Bagaimana menjelaskan keinginan untuk berkembang tapi belum punya kemampuan

Berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan yang perlu dikembangkan oleh setiap anak. Berpikir kritis merupakan metode yang ditulis oleh filsafat Yunani Socrates, yang bernama metode Socrates. Cara ini menjadi salah satu alat instruksi berpikir kritis paling awal yang dikenal manusia. Beberapa praktik mengatakan manfaat dari berpikir kritis sudah diterapkan dalam ribuan tahun. Dalam hal apa berpikir kritis benar-benar bermanfaat bagi kehidupan anak? Kali ini BPK PENABUR akan membahas beberapa alasan mengapa berpikir kritis penting untuk anak. Selain itu terdapat banyak lagi manfaat lainnya, namun di bawah ini adalah manfaat yang paling signifikan bagi perkembangan cara berpikir anak.

1.Berpikir kritis dapat mendorong keingintahuan

Hal ini bisa saja meluas ke topik yang diajarkan di sekolah, atau yang juga dianggap relevan dalam kehidupan sehari-hari. Anak yang memiliki pemikiran kritis yang efektif ingin tahu tentang berbagai topik, dan umumnya memiliki minat yang luas. Ia mempertahankan keingintahuan tentang dunia dan tentang orang-orang, serta memiliki pemahaman dan apresiasi terhadap budaya, kepercayaan, dan pandangan yang merupakan kualitas bersama dari kemanusiaan.

 

Selain itu, berpikir kritis membuat anak menjadi pembelajaran seumur hidup. Karena pemikir kritis pada dasarnya ingin tahu, peluang untuk menerapkan keterampilan ada di sekitar anak setiap saat. Ia selalu terbuka pada peluang untuk menerapkan kebiasaan berpikirnya dalam situasi apapun. Keinginan untuk berpikir kritis tentang masalah dan tugas yang paling sederhana pun menunjukkan keinginan untuk hasil yang konstruktif. Dalam mendorong keingintahuan, anak dengan kemampuan berpikir kritis sering kali mengajukan pertanyaan terkait, seperti;

 

  • Apa yang terjadi? Apa yang saya lihat?
  • Mengapa ini penting? Siapa yang terpengaruhi oleh ini?
  • Apa yang saya lewatkan? Apa yang tersembunyi dan mengapa itu penting?
  • Dari mana asalnya ini? Apa yang tersembunyi dan mengapa itu penting?
  • Siapa yang mengatakan ini? Mengapa saya harus mendengarkan orang ini? Apa yang bisa mereka ajarkan padaku?
  • Apalagi yang harus saya pertimbangkan?
  • Bagaimana jika?
  • Kenapa tidak?

 

Pemikir kritis juga tidak menerima apapun begitu saja. Ia tidak pernah berhenti mengajukan pertanyaan dan menikmati menjelajahi semua sisi suatu masalah dan fakta dengan lebih dalam, yang tersembunyi dalam semua data.

 

2.Itu meningkatkan kreativitas

Keterampilan paling penting yang dibutuhkan anak-anak untuk berkembang di luar sekolah adalah dengan memupuk kreativitas siswa termasuk faktor yang sangat penting dalam daftar itu. Faktanya, kreativitas ada di nomor dua, tepat di bawah pemecahan masalah. Tak diragukan lagi bahwa pemikir kritis yang efektif, sebagian besar adalah pemikir kreatif. Anak yang kreatif mempertanyakan asumsi tentang banyak hal.

Anak mungkin akan sering bertanya "bagaimana" atau"mengapa tidak/'. Kreativitas itu abadi dan memiliki potensi yang tidak terbatas, artinya anak tidak terbatas sebagai orang yang kreatif. Kreativitas berlaku untuk pelajar dar segala usia, dan anak yang senang berpikir kritis tidak pernah takut untuk keluar dari zona kenyamanan kreatifitasnya.

 

3.Memperkuat kemampuan pemecahan masalah

Anak yang berpikir kritis cenderung menjadi pemecah masalah secara instingtual. Ini merupakan keterampilan paling penting yang dapat orang tua bantu pada anak sejak dini. Anak hari ini adalah pemimpin masa depan, dan akan menghadapi tantangan yang rumit sehingga perlu menggunakan kapasitas berpikir kritis untuk merekayasa solusi imajinatif. Salah satu pemikir kritis yang paling produktif dalam sejarah , Albert Einstein yang pernah mengatakan hal berikut ini;

"Bukannya saya begitu pintar; hanya saja saya bertahan dengan masalah lebih lama"

 

Pemikiran Einstein tersebut dapat digambarkan seperti, ketika diberi waktu satu jam untuk menyelesaikan masalah, ia kemungkinan akan menghabiskan 5 menit untuk solusi dan 55 menit lainnya untuk mendefinisikan dan meneliti masalah. Sehingga, kesabaran dan komitmen untuk benar-benar memahami masalah adalah ciri dari pemikir kritis sejati. Itulah alasan utama mengapa mengembangkan kemampuan berpikir kritis pada anak sangat penting untuk menjadi pemecah masalah yang efektif. Karena tantangan ini terus berubah dan tumbuh seiring dengan perubahan dunia di sekitarnya, pemikiran terbaik diperlukan untuk menyelesaikannya, dan anak harus siap untuk berpikir secara kritis dan berbeda untuk menghasilkan solusi yang inovatif dan bertahan lama.

 

Berpikir kritis mendorong banyak perkembangan pada anak

Berpikir kritis menjadi populer karena mencakup berbagai disiplin ilmu, dan menumbuhkan berbagai bakat kognitif. Bisa dikatakan bahwa berpikir kreatif ini adalah aktivitas lintas kurikuler untuk pikiran, dan harus dilatih seperti otot agar tetap sehat. Diantara banyak hal berpikir kritis juga bisa mendorong perkembangan seperti hal berikut ini;

  • Keterampilan penalaran
  • Berpikir analitis
  • Keterampilan evaluasi
  • Pemikiran logis
  • Keterampilan organisasi dan perencanaan
  • Kemampuan bahasa
  • Kapasitas refleksi diri
  • Pikiran terbuka
  • Teknik visualisasi kreatif
  • Kemampuan mempertanyakan
  • Pengambilan keputusan

 

Daftar ini dapat dengan mudah diperluas untuk memasukan keterampilan lain, tetapi ini memberikan gambaran tentang kemampuan apa yang bisa anak kembangkan dan tingkatkan ketika ia memilih untuk berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari.

 

5.Berpikir kritis mengembangkan rasa mandiri

Selain berbagai hal di atas, berpikir kritis juga membuat anak yang berusia sekolah mulai berpikir secara mandiri. Keterampilan berpikir mandiri berada di garis depan dalam mempelajari bagaimana menjadi tidak hanya pemikir hebat, tetapi juga pemimpin yang hebat. Keterampilan semacam ini mengajari anak bagaimana memahami dunia berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi, dan untuk membuat keputusan kritis dengan baik dengan cara yang sama.

 

Dengan demikian, anak memperoleh kepercayaan diri dan kemampuan untuk belajar dari kesalahan saat membangun kehidupan yang sukses dan produktif di masa depannya. Saat kita berpikir kritis, anak berpikir dengan cara mengarahkan dirinya sendiri. Dengan demikian pemikiran disiplin menjadi pola pikir yang mengoreksi diri.

 

Baca Juga: 5 Aktivitas Untuk Mengembangkan Kemampuan Otak Anak usia Prasekolah

 

Demikian beberapa alasan mengapa anda sebagai orang tua perlu mulai mengajarkan anak dalam berpikir kritis. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setelah anak selesai sekolah, ia dapat siap menjadi guru dan pemimpin. Pada intinya berpikir kritis akan mendorong anak agar tidak pernah berhenti menjadi pembelajar yang sukses.

JAKARTA - Menjadi pemimpin di sebuah organisasi memang tidak mudah. Seseorang perlu memiliki skill leadership yang mumpuni agar bisa menjadi pimpinan yang baik. Beberapa keahlian yang bisa dipelajari dan mesti dikuasai antara lain manajemen, komunikasi, hingga negosiasi.

Sebagian skill leadership mungkin sudah ada di dalam diri seorang calon pemimpin. Tapi, ada pula keahlian yang harus terus dilatih. Qerja.com merangkum beberapa skill leadership yang dianggap sulit dipelajari seperti dilansir Psychology Today:

Memberikan Masukan

Salah satu skill leadership yang sulit dipelajari adalah kemampuan memberikan masukan yang baik pada bawahan. Pemimpin tidak sekadar memberi nasihat saja. Tetapi, ia harus mampu memberikan saran dan kritik yang jujur dan konstruktif sehingga bawahan bisa tumbuh dan berkembang.

Baca Juga: 8 Tips Sukses Ala Steve Jobs, Nomor 1 Paling Penting!

Untuk itu, pemimpin perlu mengasah kemampuan komunikasi lebih baik. Dengan demikian, kritikan jujur tidak akan melukai hati bawahan, tetapi justru menjadi “cambuk” untuk bekerja lebih baik. Pemimpin juga harus memastikan agar setiap masukan yang diberikan pada sesi evaluasi bisa dicerna dengan baik, dan diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari.

Menjadi Motivator

Seseorang yang duduk di kursi pimpinan bisa mencapai puncak karir dengan susah payah. Tetapi, ia belum tentu bisa menularkan semangat dan memberikan motivasi pada bawahannya agar bisa mencapai kesuksesan dengan cara yang sama. Kebanyakan pemimpin hanya memberikan masukan secara umum dan berharap tim bisa bekerja secara optimal. Padahal, setiap orang bisa termotivasi dengan hal yang berbeda-beda.

Menurut teori kepemimpinan transformasional, pemimpin perlu mempelajari setiap kebutuhan, keinginan, dan kemampuan bawahannya. Untuk menguasai skill leadership tersebut, pemimpin harus punya waktu dan tenaga ekstra agar bisa “turun ke bawah”, mengenal staf terbaik dan memberikan motivasi dengan cara yang tepat.

Menerima Masukan

Ketika berada di posisi yang tinggi, terkadang seseorang mengabaikan masukan dari orang lain. Sebagian pemimpin tidak mau meminta, menerima, menanggapi saran dan kritik bawahan.

Kemampuan mendengar masukan dari orang lain merupakan skill leadership yang perlu diasah. Pemimpin harus melawan musuh dari dalam diri yaitu ego dan kesombongan. Cobalah untuk rendah hati agar Anda bisa menjadi pemimpin yang baik.

Baca Juga: Stop 28 Kebiasaan Buruk Ini Sebelum Berusia 30 Tahun

Berbicara di Saat yang Tepat

Ternyata, keahlian berbicara di saat yang tepat juga menjadi salah satu skill leadership yang sulit dipelajari. Mungkin Anda adalah orang yang percaya diri dan selalu mengungkapkan segala hal yang dipikirkan. Tetapi, terkadang diam adalah emas pada situasi tertentu.

Jadi untuk untuk bisa “berbicara di saat yang tepat”, Anda perlu mengasah kemampuan membaca situasi dan menempatkan diri. Pastikan setiap masukan yang Anda berikan bisa memberikan kontribusi besar pada organisasi.

Delegasi yang Efektif

Mendelegasikan tugas dengan tepat adalah salah satu skill leadership yang paling sulit untuk dipelajari. Keahlian ini mengandung unsur beberapa keterampilan lain, seperti pemahaman kapasitas dan keterbatasan bawahan. Pemimpin perlu membagi pekerjaan dengan staf yang bisa ditangani, tapi tidak membebani.

Masalah ini bisa dipecahkan dengan mempelajari evaluasi dan kinerja karyawan dari data terdahulu, memberikan variasi tugas, dan sebagainya. Hal ini untuk menguji tugas yang paling tepat bagi karyawan agar bisa dikerjakan dengan optimal.

Daftar skill leadership yang paling sulit dipelajari bukan tidak mungkin untuk dikuasai. Kuncinya, Anda tidak boleh berhenti belajar meski sudah berada di posisi puncak karir.

(rhs)

  • #Sukses Bekerja
  • #tips bekerja
  • #Tips Kerja

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA