tirto.id - Proses pengolahan minyak bumi melalui proses beberapa tahapan hingga menjadi minyak yang layak pakai. Berikut ini sejumlah proses dan tahapan pengolahan minyak bumi secara garis besarnya.
Tahap pertama dalam proses pengolahan minyak bumi terdiri dari 6 fraksi. Selanjutnya, tahap kedua meliputi perengkahan, proses ekstraksi, proses kristalisasi, dan pembersihan dari kontaminasi (treating).
Dikutip dari buku Kimia (2020) yang ditulis I Gede Mendera, minyak bumi terbentuk selama jutaan tahun.
Pada masa purba, tanaman dan hewan laut kecil (mikroorganisme) yang mati terkubur di lapisan pasir dan batuan.
Selanjutnya, minyak bumi akan bergerak melalui batuan berpori dan akan terakumulasi ketika mencapai lapisan batuan keras, hingga menghasilkan minyak bumi.
Baca juga:
- Data Pribadi Nilainya Melebihi Minyak Bumi, Penting Dilindungi
- Sejarah Penemuan Minyak Bumi Pertama di Arab Saudi
Teknik Pemisahan Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Komponen utama minyak mentah adalah alkana dan sebagian kecil alkena, alkuna, siklo-alkana, aromatik, dan senyawa anorganik.
Walaupun campurannya kompleks, ada cara mudah untuk memisahkan komponen-komponenya, yaitu dengan perbedaan nilai titik didih.
Proses tersebut dinamakan distilasi bertingkat. Sebagian hasil dari distilasi bertingkat perlu diolah lebih lanjut melalui proses konversi, pemisahan pengotor dalam fraksi, hingga pencampuran fraksi agar bisa mendapatkan produk akhir sesuai yang diinginkan.
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-komponen murni, melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yakni kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu.
Distilasi bertingkat disebut juga dengan distilasi atmospheric. Dikutip dari buku Proses Pengolahan Migas dan Petrokimia (2013) yang diterbitkan Departemen Pendidikan Nasional, distilasi atmospheric adalah proses pemisahan minyak bumi secara fisis dengan menggunakan perbedaan titik didih.
Karena crude oil adalah campuran dari komponen-komponen yang sangat kompleks, serta dipisahkan berdasarkan fraksi-fraksinya, hal itu dilakukan melalui distilasi yang komponen minyak bumi dari trayek titik didihnya (jarak didih).
Baca juga:
- Pertamina Temukan Cadangan Baru Minyak Bumi di Lapangan Krisna
- Mengenal Contoh Jenis Energi dari Minyak Bumi dan Non Minyak Bumi
Proses Pengolahan Pertama Minyak Bumi
Pengolahan minyak bumi tahap pertama dilakukan dengan distilasi bertingkat, yaitu proses distilasi berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya.
Hasil proses distilasi bertingkat adalah sebagai berikut:
1. Fraksi Pertama
Fraksi pertama menghasilkan gas yang nantinya akan dicairkan kembali dan biasa dikenal dengan nama LPG atau elpiji (Liquefied Petroleum Gas).
Elpiji biasanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar kompor gas dan mobil BBG, atau diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya.
2. Fraksi Kedua
Fraksi ini disebut juga dengan nafta (gas bumi), tetapi tidak bisa langsung digunakan sehingga harus diolah lebih lanjut pada tahap kedua.
Hasil akhirnya berupa bensin (premium) atau bahan petrokimia yang lain. Nafta sering disebut juga sebagai bensin berat.
3. Fraksi Ketiga
Fraksi ketiga dikatakan pula sebagai fraksi tengah. Kemudian dibuat menjadi kerosin (minyak tanah) dan avtur (bahan bakar pesawat jet).
4. Fraksi Keempat
Fraksi keempat kerap disebut dengan solar yang biasa digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel.
5. Fraksi Kelima
Fraksi kelima disebut juga dengan residu yang berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut.
Hasil pengolahan lebih lanjut berupa senyawa karbon lainnya dan sisanya sebagai aspal dan lilin.
Proses Pengolahan Minyak Bumi Tahap Kedua
Pengolahan minyak bumi tahap kedua dilakukan dengan berbagai proses lanjutan dari hasil penyulingan pada tahap pertama.
1. Perengkahan (Cracking)
Dalam proses perengkahan, terjadi perubahan struktur kimia pada senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi pemecahan rantai, alkilasi (pembentukan alkil), polimerisasi (penggabungan rantai karbon), reformasi (perubahan struktur), dan isomerisasi (perubahan isomer).
2. Proses Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pembersihan produk dengan menggunakan pelarut sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik.
3. Proses Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pemisahan produk-produk berdasarkan perbedaan titik cairnya.
Contohnya, dari pemurnian solar melalui pendinginan, penekanan, dan penyaringan yang akan diperoleh produk sampingan berupa lilin.
4. Pembersihan dari Kontaminasi (Treating)
Dalam proses ini, kotoran-kotoran dibersihkan dengan menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.
Baca juga:
- Mengenal Senyawa Organik dalam Kimia: Ciri-Ciri dan Contohnya
- 20 Contoh Perubahan Fisika dan Kimia di Lingkungan Sekitar
Baca juga
artikel terkait
MINYAK BUMI
atau
tulisan menarik lainnya
Nurul Azizah
(tirto.id - azz/hdi)
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Abdul Hadi
Kontributor: Nurul Azizah
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
Rabu, 10 Agustus 2022 | 19:16 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 18:54 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 18:20 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 17:43 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 17:09 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:54 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:52 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:51 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:51 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:48 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 05:32 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 05:17 WIB
Rabu, 10 Agustus 2022 | 04:56 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 21:14 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 21:13 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 21:11 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 21:10 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 12:25 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 11:32 WIB
Selasa, 9 Agustus 2022 | 00:07 WIB
Page 2
Sementara itu, terdapat manfaat minyak bumi untuk kegiatan manusia sehari-hari. Elpiji pada Kompor (Ruswanti) 1. Elpiji/LPG
LPG didominasi oleh gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) yang telah dimampatkan sehingga menjadi cair dan ditempatkan ke dalam tabung logam bertekanan tinggi. LPG juga mengandung sedikit hidrokarbon lain, seperti etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
2. Bensin
Bensin (Ruswanti)
Bensin tersusun atas hidrokarbon rantai lurus, mulai dari C5 sampai C11. Bensin (BBM) berguna bagi kendaraan roda dua, tiga, maupun empat. Selain itu, dianjurkan untuk tidak mengisi bensin secara sembarangan karena tiap mesin kendaraan memiliki kebutuhan oktan yang berbeda-beda.
3. Nafta
Sebagai bahan baku, nafta harus diolah pada tahap kedua. Biasanya, nafta digunakan sebagai bahan baku pembuat plastik, pelarut, karet, dan industri petrokimia lainnya. Nafta juga digunakan sebagai bahan baku produksi komponen bensin oktan tinggi seperti pertamax.
4. Kerosin
Dulu, kerosin digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak dan lampu minyak sebelum kompor gas dan lampu bohlam banyak digunakan seperti sekarang. Selain itu, kerosin juga digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (avtur (aviation turbine).
5. Solar
Solar (Ruswanti)
Sebagai bahan bakar diesel, solar merupakan campuran alkana dengan rantai C15H32–C16H34. Solar digunakan pada bus, truk, kereta api diesel, dan traktor. Selain itu, solar juga dapat menjadi bahan bakar pada mesin industri.
6. Pelumas
Pelumas merupakan zat kimia yang umumnya cairan dan diberikan di antara dua benda yang bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Selain mengurangi gaya gesek, pelumas juga dapat melindungi mesin dari karat. Contohnnya, oli mesin pada mesin pembakaran dalam.
Page 3
Cara Menulis Abstrak Dalam Karya Ilmiah
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:51 WIB
Apresiasi: Pengertian dan Fungsinya
Selasa, 9 Agustus 2022 | 21:14 WIB
Memahami Mitologi Di Belahan Dunia
Selasa, 9 Agustus 2022 | 21:11 WIB