Bagian darah yang bentuknya paling kecil dibandingkan dengan yang lain adalah

Ilustrasi sel darah. ©2012 Merdeka.com/shutterstock/fusebulb

JATIM | 13 Mei 2020 12:32 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Dalam dunia medis, pemeriksaan trombosit sering dilakukan oleh para dokter untuk mengetahui beberapa jenis penyakit seperti, demam berdarah. Trombosit digunakan sebagai indikator penanganan atau tindakan medis tertentu. Trombosit merupakan sebuah fragmen kecil dalam darah yang tidak berwarna, sering juga disebut dengan keping darah.

Kepingan darah (trombosit) adalah sel tak berinti, berbentuk cakram dengan diameter 2-4 µm. Keping darah berasal suatu megakariosit yang terdapat dalam sumsum tulang. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, yaitu sel yang sangat besar dalam sumsum tulang belakang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau segera setelah memasuki darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki kapiler paru.

Menurut bahan ajar yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan RI, trombosit adalah sel darah yang berperan dalam membekukan darah. Trombosit merupakan bagian darah yang paling utama saat pembuluh darah rusak atau ketika kulit mengalami luka dan bocor yang mengakibatkan perdarahan. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai fungsi trombosit.

2 dari 6 halaman

Trombosit adalah sel tak berinti yang diproduksi oleh sumsum tulang, yang berbentuk cakram dengan diameter 2-5 μm. Trombosit dalam darah tersusun atas substansi fosfolipid yang berfungsi sebagai faktor pembeku dan menghentikan perdarahan.

Trombosit tidak dapat dipandang sebagai sel utuh karena berasal dari sel raksasa yang berada di sumsum tulang, yang dinamakan megakariosit. Megakariosit di dalam pematangannya dipecah menjadi 3.000-40.000 serpihan sel, yang dinamai sebagai trombosit atau kepingan sel (platelet) tersebut.

Jumlah trombosit dalam darah pada keadaan normal adalah sekitar 150.000 sampai dengan 300.000 /ml dan mempunyai masa hidup sekitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8 hari.

Pembentukan trombosit berasal dari Multipotensial Stem Cell menjadi Unipotensial Stem Cell dibantu Trombopoitin. Sel yang paling muda yang dapat dilihat dengan mikroskop adalah Megakarioblas, Megakarioblas akan diubah menjadi megakariosit imatur kemudian menjadi megakariosit matur.

3 dari 6 halaman

Fungsi trombosit yang paling utama adalah membentuk sumbat yang merupakan respons hemostatik normal terjadinya cedera vaskular yang dapat terjadi kebocoran spontan darah melalui pembuluh halus. Fungsi trombosit ada tiga yaitu perlekatan (adhesi), penggumpalan (agregasi), dan reaksi pelepasan.

Intinya, fungsi trombosit adalah apabila tubuh mengalami luka, maka trombosit akan berkumpul dan saling melekatkan diri dan menutup luka tersebut. Trombosit juga akan mengeluarkan zat yang merangsang untuk terjadinya pengerutan luka sehingga ukuran luka menyempit. Dan karena mempunyai zat pembeku darah, maka fungsi trombosit juga dapat menghentikan perdarahan.

Fungsi trombosit juga berhubungan dengan pertahanan, tetapi bukan terhadap benda atau sel asing. Fungsi trombosit sangat penting dalam usaha tubuh untuk mempertahankan keutuhan jaringan bila terjadi luka. Trombosit ikut serta dalam usaha menutup luka, sehingga tubuh tidak kehilangan banyak darah dan terlindung dari penyusupan benda atau sel asing.

Trombosit bergerombol (agregasi) di tempat terjadinya luka, ikut membantu menyumbat luka tersebut secara fisik dan sebagian trombosit akan pecah dan mengeluarkan isinya, yang berfungsi untuk memanggil trombosit dan sel-sel lekosit dari tempat lain. Isi trombosit yang pecah sebagian juga aktif dalam mengkatalisis proses penggumpalan darah, sehingga luka tersebut selanjutnya disumbat oleh gumpalan yang terbentuk itu.

4 dari 6 halaman

Volume rata-rata trombosit adalah 5,8fl. Volume ini berkurang saat trombosit matang di dalam sirkulasi. Trombosit muda mempunyai waktu 24 sampai 36 jam di dalam limfa setelah dibebaskan dari sumsum tulang. Sepertiga dari pengeluaran trombosit oleh sumsum tulang dapat dijerat dalam satu waktu dalam satu limfa normal.

Trombosit merupakan struktur yang aktif. Waktu paruh hidupnya di dalam darah 8-12 hari, setelah itu proses fungsionalnya berakhir. Setelah waktu paruh trombosit berakhir, trombosit kemudian diambil dari dalam sirkulasi.

5 dari 6 halaman

Trombosit mempunyai banyak ciri khas yang fungsional sebagai sebuah sel, walaupun tidak mempunyai inti dan tidak dapat berproduksi. Di dalam sitoplasma terdapat faktor-faktor aktif seperti;

  1. Molekul aktif dan myosin, sama seperti yang terdapat dalam sel-sel otot, juga protein kontraktil lainnya, yaitu trombostenin yang dapat menyebabkan trombosit berkontraksi.
  2. Sisa-sisa retikulum endoplasma dan apparatus golgi yang mensintesis berbagai enzim dan menyimpan sejumlah besar ion kalsium.
  3. Mitokondria dan sistem enzim yang mampu membentuk adenosine trifosfat (ATP) dan adenosine difosfat (ADP).
  4. Sistem enzim yang mensintesis prostaglandin, yang merupakan hormon setempat yang menyebabkan berbagai jenis reaksi pembuluh darah dan reaksi jaringan setempat lainnya.
  5. Suatu protein penting yang disebut faktor stabilisasi fibrin.
  6. Faktor pertumbuhan yang dapat menyebabkan penggandaan dan pertumbuhan sel endotel pembuluh darah dan fibroblast, sehingga dapat menimbulkan pertumbuhan seluler yang akhirnya memperbaiki dinding pembuluh yang rusak.

6 dari 6 halaman

Trombosit sukar dihitung karena mudah sekali pecah dan sukar dibedakan dari sel-sel darah yang lain. Trombosit cenderung melekat pada permukaan asing (bukan endotel utuh) dan menggumpal-gumpal.

Metode yang lazim digunakan untuk menghitung trombosit adalah metode manual dan metode otomatis. Metode manual menggunakan larutan Rees Ecker. Metode manual dilakukan dengan perhitungan jumlah trombosit melelui pengamatan di bawah mikroskop.

(mdk/edl)

Sistem Peredaran Darah Kecil, Sel Darah & Plasma Darah – Sebelum membahas tentang sel-sel darah dan sistem sirkulasi peredaran darah kecil, artikel ini akan membahas tentang darah itu sendiri. Sudah tahu tentang darah? Yuk, simak penjelasan tentang apa itu darah.

DARAH

Hampir setiap anggota badan yang ada pada tubuh kita dialiri oleh darah. Dengan darah anggota badan kita akan mendapatkan oksigen dan nutrisi yang telah diolah. Oleh karena itu, darah dapat diartikan sebagai alat transportasi atau alat pengangkutan yang paling utama dalam tubuh kita.

Setiap organ yang ada pada tubuh manusia pasti memilki fungsi masing-masing. Begitu juga dengan darah yang mempunyai beberapa fungsi penting bagi tubuh. Berikut fungsi-fungsi darah .

  1. Mengangkut sari-sari makanan dari usus dan disalurkan ke seluruh tubuh.
  2. Mengangkut oksigen dari paru-paru lalu dialirkan ke seluruh tubuh dan juga mengambil karbon dioksida dari seluruh tubuh untuk dibawa ke paru-paru.
  3. Mengalirkan sisa-sisa metabolisme sel untuk dibuang di ginjal.
  4. Menjaga kestabilan tubuh. Suhu tubuh manusia normal berkisar 360C sampai 370C. Suhu tubuh manusia tidak dipengaruhi oleh lingkungan. Dengan adanya darah yang stabil, maka suhu tubuh akan tetap stabil. Cara yang dilakukan untuk menjaga suhu tubuh manusia adalah melakukan penyebaran energi panas dalam tubuh secara merata.
  5. Mengalirkan hormon dari pusat produksi hormon ke tempat tujuannya yang ada di dalam tubuh.
  6. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh.

Darah mempunyai komposisi yang terdiri atas 45% sel-sel darah dan 55% cairan darah (plasma). Dengan komposisi yang sesuai darah dapat melakukan fungsi-fungsinya dengan maksimal.

Sel-sel darah pada manusia terdiri atas tiga macam, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak 99%. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang tiga macam sel-sel darah.

1. Sel darah merah (eritrosit)

Jika ada yang bertanya kenapa darah berwarna merah, maka jawabannya adalah karena tubuh kita memiliki sel-sel darah merah sebanyak 99%. Kira-kira 5 juta sel/mm3 darah adalah jumlah sel-sel darah merah yang normal.

Sel darah merah tidak memiliki inti sel dan mengandung hemoglobin. Hemoglobin itu sendiri merupakan protein yang mengandung zat besi. Hemoglobin berfungsi untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida dalam darah. Karena hemoglobin berada di sel darah merah, maka warnanya adalah merah.

Sel darah merah yang ada pada tubuh manusia bisa mati dalam waktu 120 hari. Setelah sel darah merah mati maka akan membentuk sel darah merah yang baru dengan bahan zat besi yang diperoleh melalui pelepasan hemoglobin dari sel darah merah saat di limpa dan diolah di hati untuk dijadikan zat warna empedu.

2. Sel darah putih (leukosit)

Ternyata sel darah putih bukan berwarna putih melainkan berwarna jernih. Dinamakan sel darah putih supaya dapat membedakannya dengan sel darah merah. Sel darah putih memiliki bentuk yang tidak teratur.

Berbeda dengan sel darah merah yang hanya bisa mengalir di dalam pembuluh darah, sel darah putih dapat memilih mengalir di dalam pembuluh darah atau keluar dari pembuluh darah. Sel darah putih dapat kebebasan memilih tempat untuk mengalir agar dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal. Fungsi utama dari sel darah putih adalah sebagai pertahanan atau menjaga tubuh dari kuman-kuman yang masuk agar terhindar dari penyakit.

Seperti yang terlihat pada gambar di atas bahwa sel darah merah tidak memiliki inti sel, sedangkan sel darah putih memiliki lima inti sel, yaitu neutrofil, basofil, eosinofil, limfosit, dan monosit.

Secara normal jum9lah sel darah putih pada tubuh manusia berkisar 8.000 pada tiap 1mm3 darah. Perbedaan waktu hidup sel darah merah dan sel darah putih sangatlah jauh. Jika sel darah merah dapat hidup selama 120 hari maka sel darah putih hanya mampu bertahan hidup 12 sampai 13 hari.

3. Keping darah (trombosit)

Keping darah merupakan bagian dari sel-sel darah yang memiliki fungsi untuk pembekuan darah dan memiliki waktu hidup yang paling singkat daripada sel darah merah dan putih. Waktu hidup yang dimiliki hanya 8 hari.

Bulat atau lonjong adalah bentuk dari keping darah dan ukurannya lebih kecil bila dibandingkan dengan sel darah merah. Pada setiap 1mm3 darah terdapat jumlah keping darah kurang lebih 300.000.

Fungsi keping darah bekerja setelah ada luka di tubuh kita yang mengeluarkan darah. Terdapat empat proses yang menggambarkan cara kerja dari fungsi darah ketika ada tubuh yang terluka dan mengeluarkan darah.

  1. Keping darah akan menyentuh permukaan luka, lalu pecah dan mengeluarkan trombokinase.
  2. Trombokinase dibantu dengan ion kalsium akan mengubah protrombin menjadi trombin.
  3. Trombin sangat diperlukan untuk mengubah fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
  4. Luka akan ditutup oleh benang-benang fibrin yang berupa benang-benang halus dan luka akan tertutup.

Buku Rekomendasi Terkait Darah

Why? Heredity & Type of Blood – Hereditas dan Golongan Darah

Apa alasannya anak mirip dengan orangtua, dan saudara kandung walaupun mirip tapi ada sesuatu yang terlihat berbeda? Rahasia itu terletak pada genetika. Pada abad ke-19, melalui eksperimen kacang polong Mendel, muncullah hukum genetika, yang merupakan penemuan yang amat besar dalam ilmu biologi.

Golongan darah anak juga mengikuti hukum genetika tersebut. Sampai sekarang golongan darah yang ditemukan pada manusia, jenisnya di luar ABO terdapat dalam jumlah ratusan. Lalu, walaupun seumur hidup golongan darah tidak dapat berubah, dalam keadaan tertentu dapat diubah. Mari kita lihat inti kehidupan mengagumkan yang selama ini tidak pernah diketahui sebelumnya!

Questions & Answers: Donor Darah

Buku ini terbit, tentunya, untuk menjadi salah satu sumber informasi yang dapat menjadi acuan buat kita semua, khususnya buat para calon pendonor darah, para pendonor darah serta para pegiat donor darah lainnya.

PLASMA DARAH

Plasma darah merupakan bagian dari komposisi darah, yaitu sebesar 55%. Plasma darah mempunyai beberapa fungsi, yaitu mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh, mengangkut zat sisa-sisa ke alat pembuangan, dan mengangkut oksigen dan karbon dioksida.

Hampir sekitar 91% atau sebagian besar plasma darah terdiri dari air. Selebihnya adalah zat terlarut yang terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam mineral, dan zat-zat yang diangkut darah seperti zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas, dan hormon.

PROTEIN-PROTEIN PLASMA DARAH

Protein plasma adalah zat-zat yang mengandung protein pada plasma darah dan dapat membantu plasma darah dalam menjalankan fungsinya. Berikut protein-protein plasma darah.

1. Albumin

Albumin merupakan salah satu protein penting yang ada di dalam darah dan membentuk sebagian plasma darah. Karena sebagian besar plasma darah terbentuk dari albumin maka albumin menjadi protein utama pada plasma darah.

2. Protrombin

Protrombin dapat dikatakan sejenis glikoprotein yang dibuat dan disimpan oleh hati. Protrombin dapat membantu fibrinogen menjadi benang-benang fiber.

3. Fibrinogen

Fibrinogen adalah globulin yang dihasilkan di dalam hati yang terdapat di dalam plasma darah dan diubah menjadi fibrin selama terjadinya penggumpalan darah.

4. Antibodi

Zat yang dibentuk dalam darah untuk memusnahkan bakteri, virus atau untuk melawan toksin yang dihasilkan oleh bakteri.

Sirkulasi peredaran darah terbagi menjadi dua, yaitu peredaran darah besar dan peredaran kecil. Karena di dalam tubuh manusia memiliki dua peredaran darah, maka peredaran darah  manusia disebut dengan peredaran darah ganda.

Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang peredaran darah kecil. Peredaran darah kecil atau bisa disebut dengan peredaran darah pulmonal.

Peredaran darah kecil merupakan sirkulasi peredaran darah yang mengalir dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Proses sirkulasi peredaran darah kecil dimulai dari jantung (bilik kanan) yang memompa darah lalu mengalirkan darah ke paru-paru dan kembali ke jantung (serambi kiri) dengan membawa darah kotor dari seluruh tubuh.

Pada peredaran darah kecil darah melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru banyak mengandung oksigen.

Jadi urutan peredaran darah kecil adalah bilik kanan melalui arteri pulmonalis  –> paru-paru –>  serambi kiri melalui vena pulmonalis

Sebagian besar mengalir di dalam pembuluh darah. Namun, selain darah ada pula yang mengalir di seluruh jaringan tubuh, tetapi tidak selalu mengalir dalam pembuluh darah. Cairan yang dimaksud ialah cairan limfa atau biasa kita sebut dan dengar cairan getah bening.

Ada tiga kandungan yang terdapat pada cairan limfa, yaitu sel darah putih, fibrinogen, dan keping darah. Ketiga kandungan tersebut berfungsi dalam proses pembekuan darah dan dapat mencegah infeksi.

Cairan limfa masuk ke dalam pembuluh limfa. Pembuluh limfa mempunyai peredaran terbuka, sedangkan pembuluh darah memiliki peredaran darah tertutup. Alasannya, karena pembuluh limfa merupakan pembuluh kecil yang ujungnya terbuka.

Dalam tubuh manusia limfa mempunyai pembuluh yang besar sebanyak dua pembuluh, yaitu pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. Pembuluh limfa kanan berfungsi mengumpulkan limfa yang berasal dari jantung, dada, paru-paru, kepala, leher, dan bagian lengan atas. Sedangkan pembuluh limfa kiri berfungsi untuk mengumpulkan limfa yang berasal dari bagian tubuh yang tidak masuk ke dalam pembuluh limfa kanan. Kedua pembuluh limfa membawa cairan limfa ke jantung melalui pembuluh balik.

GOLONGAN DARAH

Sistem golongan darah pada manusia yang sering digunakan adalah sistem golongan darah ABO. Berdasarkan sistem ini golongan darah dibagi menjadi empat kelompok, yaitu golongan darah A, golongan darah B, golongan AB, dan golongan darah O.

Sudah tahu siapa penemu sistem golongan darah yang sistemnya sudah sering digunakan? Penemu sistem golongan darah A, B, AB, dan O adalah seorang ilmuwan yang berkebangsaan Austria-Amerika dan lahir pada tanggal 14 Juni 1868, ilmuwan itu bernama Karl Landsteiner. Karena penemuan dari Karl Landsteiner semua orang dapat mentransfusi darahnya secara aman tanpa takut terjadi penggumpalan darah dan tidak seenaknya dalam mentransfusi darah.

Penggolongan darah sistem ABO berdasarkan aglutinogen pada permukaan sel darah merah. Darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A disebut bergolongan darah A; darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen B disebut dengan bergolongan darah B; darah yang sel darah merahnya mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B disebut dengan bergolongan darah AB; dan darah yang sel darah merahnya tidak mengandung aglutinogen A dan aglutinogen B disebut dengan bergolongan O.

Berkat adanya sistem penggolongan darah maka orang-orang yang membutuhkan transfusi darah bisa mendapatkan darah yang sesuai dengan golongannya. Transfusi darah dengan golongan yang berbeda dapat menyebabkan bahaya karena hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya pembekuan darah atau penggumpalan darah.

Golongan AB dapat menerima semua transfusi dari golongan darah lain. Oleh karena itu, golongan darah AB disebut dengan resipien universal (penerima). Sebaliknya golongan darah O dapat menjadi donor (pemberi) untuk semua golongan darah dan disebut dengan sebagai donor universal.

KECOCOKAN TRANSFUSI DARAH AGAR TIDAK MENGGUMPAL

Keterangan:

√   : dapat dilakukan transfusi dan darah tidak menggumpal

– : tidak dapat dilakukan transfusi dan darah menggumpal

Berikut penjelasan berdasarkan gambar di atas.

  • Golongan darah A hanya bisa menerima golongan darah A dan golongan O.
  • Golongan darah B hanya bisa menerima golongan darah B dan golongan darah O.
  • Golongan darah AB dapat menerima golongan darah A, B, dab O
  • Golongan darah O tidak bisa menerima golongan darah selain golongan darah O itu sendiri. Maksudnya, Golongan darah A, B, dan AB tidak bisa diterima oleh golongan darah O.

Setelah mengetahui golongan darah, berikutnya adalah mengenal Rhesus (Rh). Rhesus dibagi menjadi dua. yaitu Rhesus positif dan negatif Berikut penjelasan tentang Rhesus (Rh) yang ada pada setiap golongan.

1. Rhesus positif (Rh+)

Orang yang memiliki Rhesus positif dapat menerima Rhesus negatif dan memiliki antigen Rhesus yang ada pada sel darah merah.

2.  Rhesus negatif (Rh-)

Orang yang memiliki Rhesus negatif hanya dapat menerima transfusi darah dari Rhesus yang sama dan Rhesus negatif tidak memiliki antigen Rhesu yang ada pada sel darah merah.

CARA MENGETAHUI GOLONGAN DARAH

Tipe golongan darah A, B, AB, dan O menjadi dasar untuk melakukan transfusi darah agar tidak terjadi gumpalan darah. Total golongan darah yang jika digabungkan dengan Rhesus ada delapan, yaitu A-, A+, B-, B+, AB-, AB+, O-, dan O+.

Setelah mengetahui tentang golongan darah dan Rhesusnya. Berikutnya adalah cara mengetahui golongan darah yang kita miliki. Proses untuk mengetahui golongan darah beserta Rhesusnya dilakukan dengan mengambil sampel darah dalam jumlah yang tidak banyak. Simak penjelasan proses untuk mengetahui golongan darah.

  • Darah akan diambil terlebih dahulu oleh tenaga medis dengan jarum melalui ujung jari. Setelah selesai agar darah tidak terus keluar, maka ujung jari akan diberi plester.
  • Setelah mendapatkan sampel darah, selanjutnya sampel itu akan dicampur dengan antigen A dan antigen B. Jika terjadi penggumpalan atau saling terikat dapat dikatakan bahwa darah bereaksi dengan salah satu antigen.
  • Selanjutnya mencampurkan darah yang berupa bagian cair dan tanpa sel (plasma) dengan golongan darah A dan B. Jika hasil yang keluar antibodi B maka golongan darahnya A. Jika hasil yang keluar antibodi A maka golongan darahnya B. Jika mengandung kedua jenis antibodi maka golongan darahnya O. Jika tidak terdapat antibodi A dan B maka golongan darahnya AB.
  • Pada umumnya pemeriksaan  Rhesus dilakukan secara bersamaan pada saat pengambilan golongan darah. Namun menggunakan metode yang berbeda, yaitu mencampurkan antigen D pada sampel darah.

SYARAT-SYARAT DONOR DARAH

Donor darah adalah sebuah kegiatan yang baik dan mulia karena dengan mendonorkan darah kita akan membantu orang lain yang membutuhkan darah pada saat mendesak. Dengan adanya donor darah pasien yang sedang kritis bisa mendapatkan darah dengan cepat.

Darah yang diambil saat mendonor akan diganti dengan sel-sel darah merah yang baru. Dengan adanya sistem pembentukan sel darah merah yang baru akan menjadikan tubuh lebih sehat dan produktif.

Ingin menjadi pendonor darah? Simak syarat-syarat menjadi pendonor darah.

  1. Sehat jasmani dan rohani
  2. Usia sampai 17 sampai 60 tahun
  3. Berat badan minimal 45kg
  4. Tekanan darah normal (Sistole 100-180 dan Diastole 70-100)
  5. Kadar hemoglobin 12,5-17,0 gr/dL%
  6. Jarak interval dari donor darah terakhir adalah dua bulan

Kesimpulan

Darah merupakan alat transportasi yang ada di dalam tubuh yang berfungsi untuk mengalirkan nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh

Sirkulasi peredaran darah kecil adalah sistem peredaran darah yang mengalir dari jantung lalu ke paru-paru dan kembali lagi ke jantung. Peredaran darah kecil berfungsi melakukan pertukaran gas di paru-paru. Darah melepaskan karbon dioksida dan mengambil oksigen dari alveoli paru-paru. Oleh karena itu, darah yang berasal dari paru-paru banyak mengandung oksigen.

Golongan darah dengan Rhesus terbagi menjadi delapan, yaitu A-, A+, B-, B+, AB-, AB+, O-, dan O+. Golongan darah dengan Rhesus positif bisa menerima golongan darah Rhesus negatif. Namun Golongan darah dengan Rhesus negatif hanya bisa menerima golongan darah dengan Rhesus negatif.

Artikel Terkait Biologi

Layanan Perpustakaan Digital B2B Dari Gramedia

ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.

  • Custom log
  • Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas
  • Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda
  • Tersedia dalam platform Android dan IOS
  • Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis
  • Laporan statistik lengkap
  • Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA