah buku, atau khasanah dunia pustaka ( versi TVRI Yogyakarta). Pada hakikatnya istilah-istilah itu artinya sama, yakni mengamati, memeriksa, atau meneliti dan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan buku sehingga pembaca mendapatkan wawasan tentang sebuah buku dari pakar yang berkompeten. Pada akhirnya, seorang pembaca resensi mempunyai keinginan untuk memiliki buku tersebut.

  • Unsur-unsur Resensi

    Secara garis besar, resensi buku, khususnya kumpulan cerpen, berisi tentang jati diri buku yang mencakup judul, sampul, pengarang, penerbit, tahun penerbitan, jumlah halaman, ilustrasi, dan cetakan. Selain itu, juga berisi gambaran isi buku. Resensi kumpulan cerpen berisi sinopsis cerpen di dalam kumpulan buku tersebut. Dalam hal isi inilah penulis resensi memberikan pertimbangan kepada pembaca tentang cerpen yang memiliki keunggulan dan kelemahan serta letak keunggulan dan kelemahannya. Ini bukan berarti semua cerpen dosoroti. Biasanya seorang peresensi hanya akan menyoroti secara rinci bagian yang dianggap menonjol saja.

  • Cermati contoh resensi berikut ini!

    Bertokoh Binatang, Tapi Bukan Cerita Binatang

    Djenar Mahesa Ayu, anak dari sutradara terkenal Indonesia Syumanjaya almarhum ini, lahir di Jakarta 14 Januari 1973. Dia menulis banyak cerpen yang dimuat di berbagai harian terkemuka di Indonesia, Kompas, Republika, Media Indonesia, dan Majalah sastra Horizon, kemudian dikumpulkan dalam antologinya berjudul Mereka Bilang Aku Monyet. Judul yang tampaknya sangat ekstrem. Buku ini diterbitkan PT Gramedia Pustaka Utama, 2003 dengan tebal 136 halaman. Untuk buku kumpulan cerpen sebanyak sebelas buah tidak dapat disebut buku yang tebal. Satu cerpen rata-rata terdiri atas sepuluh halaman. Maka untuk membaca buku ini tidaklah memerlukan tenaga yang berat.

    Mereka Bilang Aku Monyet adalah salah satu cerpen di buku antologi ini selain Lintah, Durian, Melukis Jendela, SMS, Menepis Harapan, Waktu Nayla, Wong Asu, Namanya,.., Asmoro, dan Manusya dan Dia. Ada tokoh-tokoh aneh dalam cerpen ini manusia berkaki empat, berekor anjing, babi, dan kerbau. Berbulu serigala, landak, atau harimau, berkepala ular, banteng, atau keledai. Caranya mereka makan di meja makan, caranya berbicara sangat sopan. Bahkan mereka juga gemar membaca buku, menulis catatan, bergaun, berdasi. Katanya dia juga punya perasaan dan akal, melebihi akal manusia. Hal ini mengingatkan cerita binatang masa lalu. Namun, gaya hidupnya sangat modern. Mungkin juga pikiran kita terbayang pada film kartun di televisi. Cerpen semacam ini tentu tidak bisa dimasukkan dalam bentuk cerita lama atau cerita binatang yang sangat konvesional. Cara mereka berpikir, berbicara, bersikap, dan memiliki kegemaran melebihi manusia-manusia normal. Bahkan mengejek tokoh aku dalam cerpen itu yang konon dikatakan tidak berotak dan tidak berperasaan. Ejekan itulah seolah-oleh menteror perasaan tokoh aku.

    Ada tokoh binatang lain dalam cerpennya, yakni Lintah. Menggambarkan betapa tertekannya seorang gadis remaja gara-gara ibunya memelihara lintah yang sangat dicintainya melebihi cintanya kepada anak gadisnya sendiri itu.

    Cerpen-cerpen lainnya berkisah tentang remaja dengan cintanya, kekurangbahagiannya gara-gara ayah ibunya sibuk, bahkan sampai pelecehan seksual yang berujung pada kesadisan yang luar bisa. Cerpen ini penuh imajinasi. Maka kalau membaca cerpen ini harus mempersiapkan imajinasi kita. Kalau tidak, kita tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali kebingungan.

    Penerapan konsep

  • Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya dalam Bahasa Indonesia – Contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya adalah salah satu hal yang perlu kamu kuasai. Sebab, resensi adalah salah satu materi yang disinggung dalam bahasa Indonesia. Selain dalam bahasa Indonesia, orang yang berprofesi sebagai penulis juga pasti pernah melakukan resensi ini. 

    Membuat resensi sendiri bisa mendatangkan sejumlah manfaat, salah satunya bisa membuat pengetahuan kamu bertambah. Pasalnya, dengan meresensi suatu karya tulis, kamu harus membacanya dulu. Akan tetapi, penulisan resensi itu tidak boleh sembarangan. 

    Jadi kamu harus mencari contoh resensi buku yang benar agar bisa menulisnya dengan baik. Contoh resensi yang benar ini biasanya lengkap unsur-unsurnya. Dengan memperhatikan contoh resensi buku yang lengkap, nanti kamu bisa tahu cara menilai suatu karya tulis dengan objektif. 

    Ragam Contoh Resensi Cerpen, Buku Ilmiah dan Cara Membuatnya

    pexels.com/@suzy-hazelwood

    Resensi buku memiliki sejumlah manfaat loh. Diantaranya ialah bisa memberikan gambaran kepada pembaca, bisa menjadi sarana promosi dari buku yang diresensi bahkan bisa mengasah kreativitas kamu juga. Sebab, ada banyak hal yang bisa kamu serap dari buku. 

    Bahkan, kamu bisa juga loh menghasilkan uang dari kegiatan menulis resensi ini kalau resensi tersebut dimuat di media. Maka dari itu, kamu harus perhatikan betul contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya. Sebab itu tadi, resensi tidak bisa ditulis secara sembarangan. 

    Unsur-unsur yang sudah disebutkan sebelumnya harus disertakan dalam resensi yang akan kamu tulis. Untuk selanjutnya, berikut beberapa contoh resensi dari cerpen dan buku ilmiah.

    1. Contoh Resensi Buku Ilmiah Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi

    Identitas Buku

    Judul Buku : Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan SkripsiPenulis : H. Abdurrahmat Fathoni, M.SiPenerbit : PT. Rineka CiptaTahun Terbit : 2006

    Jumlah Halaman: 105

    Sinopsis

    Buku Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi adalah buku yang disusun dengan berdasarkan pada pandangan dan juga pemikiran beberapa pakar serta peneliti di bidang metodologi penelitian. 

    Tujuan dibuatnya buku ini ialah untuk membantu siapa saja yang ingin tahu seluk beluk metodologi penelitian, sekaligus dengan prosedur serta desain penelitian secara umum. Pengetahuan ini bisa diterapkan pada penelitian di bidang ilmu sosial.

    Berbagai teknik yang disebutkan serta dijelaskan di dalam buku ini sangat membantu para mahasiswa khususnya dalam penyusunan skripsi.

    Kelebihan Buku

    1. Buku ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melakukan penelitian di seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia2. Buku ini sangat mudah diperoleh di toko buku di mana saja3. Buku ini penjelasannya sangat detail dan jelas untuk setiap langkah dan metode yang ditempuh nantinya

    4. Buku ini memang segmented untuk kalangan mahasiswa sehingga para pembaca yang dianjurkan untuk membacanya adalah mereka yang akan melakukan penelitian atau menyusun skripsi

    Kekurangan Buku

    1. Ada beberapa istilah asing di dalam buku ini yang tidak dijelaskan dengan detail
    2. Ada beberapa perguruan tinggi yang memiliki metode penelitian serta teknik penyusunan skripsi sendiri yang tidak sama dengan yang ada di dalam buku ini. Jadi pembaca masih perlu melakukan perbandingan dengan buku yang lainnya juga

    2. Contoh Resensi Buku Kumpulan Cerpen Berjudul Hanya Imajinasi

    Identitas Buku

    Judul : Hanya ImajinasiPenulis : Naomi LesmanaPenerbit : PT. Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit : Februari 2017 cetakan pertamaISBN : 978-602-03-3821-7

    Jumlah Halaman: 100 

    Resensi Buku

    Naomi Lesmana Putri adalah seorang penulis kumpulan cerpen berjudul Hanya Imajinasi. Dia menulis kumpulan cerpen ini pada saat masih berstatus sebagai murid di salah satu SMA yang ada di ibukota Jakarta. 

    Buku ini menampilkan temas pergaulan, permasalahan yang terjadi di lingkungan sekolah, kisah cinta, persahabatan serta keluarga. Dari 16 judul yang mengambil huruf depan dari judul buku menjadi huruf depan judul setiap cerpen serta menggunakan bahasa yang sangat indah sehingga buku kumpulan cerpen ini sangat unik. 

    Buku ini diawali dengan cerpen yang judulnya Habis, diambil dari huruf H yang menjadi pembuka judul bukunya itu sendiri, Hanya Imajinasi. Kisah yang ada di dalamnya menggambarkan sudut pandang penulis yang menyaksikan bagaimana hiruk pikuk kota dari gedung yang ditinggali olehnya.

    Penulis juga berfikir mengapa manusia yang lainnya mengikuti pola kehidupan yang sama dalam upayanya mencari penghidupan. Penulis juga merasa bahwa dengan menggunakan cara tersendiri bisa membuat hidupnya lebih mudah tanpa perlu mengikuti pola kehidupan yang sama dengan orang lainnya. 

    Cerpen lantas ditutup dengan perubahan yang telah dialami oleh penulis pada saat dia melihat sosok yang mampu menepis berbagai pikiran penulis mengenai pola kehidupan yang dipilihnya.

    Tidak sama dengan cerpen pada umumnya, cerpen dalam buku ini ditulis dengan bahasa yang sesuai dengan usia pengarang yang kala itu masih remaja, ini tidak diragukan lagi karena pengarang masih belajar tentang kata serta berbagai hal lainnya sehingga terdapat pemilihan kata yang terasa masih kurang tepat. 

    Buku ini memiliki kelebihan, yaitu memberikan beberapa pemahaman mengenai apa itu makna masalah dalam kehidupan. Disampaikan dengan bahasa yang santai dan tidak begitu berat, bisa membuat pembaca merasa relate dengan kondisi yang disajikan dalam cerpen tersebut.

    Permasalahan yang disajikan juga tidak sama dan sesuai dengan judulnya, pembaca seolah-olah akan diajak untuk berimajinasi. Ditambah dengan adanya plot twist, cerita yang ada dalam buku ini jalan ceritanya jadi lebih segar serta menarik dan lebih pastinya lagi pembaca tidak akan dibuat mudah bosan. 

    Akan tetapi, buku ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Diantaranya ialah penggunaan kata-kata yang terasa kurang tepat sehingga ada kemungkinan pembaca membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan makna dari kalimat tersebut.

    Selain itu, bobot dari plot twistnya juga lumayan berat sehingga akan banyak menimbulkan perbedaan sudut pandang dalam membacanya. 

    Sebagai kesimpulannya, buku berjudul Hanya Imajinasi ini cocok terutama untuk mereka yang menggemari buku dan yang usianya remaja. Di dalamnya ada berbagai masalah yang berbeda yang pastinya tidak akan membuat pembaca jadi bosan membacanya. 

    3. Contoh Resensi Buku Cerpen 

    Lebih tepatnya, contoh kali ini mengenai cerpen yang ada dalam buku antologi. Untuk kasus yang seperti ini, maka cerpen yang diresensikan perlu dituliskan keterangan ada di halaman berapa. Identitas cerpen juga harus dituliskan dengan jelas seperti contoh-contoh sebelumnya. Berikut lebih lengkapnya. 

    Identitas Cerpen

    Judul : Cinta Adalah KesunyianPengarang : Gabriel Garcia MarquezPenerjemah : Anton KurniaPenerbit : Pusaka Sastra LKiS YogyakartaJumlah Halaman : 164 Halaman yang Diresensikan : 75 – 83

    Cetakan Buku : Juli 2009, cetakan ke-IV

    Sinopsis Cerpen

    Seorang lelaki dewasa bernama Florentino Ariza selalu membayangkan pujaan hatinya yang bernama Fermina Daza. Lelaki ini selalu membayangkan pujaan hatinya selama hidupnya tanpa mau menjalani kehidupannya.

    Akhirnya dia sekarang jadi terpuruk oleh rasa cinta sampai-sampai dirinya hidup dalam kesunyian.  Sampai suatu kali di dalam perjalanan hidupnya, dia bertemu dengan sosok wanita. Cinta itu berhasil didapatkannya, akan tetapi sayangnya cinta itu hanya sekejap dan akhirnya menghilang begitu saja. 

    Lelaki bernama Florentino Ariza ini kembali terpuruk dan kembali membayangkan pujaan hatinya sampai-sampai sekarang yang tertinggal hanyalah kesunyian. 

    Kelebihan dan Kekurangan Cerpen

    Apa yang menjadi kelebihan cerpen ini adalah penulis yang menitikberatkan gambaran serta bahasa sastra lama. Bahasanya sangat hidup sehingga pembaca akan dibuat kagum serta lebih terinspirasi. 

    Apalagi di paragraf-paragraf akhir, sangat akan terlihat bagaimana ciri khas penulis dalam menggambarkan cerita yang bisa berakhir dengan hal apa saja, bukannya harus sedih ataupun senang. 

    Sedangkan kekurangan cerpen ini adalah ceritanya yang menggambarkan abad 20-an. Abad 20-an ini kemungkinan besar membuat banyak pembaca jadi kesulitan dalam membayangkan masa-masa itu. 

    Memang ada kemungkinan tidak sedikit pembaca yang akhirnya berhenti setelah di lembar kedua. Sebab, sulit untuk memahami bacaan yang kebahasaannya tinggi di masa kini. 

    4. Contoh Resensi Cerpen Berjudul Robohnya Surau Kami

    Identitas Cerpen

    Judul : Robohnya Surau KamiPenulis : A.A NavisPenerbit : Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit :November 2010, cetakan ke-17

    Tebal Halaman: 142 

    Sinopsis Cerpen

    Cerpen berjudul Robohnya Suraunya Kami mengisahkan tentang penjaga surau yang sebenarnya taat beribadah namun bunuh diri untuk mengakhiri hidupnya. Penyebab dia mengambil keputusan tersebut ialah dia menerima sindiran dari seseorang yang mengatakan bahwa hidup tidak akan diridhoi oleh Allah SWT apabila hanya beribadah saja tanpa melakukan amal kemasyarakatan. 

    Kejadian ini bermula di sebuah surau tua di suatu tempat. Penjaga surau yang disebut dengan Garin itu lantas datang ke surau tersebut dengan segenap keikhlasan hatinya serta adanya izin dari masyarakat setempat untuk mengurus surau yang nyaris ambruk itu. 

    Penjaga surau ini bisa hidup dengan sedekah dari orang lain. Dia bekerja sebagai pengasah pisau dan banyak mengisi hidupnya dengan beribadah. Dia bekerja biasa saja, tidak ngotot karena memang hidup sendiri. Hasil kerjanya tersebut bukan untuk orang lain, bukan pula untuk anak serta istrinya yang tidak pernah terpikirkan. 

    Pada suatu ketika, Ajo Sidi datang serta berbincang-bincang dengan si penjaga surau. Keduanya melakukan perbincangan yang sangat seru, tetapi setelah Ajo Sidi pulang, si penjaga surau menjadi kesal, murung serta sedih. Penjaga surau merasa bahwa apa yang dikatakan oleh Ajo Sidi adalah suatu sindiran serta ejekan untuk dirinya. 

    Penjaga surau memang tidak pernah mengingat istri dan anaknya, tetapi toh dia juga bahkan tidak memikirkan hidupnya sendiri karena memang tidak ingin membangun rumah dan tidak ingin kaya. Hidupnya, lahir dan batin diserahkannya kepada Tuhan. Dia tidak mengganggu orang lain ataupun membunuh seekor lalat. 

    Penjaga surau justru senantiasa memuji, bersyukur, bersujud serta memanjatkan doa kepada Tuhannya. Apakah itu salah dan Tuhan membencinya? Atau dia sama saja dengan Haji Saleh yang tampak taat di mata manusia tetapi justru lalai di hadapan Tuhan. Akhirnya dia akan dimasukkan ke dalam neraka kelak dan penjaga surau memikirkan hal ini dengan segenap perasaannya. 

    Penjaga surau tidak kuat memikirkannya sehingga dia memilih jalan pintas untuk mengakhiri hidupnya. Dia memilih menggorok lehernya sendiri menggunakan pisau cukur. Kematian penjaga surau itu membuat geger masyarakat. Mereka berusaha mengurus serta menguburkannya. 

    Akan tetapi, ada satu orang yang tidak peduli akan kematiannya. Orang itu adalah Ajo Sidi yang pada saat orang-orang mengantar jenazah si penjaga surau ke pemakaman, dia memilih tetap pergi bekerja. 

    Kelebihan dan Kekurangan Cerpen

    Cerpen ini memiliki kelebihan, yaitu terdapat pesan sosial, pesan agama, pendidikan serta nilai adat yang sangat bagus untuk para pembaca. Sedangkan kekurangannya itu ada pada gaya bahasanya. Gaya bahasa yang digunakan dalam penulisan cerpen ini terlalu tinggi yang bisa membuat sebagian orang sulit mengerti. 

    5. Contoh Resensi Cerpen Singkat Berjudul Pentas

    Identitas Cerpen

    Judul : PentasPengarang : Ario Nugroho BakasdoPenerbit : Bintang Pustaka JakaJumlah Halaman : 163

    Halaman Cerpen yang Diresensi: 60 – 61

    Sinopsis Cerpen

    Seorang atlet voli muda bernama Vela bersekolah di sekolah atlet. Dia bersama timnya tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi sebuah turnamen yang sangat diimpi-impikan. Akan tetapi, Vela sendiri adalah seorang yang bercita-cita menjadi model dan menjadi atlet voli bukanlah impiannya.

    Dia menjadi atlet voli karena mengikuti kemauan orang tuanya yang menginginkannya menjadi atlet profesional. Suatu hari, Vela ini mendapat kabar akan ada perlombaan peragaan busana. Karena memang sudah menjadi cita-citanya, Vela sangat senang dengan kabar tersebut dan dia menceritakannya kepada Laras, sahabatnya.

    Sayangnya, tanggal perlombaan peragaan busana jatuh sebelum dilaksanakannya hari turnamen. Vela yang bingung akhirnya berkonsultasi dengan Laras. Laras menyarankan Vela agar meminta izin pada pelatih voli mereka, Mr. D.

    Untungnya, pelatih mau memberikan izin tetapi dengan syarat Vela tetap harus memprioritaskan turnamen voli yang akan mereka hadapi. Vela menyanggupi syarat tersebut dan sangat senang karena sudah mendapatkan izin. 

    Hari berganti dan jadwal turnamen sudah dekat. Ironisnya, Vela menjadi jarang latihan bersama timnya. Ini membuat teman-teman sekaligus pelatih merasa kecewa terhadap Vela. Dalam peragaan busana yang diikutinya, Vela berhasil menjadi pemenang. Sayangnya, untuk turnamen voli, dia dan timnya hanya menjadi juara 3. 

    Kelebihan dan Kekurangan Cerpen

    Kelebihan cerpen ini ialah bahasa yang digunakan oleh pengarang sangat sederhana yang membuatnya mudah dipahami para pembaca. Akan tetapi kekurangannya ialah cerita ini mengangkat tema tentang kehidupan remaja. Jadi ada kemungkinan tidak semua orang menyukainya. 

    Di luar itu, cerpen ini adalah bacaan yang sangat menarik untuk dibaca remaja. Sebenarnya juga cerpen ini menunjukkan bahwa cita-cita itu harus diwujudkan tanpa melupakan tugas serta kewajibannya. 

    6. Contoh Resensi Buku Ilmiah Pengembangan Media Pembelajaran

    Identitas Buku

    Judul: Pengembangan Media PembelajaranPengarang : Dr. Sukirman, M.PdJumlah Halaman:264Ukuran Buku: 14.8 x 21 cmPenerbit: PedagogiaKota Terbit: YogyakartaTahun Terbit: 2012

    No ISBN: 978-602-7515-02-4

    Sinopsis Buku

    Buku yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran karangan Dr. Sukirman, M.Pd ini adalah buku yang isinya adalah pedoman di dalam mengembangkan media pembelajaran. Penulis buku membagi pembahasan pengembangan media pembelajaran menjadi 6 bab.

    Dalam bab pertama, ada keterangan mengenai konsep dasar teknologi pendidikan. Bab kedua menyinggu konsep dasar media pendidikan. Lalu bab ketiga menceritakan tentang prosedur dalam mengembangkan media pendidikan.

    Sedangkan bab keempat membahas pengembangan media pembelajaran yang berbasis visual. Selanjutnya bab kelima membahas pengembangan media pembelajaran yang berbasis audio serta audio visual. Kemudian bab keenam menyinggung pengembangan media pembelajaran berbasis komputer.

    Kelebihan dan Kekurangan Buku

    Buku berjudul Pengembangan Media Pembelajaran ini sangat cocok dibaca oleh mahasiswa yang menempuh pendidikan di jurusan guru dan pendidikan supaya bisa mengembangkan media pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

    Pembahasan yang disampaikan di dalam buku ini sesuai dengan kebutuhan praktis di lapangan. Selain itu, penjelasannya menggunakan bahasa yang sangat mudah dipahami oleh para pembaca.

    Akan tetapi, ada kekurangan juga yang terdapat dalam buku ini, yaitu media yang dijelaskan di dalamnya bukan media yang bisa dibuat dengan mempergunakan barang-barang bekas yang bisa mengurangi biaya dalam pembuatan media pembelajaran tersebut. 

    Cara Membuat Resensi

    Tentukan Buku Apa yang Akan Diresensi

    Pertama, kamu harus tentukan dulu buku apa yang akan diresensi. Buku kan macam-macam ya, ada yang bergenre fiksi, non fiksi, pengetahuan, pelajaran dan lain-lain. Sebenarnya untuk menulis resensi buku itu pada dasarnya sama saja. Hanya saja yang berbeda ialah kronologis ceritanya. 

    Dalam memilih buku ada yang harus kamu perhatikan, yaitu buku ini harus memenuhi parameter isi yang membahas tentang persoalan aktual dan kualitas bukunya juga bagus. Lebih penting lagi, buku ini masih belum pernah diresensi serta baru diterbitkan. 

    Baca Buku yang Dipilih

    Sekali lagi, penulisan contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya itu tidak asal-asalan. Selain harus mengandung unsur-unsur resensi, kamu juga harus membaca buku yang dipilih terlebih dahulu. Tujuannya adalah supaya kamu bisa tahu apa isi, tujuan, makna sekaligus pesan dalam buku.

    Nah, ketika kamu sedang membaca, sebaiknya berikan tanda pada poin-poin penting yang akan tulis dalam resensi nanti. Melalui proses membaca ini, kamu bisa merasa bagaimana perasaan dan emosi pengarang saat menulisnya. 

    Bahkan tidak menutup kemungkinan kamu akan mendapat hikmah sekaligus informasi yang bisa dijadikan ide serta kerangka dalam menulis resensi nanti. Selain itu, dengan membaca kamu juga bisa menemukan apa sih yang menjadi kelebihan buku yang bisa dibahas dan sebaiknya diketahui pembaca.

    Tentukan Teknik Menulis Resensi

    Nah ini harus kamu perhatikan juga. Teknis menulis resensi itu beragam, ada teknik comparing, teknik focusing serta teknik cutting dan glueing. Penjelasannya seperti berikut.

    • Teknik comparing adalah teknik yang membandingkan hal-hal yang ada dalam objek resensi dengan sumber lainnya yang topik bahasannya sama
    • Teknik focusing adalah teknik yang memusatkan perhatian hanya pada satu aspek tertentu, ini bisa fokus pada alur cerita, tokoh di dalamnya ataupun pengarangnya
    • Teknik cutting dan glueing, yaitu teknik dengan cara merekatkan bagian-bagian dari tulisan. Seluruh bagian itu isinya materi yang bisa menarik perhatian yang ada dalam buku yang akan diresensi sekaligus mampu mencerminkan gagasan inti pengarang

    Tuliskan Unsur-Unsur Resensi dengan Lengkap

    Unsur-unsur resensi adalah hal yang tidak boleh kamu lupakan. Jadi setelah kamu berhasil mendapat cerita yang akan diulas, maka tentukan judul resensinya, tuliskan identitas bukunya, buatlah intisarinya lalu berikan penilaian yang di dalamnya ada kelebih serta kekurangan karya. 

    Selanjutnya, kamu bisa menutup kegiatan resensi ini dengan memberikan opini dan juga rekomendasi kalau memang diperlukan. 

    Cek Ulang Resensi yang Sudah Ditulis

    Tahap ini juga sangat penting. Jadi kamu harus mengoreksi tulisan kamu sendiri. Caranya ialah dengan membaca ulang, kemudian periksa apakah ada tulisan yang typo, adakah kesalahan pada struktur penulisannya, adakah data yang masih belum lengkap dan lain sebagainya. 

    Mengecek ulang tulisan resensi ini bertujuan supaya resensi menjadi lebih indah. Jadi pembaca juga bisa nyaman membacanya sampai akhir serta mampu menangkap isi resensi dengan lebih mudah.

    Dengan memperhatikan contoh resensi cerpen, buku ilmiah dan cara membuatnya, diharapkan kamu bisa lebih mudah dalam menuliskannya nanti. Menulis resensi itu bukan kegiatan yang sia-sia loh, karena dengan menulis resensi akan membantu menumbuhkan imajinasi serta pemikiran kritis. Berani mencoba?

    Klik dan dapatkan info kost di dekatmu:

    Kost Jogja Harga Murah

    Kost Jakarta Harga Murah

    Kost Bandung Harga Murah

    Kost Denpasar Bali Harga Murah

    Kost Surabaya Harga Murah

    Kost Semarang Harga Murah

    Kost Malang Harga Murah

    Kost Solo Harga Murah

    Kost Bekasi Harga Murah

    Kost Medan Harga Murah