Bagaimanakah hubungan antara harga dengan permintaan

Permintaan dalam ekonomi adalah kombinasi harga dan jumlah suatu barang yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai tingkat harga suatu periode tertentu. Permintaan suatu barang sangat dipengaruhi oleh pendapatan dan harga barang tersebut. Apabila harga barang naik sedang pendapatan tidak berubah maka permintaan barang tersebut akan turun. Sebaliknya, jika harga barang turun, sedang pendapatan tidak berubah maka permintaan barang akan mengalami kenaikan atau bertambah (Soekirno, 1985 dalam Firdaus dan Arianti, 2013).

Dalam analisis permintaan hanya ada satu faktor yang berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta yaitu harga produk, sedangkan faktor-faktor lain seperti selera, pendapatan dan faktor diluar itu dianggap sebagai ceteris paribus (tidak berubah). Dengan demikian dapat diketahui hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga tersebut (Sudarsono, 1983 dalam Hentiani, 2012). Hukum permintaan menyatakan bahwa, bila harga suatu barang naik sedangkan faktor-faktor lain dianggap ceteris paribus maka jumlah barang yang diminta konsumen akan mengalami penurunan.

b. Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan

  • Harga Barang itu Sendiri
    Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat, sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun.
  • Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
    Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa. Misalnya sepeda motor, barang komplementernya bensin. Apabila harga bensin naik, maka kecenderungan orang untuk membeli sepeda motor akan turun, begitu juga sebaliknya.
  • Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
    Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula.
  • Selera Konsumen
    Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. Misalnya, sekarang ini banyak orang yang mencari hand phone yang dilengkapi fasilitas musik dan game, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan hand phone yang dilengkapi musik dan game akan meningkat.
  • Pendapatan
    Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun.
  • Intensitas Kebutuhan Konsumen
    Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat.
  • Jumlah Penduduk
    Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.
  • Perkiraan Harga di Masa Depan
    Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.

Penawaran adalah hubungan antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan. Secara lebih spesifik, penawaran menunjukkan seberapa banyak produsen suatu barang mau dan mampu menawarkan per periode pada berbagai kemungkinan tingkat harga, hal lain diasumsikan konstan. Hukum penawaran menyatakan bahwa jumlah yang ditawarkan biasanya secara langsung berhubungan dengan harganya, hal lain diasumsikan konstan. Jadi semakin rendah harganya, jumlah yang ditawarkan semakin sedikit dan sebaliknya semakin tinggi harganya, semakin tinggi juga jumlah yang ditawarkan.

d. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Penawaran

  • Biaya Produksi
    Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
  • Harga Barang itu Sendiri
    Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun.
  • Perkiraan Harga di Masa Depan
    Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan.
  • Harga Barang Pengganti
    Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah.
  • Pajak
    Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang.
  • Kemajuan Teknologi
    Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak.

e. Perubahan Keseimbangan Pasar

Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.

  1. Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali ke Po.Titik keseimbangan tetap Eo.
  2. Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
  3. Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.

f. Keseimbangan Permintaan Dan Penawaran

Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.

Literasi

Hentiani Tri L, 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Informal di Pasar Sentral Medan. Tesis Jurusan Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

Firdausa dan Arianti, 2013. Pengaruh Modal Awal, Lama Usaha, dan Jam KerjaTerhadap Pendapatan Pedagang Kios Di Pasar Bintaro Demak. Diponegoro Journal of Economics. Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013.Halaman 1-6.

A. TEORI PERMINTAAN (DEMAND) Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan antara permintaan dan harga dapat dibuat grafik kurva permintaan Permintaan adalah kebutuhan masyarakat / individu terhadap suatu jenis barang tergantung kepada factor-faktor sebgai berikut: 1. Harga barang itu sendiri 2. Harga barang lain 3. Pendapatan konsumen 4. Cita masyarakat / selera 5. Jumlah penduduk 6. Musim / iklim 7. Prediksi masa yang akan dating Hukum permintaan ( The Law of demand) Pada hakikatnya makin rendah harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit permintaan terhadap barang tersebut. Dari Hypotesa di atas dapat disimpulkan, bahwa: 1. Apabila harga suatu barang naik, maka pembeli akan mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti barang tersebut, dan sebaliknya apabila barang tersebut turun, konsumen akan menambah pembelian terhadap barang tersebut.

2. Kenaikan harga menyebabkan pendapatan riil konsumsn berkurang, sehingga memaksa konsumen mengurangi pembelian, terutama barang yang akan naik harganya. Pengaruh Faktor bunga harga terhadap permintaan o Harga barang lain Hubungan suatu barang dengan barang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) golongan: a. Barang pengganti / barang subsidi, yaitu apabila suatu barang dapat menggantikan fungsi barang lain. Contoh : Miyak tanah dan gas Harga barang subsidi dapat mempengaruhi permintaan terhadap barang yang digantikannya. b. Barang pelengkap / Complementer, yaitu apabila suatu barang selalu digunakan secara bersama. Cintoh : gula dan kopi c. Barang yang tidak saling berhubungan Contoh : kapal terbang dengan sandal jepit o Pendapatan Konsumen Berhubungan pendapatan konsumen akan menimbulkan perubahan permintaan terhadap berbagai jenis barang. Jenis barang dapat dibedakan menjadi 2 (Dua) macam, yaitu : 1. Barang normal, yaitu barang yang permintaannya akan meningkat apabila pendapatan konsumen naik Barang mewah / barang lux, barang kebutuhan sehari-hari

2. Barang inferior / barang bermutu rendah, yaitu barang yang diminta konsumen berpenghasilan rendah, apabila pendapatan konsumen tersebut naik maka permintaan terhadap barang inferior akan menurun. o Corak distribusi pendapatan Jika Pemerintah menaikan pajak pada orang kaya, untuk menaikan pendapatan yang berpenghasilan rendah, maka corak permintaan barang berubah. o Cita rasa masyarakat / selera Perubahan cita rasa masyarakat akan merubah permintaan terhadap suatu barang o Jumlah Penduduk Pertambahan penduduk akan diakui oleh adanya kesempatan kerja. Dengan demikian akan merubah daya beli masyarakat, selanjutnya akan menambah permintaan berbagai barang. o Prediksi masa yang akan datang Jika konsumen memprediksi akan adanya kenaikan harga suatu barang dimasa yang akan datang, maka permintaan terhadap barang tersebut meningkat.

B. TEORI PENAWARAN (SUPPLY) Adanya permintaan masyarakat terhadap suatu barang belum memenuhi syarat terjadinya transaksi di dalam pasar, maka perlu adanya penawaran dari produsen / penjual. Keinginan para penjual dalam menawarkan barang ada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa factor penting, yaitu: 1. Harga barang itu sendiri 2. Harga-harga barang lain 3. Biaya produksi 4. Tujuan perusahaan 5. Tingkat produksi yang digunakan Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga suatu barang dan jumlah barang tersebut ditawarkan pada penjual. Hukum penawaran pada dasarnya menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. Pengaruh bukan harga terhadap penawaran a. Harga barang lain Barang subtitusi maupun complementer akan mempengaruhi suatu barang yang dibutuhkan masyarakat. Jika harga barang import naik masyarakat cenderung untuk membeli barang buatan dalam negeri. sehingga mendorong produsen dalam negeri untuk menambah produksinya, maka penawaran harga tersebut meningkat.

b. Biaya produksi Jika biaya untuk memperoleh faktor produksi tinggi, maka perusahaan akan rugi, bahkan akan menutup perusahaannya, sehingga barang yang diproduksinya akan menurun. c. Tujuan Produksi Setiap perusahaan mempunyai tujuan memeksimumkan keuntungan, sehingga perusahaan menggunakan kapasitas produksinya secara maksimal, tetapi menggunakan pada tinggkat kapasitas yang memaksimumkan keuntungan sehingga penawaran akan kecil. d. Tingkat Teknologi Kemajuan teknologi akan mengakibatkan: - Produksi akan bertambah cepat - Biaya produksi semakin rendah, keuntungan akan bertambah. Dengan demikian kemajuan teknologi cenderung menaikan penawaran. C. KESEIMBANGAN PASAR (EQUILIBIRIUM) Keseimbangan pasar, adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen sama dengan jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada suatu tingkat harga tertentu.

D. ELASTISITAS Konsep elastisitas memiliki peranan panting dalam menganalisa masalahmasalah bisnis. Banyak keputusan bisnis yang diambil dengan keputusan elastisitas, seperti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran. a. Elastisitas permintaan (Elasticity of Domed) Selama hukum permintaan berlaku bagi produk yang dihasilkan, maka jika perusahaan menentukan harga barang terlalu tinggi, maka perusahaan itu akan kesulitan mencapai tingkat penjualan tinggi. Menurut hukum permintaan, semakin tinggi harga, maka jumlah permintaan akan barang tersebut akan sedikit. Dalam menentukan kebijakan harga pokok produk yang dihasilkan, perusahaan tersebut harus mampu mengenali karakteristik permintaan harga pasar terhadap barang produk yang dihasilkan. Factor- factor. Yang mempengaruhi permintaan: 1. Harga produk, konsumen mau dan mampu membeli produk dengan jumlah yang banyak pada tingkat harga yang lebih rendah. 2. Harga produk lain yang berhubungan. Perubahan harga produk lain yang memiliki hubungan saling mengganti mempengaruhi permintaan pasar produk dengan arah yang berlawanan. 3. penghasilan Konsumen, kenaikan penghasilahn konsumen mengakibatkan daya beli konsumen meningkat dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan pasar terhadap barang produk. 4. Selera dan preferensi Konsumen, peningkatan selera dan preferensi konsumen terhadap suatu produk akan meningkatkan permintaan pasar terhadap produk tersebut.

5. Harapan Konsumen mempunyai harapan bahwa masa yang akan datang akan terjadi kenaikan harga, atau kenaikan pendapatan konsumen, atau kelangkaan produk tersebut dipasar akan mendorong konsumen membeli produk tersebut akan lebih banyak. 6. Jumlah konsumen, Permintaan pasar merupakan penjumlahan dari permintaan individual. Dengan demikian, semakin banyak konsumen, akan jumlah permintaan pasar terhadap barang produk tersebut akan semakin banyak pula. Bentuk- bentuk Ealastisitas Permintaan : (i)elastisitas tidak sempurna (ii)elastis sempurna

Jenis Elastisitas Dimand 1. Price Elasticity of Demand (Elastisitas Harga dari permintaan) Yaitu jumlah barang yang diminta yang diakibatkan oleh harga barang tersebut. Cd = Q : P Q P = Q. P P a P 6 5 = -4. 6+5 = -4. 11. 11. 2, 1 1 20 5 5 8 12 Q 2. Income Elastisitas Of Demand (Elastisitas pendapatan dan penawaran) Cm = Q : m Q m Q x m m Q Cm > 1 Barang mewah Cm < 1 Barang primer Cm = Barang imperior 3. Cross Elastisitas Of Dimand Elastisitas silang dari permintaan yaitu mengukur jumlah barang X yang diminta yang diakibatkan harga barang Y. Jika C, X, Y + maka barang X, Y yaitu barang subtitusi Jika C, X,Y maka barang X, Y yaitu barang Komplementer

Bentuk Elastisitas Penawaran Cs > 1 - elastisitas Cs < in elastisitas Cs = in uniter elastis Pengaruh elastisitas terhadap penawaran Total Revenu = Total Sales = P. Q 1. Permintaan elastis a. Harga naik P 12p2 10p1 b c a Q b. Harga turun TR = P.Q 10 x 150 = 1500 Q2 Q1 100 150 OP x OQ = OPI. AQI Setelah harga naik TRI = OP2 OP2 = OP2 bq2 12 x 100 = 1200 TR > TRI = hasil penjualan menurun TR < TRI 2. Permintaan in clastis (kebutuhan pokok) a. Harga naik b. Harga turun R = OPI. OQI = OPI. XQI = 100 10p2 5p1 P 2 x Q TRI = OPI. OQ2 = OP2. Q2 = 180 Q2 Q1 18 20 Ketika harga naik TR < TRI

Hasil penjualan meningkat 3. Permintaan uniter elaslisitas P b 10p2 5p1 Q2 Q1 Ketika harga naik maka hasil penjualan tetap. D. TEORI PERILAKU KONSUMEN Teori tingkah laku konsumen dapat dibedakan dalam dua macam pendekatan yaitu: 1. Pendekatan nilai guna (Untiliti) Kardinal atau sering disebut dengan teori nilai subyektif: dianggap manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kuantitif 2. Pendekatan nilai guna ordinal atau sering juga disebut analisis Kurva indeference: manfaat yang diperoleh masyarakat dari mengkonsumsikan barang-barang tidak kuantitif. A. Teori nili guna (Untiliti) Teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seorang dari mengkonsumsikan barang-barang dinamakan nilai guna atau untiliti. Kalau kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai guna atau

untilitinya. Nilai guna dibedakan diantara dua pengertian: 1. Nilai guna total: jumlah seluruh kepuasanyang diperoleh dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu 2. Nilai guna marginal : pertambahan ( atau pengurangan) penggunaan suatu unit barang tertentu. B. Analisis kurva kepuasan sama Secara histories, teori nilai guna (untiliti) merupakan teori yang lebih dahulu dikembangkan untuk menerangkan kelakuan individu dalam memilih barang-barang yang akan dikonsumsinya. Analisa ini dikenal sebagai analisisa kepuasan sama, yang meliputi penggambaran dan macam kurva, yaitu kurva kepuasan sama dan garis anggaran pengeluaran. Kombinasi barang yang mewujudkan kepuasan sama Gabungan barang Makanan Pakaian Tingkat penggantian marginal antara pakaian A 10 2 B 7 3 3/1 = 3.0 C 5 4 2/1 = 2.0 D 4 5 1/1 = 1.0 E 2,8 7 1.2/2 =0.6 F 2 10 0.8/3 = 0.27

Keadaan A, B, C, D, E, dan F masing-masing memberikan kepuasan yang sama besarnya maka dikatakan konsumen bersikap indifference yaitu bersikap tak acuh dalam membuat pilihan. Dengan demikian kurva kepuasan sama dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang akan memberikan kepuasan yang sama besarnya. Garis angaran pengeluaran Garis anggaran pengeluaran (budget line) yang menunjukan berbagai gabungan barang-barang yang dapat dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentun. Syarat mencapai kepuasan sama Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia mencapai garis anggaran pengeluaran menyinggung kurva kepuasan sama.

KESIMPULAN Dari hasil rangkuman di atas maka dapat kita simpulkan sebagai berikut : 1. Dalam konsep dan tujuan mikro ekonomi ada 3 yang perlu dipahami yaitu : - Masalah kelangkaan - Kebutuhan Masyarakat - Stabilitas harga 2. Dalam menjaga kestabilan perekonomian ada beberapa factor dalam suatu permintaan yaitu : - Faktor harga barang itu sendiri - Harga barang lain - Pendapatan konsumen - Cita rasa masyarakat - Musim - Jumlah penduduk - Prediksi masa yang akan datang 3. Untuk memperoleh kepuasan atau kenikmatan dalam mengkonsumsi barang ada dua pengertian yaitu : - Nilai guna total - Nilai guna marginal