Kedudukan Wanita Dalam Islam
TENTANG KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM
TENTANG KEDUDUKAN WANITA DALAM ISLAM
Nilai Wanita di dalam Islam
Kefahaman Terhadap Kedudukan Wanita Bekerjaya menurut Islam
Kedudukan Shalat Dalam Islam
KEDUDUKAN SENI DALAM ISLAM
Kedudukan Shalat dalam Islam
Kedudukan Tawassul Dalam Islam
Kedudukan Shalat Dalam Islam
Kemuliaan Wanita Dalam Islam
Kedudukan Wanita dalam Perspektif Syi ah
MEMPERTEGAS KEDUDUKAN PEREMPUAN DALAM ISLAM
KEDUDUKAN WANITA DAN PRIA DI HADAPAN SYARIAH
KEDUDUKAN ILMU TAUHID DALAM ISLAM
EKSISTENSI WANITA DALAM PERSPEKTIF ISLAM
KEDUDUKAN ILMU DAN BELAJAR DALAM ISLAM
KEDUDUKAN HUKUM ADAT DALAM HUKUM ISLAM
Sebelum islam datang, kondisi dan kedudukan wanita bervariasi. Ada yang mengatakan, bahwa dikalangan bangsa Arab sudah terdapat beberapa kepala suku wanita seperti Ummu Aufah, Kindah, dan yang lainnya yang bermukim di Mekah, Madinah, Yaman, dan sebagainya. Mereka semua adalah yang menentukan setiap kebijakan yang ada pada setiap suku yang mereka pimpin, namun jumlah mereka tidak banyak. Di zaman jahiliyah kedudukan wanita tidak ada harganya dimata masyarakat. Mereka dianggap seperti barang yang diperjual-belikan. Pada zaman itu laki-laki semaunya menikahi perempuan manapun yang mereka sukai. Dan yang paling memprihatinkan terdapat dibeberapa suku (kabilah) ibu tiri menikah dengan anak tirinya dan saudara kandung menikah dengan sesama saudaranya. Adapun mengenai tradisi mengubur anak perempuan secara hidup-hidup tidak berlaku pada semua suku (kabilah) di Arab. Tradisi tersebut hanya terdapat pada 2 suku yaitu, Bani Tamim dan Bani Asad. Dua suku (kabilah) tersebut menganggap bahwa anak perempuan adalah faktor utama penyebab kemiskinan. Terdapat 2 alasan yang paling substansial yang melatarbekangi kenapa mereka membunuh anak perempuannya. Alasan yang pertama adalah faktor kependudukan yang menyebabkan kemiskinan. Setelah hancurnya bendungan Ma’arib di Yaman masyarakat berbondong-bondong pindah ke Utara termasuk di kota-kota seperti Mekah, Madinah, damaskus, dan sebagainya. Urbanisasi besar-besaran ini sangat berdampat serius pada sektor ekonomi. Oleh sebab itu, anggota keluarga semakin sulit untuk mendapatkan makanan sehingga mereka membunuh anak perempuan mereka. (Q.S. Al-Isra’:31). Alasan kedua adalah perempuan dianggap sebagai pembawa aib. Apabila terjadi peperangan diantara kedua suku. Apabila suku A kalah atas suku suku B, maka suku B berhak untuk mengambil harta dari suku A tersebut. Selain itu suku B juga berhak berbuat apa saja terhadap Istri dan anak perempuannya mereka. Istri dan anak perempuan suku yang kalah biasanya akan diperkosa secara kolektif (berjamaah) oleh suku yang menang tersebut, sehingga secara tidak langsung persepektif suku yang kalah lebih baik anak perempuan mereka dibunuh dari pada nanti akan menjadi santapan suku yang memenagkan peperangan tersebut. Reverensi : Muhammad Abdul Karim Buku : Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam Page 2
Assalamu’alaikum wrwb GALAMEDIA - Teman-teman kali ini kita akan bahas mengenai Kedudukan wanita dalam Islam. Dalam buku yang berjudul “wanita, jilbab dan Akhlak” yang di tulis oleh Halim Setiawan. Semoga dengan adanya artikel ini dapat menambah pengetahuan kita tentang kedudukan wanita dalam agama Islam. Yuk simak penjelasannya… Sebelum Islam datang kedunia, wanita hampir tidak mempunyai posisi dalam kehidupan bermasyarakat. Keberadaan wanita pada saat itu hanya sebagai simbol penderitaan kaum laki-laki. Demikian juga wanita dalam konteks Kristen, dianggap sebagai penggoda yang harus bertanggung jawab terhadap martabat Adam. Pada zaman Yunani kuno, wanita di anggap sebagai sumber bencana dan malapetaka, sehingga wanita dianggap layak hanya menjadi makhluk kedua yang statusnya berada di bawah status laki-laki. Baca Juga: Orang Tua Pelaku Penusukan Syek Ali Jaber Sebut Anaknya Tak Waras, Tetangga: Ah Normal Normal Aja Dalam kebudayaan Romawi wanita diperhatikan, namun perhatian yang diberikan kepada wanita hanya karena wanita itu dibutuhkan untuk bersenang-senang dan untuk memancing kewibawaan dikalangan masyarakat. Sedangkan pada masa jahiliyah, wanita tidak mendapatkan hak kehormatan dan kemanusiaan, karena ia di anggap sebagai barang, bukan manusia. Begitulah perlakuan yang diberikan seluruh manusia di muka bumi. Setelah Islam datang, Islam membersihkan wanita dengan menghargai martabatnya dan meninggikan kedudukannya. Islam memberikan keputusan yang bijaksana kepada wanita dan hak mutlak untuk mengelola apa yang mereka miliki. Baca Juga: Pendekar dan Jawara se-Banten Apresiasi Kinerja Kabareskrim Listyo Sigit Kedudukan wanita dalam pandangan ajaran Islam pada hakikatnya memberikan perhatian yang sangat besar serta memberikan kedudukan terhormat kepada wanita. Namun demikian, beberapa kurun waktu terakhir wanita muslimah justru terjebak dalam era jahiliyah modern yang sulit dihindari. Fakta dari masa yang disebut jahiliyah modern ini, ialah munculnya wanita karir yang kebablasan dalam segala levelnya. 3 contoh kalimat dari dhimir munfashil, muntassil, dan mustatir masing masing 3 contoh kalimat? Quiss Pagi Numpang LewatTuliskan tata cara Sholat Tahajud dan Hikmah Sholat Tahajud•••••••••••• تدريبات على القراءة تدريب (1) : إختر (ص) أو (خ) وفقا لنص القراءة! 1- (ص – خ) يدرس أحمد الدروس العامة والدروس الدينية ۲- (ص – خ) تدرس أحمد وأصدقاؤه في … carilah huruf Komariah dari jus 1 dan mengapa di sebut Komariah sebutkan 10 mencari huruf syamsiah dari jus 1 10 contoh dan mengapa disebut syamsiah I'rab surat alfatihah ? Apa bahasa Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis atau disebut dengan tolong artiin dan jawabannya yaa sebutkan menfaat hadist contoh jumlah ismiyah dg menggunakan isim ma'rifat dn isim nakiroh tolong ouyy |